http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1625
Pluralitas Yes, Pluralisme No Oleh Faisal Zaini Dahlan By adminpadek Jum'at, 16-September-2005, 01:40:54 Terrence W. Tilley dalam Postmodern Theologies and Religious Diversity (1996) cenderung membedakan pluralitas dan pluralisme. Pluralitas menunjukkan realitas keragaman sedangkan pluralisme dalam konteks studi agama-agama dikenal sebagai salah satu bentuk penyikapan atas realitas pluralitas itu sendiri. Kedua kata itu selama ini dimaknai simpang siur dan tumpang tindih. Kata pluralisme sering dipakai ketika sebenarnya yang ingin dijelaskan adalah realitas pluralitas, keragaman atau agama yang pluralistik. Ungkapan "saat ini kita berada di era pluralisme agama" tidaklah tepat untuk menjelaskan bahwa kita berada pada suatu masa dimana keragaman agama menjadi realitas yang tak terelakkan. Seharusnya ungkapan itu berbunyi: "saat ini kita berada di era pluralitas agama". Pluralitas Agama sebagai Realitas Dalam konteks posmodernisme, pluralitas menjadi salah satu struktur fundamental. Segala fenomena menampakkan wajah pluralistik, sehingga sulit dipertahankan paradigma tunggal dalam diskursus apapun, baik budaya, agama, ras, ekonomi, ilmu pengetahuan, bangsa, negara, hingga aspirasi politik. Dalam kaitan inilah disebut bahwa pluralitas telah menjadi keniscayaan yang taken for granted (Amin Abdullah: 1993). Mau tidak mau, setuju tidak setuju, segala lini kehidupan telah menjadi beragam. Problem yang muncul dari realitas ini adalah, bagaimana masing-masing menyikapi keragaman itu. Goal yang ingin dicapai, sebuah kesadaran bahwa pluralitas yang memiliki konsekuensi logis perbedaan (divercity), adalah realitas yang tidak bisa dielakkan. Ruh yang terkandung dan menjadi elan kesadaran pluralitas adalah kesediaan masing-masing untuk menerima perbedaan, sehingga perbedaan itu tidak menjadi kendala menjalin kebersamaan. Dalam bahasa agama, pluralitas merupakan sunnatullah, hukum alam yang memang menjadi ketentuan dan kehendak Tuhan. Dalam konteks Islam, Kitab Suci menyebutkan jika seandainya Tuhan menghendaki semua manusia menjadi satu kepercayaan dan keyakinan, itu bukan hal yang sukar bagiNya. Menurut Allahuyarham Mohammad Natsir dalam bukunya Keragaman Hidup Antar Agama (1970: 11), hikmah Ilahi dari realitas bermacam-macam kepercayaan dan keyakinan yang akan terus ada di dunia ini, untuk menguji siapakah di antara bermacam-macam golongan itu yang lebih baik amal dan akhlaknya dalam hidup di dunia ini. Pluralisme Sebagai Paham Di antara penyikapan terhadap pluralitas agama, terdapat paham yang lebih dari sekedar kesadaran untuk menerima keragaman sebagai realitas, tetapi menjangkau lebih jauh ke dalam diskurus kebenaran agama-agama. Ninian Smart, tokoh perbandingan agama ketika menjelaskan entri "Pluralism" dalam New Handbook of Christian Theology (1992), menyebutkan lima pandangan penganut agama terhadap agama lain; (1) eksklusivisme absolut, memandang kebenaran hanya ada pada agamanya, sekaligus menolak kebenaran pada agama lain, (2) relativisme absolut berprinsip untuk mengetahui kebenaran suatu agama harus menjadi pemeluk agama tersebut, karenanya suatu agama tidak memiliki akses terhadap keyakinan agama lain, (3) inklusivisme hegemonistik, memandang terdapat kebenaran pada agama lain meski prioritas kebenaran tetap ada pada agamanya, (4) pluralisme realistik memandang pluralitas agama sebagai jalan atau versi yang variatif dari sebuah kebenaran yang sama, dan (5) pluralisme regulatif yang melihat semua agama sedang mengalami evolusi historis menuju kebenaran bersama yang belum terdifinisikan. Terkait dengan pluralisme agama, beberapa pendapat lain juga tampak bermuara ke arah yang sama. Anselm Kyongsuk Min, Guru Besar Studi Agama di Clarmont, dalam "Dialectical Pluralism and Solidarity of Others: Towards a New Paradigm" (Journal of American Academy of Religion/63,1997), menyebut lima paradigma pluralisme yang berkembang di Amerika, yakni (1) Phenomenalis Pluralisme dengan tokoh John Hick dan Paul Knitter yang memandang agama-agama sebagai wujud respon yang berbeda terhadap realitas transenden, (2) Universalist Pluralisme dengan tokoh Leonard Swidler, Wilfred Cantwell Smith, Ninian Smart, menekankan keniscayaan dan keharusan sebuah teologi universal berdasarkan pemahaman atas sejarah agama-agama, (3) Ethical or Setereocentric Pluralisme dengan tokoh Rosemary Ruether, Marjorie Suchocki, Tom Driver, menekankan pentingnya keadilan sebagai ukuran agama-agama, (4) Ontological Pluralisme, dengan tokoh Raimundo Panikkar, bahwa pluralisme bukan hanya pengetahuan tentang Yang Ada (being) tetapi Yang Ada itu sendiri (being itself) memang plural, serta (5) Confessionalis Pluralisme dengan tokoh Hans Kung, John Cobb, Jurgen Moltmann, yang menekankan keharusan setiap agama menegaskan partikularitasnya, termasuk tentang klaim finalitas. Pendek kata, semua varian maupun derivasi ide pluralisme agama tampaknya menggiring kepada pemahaman tentang relativitas atas klaim finalitas dan kebenaran yang diyakini sebuah agama, sehingga agama-agama tereduksi menjadi subordinasi atau partikulasi. Kyongsuk Min mengkritik kelima varian yang berkembang di Amerika itu, terutama dalam hal penanggalan klaim finalitas dan kebenaran, dan kemudian mengajukan paradigma baru yang ia sebut Dialectical Pluralisme. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/