Pak Chodjim terima kasih atas info nya, boleh dibilang ketika budaya poligami yang diimport dari luar khususnya arab dengan berlindung pada ajaran Islam maka kemudian muncul mitos-mitos yang yang tidak sesuai dengan budaya kita sendiri.
Misalnya ada kepercayaan kalau perempuan lebih bisa mandiri dengan status jandanya daripada laki-laki dengan status dudanya. Jadi di anggap hal yang seharusnya jika laki-laki dengan status duda untuk menikah lagi karena harus ada yang mengurusnya. Hal ini justru berbeda dengan keadaan perempuan dimana jika menikah lagi di anggap tidak setia terhadap suaminya yang pertama, apalagi jika perempuan tersebut merupakan janda bercerai..seringkali di labeli sebagai wanita yang "tidak baik" Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Benar, Mbak Herni. Tapi, makesude saya tidak begitu. Contoh keseumurhidupan istrinya itu, ya dilanggengkan. Artinya, kalau istrinya meninggal lebih dulu, ya ndhak perlu poligami. > > Dan, sepatutnya bagi suami untuk tidak "ngelantur" dengan andai-andai kalo istrinya meninggal duluan. Dalam bahasa "tasawuf Islam Jawa" --sengaja kata "Jawa" saya masukkan karena di dalamnya punya aroma khas Jawa-- kata "garwa" itu merupakan kareta basa atau kependekan dari "sigaring nyawa" atau belahan jiwa. Artinya, spiritualitas kita itu akan ambruk atau semakin meningkat, tergantung irama dari pasangannya. Dari sinilah di kemudian hari, ada ungkapan "estri iku suwarga nunut, neraka katut", istri itu berkedudukan kalau suami masuk surga ya ikut, kalau suami masuk neraka ya turut. Ungkapan inilah yang di belakang hari disalahpahami bahwa istri itu sebagai "kanca wingking", atau teman belakang. > > Sebenarnya, ketika konsep "garwa" itu dipegang teguh, maka suami-istri itu dalam posisi setara. Itulah sebabnya dalam bahasa asli Jawa tidak ada kata "suami" atau "istri". Keduanya merupakan unsur serapan dari bahasa Sanskerta. Dalam bahasa Jawa, kata suami atau istri disebut "bojo", dan ini berlaku hingga sekarang. Sehingga si suami akan mengatakan "bojoku" terhadap istrinya, dan begitu pula si istri akan mengatakan "bojoku" terhadap suaminya. > > Kata asli merupakan unsur pokok dalam sebuah kebudayaan. Artinya, kalau ditilik dari sudut kata "bojo" atau "garwa", yang ada di masyarakat Jawa Kuno adalah asas monogami. Dan, bahkan kalau terjadi pasangannya atau bojo-nya meninggal dunia lebih dulu, maka belahannya yang ditinggalkan malah tidak kawin lagi. Dan, biasanya para janda atau dudanya itu membaktikan diri di masyarakat atau bertapa! Untuk yang perempuan, sampai hari ini bisa kita saksikan bahwa banyak sekali janda cerai mati dari Jawa yang tidak menikah lagi hingga akhir hayatnya. > > Maka, untuk hal-hal yang positif bagi pembangunan manusia, nilai-nilai yang terpendam itu perlu dikembangkan atau dibangkitkan lagi.... > > Wassalam, > chodjim > > > > -----Original Message----- > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Herni Sri > Nurbayanti > Sent: Sunday, December 11, 2005 8:14 PM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: [wanita-muslimah] Re: Info of the day : nikah mut'ah > > > Tapi pak chodjim, ada juga lho yg meniru spt yg pak chodjim katakan. > Si laki2 tidak menjalani poligami seumur hidup istrinya yg sekarang, > karena dia cinta sekali dng istrinya, dlm pengertian istrinya ini > benar2 memenuhi kriteria perempuan impiannya shg dia tidak mau > berpaling ke perempuan lain. Tapi katanya lagi, kalau istrinya > meninggal, mungkin dia akan menikah dng perempuan lain, dan mungkin > akan poligami karena baginya, tidak ada yg bisa menyamai istrinya yg > pertama. Jadi, apakah kemudian keputusan utk poligami/tidak poligami > didasari pada seberapa jauhkan si istri memenuhi kebutuhan suaminya? > Atau seberapa besarkah 'tingkat kepuasan' sang suami thd istri? > > Padahal kalo kata teman saya, tidak semua hal bisa dipenuhi oleh > pasangan. Andai2 pasang skala 1-10, paling banter cuma 7-8, kadang 5-6 > saja. Sisanya, kita masih punya kebutuhan lain yg dipenuhi dari teman, > keluarga, orang lain, dll. Tapi bukan berarti yg 7 atau 5-6 tadi tidak > penting, krn itu merupakan kebutuhan dasar. Bukankah lebih penting utk > mensyukuri apa yg ada dalam menghadapi apa yg kita miliki atau yg > diberikan pada kita, bukannya melandaskan pada skala kepuasan yg > diperoleh dari pasangannya semata? :-) > > Atau, kalo mau merujuk ke Bang Yos, saya ndak berhak mempertanyakan > kelakuan orang2 yg nikah, simply karena saya belum nikah :-)) > > > wassalam, > herni > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mas Ari, yang jelas Ali tidak pernah menjalani poligami seumur > hidupnya Fatimah, seperti juga Nabi Muhammad tak pernah menjalani > poligami seumur hidupnya Khadijah. Sebenarnya, dari dua kasus inilah > orang Islam seharusnya meneladani rasul dan keluarganya. Salahnya, > umat Islam sekarang ini tidak meneladani rasul, tapi "meniru". > Makanya, yang ditiru ya yang menguntungkan dirinya... hehehe... > > Wassalam, > chodjim > > > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/