MASUK  SURGA  MELALUI  ISLAM  INKLUSIF
   
  Bolehkah Siapa Saja Menafsirkan Siapa Saja Yang Boleh Masuk Surga ?
  Penganut paham ‘Islam inklusif’ membuka peluang kebebasan dalam perbedaan 
penafsiran Al Qur’an dan Hadits.  Penafsiran secara bebas berarti membolehkan 
setiap orang dengan berbagai latar belakang kemampuan dan tingkat penguasaan 
ilmu Islam untuk berijtihad menafsirkan ajaran agama. Kalangan awam (yang bukan 
tergolong ‘intelektual muslim’ ) dari kaum penganut ‘Islam inklusif’ bahkan 
tidak bisa membedakan antara istilah menafsirkan dengan menterjemahkan atau 
membaca terjemahan Al Qur’an.  Padahal untuk berijtihad ada berbagai 
persyaratan yang harus dikuasai seseorang, antara lain sejarah turunnya ayat 
dan hadits, ilmu bahasa arab, sifat-sifat nabi, dll.  Untuk berijtihad sendiri 
ada tingkatannya jenisnya, ada yang siapa saja orang dewasa bisa dan mudah 
melakukannya, ada pula yang lebih sulit, makin berat tingkat ijtihad seseorang 
maka semakin besar persyaratan pantas tidaknya ia melakukan ijtihad.  
Contohnya, seorang  ahli kebidanan tentu tak proporsional bila ber’ijtihad’ 
tentang
 solusi masalah ekonomi dan perbankan, atau seorang yang spesialisasinya 
dibidang filsafat Islam tentunya akan kurang mampu melakukan ijtihad mengenai 
masalah fiqih atau aqidah Islam.  Kalangan ‘intelektual’ dari penganut ‘Islam 
Liberal dan Pluralisme umumnya dari latar belakang pendidikan ilmu filsafat dan 
mereka nekat mengeluarkan ‘fatwa’  mengenai fiqih Islam, misalnya dibolehkannya 
perkawinan muslim dengan non muslim.  Bahkan mereka berijtihad menentukan 
berbagai kalangan luas, dari berbagai agama,  yang diperkirakan juga bakalan 
masuk surga.
   
  Bolehkah Siapa Saja Menafsirkan Kira-kira Apa Yang Dimaui Oleh Tuhannya ?
  Menurut penganut paham ‘Islam Inklusif’ perbedaan penafsiran dan paham dalam 
Islam dibolehkan bahkan sangat dibolehkan.  Menurut mereka ini untuk kemajuan 
Islam sendiri.  Salah satu hasil ‘ijtihad’ mereka adalah bahwa Islam dianggap 
sebagai agama yang bermacam-macam (berwarna-warni) yang semuanya (paham, mazhab 
dan alirannya) ditujukan untuk tujuan kebaikan yang sama.  Kalangan ‘Islam 
inklusif’ yang lebih liberal bahkan mengatakan agama yang bermacam-macam 
(Islam, Kristen, Yahudi, dll) semuanya menuju kebaikan yang sama pula, dan 
sama-sama berpeluang masuk surga.     Perbedaan pendapat yang bukan menyangkut 
aqidah dan ibadah masih dibolehkan, karena aqidah harus satu dan sama. Ibadah 
juga sama, kalau berbeda bisa menjadi bid’ah, sedang bid’ah sangat dilarang.  
Sedikit melenceng dalam cara beragama saja berpeluang menjadi murtad,  dan 
‘selingkuh’ dengan ‘tuhan’ lain saja dianggap syirik dalam Islam, sedang syirik 
adalah jalan menuju kemurtadan.
  Aqidah adalah hal yang pokok yang membedakan Islam dengan agama lainnya. 
Aqidah adalah fondasi bangunan seorang umat Muslim, sedang ibadah (syariah) 
adalah dinding bangunan seorang Muslim, lalu akhlak adalah atapnya.  Tanpa 
fondasi maka ia pun tidak bisa mendirikan bangunan diri seorang Muslim, tanpa 
aqidah yang benar dan lurus iapun tidak pantas disebut seorang Muslim. Tanpa 
ibadah yang sesuai syariah Islam, iapun belum sempurna untuk dikatakan sebagai 
sebuah bangunan yang bernama Muslim. Demikian pula, tanpa Atap yang bernama 
akhlak, bangunan yang bernama Muslim ini belum utuh dan akan mudah rusak oleh 
hujan dan panas.  Muslim yang baik wajib memiliki ketiga syarat ini (aqidah, 
ibadah dan akhlak) secara lengkap, tidak kurang satupun, dan harus sempurna.  
Bila aqidahnya salah, maka kekal lah ia di neraka, bila ibadah dan akhlak buruk 
maka ia ‘mungkin’ masih berpeluang masuk surga setelah di’cuci’ dulu di neraka. 
Semoga kita tidak termasuk sebagai orang yang di’cuci’ dulu, apalagi
 kekal, di neraka.  Semoga mumpung kita masih hidup di dunia ini kita diberi 
ilmu oleh Allah SWT mengenai kedahsyatan akhirat dan neraka, supaya kita tidak 
menggampangkan diri untuk menganggap bahwa di’cuci’ di neraka adalah bukan 
masalah besar. Naudzu billah min dzalik.
   
  Penganut paham ‘inklusif’ (yang melahirkan paham pluralisme dan liberalisme 
dalam Islam) kemudian membolak-balikkan konsep bangunan diri seorang Muslim. 
Mereka meletakkan akhlak sebagai fondasi, sedang aqidah dan syariah (ibadah) 
sebagai dinding dan atap.  Dengan pembolak-balikan ini, akhirnya mereka 
berpendapat bahwa untuk menjadi ‘Muslim’ yang benar haruslah memiliki fondasi 
yang kokoh yaitu (kata mereka) akhlak.  Lalu mereka menganggap aqidah dan 
ibadah menjadi tidak penting.  Akibat teori konsep bangunan diri seorang Muslim 
yang dibolak-balik ini, maka sampailah mereka pada kesimpulan berbentuk ’fatwa’ 
bahwa : “semua agama adalah sama, karena sama-sama mengajarkan kebaikan 
(akhlak), dengan akhlak lah kita masuk surga, adanya berbagai macam agama 
hanyalah media dan cara untuk melakukan kebaikan untuk Tuhan yang sama” .  
Itulah salah satu karya ‘ijtihad’ sesat kaum penganut paham ‘Islam Inklusif’ .  
Alangkah bodohnya bila kita termasuk salah satu diantara mereka.
   
  Takutlah pada Allah.
   
  Wassalam,
  Abdillah M.U. 
   
   



                
---------------------------------
Yahoo! Photos
 Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, 
whatever.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke