Perempuan juga bisa jadi kumbang kok.
Dengan rajin senam ke fitness center, berenang,
snorkeling, mudah-mudahan sampai 45 tahun atau 50-pun
masih tetap seger dan kenceng. (Bahkan Martha Stewart
yang 60-an pun masih tetap menarik tuh). Dan kalau mau
dia bisa saja dengan mudah terbang dari satu cowok ke
cowok lainnya ngisep sari mereka lalu pergi. 
Jadi mempersamakan perempuan dengan bunga itu adalah
pengandaian udik. Jadi kalau ditinggalkan kumbang dia
merana dan layu? Kok goblok. Cari kumbang lain yang
lebih ganteng, lebih jantan dan bertanggungjawab.

--- aishayasmina2002 <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Wa'alaikumsalam wr wb,
> Selamat datang mba Rini.
> Terima kasih untuk renungan Bunga dan Kumbangnya. 
> Baca renungan ini 
> bisa seperti kisah seorang gadis yang disukai banyak
> laki2, lalu 
> gadis ini jatuh cinta ke seorang laki2 dan melambung
> tinggi karena 
> merasa laki2 itu adalah laki2 yang disediakan Tuhan
> untuk dirinya, 
> sehingga dia rela melepas
> kegadisannya sebelum nikah, tapi laki2nya bosan dan
> dengan enaknya 
> pergi meninggalkan si gadis yang bukan gadis lagi
> dengan janin di 
> perutnya dan rasa terhina juga jadi hinaan orang2 di
> sekitarnya.
> 
> Ini mungkin adat kebiasaan ya, gadis diibaratkan
> bunga satu benda 
> yang diam di tempatnya tapi cantik rupanya dan
> mungkin juga wangi.  
> Sementara laki2 diibaratkan kumbang yang bebas
> terbang ke berbagai 
> bunga - mengisap sari2 bunga dan meninggalkan bunga
> layu untuk 
> hinggap di bunga lainnya yang segar.
> 
> Manusia kan tidak seperti itu, wanita bukan bunga
> yang hanya bisa 
> diam memamerkan kecantikannya lalu dinikmati dan
> ditinggal begitu 
> saja.  Wanita itu makhluk hidup dinamis yang setara
> dengan 
> kumbang ..eh laki2 yang bisa terbang kemana-mana,
> mencari ilmu dan 
> belajar (seperti mba Rini ke India ...;-) untuk bisa
> menjadi makhluk 
> yang lebih baik.  Laki2 juga bukan kumbang yang
> hidup hanya sekedar 
> mengisap sari2 bunga (melakukan hubungan seks dengan
> banyak wanita), 
> dia juga makhluk yang harus terus belajar dan
> belajar sehingga bisa 
> lebih berguna untuk makhluk lainnya.
> 
> Seperti itukah mba Rini? ...:-)
> 
> salam
> Aisha
> ----------
> From: "rini ekayati" <[EMAIL PROTECTED]>
> Assalamu'alaikum. Saya anggota baru yang pingin
> ikutan nimbrung.  Saya
> seorang mahasiswa program S2 asal Medan yang lagi
> nerusin kuliah di 
> India
> (berkat sebuah progarm beasiswa). Saya kuliah di
> Delhi University, New
> Delhi, mengambil jurusan Linguistics (bahasa), dan
> ini adalah tahun 
> pertama
> saya disini. Moga bisa keterima. Berikut ini saya
> kirimkan hasil 
> tulisan
> saya sebagai salam perkenalan yang terilhami dari
> sebuah taman 
> (karena di
> India ini memang banyak taman) yang saya temui saat
> dalam perjalanan 
> menuju
> kampus bersama seorang teman.
> 
>   Bunga dan Kumbang
> Bunga sedang duduk sendiri di dalam taman, menebar
> senyum dan 
> pesonanya
> kepada siapa saja yang memandang dan melihat.
> Pandangan mengoda 
> sesekali
> terlihat jelas, senyum sipu pun tersungging manis
> dibibir Bunga. 
> Karena itu
> adalah alaminya Bunga. Hasrat yang terpancar dari
> dalam diri Bungan 
> membuat
> siapa saja yang melihat, timbul gejolak hendak
> menyapa.Tak terhitung 
> sudah
> berapa kumbang yang lihat dan sapa Bunga, namun ia
> dengan malunya 
> mencoba
> untuk 'menutup' diri, diam tersipu. Satu dua kumbang
> pun kecewa dan 
> berlalu,
> jauh pergi meninggalkan Bunga.
> 
> Suatu masa, Bunga tergoda pula dengan Sang Kumbang
> yang menusuk dengan
> beribu panah rayuan dan pujian. Naluri alami Bunga
> yang senang dan 
> bahagia
> saat terayu dan tergoda membuat Bunga akhirnya,
> luluh juga.
> 
> Bunga masuk ke dalam alam keindahan yang diciptakan
> dan ditawarkan 
> sang
> Kumbang. Sang Kumbang dengan lihai dan manja membawa
> Bunga ke alam 
> yang maha
> agung, menurut Bunga. Tiada resah dan curiga
> merambat dalam diri 
> Bunga.
> Detik demi detik ia nikmati seolah-olah semua itu
> tanpa akhir. 
> Kumbang pun
> semakin sering memuji dan menggoda, entah apa yang
> ada di balik semua 
> puji
> dan goda itu. Apakah puji itu tulus, apakah goda itu
> gurauan, juga 
> tidak ada
> yang tahu.
> 
> Puji dan goda terus saja mengalir, naik semakin
> tinggi dalam angan 
> Bunga.
> Bunga bahkan sudah lupa dengan taman dimana ia dulu
> sering duduk 
> sendiri,
> menebarkan senyum dan pesonanya. Taman juga merasa
> kehilangan yang 
> sangat
> dalam, tapi Bunga tidak pernah mau tau itu. Ia terus
> saja terhanyut 
> jauh
> dalam dunia maya sang Kumbang.
> 
> Puncak cerita bermula, tanpa tersadar tentang apa
> yang sudah jauh 
> terjadi,
> dengan segala rayu dan goda yang terhujam, sang
> Kumbang mampu untuk
> merambati, bukan hanya batang Bunga, tapi juga
> kuntum sari Bunga yang 
> baru
> saja hadir dan mungkin akan tumbuh dengan indah.
> Namun Bunga tetap 
> saja
> belum tersadar dari pingsan jiwa yang ia alami
> selama ini. Itu pula 
> yang
> membuat Kumbang semakin leluasa untuk terus
> merambat, naik dan 
> semakin naik
> saja. Ketika sudah mendaki puncak Bunga, Kumbang pun
> lelah dan bosan.
> Fantasi alam fana yang sudah sang Kumbang ciptakan
> kini sudah tidak
> semenarik dulu, semuanya kelihatan hambar dan
> gersang. Pesona dan 
> harum
> Bunga juga tidak segairah dulu lagi, terlebih lagi
> Bunga sudah tiada
> memiliki 'kharisma' alami sekuntum Bunga yang
> seharusnya ada dan yang
> seharusnya pula ia 'jaga'. Keindahan yang semu ini
> sudah tidak 
> menantang
> lagi untuk diterusakan. Tanpa pesan dan kabar, sang
> Kumbang melangkah
> santai, pergi sejauh-jauhnya, dan tiada hasrat untuk
> melihat Bunga
>  lagi, bahkan untuk mengucapkan 'selamat tinggal
> sayang'. Bunga pun 
> akhirnya
> tercampakkan.
> 
> Seperti tersadar dari mimpi yang 'sangat indah',
> Bunga pada awalnya 
> tidak
> bisa menerima kalau semua keindahan yang 'sejati'
> dimatanya ini harus
> berakhir begitu saja. Tapi semua itu adalah nyata
> dan harus diterima 
> oleh
> Bunga. Yah, seperti yang sudah sering dan biasa
> terjadi bahwa sesal 
> selalu
> datang di akhir cerita, Bunga tiada sadar kalau
> dalam diri 
> telah 'tertanam'
> benih bunga baru, 'buah' dari petualangan yang
> selama ini ia lalui 
> bersama
> sang Kumbang yang lari entah kemana.
> 
> Sejuta maki dan caci terucap dari bibir Bunga,
> menutupi segala 
> kegalauan
> 
=== message truncated ===



                
__________________________________________ 
Yahoo! DSL – Something to write home about. 
Just $16.99/mo. or less. 
dsl.yahoo.com 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke