Whoaaaa,,, kalau Pak Chodjim sudah keluarkan isi "tas"nya, nyerah deh:-))
Sola Gratia (Hanya Karena Anugerah/Rahmat) dan Sola Fide (Hanya Karena Iman)-nya Pak Chodjim sudah "khatam" banget :) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mbak, saya sebenarnya sangat akur dengan penjelasan Mbak Ida bahwa dalam belajar agama-2 lain, kita harus merasakan seandainya kita ini sebagai pemeluk agama itu. IDA: Iya Pak, saya bahkan "menanggalkan" identitas agama saya dahulu kalau sedang belajar yang lain, sebab kalau pakai perspektif dan perangkat nilai agama saya ya pasti benturan dan saya tidak akan pernah bisa mengerti dan -yang penting- berempati. Ibaratnya belajar matematika ngotot dengan pendekatan sastra ya kacau beliau lah :) belum lagi alhasil diketawain komunitas matematika. > Nah, saya protes itu karena kasihan bangsa Indonesia ini. Bayangkan kalau orang Indonesia banyak beralih ke agama Kristen, lalu bisanya cuma iman tanpa amaliah... Kan negeri ini terus-menerus jadi pecundang, hehehe.... Lha, yang Islam saja --meski ada hadis di atas-- kita dorong untuk aktif "beriman dan beramal saleh" koq :) IDA: Maksud saya dengan 'logika' di posting terdahulu itu, ya soal ini, bukan soal konsep keselamatannya. Untuk mengerti konsep amaliah Kristen memang harus dilihat dengan logika yang dibalik, karena konsep pahala itu tidak diajarkan. Ajaran gereja menyatakan anugerah itu sudah didapat, amaliah adalah bentuk pertanggungjawaban dari anugerah itu (hehehe,,, spt jargon "bebas - bertanggung jawab" ya). Amaliah merupakan respon manusia atas Rahmat itu. Ajaran menyatakan, manusia ada dalam lingkaran dosa yang tak terputuskan oleh amal kebaikan sebanyak apapun, (serupa dalam Buddhism), maka anugerah itu datang untuk memutus tali itu dan membebaskan manusia darinya (di sini masuk konsep Sola Gratia itu) Anugerah/Rahmat yang sudah didapat itu bukan untuk diri sendiri, manusia terpanggil untuk membagikannya. Kristen sejati adalah Kristen yang membagikan kasih, membebaskan orang dari kemiskinan, kebodohan, terpanggil untuk nge-wong-ke orang. Nah di sini "tafsir" kristenisasi kadang terjadi, namun seperti juga banyak muslim yang literalis, di kalangan Kristen juga banyak yang model demikian. Jadi panggilan menjadi murid Yesus itu seharusnya tidak dipahami sebagai seruan mengkristenkan orang (tafsir terus berkembang). Metafora ajaran ini salah satunya adalah (mungkin juga tidak khas Kristen): umat Kristiani seharusnya menjadi seperti buku yang terbuka, yang di dalamnya orang bisa membaca kasih, sukacita, pengharapan, pengampunan, dll. Tidak ada sama sekali seruan untuk tidak tulus, bikin agenda supaya orang menjadi beragama Kristen. Saya bayangkan, mungkin yang dilakukan Mangunwijaya, Ibu Theresa di India, merupakan contoh yang ideal panggilan Kristiani ini (didalamnya harus ada ketulusan, keikhlasan. Bukan kristenisasi. Orang menjadi Kristen/tidak, itu urusan "Nur Hidayah" :-). Umat mengejawantahkan ajaran ini dalam bentuk tindakan2 karitatif seperti pembangunan rumah sakit -yang Pak Chodjim sebut2 itu- di mana manusia yg sakit seharusnya di"sapa" dengan kasih (tapi kan sekarang sudah banyak "penyelewengan", rumah sakit Kristen jadi RS mewah, mahal, tidak ramah. "sapa"an itu tidak terasa lagi). ---Waaaa,,,, serasa jadi orang suci :).... jadi malu.... ---- Nah, Pak Chodjim yang ahli tafsir :) tafsir kan terus berkembang ya, saya pikir praktik tanggung jawab/respon anugerah Kristiani ini barangkali untuk masa sekarang lebih cocok diejawantahkan dalam bentuk kerja sama, bersinergi dengan penganut agama2 lain yang juga menyerukan amal-amalan. Bekerja bersama, bahu membahu? Bukankah kemiskinan, kebodohan adalah musuh bersama semua umat manusia? Pak Chodjim, saya tidak berminat menulis panjang2 lho (terutama karena takut ditimpuk ayat2 dari yang sudah khatam kitab Kristen :), kalau ada yang bertanya/mempersoalkan lanjut, saya harus teriak minta tolong Pak Chodjim lho,hehehe,,, pengetahuan agama Kristen saya belum sedalam Pak Chodjim dengan Islam-nya. (saya khan maunya ngobrol2 di warung Yu Juminten sambil ditraktir Pak Chodjim :) **ehm, soal Kartini, nggak ikut-ikut ah :)** Tabik, Ida. > Dalam Islam misalnmya, ada ajaran yang dapat dikatakan hampir "plek" sama dengan keselamatan yang diperoleh "bukan dari amal-baik" tapi dengan iman. Ada hadisnya demikian, "suatu hari ada seseorang yang dimasukkan ke dalam surga, lalu orang itu ditanya oleh malaikat tetang apa yang telah diperbuatnya koq dia dimasukkan ke dalam surga. Orang itu menjawab bahwa itu hasil dari amal salehnya ketika hidup di dunia. Lalu, malaikat lapor kepada Tuhan tentang jawaban orang itu. Selanjutnya, malaikat diperintahkan untuk mengambil sebutir biji matanya. Tentu saja berdukalah orang itu dan bertanya kepada malaikat mengapa sebutir matanya diambil. Singkat cerita, malaikat lapor ke Tuhan ttg keluhan hamba-Nya itu, dan malaikat diperintahkan untuk bertanya kepada si hamba itu, mana yang lebih berat nilainya antara sebutir mata atau amal saleh." Nah, dari hadis ini disimpulkan bahwa masuk surga --alias keselamatan-- itu bukan karena amal saleh tetapi karena rahmat Tuhan (yang ini dalam ajaran Kristen karena iman). > > Ada yang dilupakan dalam kisah Kartini tersebut, bahwa Yesus pun menolak orang-orang yang "hanya" menyebut "Tuhan, Tuhan..." (alias sekadar iman). Di tempat lain, disebutkan bahwa tiada seorang pun bisa memasuki Kerajaan Tuhan kecuali "as a child" (artinya tulus seperti anak-anak). > > Nah, saya protes itu karena kasihan bangsa Indonesia ini. Bayangkan kalau orang Indonesia banyak beralih ke agama Kristen, lalu bisanya cuma iman tanpa amaliah... Kan negeri ini terus-menerus jadi pecundang, hehehe.... Lha, yang Islam saja --meski ada hadis di atas-- kita dorong untuk aktif "beriman dan beramal saleh" koq :) > > Dus, seharusnya kalau Kartini ikut mendorong negeri ini hidup sejahtera, harus menyatukan "iman dan amal saleh yang disertai kehidupan yang tulus seperti tulusnya anak kecil dalam berbuat". Hal-hal yang demikian ini biasa saya obrolkan dengan saudara-saudara sebangsa dan setanah-air yang beragama Kristiani. Ternyata, mereka pun prihatin dalam menghadapi propaganda agamanya sendiri yang lebih mengutamakan "persuasi" daripada motivasi untuk hidup benar! > > Jangan gundah ya Mbak kalau saya sesekali kelihatan "centil" eehh.. nyentil.. :)) > > Salam, > chodjim > > > -----Original Message----- > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of idakhouw > Sent: Saturday, March 04, 2006 2:50 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: [wanita-muslimah] KARTINI Re: Situs-situs Islam Palsu > > > Pak Chodjim yang dikasihi Allah :) > > Sempat kaget saya: "Uuhhhmmm,,, ini bener Pak Chodjim yang saya kagumi > nih?" [:-?] Eh ternyata bener :) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <achmad.chodjim@> wrote: > > > ... dan keselamatan tidak didapat dari amal-baik, buat apa orang Barat > ngotot HAM, membangun sekolahan yang berkualitas, menegakkan > kedisiplinan, dan etc. yang bernama amal-baik (charitas, ten > commanments, kasih dll) hehehe...... > > > Pak Chodjim, sekedar berbagi pengalaman; kalau saya sedang belajar > agama2 lain, biasanya saya berusaha mencoba jadi "penganut"nya (apa ya > nama metodenya?) supaya saya benar2 bisa menghayati dan mengerti; agama > itu "sampai" ke saya. > Maka, saat saya mencoba mengerti Islam, saya mencoba jadi "muslimah"; > ketika belajar Buddhism, mencoba menjadi seperti seorang Buddhist yang > sedang belajar agamanya. Jadinya enak (dan buat saya sih tidak melanggar > akidah sih rasanya). > > Tentang amal baik, "logika' iman Kristen memang berbeda. > Tapi ngomong ginian sih lebih enak sambil nyeruput kopi diselingi makan > pisang goreng, sambil ndeprok di warung Yu Juminten [:)] Pak Chodjim > mau nraktir? hehehehe.... > > Sungguh, kalau bukan karena Pak Chodjim, saya nggak pernah mau > menanggapi posting beginian. > Saya suka sok dewasa :) "nggak mau ah main ama anak2 kecil itu," > hehehehe.... > > Sekali lagi, sekedar berbagi. Kurang-lebihnya mohon dimaafkan ya Pak > Chodjim. > > Peace, > Ida. > > > > > Dalam kehidupan manusia, pindah agama, partai atau kewarganegaraan itu > hal yang lumrah. Orang yang pindah agama (convert) juga terjadi pada > beberapa orang generasi muslim awal, yaitu masa hijrah awal umat Islam > ke Ethiopia. Setelah menetap beberapa tahun di Ethiopia dan mendapatkan > suaka di sana, beberapa pemeluk Islam pindah ke agama Kristen atas > kemauan sendiri. > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/