Nimbrung :
Bumi ini milik Allah.
Banyak ortu islam warga indonesia tinggal di negara yg kehidupan, 
budayanya sangat - sangat bebas.
Tantangannya lebih besar daripada hidup dindonesia, karena mereka disana 
minoritas.

Di indonesia sebenarnya banyak orang yg munafik.
Kita selalu mengatasnamakan agama tapi sebaliknya kita juga menikmati hal2 yg 
dianggap vulgar, cabul........  
Orangtua tidak memberi contoh bisanya cuma melarang dan melarang.
Anak2 disuruh berlaku sopan, manis tapi orangtuanya juga berlaku kasar, marah2.
Di sekolah, madrasah cuma diajarin sholat dan mengaji. Tapi sebaliknya guru 
ngajinya juga berbuat tak 
senonoh pada muridnya.

Bolak balik kalo dicokok polisi kenapa melakukan itu, yg dijadikan kambing 
hitam selalu :
" lantaran terpengaruh  sehabis nonton video porno "
Lha knapa dong nonton video porno, memangnya hukumnya wajib........????

Kalo kata ustad Arifin Ilham bilang, selain sholat, ngaji juga harus bisa 
mengendalikan diri juga sering2 
berpuasa untuk menahan godaan........ supaya jadi orang tua yg baik, jadi guru 
yg bisa diteladani.
Supaya kalo punya uang bisa dibelikan makanan bukan untuk sewa video porno 
lantas ditonton diam2 didalam 
kamar bersama isteri. 
Biar gitu anak2 juga tahu..
:-)) 

salam 
l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: Bejo Paijo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 13, 2006 6:59 AM
  Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Fw: Paranoia Penolakan RUU APP


  Tolong Mbak Aisha dan teman-temannya yang nggak setuju RUU APP. Kasih jalan 
keluar dong. Jangan cuma omdo. Jangan juga bawa-bawa nama orang-orang terkenal 
untuk memperkuat pendapat. Yang kita lihat pendapatnya bukan orangnya. 
    Saya khawatir dengan dekadensi moral di Indonesia. Saya juga punya anak. 
Tolong buat yang kontra dengan RUU APP. Mungkin anda-anda, termasuk Mbak Aisha 
sudah sangat expert dalam mendidik anak, tapi bagi saya yang baru jadi orang 
tua, terus terang saya khawatir dengan anak saya besok. Mungkin Mbak Aisha akan 
berkelit kalau soal moral anak, itu tergantung orang tuanya. Itu betul tapi 
lingkungan juga bukan faktor yang bisa  diabaikan. Jangan karena kelihatannya 
yang jadi korban adalah perempuan lalu ramai-ramai feminis pada kontra RUU APP. 
Kita nggak bisa tutup mata, kalau yang suka pamer aurat itu perempuan. Coba 
Mbak Aisha lihat di TV, di mall.

  Aisha <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
    Pak MHoel Mulyadi,
  Saya berjilbab, tapi saat tidak menyetujui RUU (belum disahkan ya, belum
  jadi UU) APP itu bukan karena saya suka pornografi dan suka membuka baju
  saya di tempat umum. Buka baju itu kan tempatnya di kamar mandi atau di
  kamar tidur saat mandi atau berganti baju.

  Saya rasa yang demo itu juga kalau mereka ibu2 yang punya anak, tentunya
  tidak suka anak2nya senang baca tabloid2 atau gambar2 atau vcd porno yang
  dijual dipinggir jalan dengan harga murah. Yang demo yang belum jadi ibu2
  juga tentunya tidak menyukai yang seperti itu. Bayangkan ibu Shinta Nuriyah
  istrinya Gus Dur yang harus di kursi roda karena kecelakaan mobil tapi tetap
  kuliah (sekarang mungkin S3-nya sudah selesai ya?), beliau seorang ibu yang
  punya anak2 perempuan, punya cucu dan punya kepedulian terhadap masalah
  perempuan di negara ini - apakah ketika bu Shinta tidak menyetujui RUU APP
  ini juga beliau harus membuka bajunya? Beliau juga tidak setuju pornografi
  yang justru melecehkan perempuan.

  Ketidak setujuan itu jika satu RUU menganggap bahwa pangkal masalah
  kebobrokan, moral rusak satu bangsa dijatuhkan ke perempuan lalu solusinya
  dengan melakukan berbagai hal ke perempuan. Sekarang misalnya banyak
  terjadi perkosaan - apakah itu salah perempuan jika ternyata perkosaan itu
  banyak dilakukan oleh orang2 terdekat korban seperti paman, guru, guru
  ngaji, tetangga, teman, ayah tiri atau ayah kandung, dll. Apakah mereka jadi
  pemerkosa karena melihat tabloid, tayangan di tv, majalah, vcd, dll? Berapa
  persen dari penonton/ pembaca itu yang jadi pemerkosa? Jika penyebabnya
  tayangan atau gambar atau bacaan porno - tertibkan itu.

  Sekarang misalnya ada kegiatan polisi yang membersihkan tabloid dan vcd
  porno di pinggir2 jalan, kenapa yang dibersihkan di hilirnya? logikanya
  kalau mau memberantas - dari hulunya donk, tangkap penerbit atau yang
  memproduksinya. Alasan polisi - sering penerbitnya gak jelas atau beralamat
  palsu - lha .... bukannya ada intel? itu tugas polisi kan? mereka punya
  kewenangan untuk melacak jalur distribusi produk2 pornografi itu? Sudah ada
  UU-nya kan? Masalahnya terlihat bahwa aparat keamanan yang tidak berdaya
  menghadapi bisnis pornografi ini ya? Entah karena kemampuan melacaknya
  begitu lemah atau karena disuap, kita tidak tahu persis. Jika aparat
  keamanan bekerja dengan benar, tidak akan marak tabloid, cerita porno,
  gambar porno, vcd porno, dll.

  Tayangan di tv, kenapa gak dibikin peraturan lebih khusus tentang
  memproduksi tayangan yang dianggap porno? Saya juga pernah melihat tayangan
  dangdut di tv dengan dancer yang nyaris bajunya itu sekedar bikini dengan
  gerakan2 heboh - saya penasaran karena teman2 mengatakan acara yang ada Dewi
  Persik itu dancernya heboh banget. Terus teman2 juga ngasih tahu acara malam
  di Lativi yang pemotretan model2 yang bajunya minim, kenapa yang seperti ini
  tidak diperjuangkan FPI, dll? Acara2 seperti ini kan bisa dijerat dengan UU
  yang ada, atau di UU Pers, UU Penyiaran? Kuncinya adalah apakah aparat
  kepolisian mau nggak bergerak untuk menertibkan?

  Bukan perempuannya yang 'diserang' tapi produsen acara atau produk2 porno
  itu. Dan kembali lagi di Indonesia ini kan agamanya bukan hanya satu - agama
  Islam selain banyaknya suku2, termasuk suku2 yang budayanya beda2 seperti
  kasus Bali dan Papua, malah di pulau Jawa saja kan ada tari2an yang memakai
  baju kemben.

  Ada orang2 yang mengatakan bahwa ribut2 pornografi ini justru karena para
  pemimpin telah gagal mensejahterakan rakyatnya dan moralitas yang semakin
  buruk. Mensejahterakan rakyat - membuat lapangan kerja bagi rakyat miskin
  yang tidak mampu lagi makan layak, sulit menyekolahkan anak, sulit berobat
  jika sakit, dll itu pekerjaan sulit dan lama, lebih gampang bikin RUU APP.
  Padahal banyak masalah pornografi itu karena kemiskinan, kebodohan, dll.
  Kenapa DPR tidak membuat UU yang bisa membasmi korupsi misalnya dengan
  pembuktian terbalik (bukan aparat yang menyelidiki bukti2 kekayaan koruptor
  tapi koruptornya yang harus menjelaskan dan memberi bukti darimana sumber
  kekayaannya), atau UU supaya pendidikan bener, UU supaya layanan kesehatan
  bener, dll.

  salam
  Aisha
  ----------
  From: "Mhoel" 
  Seharusnya yang ikut menentang UU APP disuruh buka celana dan baju saja
  saat demo dan berorasi, sebagai simbol apa yng mereka inginkan sebenarnya.
  Biar masyarakat awam gampang menilai dan membedakan apa sih sebenarnya yang
  diributkan itu. Soalnya kalo ngomong byk distorsinya. Tapi malah mereka demo
  dengan pakaian sopan2 sesuai UU APP nya...

  Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 



  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
  Yahoo! Groups Links









  ---------------------------------
  Apakah Anda Yahoo!?
  Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

  [Non-text portions of this message have been removed]






  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
  Yahoo! Groups Links



   




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke