Meidear & Chaedear, Ini satu contoh lagi bahwa ketika kita beragama, kita harus jeli melihat yang mana Islam dan yang mana budaya Arab, Islamisasi atau Arabisasi? ...:-)
Boleh2 saja kalau mau ber-Arab ria hanya sekedar baju, bahasa atau sesuatu yang fisik, sama dengan ber-jas atau berbahasa asing lainnya. Tapi jangan lupa yang prinsip2nya, karena kemanusiaan itu kan tidak dinilai dari fisiknya, tapi sisi dalamnya yang meneladani sifat2 Allah - misal berbaju Arab, berbahasa Arab tapi sangar kasar yang bertentangan dengan rahman-rahimnya Allah. Untuk yang tidak tahu bahasa sunda dari peribahasa yang diambil neng Chae, .."munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa" terjemahan bebasnya begini "menghormati atau memuja itu jangan ke gunung or laut tapi ke ibu bapa" - tapi disini juga tercermin bahwa orang juga harus berusaha untuk jadi ibu bapa yang layak dihormati oleh anak keturunannya, otreh begitchu neng Chae? ...:-) Tapi aku kok gak tahu ya beda antara rahayu dan darajat? ...:-( salam Aisha ---------- From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> > benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik > daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa > kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang > arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang > afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara > berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-araban. > Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar > budaya kita sendiri. > > Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini > kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam > pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini.."munjung ulah ka > gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu > ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti.."Indung tangkal rahayu Bapa > tangkal darajat.." > > Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan > kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik > seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi > terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri > menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). > Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan > Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya > arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan > kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih > menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. > > Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang > harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. > kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki > Ibu dll > > Chae Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/