MuÂ’jizat dari IsraÂ’ dan MiÂ’raj
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com


Seluruh kejadian-kejadian ajaib Isra Miraj ini terjadi di malam Perjalanan 
Malam dan Kenaikan, Laylat al-IsraÂ’ wal-MiÂ’raj. Banyak hadits-hadits yang 
menjelaskan detail peristiwa-peristiwa di Perjalanan Malam ini yang telah 
disahihkan oleh berbagai huffaz (Ahli Hadits) seperti Ibn Shihab, Tsabit 
al-Banani, dan Qatada. 

Allah mendukung Nabi-nabi-Nya dengan keajaiban-kejaiban (muÂ’jizat) agar mampu 
melampaui hukum-hukum fisika dan batasan-batasan realitas kemanusiaan kita. 
Jika Allah mengaruniakan suatu muÂ’jizat, janganlah kita memandangnya sebagai 
sesuatu yang tak mungkin, jika kita seperti itu, maka kita hanya akan menjadi 
seperti ilmuwan yang tak mampu memahami apa pun di luar jangkauan persepsi 
mereka.

Para ulama berbeda pendapat pada malam apa perjalanan agung ini terjadi. Imam 
Nawawi berkata bahwa Perjalanan ini terjadi di bulan Rajab. Dalam kitab 
ar-Rawda karangan Imam Nawawi, ia menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi 
sepuluh tahun dan tiga bulan setelah awal Kenabian, sedangkan Fatawa menyatakan 
bahwa peristiwa Perjalanan Malam ini terjadi lima atau enam tahun setelah 
permulaan wahyu. Apa pun kasusnya, para ulama sepakat bahwa Laylat al-IsraÂ’ wal 
MiÂ’raj ini terjadi baik pada badan maupun ruh dari Nabi saw.

Visi Ibrahim dan Dimensi Spiritual

Allah berfirman dalam Qur’an Suci: “Wa kadzaalika nurii Ibraahiima malakuut 
as-samaawaati wa l-ardhi wa liyakuuna min al-muuqiniin” “Dan demikianlah Kami 
perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit 
dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang 
yang yakin.” [QS 6:75]

Allah menunjukkan kerajaan langit dan bumi pada Nabi Ibrahim (as), dengan 
membuka pandangan spiritual Ibrahim (basiroh/mata batin) agar beliau melihat 
keindahan dan keajaiban alam semesta dari tempat beliau berpijak di bumi. Allah 
menunjukkan pada beliau apa yang di luar hukum-hukum alam semesta fisis, 
melalui mata kalbunya. Sekalipun demikian, segera setelah ayat ini, Allah swt 
telah menunjukkan pula pada Ibrahim as keagungan-keagungan di balik alam 
semesta fisik, “Falammaa janna ‘alaihi l-laylu ra-a kawkaban qoola haadza 
rabbiy…” “Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) 
dia berkata: ‘Inilah Tuhanku’” [QS 6:76]. 

Dalam ayat-ayat berikutnya Ibrahim (as), secara serupa, “keliru” pula 
menganggap bulan dan matahari sebagai tuhannya: “Falammaa ra-a l-qamara 
baazighan qoola haadzaa rabbiy, falammaa afala qaala la in lam yahdii rabbiy 
la-akuunanna min al-qawm id-dhaalliin; falammaa ra-a s-syamsa baazighatan qaala 
haadzaa rabbiy..” “Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: 
‘Inilah tuhanku.’ Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: 

‘Sesungguhya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku 
termasuk orang-orang yang sesat; Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, 
dia berkata: ‘Inilah tuhanku…’” [QS. 6:77-78]. Ayat-ayat ini yang berkaitan 
dengan bintang-bintang, bulan dan matahari adalah ditujukan pada orang-orang 
yang tidak beriman. Allah menunjukkan pada Ibrahim (as) Kebenaran dan ia telah 
meraih keyakinan dalam iman (sebagaimana ditunjukkan ayat 6:75).

Sebagai seorang Nabi, Ibrahim (as) juga bebas dari dosa, dan juga, tak mungkin 
untuk menganggap selain Allah sebagai Tuhannya. Tetapi, adalah tugas Ibrahim 
(as) untuk menyampaikan suatu Risalah Samawi (Pesan Langit). Untuk berusaha 
membawa setiap orang berada dalam naungan Rahmah Allah, Ibrahim (as) mencoba 
untuk mengajar ummatnya dengan cara yang sedemikian rupa hingga tidak membuat 
mereka menolak pesan dakwahnya. Dengan secara bijaksana menggunakan suatu 
proses eliminasi, ia menunjukkan pada mereka bahwa suatu dimensi spiritual 
benar-benar wujud/ada. 

Ibrahim menghilangkan bintang (sesuatu yang kecil), kemudian bulan, kemudian 
matahari (benda langit yang nampak terbesar). Ibrahim (as) menegaskan kembali 
keyakinan sejatinya pada Allah dan pemalingan dirinya dari gangguan-gannguan 
duniawi dengan mengatakan, “Falamma afalat qoola yaa qawmi innii barii-un 
mimmaa tusyrikuun. Innii wajjahtu wajhiya li l-ladzii fathar as-samaawaati wa 
l-ardha haniifan, wa maa ana min al-musyrikiin.” 

“Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya aku 
berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan 
diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada 
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan 
Tuhan’.” [QS 6:78-79] Makna dari penunjukan ini adalah: jangan mengejar hal-hal 
dari kehidupan duniawi ini, tapi carilah dimensi spiritual yang melampaui semua 
hukum-hukum alam semesta fisis.

Di zaman kita saat ini, ilmuwan-ilmuwan yang materialistik dan beberapa sekte 
Islam yang berpikiran sempit mencoba untuk menyangkal spiritualitas, dimensi 
keempat, yang telah Allah tunjukkan pada Ibrahim (as). Mereka yang menolak dan 
menyangkal adanya dimensi spiritual dari Islam, maka mereka tengah terjatuh 
dalam perangkap yang sama seperti yang dialami oleh kaum Ibrahim. Nabi Muhammad 
saw bersabda, ‘Yang paling kutakutkan bagi ummatku adalah syirk tersembunyi 
(membuat partner bagi Allah).Â’ Syirik tersembunyi adalah bagi seseorang untuk 
merasa bangga akan dirinya sendiri, yang paling mudah termanifestasikan dalam 
bentuk penolakan atas kata-kata orang lain.

Perbedaan atau Kehormatan dari Kenaikan (MiÂ’raj) Nabi Muhammad saw.

Nabi Ibrahim (as) telah ditunjukkan padanya kerajaan malakut, dari langit dan 
bumi. Nabi Musa (as) tidak melihat kerajaan ini. Tetapi, Musa (as) mampu untuk 
mendengar Allah dan berbicara langsung pada Allah dari Gunung Sinai, sehingga 
beliau dikenal sebagai Kalimullah (ia yang berbicara dengan Allah secara 
langsung). Sekalipun Ibrahim (as) dikaruniai kemampuan untuk melihat dalam 
dimensi-dimensi spiritual, dan Musa (as) dikaruniai kemampuan untuk mendengar 
Allah secara langsung, tubuh dan badan dari kedua Nabi besar ini tetap tinggal 
di bumi, dan dikenai hukum-hukum fisika-nya. 

Pandangan (visi) Nabi Ibrahim (as) dan pendengaran Nabi Musa (as) melampaui 
batasan fisik melalui kekuatan ruh mereka, tetapi tubuh mereka tidaklah 
bergerak melampau dunia fisik ini.

Tetapi, Allah telah membuat Nabi Muhammad saw bergerak dalam dimensi-dimensi 
spiritual dengan tubuh fisik beliau dalam kebebasan paripurna dari hukum-hukum 
fisika. Allah menyebut Nabi “linuriyahu min aayaatinaa…” “agar Kami perlihatkan 
kepadanya sebagian dati tanda-tanda (kebesaran) Kami…” [QS 17:1]. Allah 
menunjukkan pada Ibrahim (as) kerajaan alam semesta ini, tapi Ia (SWT) 
menggerakkan Nabi saw dalam tubuh dan ruh beliau di luar hukum-hukum fisika 
alam semesta ini, untuk menunjukkan pada beliau ‘tanda-tanda Kami’, aayaatina. 

Bentuk kepemilikan (possesive) yang terkait dengan Tanda-tanda (Aayaat) sebagai 
milik dari Allah secara langsung, menunjukkan kehormatan yang lebih agung dan 
pengetahuan yang dianugerahkan pada Nabi saw. Kerajaan langit dan bumi yang 
ditunjukkan pada Nabi Ibrahim (as) adalah karya dalam lingkup alam semesta 
fisis ini, dan tidak menjangkau Surga, sedangkan ayat-ayat Allah yang 
ditampakkan pada Nabi Muhammad saw langsung terkait dengan Allah dan tidak 
terhubung dengan dunia ini.

Wa min Allah at Tawfiq

wassalam, arief hamdani 
hp 0816 830 748, please joint the Sufi Way
by access http://mevlanasufi.blogspot.com
jadwal dzikir jama'ah terbuka untuk umum

MAJELIS DZIKIR HAQQANI SUFI WAY

Zawiyah Kebun Jeruk
Kamis 25 Agustus 2005, Bada Isya
Jl. Kelapa Dua Raya No. 1
Jakarta Barat ( Terusan dari Jl. Panjang Kebun Jeruk)

Zaiyah Cinere
Setiap Rabu, Jam 21.00
Zawiyah Cinere, Jl. Vila Terusan No. 16 Cinere
Masuk lewat Vila Cinere Mas

Zawiyah Teuku Umar
Setiap Sabtu, Bada Ashar
Jl. Teuku Umar 41, Jakarta Pusat

Zawiyah Sanggar Bulungan
Setiap Senin Malam jam 20.30
Dibelakang Kolam Renang Bulungan Jl. Kyai Maja

JADWAL MAJELIS DZIKIR DI KOTA INDONESIA 
DAN SELURUH DUNIA DAPAT DI AKSES DI
http://mevlanasufi.blogspot.com




                
---------------------------------
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:[EMAIL PROTECTED]
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke