Ya, Mas Muncar.

Yang benar, ada yang melalui Ali (kebanyakan), ada yang melalui Abu Bakar, dan 
ada pula yang melalui keduanya (Ali dan Abu Bakar) yang akhirnya terhubung 
kepada Nabi Muhammad saw. Bahkan ada yang melalui Uways al-Qarani, lalu Nabi 
Muhammad saw.

Sebenarnya, Ibnu Taymiyah yang kebanyakan dijadikan sandaran oleh orang-orang 
yang anti-sufi, itu telah menulis buku-buku yang menghargai sufi, termasuk 
dirinya dibaiat sebagai orang sufi. Sayang, buku-buku ibnu Taymiyah yang 
ditulisnya sebelum menjadi sufi --alias ketika anti sufi-- sudah telanjur 
beredar di mana-mana. Sehingga orang yang anti-sufi itu hanya mengenal ibnu 
Taymiyah dari sisi ini.

Seperti juga orang yang mengenal Imam Ghazali, pada umumnya hanya mengenal buku 
"Ihya 'ulumuddin" yang sering dianggap sebagai biang kemunduran umat Islam. 
Padahal, banyak tulisannya setelah itu, ketika Al-Ghazali menekuni kehidupan 
makrifat.

Sebenarnya, sebagai orang Islam, kita harus melihat sufi ini secara holistik, 
seperti melihat aliran fikih atau kalam. Dalam hal ini, sufi pun terdiri dari 
banyak aliran, dari yang paling kiri hingga yang paling kanan. Seperti mazhab 
fikih, itu pun terdiri dari aliran dari yang paling literal hingga yang paling 
majaz. Jika kita bisa memahami ini secara proporsional, maka kita tidak akan 
mengkafirkan atau menyatakan kesesatan bagi orang sufi.

Wassalam,
chodjim


-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of bmuncar
Sent: Wednesday, December 07, 2005 7:05 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Balasan: RE: Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: budaya dan
bangsa-->Salazar


Sekedar tambahan... "dan kebanyakan geneologi sufi sampai kepada 
Muhammad melalui Ali (kecuali Naqsyabandiyyah) yang melalui Abu Bakar.
" (dikutip dari buku, Ajaran dan Amaliah Tasawuf, Sebuah Pengantar, 
karangan Carl W Ernst, Pustaka Sufi, Yogyakarta, 2003).
Kutipan dari buku yang sama, "Para teorotikus terkemuka yang menjadi 
rujukan kaum fundamentalis, termasuk Ibn al-Jawzi (w.1200) yang 
bukunya Tablis Iblis (Khayalan Iblis), membahas sejumlah besar Sufi 
dalam kritik pedas penyimpangan (mereka) dari norma-norma Islam. 
Sumber utama dari polemik anti-sufi adalah Ibun Taymiyyah (w. 1328). 
Ironisnya, kebanyakan kaum reformis anti-sufi saat ini tidak sadar 
bahwa Ibn-al Jawzi maupun Ibn Taymiyyah telah diinisiasi ke dalam 
Tarekat Qadiriyyah. Meskipun pandangan mereka tentang praktek religius 
yang benar sangat keras dan tidak mengenal kompromi, tetap saja keliru 
untuk mengatakan bahwa mereka menentang mistisme secara keseluruhan."
----
Catatan: sesuai judulnya, bagi teman-teman yang punya kecendrungan 
anti-sufi, buku ini sangat baik untuk dibaca sebagai "jendela" untuk 
mengintip gambaran secara ilmiah sufisme yang ditulis melalui kacamata 
outsider yang netral dan jujur.  

Salam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Bejo yth,
> 
> Dua email Mas Bejo saya jadikan satu di bawah. 
> 
> (1) Hadits Bukhari
> Pertentangan dengan Alquran, tidak berarti plus lawan minus. Dalam 
Alquran disebutkan bahwa bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Nya 
yang saleh. Silakan buka Surah Al-Ambiya. Yang kedua, prinsip 
pembenagunan negara itu sebagaimana disebutkan dalam Surah Saba' bahwa 
Baldah thayyibah wa rabb ghafuur, Negeri yang sejahtera dan senantiasa 
dalam lindungan Allah.
> 
> Alquran juga tidak menyebutkan adanya perang agama, justru 
perselisihan agama itu akan diberitahukan oleh Allah sendiri pada Yawm 
al-Qiyaamah. Dan, setiap pemeluk agama diperintah untuk berlomba-lomba 
dalam alkhayrat (kesejahteraan). Lha, kalau ada penegakan kekhalifahan 
seperti di Bukhari --meski hadis ini sudah diberikan kritik lewat 
surat Nadir Husein yang diposting Mas Ari-- ya tentu saja Tuhan tak 
perlu membuka jawaban yang diperselisihkan itu pada Yawm al-Qiyaamat.
> 
> (2) Berhukum pada Allah itu ya kepada Allah. Jadi, dalam Alquran 
disebutkan banhwa bila di antara umat terjadi perselisihan, maka kita 
harus kembalikan kepada ALLAH dan RASULNYA, bukan kepada Kitab Alquran 
dan as-Sunnah. Celaka, kalau perselisihan diserahkan kepada sesuatu 
yang diam. Sahabat Ali bin Abu Thalib kw menerangkan bahwa Alquran itu 
diam, manusialah yang berbicara.
> 
> Kesalahan kita selama ini, mengerdilkan ALLAH hanya menjadi sebuah 
kitab yang 6236 ayat itu. Padahal, yang 6 ribuaan ayat itu hanya 
sebagian saja dari kalimah-Nya. Kalimah Allah sendiri tak akan habis 
meski laut ditambah 7 laut sebagai tintanya dan semua pohon --ketika 
ayat Alquran diwahyukan-- sebagai penanya. Tinta itu habis total 
sebelum kalimah Tuhan habis.
> 
> Jadi, Allah hendaknya sekali-kali tidak dikerdilkan menjadi apa pun. 
Allah adalah Dia yang niscaya mengingat hamba-Nya yang mengingat-Nya 
(QS2:152). Allah adalah Dia yang pasti mengabulkan hamba-Nya yang 
meminta (QS 40:60). Allah adalah Dia yang bisa ditemui oleh hamba-Nya 
(QS 18:110, dan 84:6). Jadi, kita bisa berhukum kepada Allah bila kita 
sendiri bisa beraudensi dengan-Nya. Bila kita belum sanggup bertemu, 
ayat-ayat itu hanya menjadi alat pembenaran dari pikiran kita sendiri.
> 
> Rasul Juga jangan dikerdilkan menjadi as-Sunnah. Bila Rasul sudah 
dikerdilkan menjadi sunnah Rasul, maka beliau tidak lagi bisa menjadi 
saksi bagi seluruh umat manusia. Bila Rasul sudah dikerdilkan menjadi 
sunnah, maka syahadat kita itu hanya ucapan belaka.
> 
> Lalu, apa gunanya Alquran dan as-sunnah? Alquran itu "petunjuk" 
alias pedoman. Di sini kita harus dapat membedakan antara Allah dan 
Alquran. Petunjuk itu berupa peta. Dan, kita yang membaca peta yang 
diberikan oleh Allah tersebut. Kita perlu "nur" atau pelita dari Sisi-
Nya dan kemampuan "mengiqra" peta itu. Dengan pelita dan iqra Alquran 
itu, maka kita akan diberi pemahaman oleh Allah dalam membaca Kitab-
Nya. Oleh karena itu, Alquran hanya bisa disentuh oleh orang yang 
telah disucikan Tuhan (QS 56:78-79).
> 
> Sunnah Rasul itu pedoman untuk meneladani Nabi Muhammad saw, bukan 
untuk menirunya. Kalau kita menirunya, maka kita tak ubahnya anak TK 
laki-laki yang mencoba pasang janggut tiruan.. :) 
> 
> Nah, kita akan bisa meneladani dan mengikuti Rasul, bila kita bisa 
membuka diri kita terhadap bangkitnya Rasul dalam diri kita sendiri. 
Bila kita bisa bertemu Rasul, maka kita akan sungguh-sungguh 
bersyahadat, menyaksikan Kehadiran Allah dan sekaligus menyaksikan 
kehadiran Rasul.
> 
> (B) Pemerintahan Sekuler
> Kita memang tidak memerlukan pemerintahan dunia. Tapi, yang dituntut 
ialah setiap orang Islam itu menjadi hamba yang saleh. Hamba-hamba 
yang salehlah yang bisa berhukum kepada Allah. Jika ini yang terjadi, 
maka benar-benar bumi akan diwarisi oleh hamba-hamba-Nya yang saleh. 
Jadi, yang hendak dibangun oleh Kanjeng Nabi Muhammad sejak semula 
adalah kehidupan yang saleh, sehingga dalam hadisnya disebutkan bahwa 
Rasul dibangkitkan untuk memprioritaskan akhlak yang mulia. Hadis ini 
amat jelas, dan tidak diperselisihkan kesahihannya!
> 
> (C) Buya Hamka Sufi?
> Saya tidak melakukan klaim, tapi menyimpulkan dari kepribadian 
beliau ketika masih hidup. Demi apresiasinya terhadap sufi, beliau pun 
menulis buku tentang "tasawuf", yang notabene isinya membenarkan 
kehidupan tasawuf. Silakan baca buku tasawuf hasil tulisan beliau.
> 
> Ajzumardi Azra sekarang ini sebagai rektor --sekali lagi rektor-- 
yang kedua kalinya di Universitas Islam Negeri Syahid (ex IAIN Syahid)
. Beliau amat apresiatif terhadap tasawuf. Sengaja saya berikan contoh 
kasar saja bahwa beliau sufi, karena saya ingin tahu lebih jauh 
bagaimana pandangan Mas Bejo terhadap sufi. Intinya, dia adalah rektor 
UIN, dan tentunya kita yang beragama Islam harus bisa menghargai 
rektor-rektor UIN di Indonesia. Kalau kita tidak bisa menghargai 
pendidikan Islam, siapa lagi yang akan membawa kemajuan tarbiyah 
Islamiyah?
> 
> Saya, tentu tidak mau "nggunjing" saudara sesama muslim sebagai 
dedengkot liberalisme. Dan, juga tidak mau menggunjing yang lainnya. 
Sebab, bagaimana pun Ajzumardi adalah orang yang berkarya dalam 
memajukan pendidikan UIN Syahid Jakarta.
> 
> Kalau ingin tahu sufi, lihatlah sahabat Abu Bakar, Utsman, Umar, dan 
Ali. Khususnya Abu bakar dan Ali, beliau berdua dijadikan penghubung 
langsung para tarekat sufi dengan Kanjeng Nabi Muhammad. Semua 
silsilah pengajaran tarekat sufi pasti berujung kepada salah satu atau 
kedua sahabat besar tersebut, sebelum sampai pada Nabi Muhammad saw.
> 
> Salam,
> chodjim
> 
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Bejo Paijo
> Sent: Wednesday, December 07, 2005 9:05 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Balasan: RE: Balasan: RE: [wanita-muslimah] Re: budaya dan
> bangsa-->Salazar
> 
> 
> Bapak Chodjim yang saya hormati,
>    
>   1. Untuk yang Hadits Bukhari, mungkin bisa ditunjukkan 
pertentangannya dengan Al-Qur'an Pak, khususnya tentang peperangan di 
akhir jaman!
>   2. Pak bukankah berhukum dengan hukum Allah artinya kita itu 
tunduk dan taat pada Al-Qur'an dan Assunnah? Mungkin memang tidak 
secara terang-terangan dikatakan Khilafah, tapi apa mungkin Manhaj 
Nubuwwah bisa diaplikasikan pada pemerintahan yang sekuler?
>   Mungkin baru itu pertanyaan saya Pak, terimakasih.
> 
>  Apakah Bapak yakin Buya Hamka itu sufi? Atau hanya claim dari Pak 
Chodjim. Buya Hamka insya Allah zuhud tapi nggak berarti dia itu sufi 
kan?
>   Untuk Azumardi Azra, bukankah dia dedengkotnya liberalisme, yang 
ikut menyingkirkan dosennya karena nggak sepaham? Kalau nggak salah 
sekarang beliau yang disingkirkan mengajar di IAIN Bandung.
>   Itukah sufi Pak?
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links



 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season.
Become a sponsor>>
http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke