-------------------------------------
IslamEmansipatoris.com, Jum'at, 14 Oktober 2005



Jakarta-JIE. Satu waktu, Buya Hamka pernah berkata, "Cinta dan kasih 
sayang adalah perasaan yang mesti ada pada setiap diri manusia. Ia 
laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma 
tanah saja yang berlainan untuk menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang 
tandus, embun itu akan tumbuh menjadi kedurjanaan, kedustaan, penipu, 
langkah serong dan lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh 
kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, 
setia budi pekerti yang tinggi dan lain perangai yang terpuji".

Pujangga lainnya, Innayan Khan, berujar sama, "Hanya ada satu pelita 
yang dapat kita pegang dan senantiasa menyala di mana pun jua, yang 
tetap akan menerangi tempat-tempat yang jauh seperti menerangi tempat 
kita sendiri, yaitu kasih sayang kepada setiap insan dan segala yang 
bernyawa".

Hal senada, dikatakan pula oleh Ustadz Ali Sobirin S.Ag, Pemimpin 
Redaksi Buletin Jum’at An-Nadhar, saat menjadi narasumber talkshow 
"Islam Sebagai Ajaran Kasih sayang" di radio Heartline 100,6 FM, Kamis 
(13/10) pukul 17.00-18.00 WIB. kemarin.

Menurutnya, "Kasih sayang antar sesama, tanpa membedakan suku, agama, 
ras dan golongan (SARA-red) bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan 
dari mulut ke mulut, tetapi rasa kasih sayang adalah anugerah Tuhan 
(sunatullah)  yang indah dan suci, jika manusia dapat menilai kesuciannya".

Kasih sayang merupakan sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. 
Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi rasa 
sayang pada sesama diakui oleh semua orang. Al-Ghazali, seorang filosof 
muslim, mengatakan "Kasih sayang itu ibarat sebatang kayu yang baik. 
Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir-batin, lidah 
dan anggota-anggota badan".

Sayangnya, keagungan rasa yang menjadi anugrah Tuhan itu, akhir-akhir 
ini banyak ternodai. Hal ini dikarenakan munculnya tangan-tangan ‘jahat’ 
yang sengaja ingin membuat ketegangan di antara manusia. "Atas nama 
agama, dan untuk menjaga akidah umat, kekerasan dan sikap arogan 
(sentimen) keberagamaan pun muncul", ujarnya.

Lanjutnya, kelompok yang mengatasnamakan agama ini, umumnya mengklaim 
diri sebagai penjaga akidah dan karena itu merasa memiliki otoritas 
untuk (meminjam istilah Khaled Abou el-Fadhl) speaking in God’s name. 
Klaim sebagai 'penjaga akidah' ini kemudian melahirkan sikap anti 
perbedaan, menghilangkan rasa kasih sayang, dan bahkan melegalkan 
cara-cara kekerasan untuk menghadapi perbedaan.
"Ironis, karena sembari mereka mengklaim sebagai penegak ajaran agama, 
pada saat yang bersamaan cara-cara yang tidak agamis justru 
dipertontonkan". Parahnya lagi, tambahnya, semua terjadi atas nama agama.

Lebih jauh, sarjana agama lulusan IAIN (UIN) Jakarta ini menegaskan, 
bahwa rasa kasih sayang di antara sesama manusia adalah jawaban yang 
dapat menyembuhkan segala penyakit di negeri ini. "Dan jalan yang menuju 
kepada rasa saling menyayangi hanyalah melalui kemaafan", katanya dengan 
iringan tawanya yang khas.

Ketika ditanya pendengar tentang anggapan umat Islam untuk tidak memberi 
dan menjawab salam dari orang non-muslim, Also panggilan akrab Ali 
Sobirin menegaskan bahwa, menipisnya solidaritas keberagamaan dalam 
konteks Islam tidak bisa diteorikan dalam konteks yang sederhana. "Saya 
bersama kawan-kawan di P3M bahkan ‘mewajibkan’ untuk memberikan salam 
kepada siapapun, termasuk ucapan selamat kepada umat lain disaat mereka 
sedang merayakan hari besar agamanya. Jika kita mencintai sesama, kita 
akan sentiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada sejalan dengan 
kita.", ungkapnya dengan polos.

"Tetapi secara teoretik, kenyataan ini lahir, setidaknya dari sikap 
tekstualis dalam memperlakukan teks agama, perujukan parsial terhadap 
sirah nabawiyah dan sikap eksklusif yang menganggap dialog dengan 
peradaban lain sebagai tidak penting dan lebih dari itu bahkan sia-sia", 
tuturnya.

Keengganan melakukan dialog dengan peradaban lain bisa dilihat dari 
sikap penolakan total terhadap umat dari agama lain. Karena itu, tidak 
mengherankan jika rasa kasih sayang semakin lama kian menipis.

Keramahan Islam seperti yang dikehendaki Tuhan adalah melalui jalinan 
kasih sayang, misalnya adalah menciptakan keramahan hubungan teks dan 
konteks, keramahan hubungan antar penafsiran, keramahan hubungan antar 
akidah, keramahan pemahaman intra umat beragama dan pengakuan terhadap 
pluralitas, jalan menuju kebenaran Islam.

Hal ini sempat digambarkan oleh Titi Kadarsih, pendengar radio, yang 
hidup dalam keluarga dengan keragaman beragama. Menurutnya, kendati 
dalam satu atap ada yang beragama Islam, Kristen dan Hindu, tapi karena 
semua pemeluk agama memiliki rasa saling menghormati dan menghargai, 
kehidupan keluarganya pun tetap rukun dengan dipayungi rasa saling 
menyayangi.

Baginya, cinta sejati ialah kasih Tuhan kepada hamba-Nya. Kasih murni 
ialah kasih ibu-bapak kepada anaknya. Kasih saudara pada masa berada. 
Kasih sahabat masa binasa. Kasih suami-isteri sepenanggungan. Kasih 
orang menaruh harapan.

Bukankah Tuhan telah menciptakan seratus bagian kasih sayang. Dari 
seratus itu, sembilan puluh sembilan disimpan disisinya dan hanya satu 
bagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bagian itulah, 
makhluk hidup di dunia saling berkasih sayang, sehingga kuda mengangkat 
kakinya karena takut anaknya terpijak. Kenapa manusia yang diberi akal 
budi tidak bisa? [Nana-Jie].



Versi asli dapat dibaca di:
http://islamemansipatoris.com/artikel.php?id=385






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Click here to rescue a little child from a life of poverty.
http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke