Mereka sama saja dengan orang indonesia suka kelakar, suka macam-macam. Tetapi, kalau kalau disiplin dalam pekerjaan dan kejujuran agak lebih dari orang Indonesia.
----- Original Message ----- From: "SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Monday, September 19, 2005 7:25 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Fw: ketekunan > > Mungkin perlu diselidiki lebih mendalam kenapa bangsa Jepang itu suka > diam.....bisa aja mereka merasa bersalah karena melakukan hal - hal yang > tidak baik saat PD 2, diamnya karena perasaan guilty juga bisa lho.... > > Belum tentu mental bangsa Indonesia kalah dengan bangsa Jepang, buktinya > makanan tempe bangsa Indonesia dipatentkan bangsa Jepang , jadi mereka > lebih tempe dari Indonesia. > Be proud jadi bangsa Indonesia dong > Kenapa sech selalu character suicide bangsa sendiri?.... > > I LOVE INDONESIA. > > Jaka Sembung. > > salam. > > > Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ----- Original Message ----- > From: "asep sofyan" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > > Milis ini bicara2 ttg kecerdasan finansial, sebenarnya > saya nggak begitu paham ttg itu, tapi saya udah > antipati dng kata kecerdasan yg begitu dipuja di > Indonesia. > > Orang Indonesia sering berkata "bekerjalah dengan > smart", atau "dng upaya sedikit hasil optimal", dst. > Tapi yg muncul dipermukaan, orang kita malah > mengartikannya "seneng ngakalin", nggak ikut prosedur, > lebih suka ngomong daripada kerja, atau mengambil > keuntungan disetiap kesempatan. > > Entah konsepnya yg salah diartikan oleh orang kita, > atau konsep itu tidak cocok dng kebudayaan kita, yg > jelas fenomena yg muncul seperti itu. > > Kita sering baca di koran, hampir setiap niat baik > selalu ada penyimpangan, seperti subsidi orang miskin, > bantuan beras murah, selalu ada yg memanfaatkan, yg > jangan-jangan dalih oknum yg bekerja menyimpang itu > "bekerja dng smart", atau "dng usaha sedikit hasil > optimal" Dan seringkali oknum tersebut orang yg > berpendidikan tinggi. > > Untuk kasus Indonesia, khususnya untuk pendidikan > anak, saya lebih setuju pada konsep lama, yaitu > ketekunan dibandingkan kecerdasan. Ide ini saya > peroleh ketika melihat bgm pendidikan dasar di Jepang > dilakukan. > > Menurut pengamatan saya, pendidikan anak di Jepang > (preschool dan SD) menekankan ketekunan, kecerdasan, > dan kreatifitas, dng ketekunan menduduki porsi > terbesar. Anak yg dilahirkan kurang cerdas, tidak > lantas dianggap jelek, tapi terus dilatih ketekunannya > dengan berbagai metode pelatihan kreativitas. > Sedangkan anak yang cerdas akan terus dibimbing dng > metode kreatifitas yg lebih cepat. Tapi semua > basic-nya sama, yaitu ketekunan. > > Anak kelas 1 SD diwajibkan menguasai buku diantaranya > mengenal binatang, memelihara tanaman, dan membuat > aneka mainan dari barang bekas. Anak SD kelas 1 > mempunyai proyek memelihara tanaman. Setiap hari harus > dilihat dan dicatat (dng metode sederhana). Kemudian > ada presentasi dari anak tsb thd perkembangan > tanamannya. > > Anak SD kelas yg lebih tinggi disuruh memelihara > hewan, seperti katak, ulat, ikan, dsb. Mereka juga hrs > mencatat dan mempresentasikannya. > > Artinya disini anak dilatih ketekunan untuk memelihara > sesuatu. Saya memandang kecerdasan sbg kecepatan daya > tangkap anak. Setahu saya, guru SD di Jepang sangat > cerewet masalah ilmu pengetahuan dasar, penjelasan > dari guru thd