Linadear,
Kasihan anaknya dong? Dia kan nggak ngerti apa-apa.
Seperti anaknya Tommy yg musti pindah sekolah berkali-kali.
Lantaran tidak tahan diejek, nanti dia akan menyalahkan ortunya.
Di agama anak itu harus menghormati ortunya :-D
Apapun juga kondisinya : koruptorkah, gilakah, atau mengajari hal2 yg buruk.

Kalo suaminya koruptor, berarti isterinya juga kan gak bener :-)))))
Atau kalo dah tahu suaminya suka korupsi knapa dia mau nikah dengan nya?
Kalo korupsinya stelah nikah? Knapa bisa gitu, barangkali istrinya mata duitan?
:-D

salam 
l.meilany


  ----- Original Message ----- 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 26, 2006 10:34 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Psikopat-->Meruntuhkan Tradisi Poligami Kiai - 
cemeng

  Hmm andai kita sadari suami kita seorang koruptor (yg berarti 
  psikopat), berarti kita harus memutuskan hubungan anak kita yang 
  masih kecil itu dengan lingkungan spt ayahnya. Amboina...



  Mbak Fer: "lingkungan justru lebih berpengaruh daripada orangtua :)"

  Mbak Herni:
   Jadi memang, tidak bisa diasumsikan bahwa orang tua baik/buruk, si
  > anak otomatis akan mengikuti jejak orang tuanya itu. Umumnya,
  > mungkiin. Tapi dalam dunia ini kan selalu ada: anomali atau
  > pengecualian :)

   
  Merujuk perkataan mbak Fer dan Mbak Herni diatas, saya ingin ikutan 
  nimbrung. Sebetulnya kedua pendapat itu sama dan sebangun ya bahwa 
  lingkungan (termasuk orang tua) punya pengaruh pada perkembangan 
  anak. Mungkin yang perlu ditelaah lagi adalah lingkungan mana yang 
  lebih berpengaruh.

  Saya lagi baca majalah Dokter Kita, edisi I January, 2006 yang ada 
  membahas soal Psikopat, khususnya Psikopat yang non membunuh. Ada 
  satu saran/pendapat dari Dra Tieneke Syaraswati Arif, DNS, Ed, 
  M.Fil. A. Andr dari FK UI <maap ye kalo salah ngetik gelarnya yang 
  bererot>,"Orang tua psikopat CENDERUNG menghasilkan anak yang 
  psikopatik. Bila ayahnya diduga atau dinyatakan psikopat, anak yang 
  masih kecil harus terputus hubungannya dengan lingkungan seperti 
  ayahnya". Menurutnya juga,"Ada kecenderungan meningkat terjadi 
  psikopat di kalangan keluarga muda...Akibatnya tidak ada perhatian 
  selayaknya kepada pasangan maupun anak-anak".

  Psikopat disini bukan diartikan sebagai psikopat pembunuh berdarah 
  dingin. Kata Prof. Sarlito, di Indonesia banyak sekali psikopat yang 
  tidak melakukan aksi pembunuhan. Mereka itu adalah koruptor ulung, 
  penipu, orang yg ingkar janji utk kepentingan pribadi. Semuanya 
  melanggar norma tanpa rasa bersalah.

  Hmm andai kita sadari suami kita seorang koruptor (yg berarti 
  psikopat), berarti kita harus memutuskan hubungan anak kita yang 
  masih kecil itu dengan lingkungan spt ayahnya. Amboina...

  wassalam,


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Mbak Fer,
  > 
  > Kalau besar di keluarga yg penuh 'konflik', cuma ada 2 pilihan.
  > Pertama, tenggelam dlm konflik lengkap dng segala pelampiasan
  > (negatif)nya dan berakhir dng more misery karena semua pelampiasan 
  itu
  > tidak ada gunanya hanya nambah merusak diri sendiri. Atauuu, timbul
  > rasa tekad di hati bahwa apapun yg terjadi tidak akan membuat 
  dirinya
  > 'jatuh' dlm lubang misery yg lebih dalam. Dunia sekitar boleh 
  jungkir
  > balik, tapi jelas bukan kita. Dalam kondisi yg terbatas spt itu, 
  kita
  > masih punya pilihan dan bahkan justru lebih fokus. Pertama, fokus
  > gimana caranya biar survive apapun yg terjadi. Fokus yg kedua, ada
  > perasaan sekedar ingin menjadi orang yg berbeda, dari model orang2 
  yg
  > ada di sekitar kita. Perasaan itu yg menjadi 'dendam kusumat' dan
  > memotivasi utk 'hidup bener' atau mungkin sebenarnya sekedar 
  mengambil
  > 'jalan yg sebaliknya' sehingga justru malah tidak mau melakukan
  > kenakalan remaja pada umumnya...ngerokok, nge-drugs dll 
  > 
  > Dan siapa sangka, anak2 ini malah mampu berprestasi di sekolah, 
  tanpa
  > teman2nya tau apa yg sebenarnya dialami oleh mereka. Gak semua anak
  > tumbuh dlm keluarga yg 'normal' dan 'baik2', tapi bukan berarti 
  anak
  > yg besar dlm lingkungan keluarga yg penuh konflik/kekerasan tidak
  > mampu berprestasi. Dan ironisnya, ketika orang tuanya semakin tua
  > tidak berdaya, sementara si anak tumbuh besar dan tidak lagi jadi
  > 'anak', justru si anak ini yg mengurus orang tuanya dng penuh kasih
  > sayang. Mungkin orang tua suka lupa kalau yg namanya anak itu lama2
  > tumbuh besar jadi manusia dewasa juga :-)
  > 
  > Sounds familiar.. jangan2 cerita di sinetron :-) Manusia2 seperti 
  itu
  > mungkiin tidak langka...hanya tidak disadari/diketahui. Mungkin 
  juga
  > karena tidak semua orang punya hobi 'promosi' :-)
  > 
  > Jadi memang, tidak bisa diasumsikan bahwa orang tua baik/buruk, si
  > anak otomatis akan mengikuti jejak orang tuanya itu. Umumnya,
  > mungkiin. Tapi dalam dunia ini kan selalu ada: anomali atau
  > pengecualian :) 
  > 
  > 
  > wassalam,
  > herni
  > 
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ferona <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > 
  > > 
  > Katanya sih pak, lingkungan justru lebih berpengaruh daripada 
  orangtua :)
  >  







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
  Yahoo! Groups Links



   



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke