------------------------------------- IslamEmansipatoris.com, Senin, 10 Oktober 2005
Jakarta–JIE. Sejarah tidak bisa menutup mata, kenyataan sosial memperlihatkan bahwa perempuan masih diposisikan sebagai bagian dari laki-laki (subordinasi), dimarjinalkan, bahkan didiskriminasi. Hal ini dapat dilihat pada peran perempuan, baik dalam sektor domestik (rumah tangga) maupun sektor publik. Hal itu diungkapkan Hariroh Ali, peneliti P3M, saat mengisi acara talk show di Radio Heartline 100,6 FM, Minggu (09/10). Menurutnya, posisi timpang tersebut, selain disebabkan oleh faktor-faktor ideologi dan budaya yang memihak lali-laki, juga karena adanya justifikasi oleh pemikiran kaum agamawan. Salah satu faktor yang menghambat proses kesetaraan dan keadilan gender adalah (pemahaman) agama. Oleh karena itu, menurutnya, salah satu proyek penting dari gerak penyadaran ini adalah penilaian dan penafsiran kembali (dekonstruksi) terhadap tafsir-tafsir dan pemahaman keagamaan yang selama ini mempunyai tendensi tidak adil terhadap perempuan. "Ketidakadilan tersebut meliputi marginalisasi (pemiskinan ekonomi), subordinasi, stereotype (pelabelan negatif), kekerasan (violence) dan beban ganda". Demikian ungkap alumnus IAIN Yogyakarta ini . Fenomena, realitas, dan fakta-fakta sosial budaya telah memperlihatkan dengan jelas adanya relasi laki-laki dan perempuan yang asimetris, timpang, diskriminatif, dan tidak menghargai kesetaraan. "Inilah yang oleh kaum feminis sering disebut sebagai ketidakadilan gender", tegasnya. Lebih jauh, Harirah memaparkan, penilaian yang bias terhadap perempuan pada dasarnya berawal dari tiga asumsi dasar tentang keyakinan dalam beragama. Pertama, asumsi dogmatis yang secara eksplisit menempatkan perempuan sebagai pelengkap. Kedua, dogma bahwa bakat moral etika perempuan lebih rendah. Ketiga, pandangan materialistik, ideologi masyarakat Mekkah pra-Islam yang memandang rendah peran perempuan dalam proses produksi. "Islam sesungguhnya secara ideal normatif tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, apalagi mendiskriminasi perempuan. Bahkan Islam sebagai pembawa keselamatan dan kerahmatan seluruh alam (rahmatan lil alamin) menempatkan pengangkatan derajat dan posisi perempuan sebagai bukti keutamaannya", tuturnya. Dalam pandangannya, perempuan yang pada masa Jahiliyah tidak dihargai, dengan kedatangan Islam perempuan mendapat tempat terhormat, memperoleh pendidikan, dan terbukanya kesempatan yang lebih luas untuk aktualisasi dan pengembangan diri. Tegasnya [Nana-jie] Versi asli dapat dibaca di: http://islamemansipatoris.com/artikel.php?id=378 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/