Saya rasa penyebab BBM langka itu bukan karena harganya tapi karena banyak
diselundupkan. Jadi kalau pemerintah bia mengatasi penyelundupan minyak
pasti mencukupi utk kita, ngak bakalan mengimport.
Anda hrs berpikir ketahanan rakyat kita amat berbeda, Bagaimana mau berusaha
jika utk hidup saja tidak bisa!

Wass
Amrios Amsyar
________________________________________
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abdul latif
Sent: Thursday, October 06, 2005 1:30 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] (dr sebelah..) SURAT TERBUKAN UNTUK AA GYM...

Bismilahirrahmanirrahiim
Walaupun surat ini ditujukan kepada Aa Gym, saya kira saya boleh memberi
respond kepada
tulisan sdr kita ini.
Begini sdr Farid...presiden atau kepala negara kita SBY dalam suatu
dilema..kalau tidak dilakuan menaikan BBN negara akan bakrut, kalau
dilakukan anak2 bangsa merasa sakit terutama rakyat yang banyak lagi
miskin...semua orang dapat merasakan itu. SBY pun juga saya kira merasakan
itu.

Dari pengalaman negara2 India, Thailad, China, Saudi Arabia yang dulunya
mereka juga memberikan subsudi kepada rakyatnya dengan menjual minyak lebih
murah... rupanya dengan cara begini, memanjakan rakyat, akhirnya rakyat
tidak produktif, malas bekerja keras.
Sistem ini harus dihapus dimuka bumi Indonesia, kalau mau maju...

Beberapanya tahun yang lalu negara India dan Thailand tidak mau lagi
memberikan subsidi kepada rakyat, kemudian rakyat mengadakan demontrasi2,
namun pemerintah betekat untuk tidak lagi memamnakan rakyatnya, pemerintah
mengajak rakyatnya untuk bekerja keras dalam meningkatkan pendapatan, dan
tidak boleh ketergantungan dengan subsidi pemerintah. akhiranya sekarang
kedua negara itu sukses besar, pendapatan rakyat mereka meningkat dengan
tajam...

Negara komunis China masih memberi subsidi tapi jauh lebih sedikit di
bandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Saudi Arabia masih melakukan subsidi
kepada rakyatnya terbukti banyak pengangguran 79% pemuda2nya malas  bekerja,
karena enak menerima subsidi dari negara.Masrakat Saudi Arabia tidak
produktif..hampir semua kebutuhan rakyatnya diimport dari luar negeri.

Jadi sdr Farid, kalau kita mau maju, mau bekerja keras sedikit lagi, saya
kira rakyat bisa mengatasi biaya2 hidupnya sehari hari...kerja keras dan
tekun seperti kawan kita Chaines mereka dulu juga miskin datang ke
Indonesia, tapi sekarang dgn kerja keras, TIDAK MANJA, mereka sukses
dinegeri kita, lucu bukan...??Kenapa kita tidak...?

Jadi Allah sudah memerintahkan umat Rasulullah saw untuk bekerja keras,
setelah selesai satu pekerjaan maka kerjakan satu pekerjaan lain...waktu
kita mesti produktif...Allah memberikan bahan2 baku free dilaut dan di dalam
bumi, beras tinggal menanam, ikan dilaut tinggal menangkap, kan begitu sdr
Farid. waktu diberikan oleh Allah 24 jam perhari untuk setiap orang,kan
begitu?
Bersusah susah dahulu , kemudian enak dikemudian hari...kan
begitu....bersabar adalah salah satu kiat untuk sukses...terburu buru adalah
ambang kejatuhan..
Demikiansedikit respond  saya semoga ada manfaatnya untuk sebuah inspirasi
bagi Farid dan kawan2 lainnya yang sependapat dgn farid.
wassalam.


farid <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >
> -----Original Message-----
> From: hafi lahk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, October 04, 2005 12:36 PM
>
> Surat Terbuka Untuk Aa Gym
>
> Publikasi 03/10/2005
>
> hayatulislam.net - Yth KH Abdullah Gymnastiar
>
> Bismillâhirrahmânirrahîm
>
> Assalâmu'alaikum Warahmatullâhi Wabarâkâtuh,
>
> Bagaimana kabarnya Aa? Semoga Aa dan keluarga dalam keadaan sehat wal
> afiat, dan tidak ikut mengantri minyak tanah ataupun premium apalagi
> pertamax, seperti rakyat kebanyakan.
> Aa yang dimuliakan Allah,
>
> Saya termasuk orang yang sering menikmati ceramah Aa. Di televisi,
> radio ataupun rekamannya. Tulisan-tulisan Aa juga sering saya baca.
> Ceramah Aa itu ringan, enak disimak dan menyejukkan. Sampai-sampai
> banyak kaum non-muslim yang juga ikut mengagumi Aa. Bahkan teman-teman
> di Jaringan Islam Liberal juga menjadikan dakwah Aa sebagai teladan.
> Kata mereka, dakwah Aa sejuk tidak 'brangasan' seperti FPI ataupun MUI
> yang mengeluarkan fatwa yang membakar jenggot mereka. Aa memang bisa
> merangkul banyak kalangan.
>
>
> Tapi beberapa hari ini saya bingung dengan sikap Aa. Itu terjadi
> setelah saya menyimak sebuah iklan layanan masyarakat (?) tentang BBM
> -mungkin tepatnya layanan pemerintah- yang memakai Aa sebagai
> narasumber. Di tengah gejolak menolak kenaikan harga BBM, Aa meminta
> rakyat tetap bersabar dan mau berkorban. Mungkin Aa mau bercerita
> behind the scene, apakah naskah yang Aa baca itu pesanan pemerintah,
> atau Aa sendiri memang menyampaikannya dari lubuk hati Aa yang paling
> dalam?
>
> Terus terang iklan itu buat saya jadi tidak menyejukkan. Iklan itu
> terlalu menyederhanakan masalah; apa iya kenaikan BBM cukup dihadapi
> dengan bersabar? Saya percaya Aa juga ikut menyimak dari koran dan
> televisi ihwal kesusahan rakyat akibat kenaikkan BBM. Sebelum BBM naik
> saja, rakyat sudah menderita. Ibu-ibu mengantri berjam-jam hanya untuk
> bisa membeli 5 liter minyak tanah. Tetangga saya, seorang pedagang
> pecel dan gorengan, harus berkeliling ke beberapa RW, menggapai dari
> pengecer ke pengecer untuk mendapatkan satu jerigen saja untuk
> keperluan dagang. Ketika ada harganya pun sudah 2 ribu rupiah
> perliter. Ia terpaksa membeli, kalau tidak berarti tak ada dagangan
> dan tak ada pemasukan.
>
> Aa yang budiman,
>
> Saya juga percaya Aa tahu bahwa kalau harga BBM naik itu berarti
> mendongkrak harga barang-barang yang lain. Tarif angkutan sudah pasti
> naik. Tidak tanggung-tanggung, ORGANDA minta menaikkan tarifnya 40
> persen. Ongkos angkot yang jarak dekat, semula Rp 1200,- menjadi Rp
> 1700,-. Beras, misalnya, sudah melejit jauh sebelum pengumuman
> kenaikan BBM. Belum lagi listrik. Mungkin Aa baca kalau tahun depan
> PLN sudah akan menaikkan tarif listrik secara berkala. Itu semua
> berarti pengeluaran tambahan, sementara pendapatan rakyat belum tentu
> bertambah. Artinya, jumlah orang miskin akan terus bertambah. Seperti
> kata Pak Alwi Shihab, Menko Kesra RI, jumlah orang miskin bertambah
> 10-15%.
>
> Sementara itu dana kompensasi BBM yang dikucurkan pemerintah Aa tahu
> sendiri kan, gimana jadinya? Sudahlah tak memadai juga tidak
> menjangkau semua orang fakir miskin. Saya bingung, bagaimana satu
> keluarga bisa hidup dengan tambahan uang sebesar 100 ribu rupiah
> perbulan? Sekedar cerita, ada tetangga saya yang benar-benar
> mengandalkan hidup dari dana kompensasi itu karena suaminya sudah tak
> bekerja lagi. Kalau dihitung-hitung, berarti keluarga itu harus hidup
> dengan uang sebesar 3 ribu rupiah perhari. Itu sama dengan satu kali
> jatah makan saya di warteg yang sederhana. Menunya nasi sepiring, 2
> potong tahu, sayur, dan 2 potong gorengan. Kalau di Dapur Teteh entah
> bisa dibelikan apa uang sebesar itu.
>
> Aa juga tahu kan anak-anak harus sekolah. Karena muslim tak boleh
> bodoh dan malas. Tapi bagaimana bisa menyekolahkan anaknya kalau uang
> tak ada? Dana BOS dari pemerintah hanya cukup dipakai membayar SPP.
> Lalu bagaimana dengan seragam sekolah, alat-alat tulis, tas, dan
> buku-buku pelajaran. Itu susah untuk terbeli. Aa juga pasti tahu kan
> kalau para guru rajin betul menjual aneka buku pelajaran kepada para
> murid. Alasannya untuk menambah kesejahteraan mereka.
>
> Belum lagi kalau sakit, A, berat. Memang ada jaminan kesehatan bagi
> keluarga miskin. Tapi bagaimana kalau yang sakit parah, harus opname,
> obat-obatnya mahal. Apakah ada jaminan dari pemerintah? Bagaimana juga
> kalau yang sakit adalah tulang punggung keluarganya, sang ayah? Siapa
> yang harus mencari nafkah dan siapa yang harus menemani sang ayah di
> rumah sakit?
>
> Saya bersyukur Allah masih berkenan memberi saya kecukupan rizki, sama
> seperti kepada Aa (malah mungkin rizki Aa lebih baik dari saya).
> Ketika BBM dan segala lainnya naik, saya berusaha bersabar dan hidup
> (makin) berhemat. Tapi buat tetangga-tetangga saya yang miskin, mereka
> bingung A, apa yang mau dihemat?
>
> Maka apa cukup menghadapi kenaikan BBM dengan bersabar, A? Bukankah
> rakyat harus tahu kenapa kita yang katanya kaya minyak kok harus
> menjual BBM dengan harga mahal? Kenapa juga kaya minyak kok harus
> mengimpor minyak? Dulu sewaktu Pertamina kaya raya kok rakyat tidak
> merasakan sejahtera, ya A? Tapi begitu pailit (itu juga katanya)
> rakyat diajak "bersabar dan berkorban", seperti anjuran Aa.
>
> Kalau kepala kita benjol kejedot pintu bersabar adalah jawabannya.
> Tapi bagaimana kalau benjolnya karena dipukul orang, padahal kita tak
> bersalah? Rasanya kita harus menuntut keadilan atas pemukulan tersebut
> ya, A? Karena kan sabar itu bukan berarti diam dan pasrah, tapi juga
> menuntut hak kita. Kata Imam an-Nawawi dalam kitab Riyadush Shalihin
> bab Sabar -saya percaya Aa sering membacanya-, sabar itu ada tiga
> macam; sabar, menghadapi musibah, sabar menghadapi kemaksiatan, dan
> sabar mengerjakan ketaatan. Nah, menghadapi pemimpin yang suka
> memiskinkan rakyat termasuk sabar menghadapi kemaksiatan ya, A?
> Artinya, rakyat harus menuntut hak-hak mereka yang sudah dihalangi
> oleh pemerintah.
>
> Pak Revrisond Baswir yang ekonom pernah menulis artikel Mengapa
> Masyarakat (Perlu) Menolak Kenaikan BBM? Beliau bilang alasan kenaikan
> harga BBM yang diberi pemerintah kepada masyarakat itu manipulatif dan
> menyesatkan. Ih, ngeri betul ya A ada orang yang suka bohong, apalagi
> membohongi rakyat. Kata beliau salah satu alasan kenaikan harga BBM
> adalah untuk liberalisasi ekonomi.
>
> Menurut beliau negara Indonesia sudah terikat perjanjian dengan IMF
> untuk melaksanakan konsensus Washington, untuk menjalankan ekonomi
> liberal. Sebagai unsur dari agenda Konsensus Washington, tujuan utama
> kebijakan peniadaan subsidi BBM pada dasarnya adalah untuk memperbesar
> peranan mekanisme pasar dalam penyelenggaraan perekonomian Indonesia.
>
> Pada tahap selanjutnya, sejalan dengan dilakukannya unbundling PT
> Pertamina, sebagaimana terungkap dalam Undang Undang (UU) Minyak dan
> Gas No. 22/2001, kebijakan tersebut diharapkan dapat merupakan
> insentif bagi para investor pertambangan untuk menanamkan modal mereka
> di Indonesia. Sebagaimana diketahui, sudah sejak lama
> perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang
> pertambangan minyak dan gas, seperti Exxon Mobil, Chevron Texaco, BP
> Amoco Arco, Total Fina Elf, dan Shell, sangat berhasrat untuk
