Meilany,
  Satu hal yang saya setuju dengan Meilany, adalah berbuat baik hendaknya 
karena cinta pada Allah, bukan pamrih (yaitu mengharap surga).  Ini benar, tapi 
bukan berarti mengharap surga salah.  Ada 3 tingkatan niat (motivasi) ibadah :
  Tingkat tertinggi (terbaik) karena cinta (mahabbah)
  Tingkat kedua karena mengharap surga (biasa disebut tipe pedagang), teori 
motivasi menyebutkan mereka termasuk pemburu insentif (reward)
  Tingkat terendah adalah karena rasa takut (biasa disebut tipe budak), teori 
motivasi menyebut mereka melakukan sesuatu karena adanya punishment (dalam hal 
ini neraka).
   
  Kalau kita sudah berada di tipe mahabbah, berarti sudah berada di puncak 
keimanan, itu posisi dimana seorang sufi berada.
  Tapi untuk sampai diposisi itu tentunya ada syarat, salah satunya adalah 
mencintai-Nya harus sesuai dengan cara yang Ia inginkan.  Ibarat agar cinta 
kita diterima sang pacar, maka cara kita mencintai si pacar harus sesuai dengan 
cara yang diinginkan sang pacar.  Makanya perlu mengenal Allah dengan baik 
supaya kita bisa mencintainya dengan cara yang benar.  Allah mempersilahkan 
kita mengenal diri-Nya melalui nabi-nabi dan kitab-kitabNya.  Ada Injil, Zabur 
ada Qur'an, ada nabi Isa ada nabi Muhammad SAW, dll.  Silahkan pelajari 
semuanya, namun hanya Quran yang mengatakan bahwa Islam agama yang 
diridhoi-Nya, bahwa hanya Quran yang dijamin-Nya tidak pernah berubah satu 
hurufpun hingga akhir zaman, dan hanya Qur'an yang menjelaskan sifat-sifat 
Allah secara lengkap.
   
  Bisa jadi besok nyawa kita sudah dicabut, ada baiknya kita sesegera mungkin 
mencari tahu Tuhan bagaimana yang akan kita hadapi di alam berikutnya. Termasuk 
mencari tahu apa sebenarnya makna dari statement bahwa surga neraka itu hak 
prerogatif Allah. Sebaiknya baca juga buku mengenai yang membahas tentang 
akhirat, karya Sulayman Asqar, Ibnu Katsir atau Al Ghazali.
     
  Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak 
sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit 
sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat  jari sekalipun 
karena langit dipenuhi  para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT.   
Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang 
akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian 
pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah 
bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar 
berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan 
doa kepada Allah  (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia 
timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)  

    
  Wassalam,
  Abdi
re : Baca juga jawaban saya untuk Dana Pamilih mengenai akhlak yang baik.
   
   
   
   
  
"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Semua agama mengajarkan juga akhlak yg baik.
Tapi untuk berbuat baik, menjadi orang yg baik adalah perilaku yg di ajarkan 
lingkungan.
Dari rumah.
Artinya meskipun pendidikan agamanya cukup tapi perilakunya buruk, apalah 
artinya?

Jika kaitannya dengan surga.
Orang baik yg tidak beragama akan menanyakan apakah itu surga?-:)
Dimanakah letaknya surga, diplanet mana,?
Apakah surganya orang Islam sama dengan surganya orang kristen atau Hindu?

Menurut saya, beribadah itu dasarnya kecintaan kita terhadap Tuhan bukan melulu
pamrih, karena dijanjikan masuk surga atau akan mendapatkan pahala 1000 kali, 
misalnya.
Jadi orang yg baik belum tentu menjalankan agamanya baik, begitu juga orang yg 
agamanya kuat
belum tentu akhlaknya baik.
Surga itu hak prerogatif Allah semata, tak ada pernah ada yg tahu apakah si A 
atau si B akan masuk surga.

Salam
l.meilany
[Jika di surga ada gorengan, bisa duduk sambil menikmati matahari terbenam 
cukuplah, kata seorang penyair, Danarto]

  ----- Original Message ----- 
  From: Dana Pamilih 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, December 10, 2005 11:12 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga


  DP: Dalam persyaratan, biasanya ada syarat perlu dan syarat cukup, 
  bahasa Inggrisnya necessary condition & sufficient condition.

  Artinya ada syarat minimal yg perlu dipenuhi yg jika tidak dipenuhi 
  maka tidak mungkin memenuhi syarat.  Dipenuhinya syarat minimal itu 
  belum otomatis cukup karena syarat kecukupannya juga harus dipenuhi.

  Misalnya utk masuk universitas itu perlu lulus SMU, tetapi lulus SMU 
  saja belum tentu memenuhi syarat utk masuk UI atau ITB misalnya.

  Pertanyaannya mana yg syarat perlu dan mana yg syarat cukup?  Apakah 
  berahlak yg menjadi syarat perlu atau berstatus muslim yg merupakan 
  syarat perlu?

  Muslim dulu baru berahlak atau berahlak dulu baru Muslim?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Abdi M.U" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  >   Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga ?
  >    
  >   Apakah Bunda Theresa yang sepanjang usia nya dibaktikan untuk 
  umat miskin India harus masuk neraka ?  Apakah Paus Paulus II yang 
  pernah menjamu calon pembunuhnya dengan baik hingga si calon 
  pembunuhpun membatalkan rencana pembunuhan tersebut juga tak pantas 
  masuk surga ?   Apakah Mahatma Gandi yang secara lembut, sabar dan 
  selalu menggunakan jalan damai untuk membela kemerdekaan rakyat India 
  juga harus masuk neraka ? Bagaimana pula dengan sebagian dari 
  milyaran umat manusia non Islam yang baik hati, apakah mereka harus 
  masuk neraka dibanding sebagian dari milyaran umat manusia lainnya 
  yang beragama Islam tapi buruk perilakunya ?
  >    
  >   Apakah Akhlak Menentukan Seseorang Masuk Surga atau Tidak  ?
  >    
  >   Seorang ustadz yang saya tanya mengenai hal itu menjawab 
  singkat, "kalau memang akhlak yang dijadikan patokan oleh Tuhan untuk 
  menentukan pantas tidaknya seseorang masuk surga atau neraka, maka 
  agama tidak diperlukan lagi di muka bumi ini"
  >   Kalau memang akhlak sangat menentukan masuk surga atau tidak, 
  maka untuk apa lagi agama, karena tanpa agama saja orang bisa berbuat 
  baik.  Di negeri atheis seperti di Rusia, China, atau di Eropa dan 
  Amerika, ditemukan banyak orang yang tak beragama tapi memiliki 
  akhlak yang luar biasa baiknya.  Tidak usah jauh-jauh, pasti kita 
  sering ketemu teman atau tetangga yang baiknya luar biasa, ia mengaku 
  punya agama tapi tak pernah sholat atau ke gereja, tapi nyatanya 
  akhlaknya lebih baik dari orang yang rajin beribadah.
  >    
  >   Sifat baik adalah fitrah yang diberikan Allah sejak kita didalam 
  kandungan.  Fitrah (sifat-sifat baik) adalah kecenderungan manusia 
  untuk berbuat kebaikan, seperti halnya binatang buas diberi Allah 
  kecenderungan untuk bersifat buas walaupun ia berusaha dijinakkan di 
  lingkungan manusia.  Hawa nafsu dan pilihan manusia sendiri yang 
  membuat seorang manusia menjadi jahat dan berperilaku buruk. 
  >    
  >   Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya Aku 
  menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (lurus) semuanya.  Dan 
  sesungguhnya mereka didatangi oleh setan yang menyebabkan mereka 
  tersesat dari agama mereka"  (HR Muslim).
  >   Allah menganugerahi manusia kesempatan untuk memilih yang baik 
  atau yang buruk sesuai firman Allah : "Dan Kami telah menunjukkan 
  kepadanya dua jalan.  (QS, Al-Balad 90 : 10).   "Sesungguhnya Kami 
  telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula 
  yang kafir."  (QS, Al-Insaan 76 : 3).
  >   Kemudian setan berusaha mengaburkan jalan yang benar sehingga 
  jalan yang baik oleh manusia dikira sesat, dan jalan yang sesat 
  dikira benar.  Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al Baqarah 
  2 : 216) : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik 
  bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat 
  buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
  >    
  >   Namun tujuan tulisan ini sama sekali bukan untuk menyatakan bahwa 
  akhlak yang baik tidak penting, atau menjadi muslim yang berperilaku 
  buruk lebih baik daripada non-Islam yang baik hati. Tujuannya agar 
  kita menyadari bahwa ada yang lebih penting kita capai dalam agama 
  ini disamping kewajiban untuk berakhlak baik.
  >    
  >   Akhlak Seorang Muslim Yang Baik Sekalipun Tidak Cukup Untuk 
  Membuatnya Masuk Surga.
  >    
  >   Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan 
  seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet.  Setelah selesai thawaf 
  Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu 
  itu ?"  Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah,  saya dari Yaman,  saya 
  mempunyai seorang ibu yang sudah udzur.  Saya sangat mencintai dia 
  dan saya tidak pernah melepaskan dia.  Saya melepaskan ibu saya hanya 
  ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu 
  sisanya saya selalu menggendongnya".  Lalu anak muda itu bertanya: " 
  Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah 
  berbakti kepada orang tua?"  Nabi SAW sangat terharu mendengarnya, 
  sambil memeluk anak muda itu ia berkata : "Sungguh Allah ridho 
  kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku 
  ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan oleh pengorbanan 
  dan kebaikanmu".  Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa 
  amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas
  >  cinta dan kebaikan orang tua kita terhadap anaknya.  Kita merasa 
  sudah cukup, tapi dalam perhitungan Allah nilai jasa kedua orang tua 
  pada anaknya jauh lebih besar nilainya dari yang dibayangkan 
  manusia.  Pasti ada sesuatu perbuatan lain yang harus kita lakukan 
  untuk memperbanyak balas budi kita pada kedua orang tua kita. 
  Diantaranya dengan cara menjadi anak yang sholeh dan selalu mendoakan 
  kedua orangtua kita. 
  >    
  >   Ada perspektif yang sama antara hadits tersebut barusan dengan 
  hadits berikut ini.  Rasulullah SAW pernah berkata,  "Amal soleh yang 
  kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga".   Lalu para 
  sahabat bertanya:  "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?".   Jawab 
  Rasulullah SAW :  "Amal soleh sayapun juga tidak cukup".   Lalu para 
  sahabat kembali bertanya :  "Kalau begitu dengan apa kita masuk 
  surga?" .   Nabi SAW kembali menjawab :  "Kita dapat masuk surga 
  hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".    Jadi sholat kita, 
  puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga 
  tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah.  Dengan rahmat Allah itulah 
  kita mendapatkan surga Allah.  Amal soleh yang kita lakukan sepanjang 
  hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup 
  untuk mendapatkan tiket masuk surga.  Amal soleh sesempurna apapun 
  yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat 
  surga yang dijanjikan Allah. Surga itu hanyalah
  >  sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena 
  amal soleh kita,  tetapi karena rahmat Allah.
  >    
  >   Apa makna dari kedua hadits tersebut diatas ?   Yaitu bahwa 
  perbuatan baik (akhlak) dan ibadah kita ternyata tidak mampu untuk 
  mendapatkan tiket ke surga.  Hanya karena rahmat-Nya lah kita bisa ke 
  surga.  Akhlak dan amal ibadah juga tidak cukup menjamin kita 
  terbebas dari api neraka, hanya ampunan-Nya lah yang bisa membuat 
  kita terbebas dari api neraka.  Karena itu kita diminta banyak 
  memohon rahmat dan ampunan Allah.  
  >    
  >   Pertanyaan berikutnya (dikaitkan dengan judul tulisan ini) adalah 
  apa syaratnya agar doa kita untuk memohon rahmat dan memohon ampunan 
  Allah bisa diterima ?
  >   Tidak semua orang diberi rahmat surga, dan tidak semua orang 
  diberi ampunan dari ancaman neraka. Allah menentukan syarat utamanya 
  adalah beriman kepada-Nya dan rasul-Nya (melalui syahadat).
  >    
  >   Apakah Benar Anggapan Bahwa Sifat Allah yang Maha Pengasih dan 
  Penyayang Akan Membuat Allah Tidak Mungkin (Tega) Menghukum Orang 
  Yang Baik Hati ? 
  >    
  >   Di akhirat kelak orang yang tidak beriman kepada Allah akan 
  membawa amal kebaikannya ke hadapan Allah, tapi kemudian Allah tidak 
  menerimanya, seperti tersebut dalam Al Qur'an surat Al Furqan ayat 
  23,  "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami 
  jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan".
  >    
  >   Ibarat seorang pembantu yang bekerja keras pada majikannya, 
  setiap hari ia bangun pagi membersihkan rumah, mencuci pakaian, 
  menyapu halaman, menjaga keselamatan anak majikan selama majikan 
  bekerja diluar.  Namun sang pembantu yang rajin ini ternyata cara 
  berbicaranya tak sopan dan suka berbohong, walaupun baginya itu sudah 
  sopan dan bohongnya bohong kecil menurutnya.  Sang pembantu tidak mau 
  berusaha memperbaiki cara ia berkomunikasi dengan sang majikan.  Ia 
  tidak juga berusaha mencari tahu apa yang diinginkan sang majikan. 
  Padahal jelas sang majikan sudah menulis tatatertib dan uraian kerja 
  pembantu rumah tangga, diantaranya disebutkan sang majikan bahwa 
  kesopanan dan kepercayaan adalah syarat terpenting bekerja di rumah 
  majikan tersebut.  Bahkan terkadang ia sombong dan keras hati dengan 
  menganggap bahwa sebagai orang yang berintelektual tinggi seharusnya 
  majikannya bisa menerima kekurangan sang pembantu.  Maka apapun 
  kebaikan dan jasa si pembantu menjadi tidak ada artinya bagi
  >  sang majikan, karena yang paling utama bagi majikannya adalah 
  kesopanan dan kejujuran.  
  >    
  >   Analogi sederhana ini, menyiratkan bahwa agar doa, ampunan, amal 
  dan ibadah kita bisa diterima Allah hendaknya kita mengenal Allah 
  secara baik, melalui perenungan dan makrifatullah.  Kitapun sebagai 
  hamba Allah perlu mencari tahu apa sebenarnya syarat utama yang 
  diinginkan Allah agar segala amal ibadah dan akhlak baik kita 
  diterima Allah. Tidak susah mengenal Allah karena karya-Nya ada 
  disekeliling kita, bahkan Ia telah memperkenalkan diri-Nya melalui 
  kitab-kitab suci dan ajaran nabi-Nya.  Sekarang tinggal kita saja 
  mempelajarinya dan mencari kebenaran. Insya Allah manusia (entah itu 
  Islam, Kristen atau Islam yang masih ragu-ragu) yang serius dan 
  dengan tawadhu ingin mencari kebenaran maka Allah memberi petunjuk 
  (hidayah) melalui Qur'an dan hadits. 
  >    
  >   Memahami Allah dengan menggunakan kemampuan akal manusia adalah 
  sia-sia, karena hakikat Allah adalah diluar batas akal manusia.  Hati 
  manusia akan membantu kita memahami Allah, karena didalam hati 
  bersemayam fitrah manusia yang salah satunya memiliki sifat-sifat 
  cinta kepada Allah.  Hatipun perlu dibersihkan terlebih dahulu dari 
  kotoran (sifat sombong, dengki, kikir, dsbnya) agar fitrah manusia 
  kembali bercahaya menerangi pikirannya.
  >    
  >   Tanpa Mengenal Sifat Allah Dengan Baik Maka Sia-sialah Akhlak 
  Baik, Amal dan Ibadah Kita
  >    
  >   Melalui pengenalan yang baik terhadap Allah melalui cara-cara 
  yang diatur dalam Qur'an dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah 
  mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya 
  diterima.  Aqidah Islam diwujudkan dalam bentuk syahadat hati dan 
  lisan.
  >    
  >   Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang, bebas dari keraguan. 
  Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan 
  sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Aqidah merupakan perbuatan 
  hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.  
  Aqidah Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan 
  merupakan syarat sahnya semua amal kita.  Untuk memperoleh aqidah 
  yang lurus kita perlu mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah dan 
  apa-apa yang disukai dan dibenci Allah.  Tanpa aqidah yang lurus maka 
  amal ibadah kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling 
  dibenci Allah SWT adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan 
  makhluk atau benda ciptaan-Nya. Allah berfirman, "Jika kamu 
  mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah 
  kamu termasuk orang yang merugi" (QS, Az-Zumar: 65).    
  >    
  >   Aqidah adalah tauqifiyah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali 
  dengan dalil, dan tidak ada medan ijtihad atau berpendapat 
  didalamnya. Sumbernya hanya al-Qur'an dan as-Sunnah, sebab tidak ada 
  yang lebih mengetahui tentang sifat-sifat Allah selain Allah 
  sendiri.   Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat 
  pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid 
  dan ta'at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-
  Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk dan 
  mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip 
  Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa 
  yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh 
  berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara 
  amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang 
  shahih serta ijma' Salafush Shalih.
  >    
  >   Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah 
  adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah 
  itu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain.  
  Didalam Al Qur'an, surat Al-A'raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis 
  beberapa kali ajakan para nabi, "Wahai kaumku, sembahlah Allah, 
  sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya".   Dengan demikian ilmu 
  Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan 
  ilmu pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam 
  yang ingin memperdalam ilmu agamanya.  Tanpa aqidah yang benar 
  seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang 
  lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan 
  hidup kebahagiaan.  Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah 
  dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan 
  keimanan kita.
  >    
  >   Wallahu a'lam bish shawab.
  >    
  >   Wassalam,
  >   Abdi
  >    
  > 
  > 
  > 
  > ---------------------------------
  > Yahoo! Shopping
  >  Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
  Yahoo! Groups Links



   



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 



  SPONSORED LINKS 
        Women   Islam   Women in islam 
    
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

    
    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

    
---------------------------------
  

  


                        
---------------------------------
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke