Utamakan Moral Kuat
RUU APP Lebih Bersifat Politis daripada Bangun
Keadilan Masyarakat

Jakarta, Kompas - Masalah dasar dari beredarnya produk
yang berbau pornografi adalah moral. Karena itu, semua
pihak seharusnya berjuang meningkatkan kualitas
pendidikan yang mengutamakan penguatan moral agar daya
saring masyarakat lebih tinggi.

”Dasar pencegahan pornografi dan pornoaksi adalah
masalah moral. Harus ada upaya yang utamakan penguatan
moral dari siapa pun yang ingin mencegahnya,” kata
Sjamsidar Isa dari Ikatan Perancang Mode Indonesia
(IPMI) di Jakarta, Kamis (2/3).

Para pelaku mode Indonesia mengadakan jumpa pers
khusus untuk menyuarakan penolakan terhadap Rancangan
Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP).

Pengesahan RUU APP dikhawatirkan bisa menjadi bumerang
bagi kehidupan masyarakat karena substansinya
cenderung membatasi kreativitas masyarakat, terutama
perancang mode.

Menurut dia, keterbatasan untuk berkreasi tersebut
dapat memicu matinya kreativitas seseorang. Akibatnya,
aset-aset yang membanggakan bangsa di dunia
internasional akan berguguran.

Penulis Nasir Tamara menambahkan, substansi RUU APP
yang dibahas DPR sangat berpotensi memojokkan
perempuan. Seharusnya pemerintah menjadikan setiap
warga negara sebagai subyek hukum, bukan obyek.
Artinya, setiap orang harus melaksanakan undang-undang
dengan kesadarannya sendiri, bukan dipaksa
menerimanya.

”Lemahnya sumber daya manusia kita selama ini karena
kurangnya pemberdayaan. Karena itu, pemerintah
seharusnya berkonsentrasi meningkatkan kualitas
pendidikan nasional untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat,” kata Nasir.

Perupa Dolorosa Sinaga mengungkapkan potensi konflik
yang muncul akibat penerapan RUU APP: masyarakat akan
terpecah-pecah sehingga membentuk kotak-kotak
psikologis dalam menyikapi RUU APP.

Dia mencontohkan, Bali yang sudah menolak
undang-undang yang isinya lebih banyak mengatur cara
manusia bertingkah laku. ”Terlalu banyak dampak
negatif yang muncul jika RUU APP ini disahkan,” kata
Dolorosa.

Penulis novel Ayu Utami tegas menolak RUU APP. Menurut
dia, berbagai penolakan yang terus muncul menunjukkan
betapa kontroversialnya draf RUU APP.

Draf tersebut telah gagal melihat aspek lain dari
perempuan di luar seksualitas seperti olahraga,
kesenian, dan kreativitas. ”RUU APP lebih memedulikan
aspek politis daripada keadilan masyarakat dan ini
terbukti dari tenggat pengesahan Juni 2006,” ujar Ayu.

Rabu (1/3), para perancang pakaian, pengusaha mode,
dan seniman menemui sesepuh Nahdlatul Ulama
Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mereka mengungkapkan
penolakan terhadap RUU APP karena bisa mematikan
kreativitas dan usaha mode.

Menurut Gus Dur, RUU APP telah melanggar Undang-Undang
Dasar 1945 karena tidak memberikan tempat terhadap
perbedaan. Padahal, UUD 1945 telah memberi ruang
seluas-luasnya bagi keragaman di Indonesia.

RUU APP juga mengancam demokrasi bangsa yang
mensyaratkan kedaulatan hukum dan perlakuan sama
terhadap setiap warga negara di depan hukum. Gus Dur
menolak RUU APP dan meminta pemerintah mengoptimalkan
penegakan undang-undang lain yang telah mengakomodir
pornografi dan pornoaksi.

”Telah terjadi formalisasi dan arabisasi saat ini.
Kalau sikap Nahdlatul Ulama sangat jelas bahwa untuk
menjalankan syariat Islam tidak perlu negara Islam,”
ungkapnya. (nmp/ham)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke