Nah, rupanya NOTEO salah persepsi kan dalam memahami tulisan saya... :) Dari awal saya tidak pernah menyebut "gaib" sebagai sesuatu yang tak terjangkau oleh indra manusia (lahir dan batin tentunya). Malah dalam tulisan-tulisan saya sudah saya sebutkan bahwa dulu listrik, tv, etc, etc adalah gaib. Artinya, orang yang hidup pada waktu itu belum bisa menjangkau hal-hal tersebut. Jadi, tak ada pengertian "gaib selamanya"... heh, heh, heh...
Namun, kalau yang sampeyan maksud itu "dopamin" yang ada urusannya dengan indra keenam etc., ya sampeyan tidak menyaksikan sendiri hal-hal dibalik itu. Ini saya ambil contoh saja, ketika masa pembunuhan terhadap orang PKI, salah seorang tetangga saya termasuk yang ikut "drop-dropan" (istilahnya pada waktu itu). Sebelum "ngedrop" orang-orang itu digembleng lebih dulu. Orang yang ngedrop itu orang kampung biasa dan jualan di pasar. Tapi, ketika komando ngedrop turun, mereka langsung ke daerah yang akan didrop itu. Di sana --saat itu-- ada tentara yang melindungi daerah itu, yaitu daerah Tandes-Surabaya. Karena para pengedrop tidak mau bubar, maka dianggap melawan tentara, dan akhirnya tentara memberondongkan peluru-pelurunya ke pengedrop. Hasilnya? Huueeran banget Noteo, mereka para pengedrop itu tidak ada yang mati tertembak. Hanya peci dan baju mereka yang berlubang-lubang tertembus peluru. Saya menyaksikan sendiri. Padahal mereka cuma digembleng semalaman saja. Yang ini tentu bukan dopamin ala David Copperfield.. :)) Yang lain lagi. Ini saya diceritai mertua saya ketika mondok di pesantren Lirboyo. Suatu hari kambing gibas yang akan dikurbankan dalam idhul adha oleh kiai, diambil oleh muridnya dan disembelih untuk dimakan rame-rame. Tentu saja kelakuan itu dilaporkan kepada sang kiai. Singkat cerita, santri nakal itu diwajibkan untuk mengganti kambing yang sudah disembelih hampir putus itu. Dan, kambing gantiannya pun harus sama persis dengan kambing yang sudah "meninggal" dipotong lehernya itu. Santri tersebut menangis dan minta ampun dan takut kuawalat pada kiai. Pernyataan salahnya diterima kiai, lalu kambing yang disembelih itu diantarkan di hadapan kiai. Kemudian, si santri nakal itu diminta mengambil tanah yang terbasahi oleh sembelihan kambing. Sang kiai mengusapkan tanah tersebut ke leher kambing yang hampir putus. Kata mertua yang menyaksikan sendiri, "Astaga.... leher kambing itu utuh dan kambingnya berdiri hidup kembali." Yang beginian jelas bukan akibat peningkatan "dopamin"... Debus Banten juga bukan dopamin..:)) Salam, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of noteokrasi Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:40 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Namun, otak hanyalah sarana atau hardware saja bagi akal-pikiran manusia. ___ Maksud saya begini, embuh ini namanya masih lihat ombak di pantai atau sudah minum air laut sambil menyelam di palung samudra, alat- alat indra itu disediakan supaya manusia normal bisa 'encode' hal- hal yang sensual (seperti cahaya terang-gelap, suara keras-lembut, bau menyengat-lembut, rasa asam-manis, permukaan kasar-halus). Hal- hal yang masih sensual ini relatif bisa diukur. Namun demikian, kemampuan masing-masing orang mencerna pesan (kode) ini bervariasi: ada yang cepat, ada yang moderat, ada yang lambat, dan ada pula yang tidak bisa mencerna sama sekali. Demikian pula halnya dengan pesan yang berhubungan dengan huruf (alfa) dan angka (numerik). Sementara orang bisa memahami dengan mudah dan cepat, sebagian orang lain memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna pesan- pesan itu. Ini semua sangat bergantung pada kapasitas dari piranti keras (otak) masing-masing. Semakin bagus mutu piranti itu, semakin cepat otak itu memprosesnya. Ketanggapan otak -dalam menjawab stimulus- dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya adalah kemampuan otak di dalam memfokuskan pada stimuli. Dopamin, hormon yang memainkan peranan penting dalam perasaan senang kita, juga erat kaitannya dengan proses motivasi seseorang. Bila tingkat dopamin rendah, motivasi rendah dan sebaliknya. Contoh, seseorang yang mempunyai penalaran numerikal rendah (sulit memahami/mencermati angka), penalaran verbal rendah (sulit memahami bahasa tanpa angka), penalaran mekanistik rendah (sulit membayangkan hubungan sebab-akibat mekanis), penalaran spasial rendah (sulit membayangkan tata-ruang), dsb, bisa berubah setelah tingkat dopaminnya ditingkatkan. Setelah tingkat dopamin meningkat penalaran- penalaran itupun mengikutinya. Hal ini bisa dilakukan secara artifisial dengan cara menambah zat kimia (bernama ritalin) yang berfungsi untuk meningkatkan dopamin. Semakin tinggi tingkat dopamin seseorang, semakin mudah dia menyukai sesuatu. Semakin seseorang menyukai sesuatu, semakin tinggi motivasinya untuk mengenali hal-hal yang disukainya. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk mengenali hal-hal yang disukainya, semakin banyak pengetahuannya tentang hal-hal yang disukainya. Semakin banyak pengetahuannya tentang hal-hal yang disukainya, semakin tinggi tingkat penguasaannya dalam hal-hal yang disukainya. Jadi, jika seseorang tertarik terhadap penalaran numerikal dan kemudian dia menggelutinya sampai ke akar-akarnya (katakanlah sampai pada tingkatan doktor spesialis angka) tingkat (fisik) dopamin orang itu sangat tinggi. Hal ini juga berlaku pada penalaran-penalaran lainnya (termasuk penalaran emosional, spiritual, kinetis, telepatis, dsb). Indra keenam, ketujuh dan seterusnya sebenarnya adalah tingkat dopamin dalam otak kita dan bukan sesuatu yang gaib/magis. David Copperfield menggunakan tingkat dopaminnya yang tinggi itu untuk mempelajari ilusi-ilusi komersialnya. Demikian pula halnya dengan para dukun, peramal, empu, nabi, dan sebagainya (sesuai dengan bidang keahliannya) yang konon bisa melihat hal-hal di balik langit, sebenarnya adalah spesialis-spesialis biasa yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan yang dimitoskan dalam kewahyuan yang gaib selama ini. Noteo ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/