Nimbrung dikit ya mas Aman & mba Fiyyah, Ketika saya membaca satu kalimat mas Aman "Tidak normal bukan berarti selalu buruk", saya jadi ingat buku seorang psikolog pendidikan luar biasa, pengalaman dia ketika mendidik anak2 luar biasa - yang menurut istilah sehari-hari disebut tidak normal malah mungkin ada yang memberi julukan ke seseorang yang diluar keseharian orang biasa disebut gila.
Contohnya satu anak berumur 6 tahun yang membakar anak berumur 3 tahun, semua orang berpendapat anak ini gila, tidak normal. Tapi ternyata anak ini punya IQ lebih dari 180, menurut psikolog itu - anak yang berIQ tinggi sama dengan anak yang berIQ rendah - mereka punya masalah dalam komunikasi dengan orang lainnya yang berIQ sedang2 saja, dan ternyata anak yang sangat cerdas ini kebetulan tinggal di lingkungan yang buruk. Ayahnya pemabuk, ibunya melempar anak ini ke jalanan dari satu mobil dan pergi dengan membawa adiknya yang sangat disayangi. Mengetahui istri dan anak keduanya kabur, si ayah semakin hebat mabuk2annya dan selalu memukul dan menyalahkan anak berIQ tinggi ini sebagai penyebab kaburnya anak istrinya. Dia tidak merawat anak tsb, kelaparan dan baju kotor tidak pernah ganti, si anak tumbuh sangat buruk. Disini kita bisa lihat bahwa ada orang yang dianggap tidak normal, malah dianggap gila, tapi setelah dipahami latar belakang dan diberi perlakuan khusus yang penuh kasih sayang dari psikolog itu, ternyata bisa kembali 'normal', bisa berprestasi dan hidup nyaman dengan lingkungannya, yang terutama bisa mengendalikan dirinya saat bereaksi terhadap orang lainnya. Diskusi kita ini kan awalnya tentang dzikir yang membuat orang jadi gila, sampai sekarang belum ada penelitian dari psikolog untuk orang2 seperti ini. Psikolog yang mendalami agama Islam mungkin ada yang berminat? salam Aisha ---------- From: "Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Saya tidak tahu dari mana kesimpulan Mbak yang memastikan bahwa orang yang tidak menyalahkan iblis berarti suudzhan kepada Allah. Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun. Waqad ahsantul adaba maa'ahu hatta la azhunna fi makhluqihi haadza syaian illa husnaz zhanni bihi fanaquulu annahu laisa bimajnuunin kajunuunil basyar. Innama huwa ni'matun kubra la tasta'iddu bashiratuhu litalaqqiha. Persoalan itu mungkin karena Mbak sudah menilai yang terjadi padanya adalah sesuatu yang negatif (negatif dalam makna kejahatan atau buruk dalam sudut pandang agama) sehingga dikatakan itu ghurur setan. Dan sudah merasa husnuzhan kepada Tuhan dengan menegaskan bahwa apa yang ada padanya adalah dari setan. Saya tidak menilainya dalam lingkup seperti itu selain hanya sesuatu yang "tidak normal". Tidak normal bukan berarti selalu buruk. Salah seorang guru saya yang mendapatkan uang di bawah sejadahnya adalah tidak normal dalam ukuran kita. Ceritanya, dia mempunyai sejumblah uang (jutaan deh) lalu tiba-tiba datang orang yang meminta bantuan kepada beliau karena sesuatu yang sangat mendesak (kalau tidak salah ketika itu, istri atau anak orang itu harus operasi). Tanpa ragu beliau berikan semua uang itu. Selanjutnya beliau mendapatkan uang dalam jumblah yang sama di bawah sejadahnya sehabis shalat. Ini aneh.. ini tidak normal, tp bukan sesuatu yang negatif. Mas Sutioyoso mengatakannya, anugrah. Persoalan kita, sampai di mana kesiapan kita menerima kenyataan seperti itu? Kenyataan-kenyataan seperti itu tidak bisa kita pastikan apakah ghurur setan atau bukan. Sikap kita terhadap itu yang semestinya berdasarkan husnuzhan. Kan menjadi aneh kalau saya yang menyaksikan kondisi adik kelas saya, lalu Mbak memastikan itu ghurur setan. Mbak mengatakan, perkokoh syariah. Saya mengatakan, tumbuhkan kesadaran manusiawi. Renungkan kesamaan maksud dan kedalaman makna yang ingin saya sampaikan sebenarnya. Satu hal lagi, saya sudah sampaikan paham "ittihad" sufi dengan bahasa yang sederhana dan sangat mudah dicerna. Itu yang saya sebutkan tentang Musyahadah al-Wahdah fi al-Kastrah dan Musyahadah al-Kastrah fil Wahdah. Masih ada tiga tahapan dibawahnya. Saya langsung ke poin itu untuk memberikan gambaran kesalahpahaman yang selama ini terjadi dalam memahami Wahdatul Wujud. Dulu di milist ini juga saya sering memberikan gambaran, Indonesia bersatu itu bukan berarti Pulau Kalimantan ya Pulau Jawa, Pulau Jawa ya Pulau Kalimantan. Saya pikir itu saja sudah cukup untuk memberikan gambaran sederhana. Salah satu konsep amaliyahnya juga sudah saya jelaskan sedikit dalam cerita tentang al-Hallaj pada prasa kedua sebagai pro orang-orang tertindas. Bukan riwayat pertama tentang al-Hallaj yang penuh dengan tudingan dan tuduhan. Secara konsep global memang gampang bagi kita untuk mengatakan bahwa yang buruk dan jahat itu adalah ghurur setan sedang yang baik adalah nur ilahiyah. Namun saya pikir, ketika pembicaraan sudah menyangkut person seseorang, seyogyanya kita bisa menjaga jarak dengan memeriksa lebih lanjut. Bukankah itu termasuk bagian memperkokoh syariah? (saya pinjam istilah Mbak deh -:)) Dalam lingkup seperti apa kalimat sakti al-Hallaj itu? Benarkah ia mengatakannya dalam makna dan maksud yang sebenarnya? Atau itu tudingan padanya sehingga aktivitasnya bisa diredam dengan menghukumnya dengan dalih tudingan itu? Begitu juga Abu Yazid al-Busthami, Sang Quthbul Ahwal. Kalau tidak salah Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin pernah menjelaskan tentang perkataan ini. Dalam bahasa Arab, disebut 'ala sabilil hikayah. Gambarannya yang mudah dicerna, sama seperti kita yang sedang membaca ayat, laa ilaaha illa ana fa'budni (Artinya, "tidak ada tuhan selain Aku maka sembahlah Aku", duh lupa ayat dan surah apa ya, al-Ra'ad 47 apa ya, check lagi deh). Saat membaca ayat itu, bukan berarti kita mengatakan perkataan itu sebagai perkataan kita. Barangkali Abu Yazid ketika mengucapkannya, tidak berada dalam keadaan seperti kita mengaji (membaca) al-Qur`an lalu sejak awal sudah diketahui memang sedang tadarus, sehingga dikira dia sedang mengucapkan perkataannya sendiri. (penjelasan selengkapnya lihat Ihya Ulumuddin, saya lupa halaman berapa dan juz berapa, tapi ada di sana). Segitu aja dulu, Wassalam ----- Original Message ----- From: "shafiyyah77" <[EMAIL PROTECTED]> Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/