Kalau saya teringat perkataan nabi: kelak kalian akan mengikuti sedikit 
demi sedikit Yahudi dan Nasrani, sehingga seandainya mereka memasuki 
lubang biawak, maka kalian pun akan memasukinya.

Informasi ini sesungguhnya memberi tahu bahwa kelak umat Yahudi dan 
Nasrani akan mendominasi kebudayaan dunia. Memimpin peradaban dunia. Dan 
umat Islam akan menjadi pengekornya. Bahkan sangking mengekornya, jika 
umat Yahudi dan Nasrani jatuh pada kebudayaan yang buruk, umat Islam pun 
tetap akan mengikutinya tanpa kuasa menolaknya.

Sepertinya informasi nabi itu berlaku pada zaman kita sekarang. 

Salam,




jano ko <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/10/2006 12:32 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno -  Komporasi Ronggo 
Warsito






Jadi ingat Ronggo Warsito, 
 
  Serat Kalatidha
 
  amenangi jaman édan, 
  éwuhaya ing pambudi, 
  mélu ngédan nora tahan, 
  yén tan mélu anglakoni, 
  boya keduman mélik, 
  kaliren wekasanipun, 
  ndilalah kersa Allah, 
  begja-begjaning kang lali, 
  luwih begja kang éling klawan waspada
 
  Artinya :
 
  Menyaksikan zaman gila, serba susah dalam bertindak, ikut gila tidak 
akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila), tidak akan mendapatkan 
bagian, kelaparan pada akhirnya, namun telah menjadi kehendak Allah, 
sebahagia-bahagianya orang yang lalai, akan lebih bahagia orang yang tetap 
ingat dan waspada. 
 
  Maksud dari syair ini adalah; suatu saat akan datang zaman yang penuh 
dengan kekacauan, kebenaran dan kejahatan sudah tidak jelas bedanya. Pada 
zaman itu orang yang tidak ikut berbuat jahat tidak akan kebagian 
rezeki(pendapatan) atau tidak akan bisa kaya. sebaik-baik orang yang 
berbuat jahat, masih lebih baik orang yang tetap menjalankan dan ingat 
terhadap aturan/hukum
 
  ---------
 
  Bapak Bangsa kita , Gus Dur mengutip ucapan pujangga Ronggo Warsito yang 
mengatakan "saiki jaman edan, lamun nggak edan, ora keduman" (sekarang 
zaman gila, kalau tidak gila, tidak kebagian). 

Maka, diharapkan masyarakat harus bekerja keras dan berlomba-lomba, baik 
dalam beribadah maupun dalam mencari harta, tetapi harus berpatokkan pada 
nilai norma agama. 

"Silahkan mencari uang sebanyak-banyaknya, asalkan sesuai koridor dan 
ketentuan norma agama. Janganlah mencari harta dengan tidak halal dengan 
saling sikut sana dan sikut sini," tandasnya
 
  salim
 
 
 

caklis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.hidayatullah.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=2855&Itemid=1

"Teori Konspirasi" Anti-Porno

Jumat, 10 Maret 2006

//Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat 
mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Katanya, RUU AAP, tersembunyi 
konspirasi Timur Tengah//


Jum'at, 10 Maret 2006


oleh Dzikrullah *)




Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis teori konspirasi 
jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi Israel-Neo-Con 
dibalik serangan 9/11,  ditolak. Konspirasi RMS-Kristen Internasional-
kekuatan-kekuatan Barat di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak juga. 
Konspirasi IMF-Multinational Corporations-Barat Anti-Islam di balik 
kejatuhan Soeharto, ditolak.  Konspirasi Kristenisasi Internasional-
Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan umat Islam 
Indonesia, ditolak. Namun, tadi pagi (9/3/2006) di ruang Diponegoro 
hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi 
majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. 
Menurut dia, segala usaha menggolkan RUU Anti-Pornografi-Pornoaksi 
(RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul 
Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai 
dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia. Weleh-weleh-
weleh.

Bagi puluhan wartawan bule yang hadir dalam diskusi Jakarta Foreign 
Correspondent Club itu (kebanyakan tentu wartawan politik), sudah 
pasti teori konspirasi Bambang jauh lebih menarik untuk digali, 
ketimbang keprihatinan seorang ibu, Santi Soekanto, pembicara lain 
dalam forum itu. Santi – yang mewakili Aliansi Masyarakat Anti-
Pornogradi dan Pornoaksi, yang juga wartawan senior-- datang membawa 
komputer penuh dengan file berupa gambar, potongan koran, berita 
koran, iklan, clip film dan sinetron Indonesia, yang menunjukkan 
benang merah usaha yang luar biasa raksasa untuk merusak anak-anak dan 
remaja Indonesia lewat pornografi. Salah satu yang ditayangkan di 
forum itu adalah sebuah adegan sinetron remaja di SCTV, di mana 
beberapa pasang pelajar SMA berseragam menonton film porno. Mereka 
digambarkan terangsang, lalu satu per satu meninggalkan ruangan untuk 
memuaskan syahwatnya.

Menanggapi argumen Santi, Bambang yang lulusan Universitas Harvard, 
Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu 
menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah 
kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah 
justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi, di mana peraturan 
justeru sangat ketat." Ck..ck..ck.. serampangan benar tuduhan Bambang 
terhadap negera-negara Timur Tengah itu.

Bambang juga berkali-kali menuduh, bahwa Aliansi (Santi dan kawan-
kawan) sebenarnya tidak peduli pada pornografi. Buktinya, katanya, 
pasal-pasal dalam KUHP sudah cukup untuk menyeret pelaku pornografi, 
namun Aliansi dan mereka yang mengusung RUU-APP tidak pernah melakukan 
tekanan kepada polisi untuk mengambil tindakan tegas guna melaksanakan 
pasal-pasal itu. Meskipun tuduhan "tidak pernah melakukan tekanan 
terhadap polisi" itu asal bunyi (karena usaha-usaha itu nyatanya sudah 
dilakukan), secara jujur memang gejala korupsi di kalangan penegak 
hukum juga harus jadi perhatian kita. "Jadi, mereka (Aliansi) ini 
sebenarnya lebih peduli pada agenda tersembunyi, yaitu mendorong 
pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di 
Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU 
ini diberlakukan."

Analisis ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, 
yang berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno 
Playboy Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka 
multiparty system, tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan 
hubungan seks)," katanya. "Dari mana saya dan istri saya bisa belajar 
posisi-posisi itu kalau bukan dari media porno?" Hadirin tertawa. 
Menurut Leo, kebutuhan orang dewasa akan pornografi juga harus 
dilindungi dengan undang-undang. Ia menyimpulkan, RUU-APP ini hanya 
salah satu cara pemerintah Presiden SBY untuk menyenangkan hati 
Majelis Ulama Indonesia supaya kekuasannya didukung terus, sekaligus 
mendapatkan cara baru untuk mengontrol kebebasan pers.

Leo juga berkali-kali mengklaim, bahwa 41 juta orang Sunda pasti 
menolak RUU-APP itu, karena akan mengkategorikan tari jaipongan 
sebagai pornoaksi. tayuban di Jawa, tari Bali, dan orang Papua yang 
hanya berkoteka juga dikhawatirkan Leo akan ditangkapi polisi. Suami 
isteri yang berciuman di depan umum juga akan ditangkap. "Ini gerakan 
Taliban Afghanistan, atau Saudi Arabiyah, mau dipaksakan kepada bangsa 
Indonesia," katanya berapi-api. Teori konspirasi lagi.

Berbagai tema yang berkembang di media massa, di ruang-ruang DPR, dan 
di masyarakat seputar RUU-APP tumpah di forum wartawan asing itu. 
Semua keberatan itu dikemas dengan sangat menarik lewat dua isu, 
"konspirasi Islam militan Ikhwanul Muslimin-Hizbut Tahrir-Timur 
Tengah-Pro-Taliban untuk memaksakan syariat Islam di Indonesia" serta 
"konspirasi pemerintah SBY-Majelis Ulama Indonesia untuk mengekang 
kembali kebebasan pers". Sungguh teori-teori konspirasi yang punya 
news-value sangat tinggi di masa kini, bukan? Uenaak tenaaan...

Bagi Bambang dan Leo, tidaklah penting untuk mendengarkan kecemasan 
yang melanda jutaan ibu dan ayah atas serangan pornografi, sementara 
mereka saban sore menuntun tangan mungil anak-anaknya dengan penuh 
kasih sayang menuju masjid atau mushalla, atau taman bacaan Al-Quran. 
Itu tidak penting.

Bambang dan Leo mungkin juga tidak percaya, bahwa ada jutaan pemuda 
dan pemudi yang hanif, yang sehari-hari menjaga pandangan mata dan 
pergaulannya agar ibadahnya khusyu' dan akhlaknya semakin baik. Tidak 
penting juga bagi Bambang dan Leo untuk mendengarkan kegelisahan para 
ulama (karena dari cara mereka menyebut kata "ulama" terasa, bahwa 
mereka tidak merasa perlu menghormatinya), betapa kerja keras mereka 
mendidik jutaan santri terancam oleh raksasa industri pornografi.

Bambang dan Leo jelas tidak merasa penting untuk mengapresiasi kerja 
keras ibu-ibu yang tulus semisal Santi dan Bu Elly Risman dari Yayasan 
Kita dan Buah Hati, yang bekerja keras mengumpulkan begitu banyak 
bukti dahsyatnya kerusakan masyarakat kita akibat industri pornografi 
dan pornoaksi. Nampaknya tidak terbayang oleh Bambang dan Leo, bahwa 
ada jutaan orang tua yang setiap malam meneteskan air mata memohon 
kepada Allah agar anak-anaknya diselamatkan dari kerusakan zaman. 
Tidak, tidak, tidak. Itu bukan hal-hal yang penting bagi Bambang dan 
Leo.

Karena itu sulit diterima oleh Bambang dan Leo, bahwa tanpa Ikhwanul 
Muslimin maupun Hizbut Tahrir sekalipun, akan ada jutaan penduduk 
Indonesia yang siap melakukan apa saja (termasuk mendukung RUU-APP 
yang banyak kelemahan redaksionalnya), agar di mata Allah Subhanahu wa 
ta'ala mereka tidak dianggap membiarkan berlangsungnya kemungkaran. 
Jutaan penduduk Indonesia seperti ini, dengan sabarnya mendukung 
proses demokrasi agar ikhtiar mereka disempurnakan Allah.

Bagi jutaan penduduk Indonesia yang seperti ini, menghadapi 
keberingasan kejahatan seperti pornografi, dan orang-orang yang 
membelanya seperti Bambang dan Leo memang memprihatinkan. Namun mereka 
sudah biasa menghadapi hal itu, karena sudah membaca pesan al-Quran, 
bahwa akan selalu ada permanent confrontation (demikian istilah Prof 
Naquib Al-Attas, bukan lagi clash of civilization) antara Haq dan 
Bathil, sampai akhir zaman.

Ada dua konsep yang absen dalam diskusi tadi pagi di hotel Mandarin, 
yaitu konsep DOSA dan AKHIRAT. Konsep inilah yang memisahkan antara 
Santi dan Bambang-Leo dalam dunia yang sangat berjauhan, sehingga 
nyaris mustahil dipertemukan.

Istilah "melindungi masyarakat" dan "kerusakan akhlak bangsa ini" yang 
dulang-ulang Santi, bukanlah sesuatu yang difahami dengan kecemasan 
yang sama oleh orang yang tidak memahami konsep dosa dan pengadilan 
Akhirat. Tak ada kecemasan apa-apa. Sedangkan bagi Santi dan banyak 
orang yang ikut melawan kejahatan pornografi, jika pilihannya cuma 
dua, lebih baik mereka dipaksa oleh negara untuk masuk surga, daripada 
diberi kebebasan oleh negara untuk melenggang ke neraka.*







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 




  SPONSORED LINKS 
        Women   Islam 
 
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

 
    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
 
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

 
---------------------------------
 



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and 
healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke