Dimana daftar itu bisa dilihat?? ----- Original Message ----- From: "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Wednesday, March 15, 2006 1:27 AM Subject: [wanita-muslimah] Meramal Kehancuran Negeri-Negeri Muslim
> Daftar negara yang akan hancur kini beredar. Negeri-negeri Muslim menjadi > sebagian besar. Termasuk Indonesia. > > Media, di banyak waktu sering kali menjadi prediksi tentang apa yang > mungkin > terjadi di masa nanti. Bahkan, bisa jadi, media berubah fungsi sebagai > petunjuk praktis pelaksanaan sebuah kebijakan pemerintahan tertentu. Dan > dunia, sudah membuktikan kesaktian sebuah media. > > Beberapa tahun lalu, sebuah artikel tak terlalu panjang ditulis oleh > Samuel > P. Huntington di Foreign Affairs. Artikel tersebut berjudul Clash of > Civilization and the Remaking of World Order. Ya, pada mulanya teori > Huntington hanya sebuah makalah di salah satu terbitan Foreign Affairs, > sebuah jurnal yang berbase camp di New York, berdiri sejak 1920 dan makin > berpengaruh hingga saat ini. Saking berpengaruhnya, tak kurang 11 Menteri > Luar Negeri Amerika pernah menulis artikel di Foreign Affairs. Ini > menunjukkan, betapa pentingnya jurnal yang satu ini dalam strategi dan > kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Amerika. > > Kini, hampir seluruh dunia merasakan hasil dari teori yang disusun oleh > Huntington dalam Clash of Civilization. Terlebih dunia Islam, yang > ditempatkan Samuel P. Huntington sebagai ancaman terbesar bagi > kelangsungan > sistem demokrasi. > > Jauh sebelum mengorbitkan Clash of Civilization sebagai teori yang > dipraktikkan oleh pemerintahan Amerika, Foreign Affairs telah memuat > sebuah > artikel dari seorang penulis bernama George F. Keenan yang berjudul Long > Telegram. Dalam tulisan ini disusun sebuah doktrin yang kelak lebih > dikenal > dengan doctrine of containment, sebuah teori yang melahirkan strategi > Perang > Dingin yang dijalankan oleh Amerika Serikat saat berhadapan dengan Uni > Soviet. > > Setelah Foreign Affairs dengan George F. Keenan dan Samuel P. Huntington, > media Amerika lainnya, Foreign Affairs membuat kejutan baru yang > menyesakkan. Foreign Affairs adalah sebuah media yang diset untuk > melakukan > studi dengan tujuan mengamankan dan melindungi kepentingan nasional dan > keamanan nasional, untuk Amerika tentunya. Awal Agustus lalu Foreign > Affairs > bekerjasama dengan sebuah lembaga studi bernama Fund for Peace, > menerbitkan > sebuah hasil studi tentang prediksi negara-negara yang gagal. Tak hanya > gagal, hasil studi tersebut juga menyebutkan negara-negara yang terdaftar > bisa jadi runtuh dan bubar. Dan, sebagian besar dari daftar tersebut > bertengger nama-nama negeri Muslim. > > Studi Foreign Affairs dan Fun for Peace tersebut menggunakan data dari > Bank > Dunia dan juga CIA yang telah terlebih dulu menyusun daftar peringkat yang > sama. Bank Dunia telah menyusun daftar 40 negara dengan incom terkecil di > dunia. Sedangkan CIA menyusun daftar 20 negara yang di ambang pecah. > Sementara Departemen Pembangunan Internasional Inggris mempunyai 46 > negara-negara yang kritis. Sedang dalam daftar ini, Foreign Affairs > memasukkan 60 nama negara dalam daftar negara-negara yang gagal. Bahkan > beberapa di antaranya di ujung tanduk. Padahal, jumlah negara yang > tercatat > dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa berjumlah 194 negara. Itu berarti, hampir > sepertiga negara-negara di dunia diramalkan hancur berkeping tak tentu > arah. > Foreign Affairs membaginya dalam tiga kategori berdasarkan warna. Kategori > pertama berwarna merah menunjukkan negara-negara yang berada dalam posisi > kritis. Negera pertama yang diramalkan hancur adalah Pantai Gading (Ivory > Coast). Negara yang terletak di Afrika Barat dan berbatasan dengan > Liberia, > Guinea, Mali, Burkina Faso dan Ghana disebutkan hancur lebur di berbagai > aspek. Baik ekonomi, politik, kerusuhan massal yang berkepanjangan, dan > 100% > membutuhkan intervensi negara asing untuk menyelesaikan masalahnya. Dan > tentu saja, yang merasa paling berhak adalah Amerika. > > Di urutan kedua ada Republik Demokrasi Rakyat Congo. Dan di urutan ketiga > ada negeri Islam, Sudan, diprediksi runtuh. Sudan adalah negara terbesar > di > benua Afrika. Berbatasan dengan Mesir di Utara, Eriteria dan Ethiopia di > Timur, Kenya dan Uganda di Tenggara, Congo dan Republik Afrika Tengah di > Barat Daya, serta Chad dan Libya di Barat Laut. Sudan sering juga disebut > bagian dari Timur Tengah karena negara yang beribukota Khourtum ini > sebagian > besar penduduknya adalah Muslim. Negara yang merdeka dari Inggris tahun > 1956 > ini menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan mata uang Dinar > sebagai > alat tukar. Disebutkan, satu dari sekian penyebab runtuhnya Sudan adalah > konflik sipil di Darfur dan terus merosotnya tingkat kesejahteraan sosial. > > Irak menduduki peringkat keempat sebagai negara yang terancam. Terlebih > lagi > setelah penyerangan Amerika terjadi perang saudara yang masih terus > berlanjut hingga sekarang. Baik antara Syiah dan Sunni maupun antara > kelompok mujahidin dan pasukan yang pro pendudukan Amerika. Meski kaya > dengan potensi minyak, jika situasi politik dalam negeri Irak tak mampu > dikendalikan, negeri 1001 malam ini akan jatuh ke dasar jurang. Dan, perlu > digarisbawahi, pihak yang diuntungkan adalah negara-negara donor yang > kelak > menguras habis potensi alam Irak. Dan Amerika, bisa jadi menduduki negara > peringkat pertama yang menanamkan modal besar untuk ditarik kembali > setelah > perang. > > Negeri Muslim lain yang dalam kategori kritis adalah Yaman, berada di > urutan > kedelapan. Negeri yang satu ini mempunyai hubungan sejarah yang cukup > dekat > dengan Indonesia. Sebagian besar pembawa ajaran Islam ke Nusantara berasal > dari penduduk Yaman. Bahkan, banyak pula penduduk Indonesia yang sejak > dulu > merantau dan bertualang hingga ke Yaman. Satu di antaranya, bahkan pernah > disebut menjadi panglima perang. > > Yaman disebut sebagai negara dengan indeks ancaman keamanan yang tinggi, > pelayanan umum yang rendah dan pembangunan yang tidak merata. Bahkan > Foreign > Affairs menyebut Yaman sebagai negara yang kehilangan legitimasi dari > rakyatnya sendiri. Sebelum Yaman, pada urutan ketujuh adalah Chad, sebuah > negeri yang memiliki penduduk Muslim dengan jumlah yang lumayan. Sama > dengan > Yaman, Chad juga diramalkan tak akan bertahan. > > Kategori merah juga didapatkan oleh Afghanistan. Sama dengan Irak, negeri > Muslim yang satu ini juga telah dihancurleburkan oleh serangan militer > Amerika. Dan sama pula dengan Irak, negeri Muslim yang satu ini adalah > tanah > yang kaya dengan minyak. Afghanistan tergolong negeri di Asia Selatan, > tapi > sering dimasukkan sebagai Timur Tengah karena tradisi Islamnya yang kuat. > Penduduk negeri ini menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari dan > memakai busana Islami sebagai identitas diri. > > Afghanistan dikategorikan sebagai salah satu negara termiskin di dunia. > Kategori yang tidak masuk akal, karena negeri para Mullah ini adalah tanah > yang subur dan kaya raya dengan hasil buminya. Merdeka dari Inggris, pada > 19 > Agustus 1919, Afghanistan adalah negeri para pejuang. Sejak pendudukan > Inggris, Uni Soviet bahkan kini Amerika, negeri ini terus melahirkan para > mujahidin yang luar biasa. Dan tentu saja, negara-negara adikuasa tak > ingin > melihat negeri para pejuang ini tumbuh sehat dan menjadi kekuatan yang > menakutkan di hari kelak. > > Kategori berikutnya adalah warna kuning yang berarti negara-negara dalam > bahaya. Ada 20 negara dalam daftar ini dan enam di antaranya adalah > negeri-negeri Muslim. Bosnia Herzegovina menduduki ranking pertama. Lalu > ada > Uzbekistan di urutan keempat. Suriah yang baru saja melaksanakan pemilihan > umum menduduki peringkat kedelapan sebagai negara dalam bahaya. Kemudian > ada > Pakistan di urutan ke 14, disusul Mesir yang menempati urutan ke 15. > > Uzbekistan adalah negara pecahan Uni Soviet yang memerdekakan diri pada > tahun 1 September 1991. Dipimpin oleh Presiden Islam Karimov, sebuah rezim > yang dekat sekali dengan Amerika Serikat dan pemerintahan George Bush. > Karena itu, meski terjadi pelanggaran HAM dan kesewenang-wenangan, tak > banyak badan internasional yang berani mengutak-atik Uzbekistan. Sebagian > besar rakyat Muslim yang tinggal di negeri ini hidup tertindas dan tidak > merdeka. Mereka diancam dengan tudingan teroris, karena berdampingan > dengan > Afghanistan dan menjalankan kehidupan sesuai tuntunan Islam. > > Negeri Asia Selatan lain yang berada di ambang bahaya adalah Pakistan. > Berbeda dengan Uzbekistan, meski sama-sama di ambang kehancuran, dunia > internasional yang mau tidak mau harus disebut disetir oleh kepentingan > Amerika, begitu was-was dengan ancaman pecahnya Pakistan. Penyebab pertama > adalah, jika Pakistan ambruk, kekuatan yang berpotensi besar untuk > memegang > kekuasaan adalah kelompok Muslim. Dan lebih dianggap berbahaya lagi, sebab > Pakistan memiliki potensi pengembangan nuklir. Apalagi Pakistan tercatat > sebagai negeri ketiga dengan jumlah Muslim terbanyak setelah Indonesia dan > India. Dan dengan 150 juta penduduk, Pakistan adalah negara dengan > penduduk > terbanyak keenam di seluruh dunia. Tentu saja, membayangkan Pakistan > sebagai > negara yang kuat adalah sebuah ancaman tersendiri. Karenanya, mau tidak > mau > Pakistan harus dirancang menuju kebangkrutan. > > Libanon dan Mesir, adalah negara-negara Muslim berikutnya yang dihitung > dan > diprediksi akan hancur. Libanon, meski dengan beberapa alasan dianggap > berada di garis aman, misalnya tekanan dari dalam negeri, pengungsi, > pelanggaran HAM, ancaman keamanan terbilang cukup stabil, entah kenapa > negara yang satu ini dinyatakan butuh intervensi pihak asing. Dugaan yang > menguat adalah akomodasi pemerintahan Libanon pada kelompok mujahidin yang > memberikan perlawanan pada Israel. Libanon adalah salah satu negara yang > berbatasan langsung dengan Israel. Libanon dan Israel pernah bersengketa > dalam perebutan Dataran Tinggi Gholan yang dicaplok oleh Israel. > > Berbeda dengan Libanon, Mesir, meski disebutkan memiliki angka yang tinggi > pada tekanan dalam negeri, pembangunan yang tak seimbang serta > delegitimasi > pemerintahan, Foreign Affairs tak menganggap negeri Piramida ini > membutuhkan > intervensi asing. Bisa disebutkan, tekanan dalam negeri dimainkan oleh > Ikhwanul Muslimin yang menjadi kelompok oposisi. Dan selama ini, sikap > pemerintahan Mesir cukup dibilang sadis pada gerakan Islam. Begitu juga > ancaman delegitimasi pemerintahan, Ikhwanul Muslimin memainkan peran yang > sangat penting. Tapi lagi-lagi, karena policy pemberangusan, pemerintahan > Hosni Mubarak tak dianggap membutuhkan intervensi asing. Namun, tetap > saja, > Mesir ditempatkan pada negara yang berada dalam bahaya. > > Level berikutnya adalah negeri-negeri Muslim yang masuk kategori warna > kuning, menuju bahaya. Arab Saudi adalah negeri Muslim yang pertama > didaftar > dalam kategori ini. Disusul Indonesia, lalu ada Tajikistan dan Turki, > Azerbaijan dan Bahrain serta ditutup dengan Iran. > > Arab Saudi disebut sebagai negara dengan ancaman keamanan yang sangat > tinggi. Hanya satu poin di bawah Afghanistan. Legitimasi pemimpin kerajaan > pun juga sangat lemah, ditambah lagi pembangunan yang tidak merata. Meski > demikian, intervensi asing untuk masuk ke dalam Arab Saudi memiliki indeks > yang sangat rendah. > > Negara kita, Indonesia, berada pada urutan ke-46 sebagai negara yang di > ambang bahaya. Foreign Affairs mendata, tingkat delegitimasi pemerintahan > Indonesia sangat tinggi, dengan angka 9.0. Begitu juga dengan kemungkinan > disintegrasinya, lebih tinggi dari angka deligimitasi, angkanya 9.2. > Artinya, kemungkinan Indonesia tercabik-cabik dan pecah cukup tinggi. > > Sebuah laporan lain, yang ditulis oleh Kolonel Daniel Smith, dari Center > for > Defense Information, cikal bakal konflik yang mengantar pada disintegrasi > di > Indonesia setidaknya ada empat titik. Pertama di Aceh, Indonesia melawan > separatis GAM dengan isu otonomi dan agama. Lalu di Papua, Indonesia > dengan > Gerakan Papua Merdeka dengan isu etnik dan ekonomi. Lalu ada pergesekan di > Maluku, antara Muslim dan Kristen yang bisa berujung disintegrasi. Dan > terakhir ada di Pulau Sulawesi, Indonesia melawan separatis Kristen dan > juga > Indonesia melawan kelompok Muslim. > > Hasil dari studi ini, bisa jadi pelajaran yang berharga untuk > negeri-negeri > Muslim. Kurun waktu paling dekat adalah 20 tahun lagi. Negeri-negeri akan > berjatuhan, seperti laron terkena api. Apalagi jika kita menggunakan > logika > terbalik, tentu ini akan menjadi peringatan yang menarik. Daftar > kehancuran > negara-negara bukan sebuah studi, tapi sebuah rencana yang akan > dilaksanakan > tahap demi tahap. Bisa jadi, toh selama ini logika terbalik selalu > terbukti. > Pada Barat, sebaiknya kita tak terlalu bersangka baik. Waspadalah! > (Sabili) > > > > > > > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com > > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/