Muammar...pssssssssssssssst!!!!!!!!! Jangan bilang-bilang Abah, nanti aku dikutuk jadi kodok... Kan nggak bisa lagi posting di milis..
wass --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Oh, jadi Reporter Jalanan itu Radityo tokh. Masya-Allah menawarkan suguhan haram kal-Agnes yang ana tak dan tak perlu kenal. Jadi Radityo itu germo tokh, yang terampil nyuguhin kal-Sarah Azhari. Nyuguhin feremfuan yang pekerjaan muncikari itu perbuatan syaithan. A'uwdzu biLlahi minasy syaithanir rajim. > > 'Ala kulli hal, ini ana sampaikan dua buah Seri tulisan Abah. Sekarang ala laruik sanjo ana akan segera tinggalkan rumah Abah pulang ke pesantren IMMIM yang lokasinya bersebelahan dengan Kampus Universitas Hasanuddin, yang dulunya di pinggir kota, yang sekarang sudah dilahap oleh kota, menjadi bagian dari kota Makassar. > Sayonara > Muammar Qaddhafi. > > MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 709. Genderisme yang Kebablasan > > Pada 10 Desember 2005 lalu, Metro TV menayangkan Lia Aminuddin punya "Tahta Suci Kerajaan Tuhan Eden". Tak pelak, tayangan ini memicu kegelisahan masyarakat, FPI pun bergegas menggelar tabligh akbar di masjid dekat markas Kerajaan Eden. Polisi pun pada 29 Desember lalu menyeret Lia Aminuddin bersama para pengikutnya untuk diperiksa. Sebenarnya media massa pernah meributkan ajaran sesat Lia Aminuddin yang mengaku nabi, terus jadi Maryam dan katanya anaknya jadi Nabi Isa yang ujung-ujungnya ia kesurupan setan yang disangkanya Jibril. TPI-pun tidak ketinggalan menayangkan ajaran sesat Lia Aminuddin ini dalam acara Jejak Kasus pada 2 Januari 2006. > > Fenomena aktivitas Lia ini berupa bandul Genderisme yang berayun ke posisi ekstrem kanan. Ya Genderisme dewasa ini sudah kebablasan. Genderisme kebablasan ini dianut baik oleh perempuan maupun laki- laki. Tidak percaya? > > Yang berikut dibeberkan jenis kelamin perempuan yang kesurupan Genderisme yang kebablasan tsb: > > Tim Pengarus-utamaan Gender (TPG), diketuai oleh Siti Musdah Mulia, yang disponsori/didanai oleh The Asia Foundation menganggap pemberlakuan masa iddah hanya kepada perempuan itu melanggar "aqidah" Genderisme sehingga kebablasan bikin fiqh baru antara lain hasil istinbathnya: Masa iddah bagi laki-laki adalah seratus tiga puluh hari [buah fiqh baru TPG: ps.88 ayat 7(a)]. Padahal masalah iddah ini sudah jelas diatur oleh ayat Qath'i: > -- WALMTHLQ YTRBSHN BANFSHN TSLTSt QRWa (S. ALBQRt, 2:228), dibaca: walmuthallaqa-tu yatarabbashna bianfusihinna tsala-tsata quru-in, artinya: Perempuan-perempuan yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. > Hanya perempuanlah yang ada masa iddah. Prinsip gender oleh Jaringan yang menamakan diri Islam Liberal (JIL) meletakkan akal pada posisi mengatasi wahyu. Prinsip gender yang secara fanatik diletakkan pada posisi mengatasi wahyu oleh para penganut JIL, membutakan mata hati mereka, lalu membuat bid'ah, tidak melihat bahwa hanya perempuan yang bisa hamil, laki-laki tidak. > > Hari Jum'at, 18 Maret 2005 sekelompok yang mengaku Muslim dan Muslimah Amerika sekitar 90 orang melakukan ibadah Jum'at. Ini jum'atan asal-asalan, karena khatibnya merangkap imam serta muadzzin semuanya perempuan (lahir kosa-kata baru khatibah, imamah dan muadzzinah, padahal imamah selama ini bukan berarti imam perempuan). Khatib dan imam perempuan itu konon bernama Aminah Wadud, seorang doktor berpangkat Associate Professor dalam filosofi dan kajian agama di Virginia Commonwealth University, Richmond, USA. Sedangkan muadzzin perempuan itu bernama Suehyla el-Attar yang berucap kepada Al-Jazirah bahwa itu berdasar atas ingatannya tatkala masih kecil yang didengarnya dari ayahnya sewaktu masih di Mesir. Parahnya lagi muadzzin perempuan ini betul-betul asal-asalan, karena berkepala telanjang alias tidak bertutup kain telekung. Betul-betul liberal, liberte et egalite. Jum'atan asal-asalan ini diselenggarakan oleh yang mengaku Progressive Muslim Union bertempat di aula Synod House pada Katedral St. John the Divine. Dalam talkshow di TV Aminah Wadud ini dibela oleh dedengkot dari JIL. > > Yang berikut ini disajikan jenis kelamin laki-laki yang juga kesurupan hantu Genderisme yang kebablasan tsb: > > Dr Nas(a)ruddin Umar, yang juga benggolan JIL, menulis tentang Wacana Genderisme dan Wahyu untuk Ibu Nabi Musa, ada Nabi yang perempuan. Ini dibuktikan dengan sebuah wahyu yang menyebutkan... "dan kami wahyukan kepada ibu Nabi Musa." Wahyu adalah pesan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seorang Nabi dan bukan orang sembarangan. Hanya karena pada saat wahyu itu turun, dunia (Arab khususnya) sangat tidak bersahabat dengan perempuan; maka nabi perempuan sangat tidak populer, demikian menurut Nas(a)ruddin. > [Sumber: http://www.suaramerdeka.com/harian/0103/23/kha5.htm > Jumat, 23 Maret 2001 Karangan Khas] > > Buah pikiran Nas(a)ruddin Umar tentang adanya Nabi perempuan itu menunjukkan bahwa Nas(a)ruddin berpikir parsial, tidak kaffah, karena dia hanya melihat ayat tentang ibu Nabi Musa AS yang mendapatkan wahyu. Tidak semua yang mendapat wahyu itu Nabi. Al-Quran juga menyebutkan bahwa lebahpun mendapatkan wahyu. Apakah lebah itu boleh disebut Nabi? Kalau mau bersilat lidah bahwa yang dimaksudkan pada lebah adalah instink, maka simaklah ayat berikut: > -- FB'ATs ALLH ALNBYN MBSyRYN WMNDzRYN WANZL M'AHM ALKTB BALhQ LYhKM BYN ALNAS FYMA AKhTLFWA FYH (S. ALBQRt, 2:213), dibaca: faba'atsa Lla-hun nabiyyi-na mubasysyiri-na wamundziriyna waanzala ma'ahumul kita-ba bil haqqi liyahkuma baynan na-si fi-makh talafu- fi- hi, artinya: > -- Maka Allah membangkitkan nabi-nabi untuk penggembira dan penggentar dan menurunkan Kitab bersama mereka itu di atas kebenaran untuk (menetapkan keputusan) hukum (siapa yang benar) di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (2:213). > > Jadi menurut ayat [2:213] barulah perlu dan cukup tentang kriteria seorang Nabi ialah mendapat wahyu dan mendapatkan Kitab sebagai rujukan untuk menetapkan keputusan hukum (yahkum). Nas(a)ruddin membuat definisi "seenak" benaknya mengenai ta'rif (definisi) Nabi. Tidak ada keterangan dalam Nash bahwa Allah SWT menurunkan Kitab kepada ibu Nabi Musa AS. Tampaklah pula ciri-khas pola pikir penganut JIL yaitu konfigurasi akal mengatasi wahyu. > > *** > > Yang di atas itu menyangkut ayunan bandul Genderisme ke posisi ekstrem kanan yang melabrak Syari'ah. Lalu yang mana itu posisi ayunan bandul Genderisme pada ekstrem kiri? Nah inilah dia paradigmanya: HOUSEWIVES ARE UNPAID SLAVES (Para isteri adalah budak- budak yang tidak digaji). Di atasnya bertumpulah rumus Genderisme ekstrem kiri: The abolition of institutional marriage, home and family, instead men and women living in large communes where the welfare and rearing of the children would be public responsibility (Penghapusan lembaga perkawinan, rumah-tangga, menukarnya dengan hidup bersama dalam komunitas kumpul kebo di mana kesejahteraan dan pemeliharaan anak-anak adalah tanggung-jawab publik). Na'udzu biLlah min dzalik. WaLlahu a'lamu bisshawab. > > *** Makassar, 8 Januari 2006 > [H. Muh.Nur Abdurrahman] > ================================== > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > [Kolom Tetap Harian Fajar] > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > > 714. Tangan Mencencang, Bahu Memikul > > Dalam The Post edisi 29 Januari 2006, karikatur serdadu Amerika yang kehilangan tangan dan kakinya diprotes oleh para jenderal Amerika yang naik pitam, karena katanya itu menghina militer AS. Ini sangat kontras dengan pernyataan yang mengaku Muslim bernama Adley Subakti spb: "Haruskah kita marah dengan adanya karikatur seperti itu? Penghinaannya memang jelas, tapi apakah kita harus marah? ... Well, saya sih gak akan mencak2 atau marah2." Dan banyak ucapan yang senada dengan itu dari yang menganggap dirinya Muslim. Inilah latar belakangnya Seri No.714 ini ditulis. > > Koran-koran la'natuLlah yaitu: Jylland Posten terbitan Denmark edisi 30 September 2005, Magzinet terbitan Norwegia edisi tanggal 10 Januari 2006, diikuti pula koran-koran la'natuLlah terbitan: Swedia, Perancis, Jerman, Belanda, menyusul koran-koran la'natuLlah: Dominion Post serta The Press di Selandia Baru, dan terakhir tabloid Peta la'natuLlah dari Indonesia, mempublikasikan 12 karikatur yang menunjukkan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. > > Pemerintah Denmark berulang kali membela hak kebebasan berbicara. "Pemerintah tidak dapat mempengaruhi media. Pemerintah Denmark karena itu tidak dapat bertanggungjawab atas apa yang diterbitkan oleh media independen," kata Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen. Bahkan Ratu Margrethe II dari Denmark menghasut bangsanya: "Kita harus tunjukkan perlawanan terhadap Islam, .... , kita harus mampu menanggung risiko mendapat cap buruk karena sesuatu dimana kita tidak perlu memperlihatkan toleransi." > > Di Indonesia sendiri, selain dari tabloid Peta la'natuLlah yang telah disebutkan di atas, penghinaan terhadap Nabi Muhammad RasuluLlah SAW pernah terjadi, walaupun tidak sebiadab seperti koran- koran la'natuLlah tersebut di atas itu. Yaitu cerpen "Langit Makin Mendung," karangan Ki Panji Kusmin, yang dimuat dalam majalah sastra "Kisah" edisi Agustus 1968. Begitu pula dalam tahun 1990 dalam majallah Monitor Arswendo Atmowiloto memposisikan Rasulullah SAW berada pada urutan di bawahnya dari 100 tokoh yang menurutnya paling berpengaruh. Untuk itu Arswendo ini mendapat hadiah meringkuk tahunan di balik jeriji besi karena ulahnya tersebut menghina Nabi SAW. > > *** > > Menyakiti, mencela, mengolok-olok, mencaci-maki ataupun merendahkan martabat Rasulullah SAW, dalam terminologi ilmu Fiqh dikenal dengan istilah Syatama al-Rasul. Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa sanksi atas mereka yang berbuat Syatama al-Rasul, marilah kita simak Ayat dan Hadits di bawah ini: > > Allah SWT mengazab mereka yang menyakiti Nabi SAW dengan FirmanNya: > -- WALDzYN YWaDzWN RSWL ALLH LHM 'ADzAB ALYM (S. ALTWBt, 9:61), dibaca: walladzi-na yu'dzu-na rasu-laLla-hi lahum 'adza-bun ali-m, artinya: > -- Mereka yang menyakiti RasuluLlah, bagi mereka azab yang pedih. > > (Abdullah bin Abbas berkata) bahwa ada seorang lelaki buta yang istrinya selalu mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. Lelaki itu berusaha memperingatkan dan melarang istrinya agar tidak melakukan hal itu. Namun, ia tetap melakukannya. Pada suatu malam, istrinya mulai mencela dan > menjelek-jelekkan lagi Nabi saw. (Karena tidak tahan) lelaki itu mengambil kapak dan dihunjamkan ke perut istrinya hingga mati. (Mendengar itu) Rasulullah SAW bersabda: > -- Saksikanlah bahwa darah (perempuan itu) halal. (HR Abu Dawud dan an-Nasa'i). > > Nash tersebut menegaskan sanksi azab atas pelaku Syatama al-Rasul, dan darah pelaku Syatama al-Rasul adalah halal. Demikianlah, azab itu di dunia ini berupa hukuman mati (halal darahnya) ditegaskan sendiri oleh Rasulullah SAW secara langsung, bukan pendapat (ijtihad) para fuqaha maupun ulama. Dengan kata lain, sanksi itu bukan hasil tafsiran atau ijtihad, melainkan pasti (qath'i). > > *** > > Sanksi hukuman mati itu tidak bisa dilaksanakan di Indonesia ini, oleh karena Al Quran dan Hadits tidaklah dijadikan sumber hukum positif di negara ini. Maka dalam hal ini boleh dipakai pendekatan kontekstual. Yang salah ialah apabila mempunyai otoritas untuk melaksanakan sanksi secara tekstual, tetapi diambil yang kontekstual dengan mengabaikan yang tekstual. Apa yang bisa dilaksanakan Pemerintah Indonesia ialah pendekatan kontekstual di bidang politik yaitu pemutusan hubungan diplomatik dengan Denmark, dan protes keras kepada negara-negara yang koran-korannya memuat karikatur itu, serta tindakan di bidang ekonomi yaitu Pemerintah memutuskan hubungan dagang dengan Denmark dan Ummat Islam Indonesia memboikot produk dari negeri Skandinavia yang sudah terlanjur dipasarkan di Indonesia. Sedangkan terhadap Penanggung-jawab tabloid Peta la'natuLlah dijatuhi hukuman yang jauh lebih berat dari Arswendo dan tabliod Peta dimatikan. > > Di negara-negara yang menjadikan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum positif juga sanksi hukuman mati itu tidak bisa dilaksanakan secara tekstual, karena mereka tidak punya otoritas untuk melaksanakannya. Sehingga tindakan nyata meraka sekarang adalah: > > -- Yang menjatuhkan sanksi secara kotekstual di bidang politik yang keras ialah 4 negara di Kawasan Tengah (Saya tidak pakai istilah Timur-Tengah, karena daerah itu terletak sebelah barat Indonesia), yaitu Arab Saudi, Lybia, Syria dan Iran, dengan menutup kedubesnya di Kopenhagen. > -- Organisasi Konferensi Islam (OKI), di mana Indonesia termasuk salah satu anggotanya, menjatuhkan sanksi di bidang politik yang lunak. Dalam KTT Luar Biasa di Makkah sejak Desember tahun lalu telah menyampaikan protes keras kepada Pemerintah Denmark dan komunike yang ditandatangani semua utusan anggota OKI itu mengenai desakan agar Barat mengkriminalisasikan gejala ini sebagai tindak rasisme. Sayangnya karena ulah tabloid Peta la'natuLlah itu, maka keikut- sertaan Indonesia dalam protes dan desakan kriminalisasi itu menjadi bumerang bagi Indonesia. > > Sedangkan di bidang ekonomi sampai sekarang baru dua kerajaan/negara yang menjatuhkan sanksi boikot, yaitu: > -- Para khatib di seluruh masjid dalam Kerajaan Arab Saudi membawakan khutbah Jumat tgl.3 Februari 2006 yang lalu untuk kampanye boikot. Arab Saudi yang selama ini menjalin hubungan dagang dengan ketiga negeri Skandinavia itu telah memboikot 37 item produk. Dengan sanksi boikot itu ketiga negara Skandinavia tsb. menelan pil pahit yang bukan obat. Rezeki yang selama ini diperoleh, yaitu 2 milyard Euro pertahun untuk Norwegia dan 1 milyard Euro untuk Swedia dan Denmark pupuslah sudah. Arab Saudi memulai menjalin hubungan dagang dengan RRC untuk menggantikan posisi ketiga negara Skandinavia itu. > -- Deimikian pula Iran telah memberikan sanksi ekonomi atas Selandia Baru yaitu pemboikotan 100 juta dollar atas ekspor negeri itu. > > Maka sanksi ekonomi itu membuahkan pengangguran ribuan rakyat negeri Skandinavia dan Selandia Baru itu akibat di-PHK-kan oleh perusahaan yang tidak bisa lagi mengekspor ke Kawasan Tengah dan Iran. Inilah sanksi hukuman mati secara kontekstual di bidang ekonomi atas penghinaan Nabi Muhammad RasuluLlah SAW. WaLlahu a'lamu bisshawab. > > *** Makassar, 12 Februari 2006 > [H. Muh.Nur Abdurrahman] > > MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ > > > ----- Original Message ----- > From: Radityo > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Friday, February 17, 2006 21:26 > Subject: [wanita-muslimah] Re: Kiat "mengelabui" praktik Syariat Islam di Aceh > > > Masya Allah Muammar! > Memangnya aku hantu kok gentayangan....:)) > > Maksudnya nggak laku di dunia nyata apa ya? > Tahu nggak, aku punya harem....isinya bunnies-bunnies yang siap > dipoligami...mereka semua bakal jadi covernya Playboy. > > Kalo nggak percaya datang dong ke Jakarta..naek Adam Air tuh murah... > Nanti kalo mau aku kasih satu. Mau model apa saja ada...ada yang > mirip Agnes Monica, ada yang mirip Sarah Azhari dan lain sebagainya. > Kamu seleranya yang gimana? Jangan-jangan sukanya yang ibu-ibu tua > ya? Soalnya kalo yang model kayak Ibu Wapres Mufidah Kalla jelas > nggak ada.... > > Sekalian nitip satu bawain buat pak ustadz HMNA.... > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" > <hmna@> wrote: > > > > Hari Jum'at tiba lagi. Ana duduk lagi di depan PC-nya Abah > > > > Masya-Allah reporter jalanan yang frusturasi karena tidak laku di > dunia nyata. Gentayangan hanya di dunia maya seperti hantu. A'uwdzu > biLlahi minasy syaithanir rajim. > > Muammar Qaddhafi > > > > > > ----- Original Message ----- > > From: reporter jalanan > > To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; > [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] > > Sent: Friday, February 03, 2006 13:09 > > Subject: [wanita-muslimah] Kiat "mengelabui" praktik Syariat > Islam di Aceh > > > > > > Kiat "mengelabui" praktik Syariat Islam di Aceh > > > > Ah...Syariat Islam pun telah tergopoh-gopoh ditegakkan di Aceh. > Untuk melecut punggung pendosa kelas teri sebagai tumbal agar Tuhan > tidak marah lagi. Sementara itu mereka-mereka yang munafik, > pengecut yang lari terbirit saat musibah datang, kembali menari dan > senyum berseri: "Ahh... betapa indah segala proyek-proyek selama ini!" > > > [Non-text portions of this message have been removed] > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/