http://www.indomedia.com/bpost/102005/11/depan/utama12.htm

Jangan Berhenti Mencari Ilmu



DALAM mengarungi hidup ini kita pasti menghadapi berbagai macam orang dan 
berbagai macam situasi. Orang yang mengosongkan dirinya dari sebutan sudah 
pintar atau sudah pandai, pastilah akan mampu mengambil manfaat dari orang lain 
atau pun berbagai situasi. Ibaratnya, segala hal akan menjadi ilmu sehingga ia 
benar-benar orang yang beruntung karena terus berubah lebih baik dari 
sebelumnya.

Kepekaan akan ilmu muncul dari hati yang bersih. Orang yang iri dan dengki, 
segala hal bisa menjadi masalah bukan menjadi ilmu. Orang yang minder pun 
demikian, ilmu seolah tertutup baginya karena sungkan dan segan. Orang yang 
sombong apalagi, semua hal akan dianggapnya sepele atau kurang se-level dengan 
dirinya sehingga tak membuatnya tergerak.

Sebenarnya apa yang sangat berbahaya bagi kita adalah terkotorinya hati 
sehingga pikiran menjadi redup dari ilmu. Bayangkan, segala hal yang seharusnya 
menjadi ilmu malah bisa sebaliknya, menjadi bencana. Orang-orang yang miskin 
ilmu akhirnya kerap menghadapi stres. Lalu, ketahuilah bahwa stres termasuk 
keadaan yang paling berpotensi membawa kematian.

Apakah hari ini hati kita telah terbuka pada ilmu. Mau mendengarkan pendapat 
dan penjelasan orang lain, mau membaca buku yang ditulis oleh orang lain, atau 
mau sejenak memperhatikan anak-anak kita dan belajar dari mereka? Istighfar-lah 
jika semua fenomena itu tidak dapat menjadi ilmu, tetapi malah dianggap 
masalah. Kita tentu tidak mau dibuat stres oleh masalah yang kita sendiri 
merasa bingung untuk memecahkannya.

Saudaraku, bagaimana membersihkan hati itu? Berlakulah selalu bagaikan gelas 
yang kosong. Dengan demikian, kita siap diisi dan mengisi hidup ini dengan 
ilmu. Namun sebaliknya, lihatlah gelas yang setengahnya berisi dan setengahnya 
lagi kosong (gelas yang berisi hanya setengah). Dengan demikian, kita telah 
mengeset pikiran untuk selalu berpikir positif. Insya

Allah, hati akan tetap terjaga dari kekotoran nafsu duniawi yang salah satunya 
menginginkan kita menjadi orang yang merasa pintar.

Ilmu memang sudah selayaknya berbanding lurus dengan datangnya masalah agar 
kita selalu siap mencari solusinya. Bagaimana kalau masalah ternyata jauh lebih 
banyak daripada ilmu yang kita miliki? Maka, pada saat itulah masalah menjadi 
tidak terkendali dan melahirkan masalah baru yang lebih rumit serta pelik.

Saudaraku, hendaknya kita tidak berleha-leha dalam menuntut ilmu, apalagi 
menyepelekannya. Orang sukses yang tidak tamat SD (Sekolah Dasar) pun, pastilah 
ia menggunakan ilmu. Jadi, jangan melihat orang yang gagal sekolah dan menjadi 
sukses sebagai orang yang mengesampingkan ilmu. "Ah, dia saja tidak sekolah 
bisa sukses. Lalu, ngapain sekolah?" Bukan sekolah atau tidaknya yang penting, 
tetapi bagaimana ikhtiar mencari ilmu itu dilakukan dengan atau tanpa melalui 
sekolah.

Bagian dari sukses seseorang adalah kemampuan dia keluar dari masalah dan 
mengatasinya. Setiap masalah pasti ada kiat atau ilmu untuk memecahkannya yang 
biasa kita sebut solusi. Jadi, tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah masalah dapat 
diatasi dan tidak mungkin tanpa ilmu, sebuah sukses akan diraih.

Karena masalah terus datang silih berganti, mustahil seseorang dapat bertahan 
tanpa terus belajar. Apa yang membuat kita mundur dalam suatu urusan karena 
kita mulai alergi terhadap proses belajar. Belajar dianggap membuang waktu dan 
tidak efektif. Akibatnya, masalah cukup diselesaikan saja oleh orang lain yang 
dibayar untuk itu.

Orang lain yang mendapat uang plus juga mendapat ilmu sehingga untung dua kali. 
Adapun kita yang sudah membayar, hanya mendapat satu keuntungan bahwa masalah 
kita diselesaikan orang lain tanpa kita tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Orang yang berhenti belajar berarti sudah selesai dengan urusan memperbaiki 
dirinya. Padahal, ujian dari Allah tidak akan pernah selesai selama seorang 
hamba masih menghirup nafas di dunia ini. Oleh karena itu, tanpa belajar 
terus-menerus, seseorang tidak akan mungkin mampu mengatasi semua masalah 
hidupnya. Wallahua'lam. 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke