Wah bang Yos, kelihatannya tidak nyambung lagi neh ..:-) Di dunia ini diakui bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna kan? Bang Yos setuju? kalau setuju kita lanjutkan.
Jika manusia itu ada yang tidak sempurna, maka ada juga yang berbuat buruk kan? bang Yos setuju? kalau setuju ... kita lanjutkan lagi ...:-) Jadi masuk akal kalau manusia yang kebetulan berkelompok dilahirkan dalam bentuk fisik yang sama di berbagai wilayah di bumi ini seperti Arab, Melayu, dll ini juga ada orang2 yang berbuat buruk, termasuk budayanya (segala hal yang menyangkut kehidupannya). Ada budaya baik dan ada budaya buruk yang tidak pas dengan Islam. kebetulan Islam diturunkan di Arab lalu menyebar termasuk ke Indonesia, wajar donk kalau kita membicarakan budaya buruk Arab yang tidak cocok dengan Islam - itu sebabnya sekian hari ini kita ngobrolin misahin budaya Arab dan Islam. Membicarakan dalam ayat yang dituliskan bang Yos itu kan misalnya kelompok orang dalam parpol, misalnya saja kelompok Hijau membicarakan kelompok Kuning - padahal belum tentu kelompok kuning jelek seluruhnya. Contoh lainnya dalam ayat itu, di kantor ada kelompok2 - satu kelompok perempuan membicarakan dan merendahkan kelompok lainnya. Isi lain dari ayat itu jangan manggil orang dengan panggilan buruk, misalnya si gendut, si pesek, si bopeng. dll. Ayo bang Yos, bedakan antara kita berfikir kritis tentang sesuatu dengan membicarakan atau merendahkan atau memberi julukan buruk ke pihak lain. Itu karena manusia itu lemah, tidak sempurna. Sekarang kita cari contoh lain, ada kasus - kita tidak sebut namanya karena kita tidak sedang membicarakan orangnya (ghibah) tapi membicarakan kasusnya - seorang ayah dan seorang suami pulang dari sholat Isya dari mesjid masuk ke rumahnya dan membunuh istri dan anak2nya lalu membakar rumahnya hanya karena istrinya menanyakan uang hasil berdagang laki2 itu di pasar. Lalu kita membicarakan orang itu dalam kaitan bahwa dalam Islam orang itu harus bisa mengendalikan dirinya. Apa itu bisa dikategorikan membicarakan orang padahal kita tahu bahwa laki2 pembunuh dan pembakar mayat anak istrinya itu seorang muslim? Yang kita kritisi adalah kelakuan yang tidak sesuai dengan petunjuk Islam. Contoh lain, kita terhenyak dan membicarakan kelakuan seorang ustadz - guru ngaji yang ternyata memperkosa beberapa anak2 didiknya yang masih SD, kebayang? dia itu muslim - guru ngaji pula, lalu kita membicarakan perilaku pemerkosa - bahwa pemerkosa itu punya kelainan jiwa, selain karena tidak bisa mengendalikan nafsu seksualnya juga kok maksa dengan kekuasaannya sebagai guru ke anak2 kecil, pedofil! Apa itu membicarakan dan merendahkan sesama muslim? Nah sekarang kalau kita membicarakan Arab, disana jelas muslim - tapi bagaimana pemahaman muslin di sana, bagaimana pola hidup raja2 minyak disana - pesta2 liar bermewah-mewah, istri atau peliharaan di berbagai negara, dll. Apakah karena Islam turun di Arab, dijamin semua tindak tanduk orang Arab itu baik sesuai dengan Islam? Disana tidak ada pemerkosa dan pembunuh seperti contoh saya di atas yang terjadi di Indonesia? lalu teman2 disini membicarakan budaya Arab dan budaya Indonesia (kemarin mba Chae cerita peribahasa Sunda, lalu mas AC cerita budaya Jawa, dll) semuanya kita kaitkan dengan ajaran Islam. Ber-ulang2 saya jelaskan bahwa kita membicarakan Arab itu tidak dengan kebencian lalu merendahkan, membicarakan dan memakai panggilan buruk - tidak seperti itu. Kita mencoba memilah-milah mana yang budaya Arab dan mana yang Islam - Islam itu tidak berarti kita berbudaya Arab. salam Aisha ---------- From: "SUTIYOSO WIJANARKO Subject: Re: [wanita-muslimah] Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan Jeng Aisha, Kalau kita membuka Al Qur'an maka kita akan menemukan ayat yang memberi warning kepada kita supaya berhati - hati dalam membicarakan kelompok atau orang lain, 9. Al Hujuraat 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. [1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya. Semoga saya dijauhkan dari rasa sombong dan rija' salam, ----------- A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bang Yos, Yang saya pahami dari obrolan mas Sabri & mba Chae ini, bukan membenci budaya Arab, termasuk bahasanya. Dari berbagai topik juga disini kalau bicara Arab atau budaya Arab itu justru kita sedang mencari Islam itu yang seperti apa yang sebenarnya karena memang Islam mulainya dari Arab sono dan nyampur donk dengan budaya Arab. Jadi kita pilah2 mana yang budaya Arab mana yang memang tuntunan Islam. Saya sering mendengar ceramah2 agama di mesjid yang ustadznya dengan ber-api2 menjelaskan Arab - orang Arab, kebudayaannya, kondisi sosial ekonomi politik, dll-nya itu baguuuus banget, katanya Islam yang bener itu seperti itulah. Padahal yang saya tahu, Arab itu tidak seindah yang dijelaskan ustadz2 itu. Budaya satu bangsa itu kan tidak selamanya bagus atau cocok diterapkan di bangsa lainnya kalau dilaksanakan sama persis dengan aslinya, kondisi alamnya aja beda - iklim gurun dan tropis. Kembali lagi, kita hanya mencoba berfikir lebih kritis - mana yang budaya Arab mana yang perintah Islam - kalau ketemu misalnya, mengucapkan salam itu (saling mendoakan kan?) adalah perintah agama, tapi kebiasaan cipika cipiki - cium pipi kiri cium pipi kanan antara laki2 di Arab itu tidak harus diikuti oleh laki2 Indonesia, apalagi kalau sedang menengok orang sakit yang penyakitnya menular, apa mau bercipika cipiki juga? ...:-) Sebaliknya, gali budaya lokal yang memang banyak juga yang cocok dengan prinsip2 ajaran Islam, yang mau kita terapkan kan Islamnya tapi bukan budaya Arabnya. Bukan masalah benci atau tidak benci. salam Aisha Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/