suatu fenomena mengalir begitu banyak > dan informatif. > > Artinya, anak yg lebih cerdas tentunya akan lebih > memahami penjelasan gurunya, misalnya fenomena kenapa > ulat berubah jadi kupu-kupu dibandingkan dng yg kurang > cerdas. Tetapi sekali lagi disini, setiap anak telah > menjalani treatment yg sama dlm hal ketekunan sbg > basic skill anak. Mereka telah dilatih untuk mampu > memelihara tanaman/hewan dng baik. > > Di perguruan tinggi anak Jepang sudah terlatih untuk > tekun dan bekerja dng durasi lama, dan mereka tidak > berorientasi hasil dan tidak ingin dapat hasil yg > cepat/instan. Prof-nya akan selalu menekankan hal itu. > "Hasil kerja yang baik perlu waktu dan proses". > > Kalau dia cerdas dia akan bisa menurunkan teori dari > penelitiannya, atau membuat penemuan baru. Yang kurang > cerdas dia masih mampu melakukan prosedur penelitian > dng baik, walaupun analisisnya biasa-biasa saja. Namun > data hasil penelitian dia tetap dapat dipakai sebagai > data oleh peneliti yg lain. > > Dampak yg terlihat di kehidupan sehari-hari secara > umum setiap orang di Jepang akan taat peraturan dan > prosedur, dan tidak terpikir oleh mereka untuk > mengakali prosedur, mereka tidak tergesa2, kemudian > mereka juga menyadari bahwa kecerdasan tanpa ketekunan > adalah nol besar. > > Berdasarkan pengamatan saya, orang terpelajar Jepang > tidak suka ngomong, atau jadi analis untuk menunjukkan > kecerdasannya. Orang Jepang biasanya bilang, hasil > penelitian saya menunjukkan hasil begini (jadi ada > proses ketekunan + kecerdasan), bukan hanya kecerdasan > saja. Orang Jepang lebih suka menuliskan hasil > penelitiannya daripada mengomongkannya. Sehingga tidak > heran setiap pertemuan tahunan para peneliti suatu > bidang, berbagai dosen, mahasiawa, R&D industri dan > pemerintah, selalu menyempatkan hadir untuk > menyampaikan hasil penelitiannya. > > Untuk setiap bidang keahlian tiap konferens ini bisa > mencapai ratusan bahkan sampai ribuan partisipan. > Mereka dibagi ruang2 yg sangat banyak dng waktu > presentasi yg singkat, baik oral presentasi (10 menit > presentasi + 5 mnt tanya jawab) maupun poster (total 5 > menit), saking banyaknya peserta. > > Orang Jepang bisanya sangat hati-hati dalam bicara, > terutama mengenai hal yg bukan bidangnya, atau dia > belum pernah melakukan risetnya. > > Tapi di Indonesia, saya sering lihat orang yang suka > mengakali prosedur, bangga jika bekerjanya sedikit, > ngomong hal yg bukan keahliannya, lebih suka bicara > daripada bekerja, menyanggupi pekerjaan yg bukan > keahliannya, dsb. > > Apakah ini lahir karena kebanyakan para orang tua, > lebih bangga jika anaknya disebut cerdas, sehingga > tidak perlu melalui proses yang panjang, tapi bisa > menguasai ilmu dng cepat? Atau para orang tua yg > mengganggap kecerdasan itu nomor satu. Sehingga > ketekunan bisa diperoleh nanti belakangan? > > Yang jelas sampai sekarang kita, Indonesia, belum > menjadi negara industri yg disegani. > > Wallahu alam, > asep sofyan > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > > > > SPONSORED LINKS > Women Islam Muslimah Women in islam > > --------------------------------- > YAHOO! GROUPS LINKS > > > Visit your group "wanita-muslimah" on the web. > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. > > > --------------------------------- > > > > > --------------------------------- > Yahoo! for Good > Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/