http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1105/28/0603.htm
Survei Dulu Kemampuan Konsumen Tarif Dasar Listrik RI Termahal Kedua di ASEAN JAKARTA, (PR).- Tarif dasar listrik (TDL) di Indonesia menurut data Bank Dunia (World Bank) menempati urutan kedua termahal --setelah Filipina-- dibanding negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, PLN diminta tidak melakukan kenaikan tarif pada tahun depan. "Jika TDL tetap naik, PLN sebelumnya diminta lebih efisien dengan menekan angka susut hingga satu digit saja. Losses PLN kan masih sangat besar, sekira 13 persen pada tahun 2004," kata Sudaryatmo, anggota pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, di Jakarta, Sabtu (26/11). Sebelumnya, Direktur Utama PLN Eddie Widiono mengatakan, PLN telah mengajukan pada pemerintah agar tarif dasar listrik dinaikkan (empat skenario), akibat ada kenaikan biaya pokok penyediaan listrik. Penyebab naiknya biaya pokok adalah kenaikan harga BBM yang diberlakukan sejak 1 Oktober lalu. Empat skenario itu adalah TDL naik dari Rp 582 per kWh menjadi Rp 716 per kWh (23 persen) dengan besar subsidi Rp 25,51 triliun. Skenario kedua, TDL naik dari Rp 582 per kWh menjadi Rp 753 per kWh (29 persen) dengan asumsi subsidi Rp 21,68 triliun. Skenario ketiga, TDL naik dari Rp 582 per kWh menjadi Rp 836 per kWh dengan subsidi Rp 12,98 triliun (44 persen) dan keempat, TDL naik dari Rp 528 per kWh menjadi Rp 970 per kWh (67 persen) dengan subsidi nol rupiah. YLKI, kata Sudaryatmo, justru meminta tidak ada kenaikan tarif untuk tahun depan, agar masyarakat tidak makin terbebani dan hal itu sekaligus bisa menambah penduduk yang dapat memanfaatkan penggunaan listrik. Saat ini, tarif listrik Indonesia sekira 6,5 sen dolar AS per kilo-watthour (kwh) jauh lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Sedangkan, di Filipina mencapai 7,3 sen dolar per kwh. Tarif listrik negara-negara ASEAN lainnya yang berada di bawah Indonesia adalah Malaysia 6,2 sen dolar per kwh, Thailand 6,0 sen dolar per kwh, Vietnam 5,2 sen dolar per kwh. Survei Pada kesempatan itu, YLKI juga meminta agar pemerintah mensurvei terlebih dahulu seberapa besar kemampuan konsumen membayar listrik sebelum menaikkan tarif dasar listrik. Sebab, selama ini pemerintah hanya melihat kemampuan dan kondisi PT PLN, sebagai satu-satunya penyedia listrik sebelum menetapkan besaran TDL. Sedangkan kemampuan dan kondisi konsumen, tidak pernah dijadikan parameter. "Ini tidak fair, sebab dari sisi manajemen yang baik, seharusnya setiap kenaikan tarif harus pula memperhatikan kemampuan membayar konsumen," ujar anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. Menurut dia, sejumlah dampak negatif akan terjadi jika menaikkan TDL tanpa didahului dengan mensurvei kemampuan masyarakat. Di antaranya, tunggakan tagihan konsumen akan membengkak dan konsumen akan menurunkan daya listriknya, serta kasus pencurian listrik akan semakin meningkat. Selain kemampuan membayar konsumen, Tulus mengatakan, PLN juga harus menurunkan tingkat losses sebelum menaikkan TDL hingga di bawah satu digit. Namun, penurunan losses itu dengan catatan tidak hanya di atas kertas dan juga dimanipulasi. "Sebab, saya mendapat informasi kalau rumus perhitungan lossesitu dibuat sedemikian rupa seolah-olah losses telah turun," katanya. Pemerintah, ujarnya, harus melakukan investigasi apakah rumus yang digunakan PLN dalam menghitung losses itu sudah benar. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan audit atas tingkat efisiensi pembangkit yang digunakan PLN. "Ada dugaan, besaran konsumsi itu sudah di mark up terlebih dahulu," katanya. (A-83)*** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/