;o)))))))) I. MMI Somasi Pemda Bali Soal RUU-APP
Ranesi 14-03-2006 Majelis Mujahidin Indonesia MMI mengajukan somasi terhadap Gubernur Propinsi Bali, karena gubernur, pimpinan DPRD dan tokoh tokoh masyarakat Bali menolak Rancangan Undang Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. Menurut MMI, ini merupakan, kami kutip, "arogansi separatisme". Dalam surat tertanggal 12 Maret, MMI menyatakan jika TNI tidak sanggup menanggulangi masalah itu, Majelis Mujahidin bersama institusi Islam lainnya siap menyelesaikan-nya". Benarkah MMI seolah-olah mengancam dengan kekerasan? Berikut juru bicara MMI Fauzan al-Anshari. MMI tak pahami alasan Bali Fauzan al-Anshari [FA]: "Kami melihat ada beberapa anasir yang kontra RUU ini sudah masuk ke wilayah yang sangat membahayakan, menurut kami. Yaitu menyangkut integritas wilayah NKRI. Sepertinya kami dengar, dari semua tokoh di Bali, yang kemudian mereka mengancam untuk memisahkan diri dari NKRI." Radio Nederland [RN]: "Anda tidak bisa memahami alasan mereka untuk menolak RUU anti-pornografi ini?" FA: "Ya, jadi sejumlah alasan, seperti alasan wisata, yang kami harapkan adalah pendapat yang sehat ya. Tidak melakukan tirani minoritas, atau juga dominasi mayoritas. Nah karena mereka sudah publikasikan pendapat, keinginan untuk memisahkan diri itu, maka mau tidak mau kami harus merespons." RN: "Itu sebenarnya kan tugas aparat negara. Apalagi kepada provinsi, kepada gubernur." FA: "Ya, justru itulah." RN: "Mengapa peringatan menjaga kesatuan negara ini diambil alih oleh MMI?" FA: "Siapa bilang mengambil-alih. Argumentasinya ini tidak argumentasi." RN: " Tapi apakah mereka tidak punya alasan untuk tidak menerima RUU itu?" FA: "Ya, semua orang boleh ya, tapi apakah logis kemudian membuat ancaman akan memisahkan diri dari NKRI." RN: " Kalau itu merupakan bagian dari kesenian, kebudayaan rakyat setempat." FA: "Saya tidak melihat alasan itu tepat untuk masyarakat Bali. Tidak ada kebudayaan di Indonesia yang metolerir pornografi - pornoaksi. Ya kalau kita melihat patung-patung di Bali ditutupi dengan kain-kain, itu menggambarkan bahwa justru masyarajat asli Bali itu sangat menghormati yang sopan santun dan sebagainya." RN: " Jadi semua patung Bali harus ditutupi, dan ibu-ibu harus berpakaian yang berbeda dengan adat-istiadat selama berabad-abad ini." FA: "Bukan begitu, artinya alasan kesenian alasan tradisi itu tidak benar." RN: " Tapi itu bukan pornografi di sana disebutnya. Yang menyebut pornografi kan anda." FA: "Bukan." Tak ada UU yang berikan otoritas kepada MMI RN: " Mengapa MMI mengambil inisiatif untuk bertindak duluan. Logisnya kalau memang ini berbahaya, sudah sampai taraf yang membahayakan negara kesatuan, pemerintah setempat atau alat negara akan mengambil tindakan kan?" FA: "Ini sebagai kewajiban dari seluruh warga negara yang melihat betapa ada upaya-upaya sistematis untuk memanfaatkan momentum penolakan ini untuk mengambil itu tadi inisiatif-inisiatif yang destruktif." RN: " Begini pak Fauzan, apabila pemerintah atau alat negera tidak mengambil tindakan, bagaimana ini?" FA: "Ya itu urusan mereka, karena mereka yang punya otoritas. Secara formal memang TNI." RN: " Kalau TNI tidak menanggulangi bagaimana?" FA: "Ya itu urusan TNI." RN: " Tapi dalam pernyataan kan disebutkan, kalau TNI tidak sanggup menanggulangi, dan tidak menghentikan sikap arogansi anasir separatisme itu, disebut begitu, maka Majelils Mujahidin dan institusi Islam lainnya siap menyelesaikannya. Apa maksudnya ini?" FA: "Itu tergantung kepada orotitas yang diberikan kepada kita." RN: " Apa yang dimaksud dengan siap menyelesaikannya?" FA: "Ya itu bisa dengan dialog, bisa dengan sesuatu yang memang kita diberi otoritas untuk menjaga wilayah NKRI." RN: " Siapa yang akan memberikannya?" FA: "Ya tentu saja TNI, kalau memang merasa tidak sanggup." RN: Pernahkah TNI memberikan otoritas semacam itu? Saya kira di Aceh tidak ada itu, TNI melakukan tugasnya sendiri kan?" FA: "Tentu saja dia tidak akan memberikan itu, karena dia sanggup mengatasi." RN: "Kalau begitu, tadi mengapa menunggu sampai TNI memberikan tugas?" FA: "Ya, karena kami tidak ingin anarki, karena kita harus bertindak secara hukum." RN: " Itu pegangannya ya? Aturan hukum ya?" FA : "Ya." RN: " Tapi di sini disebutkan; maka Majelis Mujahidin bersama institusi Islam lainnya siap menyelesaikannya. Menyelesaikan apa, dengan cara apa dan legitimasi apa ya?" FA: "Ya tergantung otoritas yang diberikan." RN: " Lho tadi katanya menurut aturan hukum." FA: "Ya, itu kan 'kalau' TNI tidak sanggup." RN: " Yang saya tidak mengerti itu, langkah apa yang disiapkan MMI dan kapan akan diambil." FA: "Kita sekarang ini kan memberikan somasi. Somasi itu kan suatu peringatan. Nah kalau, itu kan ada exception kalau atau seandainya TNI tidak sanggup, itu kami sanggup." RN: " Nah MMI sanggup itu dengan cara seperti apa dan alasan seperti apa?" FA: "Kita akan jelaskan nanti kalau kita menerima otoritas." RN: " Otoritas dari siapa? Pernahkah TNI tidak sanggup lalu memberikan otoritas kepada bagian masyarakat begitu?" FA: "Itu kan mekanisme saja. Sudah ada pembagian tugas untuk TNI untuk Polri untuk ormas-ormas Islam. Nah di sini harus dikembangkan." RN: " Ada pembagian tugas antara TNI, Polri dan masyarakat Islam, institusi Islam?" FA: "Ya sesuai dengan undang-undang yang ada." RN: " Yang mana Pak?" FA: "Undang-undang Polri mengatur tugas Polri." RN: " Nggak, yang memberi wewenang kepada institusi Islam, yang mana ya?" FA: "Ya itu tidak ada." Demikian wawancara Radio Nederland dengan Fauzan al-Anshari. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/