Mbak Fer: "lingkungan justru lebih berpengaruh daripada orangtua :)"
Mbak Herni: Jadi memang, tidak bisa diasumsikan bahwa orang tua baik/buruk, si > anak otomatis akan mengikuti jejak orang tuanya itu. Umumnya, > mungkiin. Tapi dalam dunia ini kan selalu ada: anomali atau > pengecualian :) Merujuk perkataan mbak Fer dan Mbak Herni diatas, saya ingin ikutan nimbrung. Sebetulnya kedua pendapat itu sama dan sebangun ya bahwa lingkungan (termasuk orang tua) punya pengaruh pada perkembangan anak. Mungkin yang perlu ditelaah lagi adalah lingkungan mana yang lebih berpengaruh. Saya lagi baca majalah Dokter Kita, edisi I January, 2006 yang ada membahas soal Psikopat, khususnya Psikopat yang non membunuh. Ada satu saran/pendapat dari Dra Tieneke Syaraswati Arif, DNS, Ed, M.Fil. A. Andr dari FK UI <maap ye kalo salah ngetik gelarnya yang bererot>,"Orang tua psikopat CENDERUNG menghasilkan anak yang psikopatik. Bila ayahnya diduga atau dinyatakan psikopat, anak yang masih kecil harus terputus hubungannya dengan lingkungan seperti ayahnya". Menurutnya juga,"Ada kecenderungan meningkat terjadi psikopat di kalangan keluarga muda...Akibatnya tidak ada perhatian selayaknya kepada pasangan maupun anak-anak". Psikopat disini bukan diartikan sebagai psikopat pembunuh berdarah dingin. Kata Prof. Sarlito, di Indonesia banyak sekali psikopat yang tidak melakukan aksi pembunuhan. Mereka itu adalah koruptor ulung, penipu, orang yg ingkar janji utk kepentingan pribadi. Semuanya melanggar norma tanpa rasa bersalah. Hmm andai kita sadari suami kita seorang koruptor (yg berarti psikopat), berarti kita harus memutuskan hubungan anak kita yang masih kecil itu dengan lingkungan spt ayahnya. Amboina... wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak Fer, > > Kalau besar di keluarga yg penuh 'konflik', cuma ada 2 pilihan. > Pertama, tenggelam dlm konflik lengkap dng segala pelampiasan > (negatif)nya dan berakhir dng more misery karena semua pelampiasan itu > tidak ada gunanya hanya nambah merusak diri sendiri. Atauuu, timbul > rasa tekad di hati bahwa apapun yg terjadi tidak akan membuat dirinya > 'jatuh' dlm lubang misery yg lebih dalam. Dunia sekitar boleh jungkir > balik, tapi jelas bukan kita. Dalam kondisi yg terbatas spt itu, kita > masih punya pilihan dan bahkan justru lebih fokus. Pertama, fokus > gimana caranya biar survive apapun yg terjadi. Fokus yg kedua, ada > perasaan sekedar ingin menjadi orang yg berbeda, dari model orang2 yg > ada di sekitar kita. Perasaan itu yg menjadi 'dendam kusumat' dan > memotivasi utk 'hidup bener' atau mungkin sebenarnya sekedar mengambil > 'jalan yg sebaliknya' sehingga justru malah tidak mau melakukan > kenakalan remaja pada umumnya...ngerokok, nge-drugs dll > > Dan siapa sangka, anak2 ini malah mampu berprestasi di sekolah, tanpa > teman2nya tau apa yg sebenarnya dialami oleh mereka. Gak semua anak > tumbuh dlm keluarga yg 'normal' dan 'baik2', tapi bukan berarti anak > yg besar dlm lingkungan keluarga yg penuh konflik/kekerasan tidak > mampu berprestasi. Dan ironisnya, ketika orang tuanya semakin tua > tidak berdaya, sementara si anak tumbuh besar dan tidak lagi jadi > 'anak', justru si anak ini yg mengurus orang tuanya dng penuh kasih > sayang. Mungkin orang tua suka lupa kalau yg namanya anak itu lama2 > tumbuh besar jadi manusia dewasa juga :-) > > Sounds familiar.. jangan2 cerita di sinetron :-) Manusia2 seperti itu > mungkiin tidak langka...hanya tidak disadari/diketahui. Mungkin juga > karena tidak semua orang punya hobi 'promosi' :-) > > Jadi memang, tidak bisa diasumsikan bahwa orang tua baik/buruk, si > anak otomatis akan mengikuti jejak orang tuanya itu. Umumnya, > mungkiin. Tapi dalam dunia ini kan selalu ada: anomali atau > pengecualian :) > > > wassalam, > herni > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ferona <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Katanya sih pak, lingkungan justru lebih berpengaruh daripada orangtua :) > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/