> memperluas wilayah kerja mereka di Indonesia.
>
> Padahal, sesuai dengan UU Pertambangan Minyak dan Gas No. 44 Prp/ 1960
> dan UU Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara No. 8/1971,
> perusahaan-perusahaan multinasional tersebut hanya diperkenankan
> berperan sebagai kontraktor dalam proses eksplorasi minyak dan gas di
> Indonesia. Itu artinya, kenaikkan harga BBM akan memuluskan
> neokolonialisme. Ih, masa iya kita masih mau dijajah ya, A?
>
> Masih kata Pak Revrisond, subsidi apapun yang diberikan pemerintah
> selama ini banyak yang salah sasaran. Solusinya bukan menghilangkan
> subsidi secara total, tapi melakukan koreksi sistematis atas mekanisme
> subsidi tersebut. Logika yang dipakai Pak Revrisond, apakah karena
> dalam pemerintahan banyak korupsi lalu kita bubarkan pemerintahannya?
> Jawaban Aa kira-kira bagaimana?
>
> Pak Revrisond juga bilang kalau negara ini sebenarnya masih surplus
> uang hasil penjualan minyak. Proyeksi impor migas Indonesia katanya
> US$ 11, 3 milyar sedangkan ekspor migasnya malah lebih besar, US$ 19,7
> milyar. Berarti kan masih ada untung, ya A? Kok bisa dibilang tekor
> sih?
>
> Aa yang berhati mulia,
>
> Rasanya rakyat sudah kelewat bersabar, malah cenderung cuek. BBM mau
> naik berapapun rakyat akan terima, meskipun mereka tahu hidup mereka
> bakal makin susah. Yang berdemo kan cuma mahasiswa. Wakil rakyat saja
> juga setuju kenaikan harga BBM, termasuk dari partai-partai Islam yang
> menjanjikan keadilan dan kesejahteraan. Jadi anjuran bersabar dari Aa
> saya khawatirkan malah menyinggung hati rakyat miskin. Dianggap selama
> ini nggak bersabar, padahal mereka punya stok kesabaran yang masya
> Allah. Kalau cacing saja diinjak menggeliat, tapi orang Indonesia
> malah pasrah.
>
> Aa, menurut saya anjuran sabar itu ada baiknya ditujukan kepada
> presiden, menteri-menteri dan pejabat negara juga wakil rakyat.
> Ajaklah mereka bersabar untuk tidak menaikkan harga BBM apalagi
> meminta kenaikan gaji, atau ingin ngelencer ke daerah atau keluar
> negeri. Minta juga mereka untuk bersabar tidak melakukan korupsi dan
> mau bagi-bagi uang kepada rakyat. Waktu mereka minta kenaikkan gaji
> sebenarnya umat ingin mendengar teguran Aa supaya para pejabat itu
> malu pada diri sendiri dan bisa menjaga hati.
>
> Aa yang ganteng,
>
> Dalam iklan itu Aa juga minta rakyat berkorban. Saya lagi-lagi
> bingung, apa lagi yang mau dikorbankan? Soalnya hidup saja sudah
> susah. Ada tetangga saya yang tidak mampu beli beras miskin (raskin)
> padahal harganya hanya seribu rupiah perliter. Ada supir angkot yang
> curhat pada istri saya bahwa ia harus minjem beras 3 liter untuk makan
> keluarganya. Ada juga tetangga ibu saya yang hampir tiap hari minjem
> beras pada tetangga untuk makan. Jadi, buat rakyat miskin, apa lagi
> yang harus dikorbankan, A? Apakah perasaan dan harapan yang kini hanya
> itu yang mereka punya juga harus ikut dikorbankan? Maksudnya, mereka
> tidak usah berharap bisa hidup sejahtera di dalam negeri yang alamnya
> kaya raya ini? Mohon diterangkan pada kami yang bodoh ini A.
>
> Apa sebaiknya anjuran berkorban itu ditujukan kepada para pejabat
> negara, A? Karena hidup mereka kan selalu makmur. Para pejabat itu kan
> banyak yang hidup dari fasilitas negara. Mereka tidak terlalu pusing
> soal harga BBM naik, toh mereka ada jatah dari negara. Rasanya mereka
> itu yang pantas berkorban untuk rakyat. Cobalah Aa dengan tim MQ
> membuat iklan layanan masyarakat yang menghimbau pejabat untuk
> berkorban, rela dipotong gajinya untuk disumbangkan kepada fakir
> miskin, tidak memakai fasilitas negara kecuali untuk urusan dinas.
> Kalau kami yang bicara rasanya tidak terlalu didengar. Kami hanya bisa
> berdemo dan berdoa. Tapi Aa kan bisa bicara seperti itu di televisi,
> di radio dan menulis di buku.
>
> Aa Gym yang pandai menjaga hati,
>
> Saya pernah membaca sebuah hadits dari Imam ath-Thabrani yang
> berbunyi, "Barangsiapa yang melihat penguasa yang zhalim, yang
> menghalalkan apa yang diharamkan Allah, melanggar janji Allah dan
> menyalahi RasulNya, berbuat kejam dan aniaya terhadap hamba-hamba
> Allah dengan sewenang-wenang dan ia tidak mau mengubah dengan
> kata-kata dan perbuatan, maka pantaslah Allah memasukkannya ke tempat
> yang telah disediakan Allah baginya (neraka)."
>
> Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan, "Akan datang penguasa fasik dan
> zhalim, maka barangsiapa percaya kepada kebohongannya dan membantu
> kezhalimannya, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari
> golongannya, dan dia tidak akan masuk surga."
>
> Wah, ngeri ya A? Bagaimana dengan pemerintah RI ini? Kata mantan Menko
> Ekuin dan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie, yang namanya subsidi BBM
> sebenarnya tak pernah ada. Artinya itu bohong. Bagaimana ini A? Lalu
> apa pantas ya A para pejabat negara ini hidup makmur dengan
> penghasilan yang berlimpah plus fasilitas negara, sedangkan rakyatnya
> banyak yang miskin. Malah ada yang busung lapar. Itu namanya zhalim
> kan, ya A. Betul begitu kan? Mohon dikoreksi bila salah.
>
> Saya terus terang jadi ngeri kalau termasuk ke dalam golongan yang
> disebut dalam dua hadits di atas. Sudahlah amal ibadah saya banyak
> cacatnya, ditambah membantu kezhaliman lagi. Amit-amit, na'udzubillahi
> min dzalik.
>
> Aa Gym yang tinggal di Bandung,
>
> Sebenarnya saya mau menulis banyak kepada Aa. Tapi saya sudah ngantuk
> dan capek memikirkan perilaku para pemimpin di negeri ini. Mereka itu
> merasa pelayan rakyat atau pemilik negara ini, ya A? Kalau pelayan
> seharusnya berusaha mensejahterakan rakyat, bukannya menambah
> kesengsaraan rakyat.
>
> Saya berharap Aa senang menerima surat ini, tidak tersinggung, apalagi
> merasa digurui. Kalau ada sesuatu yang dirasa menyinggung hati Aa
> anggaplah itu bagian amar ma'ruf nahi mungkar. Karena katanya sekarang
> banyak dai yang lebih senang amar ma'ruf (menyuruh orang berbuat baik)
> tapi segan ber-nahi mungkar alias mencegah kemungkaran. Karena memang
> nahi mungkar itu berat, ya A? Orang bisa tersinggung kalau dibilang
> mungkar. Padahal seperti kata Aa kita tidak boleh menyinggung hati
> orang dalam berdakwah. Tapi saya susah melakukan itu. Apalagi kalau
> melihat pemimpin yang bebal dan suka membodohi rakyat. Huh hati saya
> panas.
>
> Ah, sudah dulu ya A saya mohon pamit. Sekali lagi mohon maaf atas
> kelancangan surat ini. Salam untuk keluarga dan seluruh santri Darut
> Tauhid. Kapan-kapan saya ingin menjajal makanan di Dapur Teteh yang
> katanya enak itu, tapi kalau ada uang. Soalnya saya biasa makan di
> warteg dekat kantor. Murah, seporsi hanya 3 ribu sampai 5 ribu rupiah.
> Lebih dari itu rasanya berat buat saya, dan nggak tega melihat orang
> makin susah di jaman ini. Ah, sudah dulu, nanti nggak ada habisnya.
> Jazakallah khairan katsira.
>
> Wassalâmu'alaikum Warahmatullâhi Wabarâkâtuh
>
> M. Iwan Januar
>


            
---------------------------------
Yahoo! for Good
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 


________________________________________
YAHOO! GROUPS LINKS 

•  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
•  To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
•  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

________________________________________




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke