--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas DP,
> 
> Gpp, malah seneng ditimbrungi :-). Dari kemarin sebenarnya mau 
nanya,
> teori kontrak sosial yg sering disebut2 merujuk kemana ya?

DP: Teori Rousseau itu lebih moderen dan lebih mencerminkan praktek 
demokrasi yg dianut sekarang.

> Reformasi hukum? Wah, panjang lagi urusannya..:-) Bicara soal 
teori2
> yg mencoba menjelaskan realitas sosial atau yg sifatnya ideational,
> adalah satu hal. Tapi bila bicara bagaimana itu bisa
> diimplementasikan, ya ruwet juga..soalnya banyak yg terkait
> didalamnya. Lembaga2 pembuat dan penegak hukum yg dodol dan korup
> (meski gak semua), pendekatan yg berbeda2 yg dibawa oleh 
NGO/funding
> asing :) (termasuk hidden agenda yg lari2nya ke persoalan neo-lib),
> dll. Tapi khusus mengenai perancangan peraturan, sptnya sudah mulai
> dilakukan. Untuk UU 10/2004 memang bisa dibilang gagal (meski tidak
> gagal total) tapi kemudian dicoba utk masuk ke dalam sistem DPRnya
> sendiri, sekaligus menguatkan di gerakan sosial nya di masyarakat,
> lewat gerakan alter law (setau saya), belum lagi kontribusi2 para
> akademisi.

DP: Yah reformasi hukumnya ya perlu ditangani oleh kita sendiri 
melalui MPR dan Mahkamah Agung.  Artinya dari puncaknya (top-down).  
Dalam hal reformasi hukum saya tidak percaya pendekatan bottom-up 
(NGO).

Kalau kita ambil definisi'liberalism' yg standar, bukan 
libertarianisme atau libertinism, sebenarnya itu yg banyak 
diinginkan sekarang.  Kebebasan berdasarkan rule of law.  Tanpa rule 
of law tidak akan terbentuk kebebasan yg kita inginkan, yg 
bertanggung jawab dan produktif.

> Kalau bicara soal konsep 'modern' Indonesia, wah itu lari2nya ke
> alternative development.. itu yg saya bilang kemarin, bahwa 
prosesnya
> selama ini lebih cenderung exogenous drpd endogenous. Sementara
> pengaruh2 yg exogenous tadi lebih cenderung materialism sifatnya. 

DP: Modernisasi itu memang tidak bisa lepas dari industrialisasi.  
Sekarang kita tanya sama rakyat, kita mau memakmurkan diri sebagai 
bangsa itu melalui jalan mana?  Apa mau tetap miskin melarat, neraka 
di dunia tapi ada yg menjamin pasti masuk surga (kalau percaya)? 
Atau mau surga di dunia dan akhirat? 

Menurut pemikiran ekonomi terakhir itu industrialisasi itu dipilih 
karena dapat mempekerjakan banyak orang dalam luas tanah terbatas. 
Setuju enggak?  Mengerti enggak dampak dari pilihan ini?

Industrialisasi memerlukan penimbunan modal.  Apakah kita mengerti 
apa dampak dari penimbunan modal ini (kapitalisme).

Yah kalau enggak mau industrialisasi, apa kira2 alternatif yg lebih 
baik daripada merampok toko Cina?

Jawab dulu pertanyaan ini. 

>Coba
> aja lihat pengaruh internasional yg memaksakan konsep perubahan
> mereka. Umumnya menjadikan kondisi sosial/critical events yg 
terjadi
> di negara kita sbg 'pre-text' atau sebagai alasan utk menerapkan
> 'ideologi' yg ada di belakangnya. Ini yg mampu menjelaskan mengapa
> konsep good govenance with double big G, bisa sepaket sama gagasan
> neo-lib yg ada dibelakangnya (ini keliatan sekali di bidang hukum,
> bahkan di proses amandemen UUD sekalipun). 

DP: 
> 
> Saya juga gak mau negara saya jadi kaya negara2 di TimTeng :-)
> Saya sepakat sama anda, mempertanyakan 'asumsi' yg ada di balik 
konsep
> SI yg ditawarkan. Tapi sebaliknya, kita juga bisa mempertanyakan
> asumsi yg sama terhadap konsep 'negara modern' yg ditawarkan pada
> kita..:-) Jepang, Korea, Taiwan itu kalau gak salah lebih tepat 
masuk
> developmental state. Tapi intinya dlm proses nation-building, 
apakah
> kita mau terjebak dlm proses perubahan yg sifatnya materialism, 
atau
> memilih utk melepaskan diri untuk mencoba memulai proses yg
> endogenous, hanya sekedar membuka pilihan kita bisa melakukannya 
dng
> cara lain. Karena perubahan konstelasi politik di tingkat global di
> 1990s di satu sisi melimitasi opsi, di sisi lain membuka peluang 
utk
> memiliki opsi sendiri. Meskipun kata orang politiknya masih terlalu
> dini utk 'berteori' dlm hal ini, tapi studi2 mendalam thd hal ini
> sedang dilakukan. 
> 
DP: Kalau proses endogenous itu berarti ekonomi bertumpu pada 
kegotongroyongan bercocok tanam di desa2, dan ingin membangun sistem 
hukum modern berbasis ini, ya enggak perlu lah.  Hukum adat sudah 
cukup utk ini.


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dana Pamilih"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> DP: Nimbrung ya, Thomas Hobbes (1588 - 1679) memang bukan pencetus 
> demokrasi modern spt yg kita kenal karena demokrasi modern yg kita 
> kenal ini lebih merupakan buah pikirnya Jean-Jacques Rousseau 
(1712 -
> 1778). Filsuf politik pada jama Hobbes pada umumnya memang 
mendukung 
> kerajaan yg absolut.
>  
> Jangan mengacaukan istilah yg sama 'social contract' di dua 
periode 
> yg berbeda 200 tahun!
> 
> DP: Nah, memang hukum di Indonesia kan begitu terutama jaman 
Orba.  
> UU itu direduksi spt sistem dan prosedur militer, baik dari segi 
> pembuatannya maupun pelaksanaan dan interpretasinya.
>  
> Anda dong sbg ahli hukum yg harus mereformasi secara radikal 
supaya 
> kita benar2 memiliki sistem hukum yg canggih dan modern.
> 
> DP: Ini kan kembali ke filosofi dasar: apa itu manusia dan apa hak 
> dan kewajibannya?  Kalau pengusung SI tidak setuju apa itu 
definisi 
> manusia sebagai warganegara NKRI, ya pilihannya kan jelas: pindah 
aja 
> ke negara dimana definisi itu lebih cocok di hati.
>  
> Antisipasi ke depan kan mudah: maunya kita itu negara dan bangsa 
spt 
> apa?  Mau modern spt negara2 Eropa, Jepang, Korea atau mau 
> tradisional spt Saudi Arabia atau Iran?  Ya kalau saya sih maunya 
> moderen, maju dan makmur.  Saya enggak mau negara kita jadi 
amburadul 
> spt negara2 di TimTeng.  Itu aja sih.
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke