Lha iya kan?

1.Jadi kalo para mahasiswa bikin mata kuliah 'gerakan anti korupsi' kayaknya 
nggak kena sasaran.
Kalo sudah terjadi korupsi bukan 'gerakan anti' yg di diketengahkan tapi mata 
kuliah untuk
mengusulkan , bikin draft  'hukuman' :-)
Hukuman yg sifatnya supaya jadi pelajaran, terapi kejut.
Bikin hukuman khusus u para koruptor, intinya dipermalukan, misalnya
Sesekali ada gitu koruptor yg dihukum mati.

2. Masalah pemanfaatan fasilitas negara.
Jika orang luar mungkin gak pernah tau sampai sejauh mana aktifitas yg dituduh 
menggunakan 
fasilitas negara.. Difinisi fasilitas negara itu apa?
Kalo mereka plesiran, siapa tahu di traktir, ada promo, perkenalan dari travel 
biro yg sering berhubungan dengan 
pemerintah.
Istrinya ketua DPR itu pengusaha properti besar dari zaman dulu.. Jika ia 
setiap saat menjamu para
istri anggota dewan dari daerah di resto yg ternama, menginap di apartemen 
mewah jangan 
begitu saja diartikan, telah menggunakan fasilitas negara, tapi ini kan bagian 
dari promosi
jualan istri ketua DPR. Namanya pejabat banyak para pengusaha yg mengambil 
keuntungan
dengan kedekatan apapun caranya, seperti misalnya Toni Winata dengan TNI.
Bahkan urusan mencarikan calon istri untuk para bujangan pamen, Winata  yg jadi 
comblang.
Ini kan maksudnya untuk menjaga hubungan [bisnis] TNI dengan grup Winata.

3. Yg jadi persoalan sekarang adalah batasan milik negara dengan pribadi sangat 
tidak jelas.
Jika seseorang pejabat gajinya 10 jt/bulan. Artinya dalam setahun 120 jt.
Tapi ketika ia bisa punya rumah mewah, ganti mobil yg total harganya lebih dari 
gaji setahun
itu yg pantas di pertanyakan [ tapi kan enggak]
Kalopun ditanya jawabannya, itu warisan, hibah, bisnis sampingan, kriditan dlsb.
Sedangkan yg nanya pun demikian juga, jadi kan gak pernah ketemu, alias TST 
-tahu sama tau - 
mafhum saja deh.
Korupsi itu kan sudah jadi kebiasaan, korupsi itu bukan cuma yg gede2 nilainya.
Pegawai rendahan juga korupsi. Ketika MA diobrak-abrik KPK, pegawai2 rendahan 
semua histeris,protes.
Karena 'korupsi' pejabat MA itulah mereka kecipratan juga.

4. Oleh karenanya [ menurut saya] korupsi yg parah tidak sekedar menyangkut 
hukum yg lemah, 
sistim yg gak bener
Karena kalo semua pihak berkepentingan terhadap namanya korupsi. Betapapun 
baiknya peraturan, 
betapapun beratnya sanksi tetap saja kan selalu ada  celah2 yg bisa dimanipulir.
Ada peraturan itu untuk dilanggar, begitu kira2 prinsipnya.

Tetapi jika perilaku/akhlak nya baik, ditarok dimanapun dalam situasi apapun 
Insya Allah integritasnya 
akan terjaga.
Kan meski melati tumbuh di comberan, namanya tetap melati dan tetap harum
:-)
Begitu kira2, barangkali. 

salam
l.meilany





  ----- Original Message ----- 
  From: He-Man 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, December 03, 2005 9:41 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku 
"Menjadi Muslim Liberal"



  Memberantas korupsi dengan gembar-gembor masalah moralitas itu
  nonsence.Korupsi
  hanya bisa diberantas dengan sistim.Yang pertama adalah pembatasan
  pemamafaatan
  fasilitas negara secara berlebihan dan tidak pada tempatnya.Misalnya
  kunjungan kerja
  DPR ke Hong Kong dan Korea dalam kasus Tanker pertamina misalnya, koq ada
  acara plesiran segala dengan sewa mobil mewah dan nginep di hotel mewah plus
  ada yang bawa istri dengan biaya ditanggung negara.Sementara hasilnya.????
  Apa biaya sampai puluhan miliar itu memberi mamfaat bagi negara atau cuma
  sekedar alasan bagi anggota dewan buat pesiar gratis ke luar negri.

  Saya dulu juga sering ngatur kunjungan silaturahmi ke organisasi lain
  misalnya tapi
  ada tujuan dan target yang dicapai jadi bukan cuma ngobrol doang sambil
  minum
  kopi misalnya.Dana organisasi kan harus jelas peruntukannya.

  Apalagi untuk negara.Fasilitas bagi pejabat kita terlalu berlebih.Thailand
  kenapa
  mereka berhasil keluar dari krisis secara cepat karena mereka memangkas
  secara
  radikal gaji dan fasilitas bagi para pejabatnya, sementara kita keadaan
  krisis gaji
  dan fasilitas pejabat malahan semakin naik gila-gilaan.

  Harus ada keberanian untuk mengefisienkan penggunaan dana negara.Pejabat
  negara itu gajinya udah gede ngapain langganan koran aja kudu negara yang
  tanggung.Coba aja cek anggaran rumah tangga gubenur atau bupati misalnya
  ada anggaran baju , anggaran minum kopi dll yang nilainya tidak masuk akal.

  ----- Original Message -----
  From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Sent: Saturday, December 03, 2005 10:32 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku
  "Menjadi Muslim Liberal"


  > Pak Dana,
  > Terkadang di kehidupan nyata, pengertian :
  > Agama [ masalah akhlak-perilaku] tidak bisa =  masalah pelanggaran hukum
  [negara]
  > Bayangkan saja seorang menteri agama yg mengerti, hafal Qur'an, bisa
  berbahasa Arab, lulusan pesantren
  > masih menganggap mempergunakan DAU untuk kepentingan pribadi tidak merasa
  telah korupsi?
  >
  > Afaik,
  > Mahasiswa/BEM UGM merencanakan mengadakan mata kuliah lepas : gerakan anti
  korupsi.
  > Padahal [ilmu] anti korupsi kan bukan masalah seperti ilmu hukum
  [salah/benar], peraturan, knowledge yg bisa dipelajari.
  > Korupsi itu masalah dengan akhlak, habit yg berangkat dari hati,
  dimantapkan di sebuah rumah yg namanya pendidikan
  > agama/budi pekerti/akhlak mengenal Allah Yg Maha Pengasih dan Maha
  Penyayang
  >
  > Imho,
  > Jadi jika orang yg ngaku beragama tapi korupsi, manipulasi, kriminal,
  bikin susah/menderita pihak lain, pemahaman
  > agamanya ditarok dimana? Artinya sengaja atau tidak sengaja agama-Allah
  mulai dilecehkan oleh dirinya sendiri.
  > Lantas kalo sudah begini kok merasa yg paling benar, inosen, merasa tidak
  bersalah?
  >
  > salam
  > l.meilany
  >




  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
  Yahoo! Groups Links



   



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke