Mba Lina ytc juga ...;-)
Kalau tidak salah dalam Islam ketika emosi kita meluap dan saat itu kita
berdiri, kita harus duduk dan jika dalam posisi ini juga masih ingin
meluapkan amarah maka kita harus mencoba berbaring, jika masih panas juga
marah kita, ngambil air wudu dan sholat - mencoba membangun komunikasi
dengan Allah supaya kita bisa marah dengan benar, supaya kita bisa berfikir
jernih dan supaya hati lebih tentram (orang marah kan gak tentram ya).

Kemarahan itu bisa saja memang sudah banyak ketidak cocokan yang terpendam
dan satu saat terpicu sesuatu kemudian meledak.  Tapi ketika mba Lina cerita
tentang kemungkinan tidak ada kasih sayang atau hubungan batin antara ayah -
anak kandung sehingga terjadi perkosaan itu karena misalnya suami istri
bertengkar dan terucap talak tapi mereka tidak cerai dan menghasilkan anak
sehingga anak itu walaupun lahir di perkawinan sah dan memang anak si ayah
si ibu itu tapi dikategorikan anak hasil perzinaan. Tiba2 saya jadi ingat
satu cerita dari tv - pengakuan seorang ibu sepuh dalam acara agama. Pernah
saya ceritakan beberapa tahun yang lalu di WM, tapi saya cerita ulang karena
ada kemiripan dengan masalah talak ini. Ibu itu cerita bahwa diantara
anak2nya ada satu anak yang beda dengan
sodara2nya, yang lain baik, yang satu ini bandelnya gak ketulungan - segala
yang diperintahkan agama tidak dilakukan dan yang dilarang agama justru
dilakukan.

Si ibu akhirnya bertanya ke seorang kiai yang menganjurkan si ibu untuk
mengingat-ingat apakah pernah memberi makan sesuatu yang tidak halal ke
anaknya - ibu sepuh itu spontan menjawab bahwa dia selalu memberi makan
anak2nya yang halal (dari zatnya dan perolehannya), sampai tiba2 dia ingat
bahwa pernah ketika hamil anak bandel ini si ibu melintas ke rumah
tetangganya yang didepan rumahnya sedang mengeringkan satu jenis makanan di
bawah sinar matahari - ibu yang sedang hamil ini mengambil makanan itu dan
memakannya sambil lewat, dia pikir itu hanya sedikit (pemiliknya juga tidak
akan tahu).

Ketika akhirnya ibu ini minta maaf ke tetangga yang makanannya itu 'dicuri'
si ibu sekian puluh tahun yang lalu dan tetangganya ini sambil bingung
memberi maaf dan mengikhlaskan sedikit makanan itu, efeknya luar biasa -
anak bandel itu menjadi anak yang baik.  Saya tidak tahu bagaimana anak2
para koruptor milyaran atau triliunan ya? Tapi waktu itu saya termenung di
depan tv, pelajaran tentang Allah yang maha hadir dalam setiap tarikan nafas
kita - manusia bisa dibohongi atau tidak melihat kelakuan buruk kita tapi
Allah maha melihat ya mba Lina.

salam
Aisha
----------
From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
Ytc Mbak Aisha,
Memang ada dua pendapat seperti yang mbak Aisha jelaskan itu.

Mungkin mengukur normalnya otak dan perasaan seseorang itu sulit ya
mbak. Yang tahu dirinya sendiri. Saya rasa kalau otak dan
perasaannya normal, jarang ada yang berani mengucapkan talak. Entah
karena dia sadar untung ruginya bercerai. Entah karena dia memang
takut akan laknat Allah.

Kadang mbak, dalam keadaan amarah atau emosi itulah apa yang selama
ini dia pendam dalam hatinya keluar. Apakah itu bukan suatu ungkapan
dalam sanubari, sebetulnya?

Soal perkosaan kepada anak kandung, saya juga percaya saat itu sang
ayah sedang mempertuhankan hawa nafsunya. Begitu juga dengan
pemerkosa lainnya. Namun kenapa dengan anaknya, itu bukan lagi
mempertuhankan hawa nafsunya. Hmm..paling-paling "orang sakit"!.

wassalam,

> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "A Yasmina"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Mba Lina yts juga ...;-)
Memang ada pendapat bahwa ketika terucap kata talak dalam ribut2 suami
istri, maka saat itu juga pernikahan itu sudah tidak ada atau cerai.

Tapi mungkin harus kita lihat juga apakah ucapan talak itu dalam kondisi
dua2nya ngesmosi sehingga saat suami mengucapkannya itu dalam kondisi tidak
normal - otak di dengkul atau mungkin lebih rendah lagi di mata kaki, yang
paling tinggi saat itu adalah kebencian dan kemarahan - atau kalau kita
kaitkan dengan Allah, saat itu Tuhannya suami itu adalah nafsu amarahnya
yang mendominasi hidupnya, dia tidak ingat aturan Allah bagaimana
mengendalikan nafsu amarahnya.

Jika kata talak diucapkan dalam kondisi otak dan perasaan yang normal,
dipahami sepenuh hati dan dimengerti otaknya setiap ucapan yang keluar dari
mulutnya - maka kata talak itu berarti memang suami istri itu sudah bercerai
walaupun hitam di atas putih belum diurus ke KUA eh kemana ya, pengadilan
agama? dan jika kata talak itu keluar dari mulut orang yang sedang emosi
tinggi, mungkin (mungkin lho, saya juga lagi belajar bukan ahli nikah ..:-)
mungkin saja tidak secara otomatis perceraian terjadi.

Kasus perkosaan oleh ayah ke anak kandung itu kelihatannya bukan karena
kondisi putus tali nikah seperti itu, tapi lebih ke bagaimana pemerkosa itu
memandang mahluk yang berjenis kelamin perempuan - jika dia hanya memandang
bahwa perempuan itu tubuhnya adalah obyek seksual saja tanpa memperhitungkan
bahwa perempuan juga bukan hanya sisi fisiknya saja tapi dia juga manusia
..hehe kok seperti lagu ya? manusia yang punya perasaan, punya akal, dll -
jika laki2 itu hanya memandang perempuan apakah itu anaknya atau bukan
anaknya, ya dia akan melampiaskan hasrat seksualnya sesuka hati tanpa
memperhitungkan perasaan orang lain.  Ini mungkin yang dikatakan Quran bahwa
manusia itu ciptaan Allah yang paling sempurna tapi manusia juga bisa lebih
hina dari binatang, kucingku yang jantan gituan sama ibunya, neneknya,
saudara perempuannya selain kucing betina tetangga - binatang kan hanya
punya insting atau naluri untuk mencari makan dan berreproduksi, manusia
dikasih akal juga - mosok seh nafsunya ngalahin akalnya? lebih hina kan?

salam
Aisha
----------
From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>

Yts mbak Aisha,
Maksudku suami istri ribut dan terucap talak. Andai tali nikah putus
disitu. Lalu mereka rujuk (tanpa nikah lagi) dan mereka berhubungan
intim kemudian lahirlah anaknya...gimana status anak tsb?
Saya mengerti itu tetep anak mereka. Tapi, apakah tali nikah yang
dah terputus itu yang menjadi salah satu sebab laki2 tsb dah gak
merasa punya 'hubungan batin yg kuat' kepada anaknya tsb?

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke