Selamat Pagi, Nah sekarang mohon dijelaskan apa itu inferiority complex dan parameter - nya apa seseorang atau golongan itu bisa disebut sebagai "pengidap inferiority complex", supaya dalam diskusinya kedepan engga slintant-slintut and plethat - plethut alias engga jelas. Tolong dijelaskan juga siapakah yang memberi wewenang kita untuk menjudge orang lain mengidap "inferiority complex" ? Gusti Allah, Pak RT, Pak RW atau siapa ? Yang jelas untuk bisa menilai orang lain menderita inferiority complex kan harus mempunyai ilmunya, nah orang yang menjudge orang lain mengidap inferiority complex itu mempunyai "ilmu jiwa" engga ?. jangan-jangan hanya "asmuni" alias "asbun". Bisa saja si X justru menilai orang-orang yang suka menggunakan istilah-istilah asing , yang justru menderita inferiority complex karena orang-orang yang menggunakan istilah asing itu rendah diri dengan istilah-istilah lokal, contohnya yaitu tadi penggunaan istilah "inferiority complex", menggunakan istilah asing supaya dianggap "pinter" dan "terdidik". Menilai seseorang atau suatu kaum atau golongan menderita " inferiority complex " apakah ini bukan merupakan bentuk rasisme ? karena merasa diri lebih sehat dan lebih baik serta lebih kuat ?, wah Pak Charles Darwin bisa tersenyum kalau ikut milis ini karena ternyata banyak juga orang-orang yang jadi pengikut dari kreatifitasnya, meskipun theori Pak Charles Darwin sudah tidak relevan dijaman yang "memble" seperti sekarang ini. Gimana Pak Charles Darwin, The Origin Of Species-nya mau di revisi engga ? Kearifan lokal dijamin HAM koq, kenapa harus rendah diri dengan istilah-istilah lokal ? Kasihan dech umat Islam, sudah diobok-obok, dianiaya, dilecehkan, sekarang karakternya mau diasasinasi ? , kenapa iseng sich ?....lebih baik positif thinking aja ach...... ditunggu ilmu pencerahannya. wassalam.
anwarhisham <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas KM, Poin-poin yang anda sebutkan memang sudah sangat gamblang di Indonesia, atau minimal di WM ini.. rekan-rekan muslim selalu menempatkan diri "seolah-olah" mereka itu ada dipihak yang ditekan, dipojokkan, dianak tirikan..dll.dll lha saya jadi bingung, kalau kita yang mayoritas ini merasa selalu "lebih kecil' dari mereka yang minoritas, sebenarnya yang salah itu siapa.. Inferiority complex yang di-idap oleh beberapa rekan muslim di beberapa forum milis, termasuk di WM, nampak dengan jelas dari gaya penulisan mereka. Ada beberapa contoh yang bisa saya lihat misalnya : cenderung selalu menulis hal yang negatif mengenai umat agama lain, selalu menghubung-hubungkan kejadian disekitar atau perbuatan umat lain dengan pelecehan agama Islam, lebih suka menggunakan bahasa Arab daripada bahsa Indonesia (mungkin untuk menaikkan percaya diri bahwa mereka lebih Islami :-) ). Cenderung untuk asal "buka mulut" dan reaktif ketimbang berpikir dahulu baru kemudian menjawab, mudah marah dan tersinggung (kadang beringas) sehingga kesannya itu rekan-rekan Muslim lebih mengandalkan otot daripada otak. Juga beberapa rekan gemar mengagung-agungkan dan bangga terhadap kejayaan Islam di masa lalu, so what gitu lho.. memang sih..sejarah tidak boleh kita lupakan, tetapi planet bumi ini terus berputar pada porosnya dan berputar mengelilingi matahari.. kehidupan tidak stop di masa lalu.. Masa lalu penting, tapi masa sekarang dan masa depan adalah lebih penting Mengapa kita tidak berpikir bagaimana dapat bekerja sama dengan seluruh anak bangsa untuk membangun Bangsa dan Negara ini (terlepas dari unsur SARA)..lihat tuh tetangga sebelah Malaysia, Singapore, Thailand..mereka sudah 2 - 3 langkah didepan kita.. Daripada hanya bermain-main dengan khayalan khayalan dan akhirnya mengidap inferiority complex..atau malahan complex complex lainnya.. (saya pernah baca di sebuah artikel yang membahas mengenai ada hubungannya Terorisme dengan inferiority complex) Salam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ada apa sebenarnya yang terjadi pada umat Islam Indonesia? Dalam > berbagai milis nampak ada rasa rendah diri (inferiority) yang > mendalam, yang dimunculkan dengan sikap-sikap yang terkadang > berlebihan. Misalnya mempersoalkan tertayangkannya bendera Israel di > tv dianggap promosi negara yahudi tersebut. Apa benar Israel > memerlukan promosi seperti itu? Bendera Israel tanpil berkali-kali di > berita tv, di buku-buku, di peta, di kamus-kamus, dsb. Lalu ada > pakaian Helmy Yahya yang dianggap pakaian rabbi Yahudi. Memang pakaian > Rabbi yahudi orthodoks mirip yang dikenakan Hemlmy Yahya dalam acara > Uang Kaget. Tapi pakaian Yahudi sehari-hari adalah mirip pakaian Arab, > yaitu gamis dan topi putih kecil di kepala, yang oleh umat Islam > Indonesia justru dianggap sebagai pakaian Islami. > Lalu ada yang memamerkan bahwa Islam pernah menjadi pelopor > perkembangan berbagai ilmu di dunia. Katakanlah hal itu benar > (sebagian tidak benar), lalu buat apa memamerkannya kalau kenyataan > sekarang umat Islam justru terkebelakang. Bukankah itu gejala > inferiority karena umat lain lebih maju? Lalu untuk kompensasi biar > tidak dianggap rendah, berpamer tentang kemajuan ilmuwan di bawah > kerajaan Islam tempo dulu. Padahal sebagian dari ilmuwan itu ada yang > beragama Keristen dan ada pula yang Yahudi. Kalau memang Qur'an berisi > ajaran ilmiah, kalau memang Islam mendorong umatnya untuk maju, > mengapa justru ketinggalan? > Kemudian juga membesar-besarkan cerita bahwa yang menemukan Amerika > adalah Zheng He, berarti seolah-olah Islam yang menemukan. Zheng He > memang Islam tetapi ia berlayar sebagai utusan raja Cina. Kalau Newton > menemukan teori gravitasi, apakah berarti agama Keristen yang > menemukannya? > Kemudian tampil pula tulisan-tulisan yang menunjukkan bahwa islam > merasa dipojokkan di negara yang justru mayoritas muslim ini. Kan > lucu. Pemimpin negara ini mayoritas Islam. Anggota Perlemen mayoritas > Islam. Guru besar, mayoritas Islam. Bupati, lurah, ketua RT, mayoritas > Islam. Tetapi mengeluh dipojokkan oleh yang minoritas. Kalau umat > agama lain menyantuni orang miskin atau anak yatim dianggap upaya > pemurtadan, tetapi sementara itu yang Islam diam saja. Bahkan tetangga > orang miskin yang juga Islam sering juga tidak berbuat banyak untuk > menolong sesamanya. Bukankah keluhan yang kekanak-kanakan ini > menunjukkan inferiroity complex? > Come on, man. Wake up. Daripada mengeluh dan mendendam, berbuatlah > yang positif sehingga dihormati, disegani dan dihargai. Bukan ditakuti. > Salam > KM > Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... --------------------------------- YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "wanita-muslimah" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. --------------------------------- --------------------------------- What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/