Malam/hari Jum'at tiba lagi. Ana bisa lagi keluar pesantren bersosialisasi dan juga duduk di depan PC-nya. Ana lihat tulisannya oom Chojim antara lain seperti berikut: "(3) Setelah iblis dikeluarkan dari surga, tentunya yang di surga tinggal Adam dan partnernya. Intinya di surga tinggal berdua. Mengapa ya perintahnya koq bukan "kalian berdua keluarlah!" (ihbithaa), tapi "keluar kamu semua dari surga!" (ihbithuu). Rupanya masih banyak yang tertinggal di dalam surga, dan semua dikeluarkan dari dalamnya gara-gara Adam & partner makan buah khuldi.."
Ana kirim artikelnya Abah yang bisa menjawab pertanyaan oom Chojim tsb. Silakan dinikmati. Falyatafaddhal. Wassalam,, Muammar Qaddhafi, yang pakai e-mailnya Abah MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 240. Adam dan Hawa di Taman Di kamar tamu dalam rumah saya terpampang di dinding gambar Sitti Hawa sedang berbaring berisitrahat di dalam taman, hasil sulaman isteri saya berukuran 150 x 90 cm. Baru-baru ini seorang tamu mempermasalahkan gambar itu, mengapa dalam taman itu terdapat tiga ekor menjangan. Bukankah binatang tidak mempunyai ruh, sehingga di dalam surga atau taman Firdaus tidak ada binatang? Hemat saya jawaban pertanyaan yang saya berikan kepadanya perlu saya tulis di kolom ini supaya tersiar lebih meluas, oleh karena memang pada umumnya orang berpendapat bahwa Adam dan Hawa mula-mula berada dalam taman Firdaus atau surga di akhirat yang kelak akan ditempati oleh hamba-hamba Allah yang selamat. Artinya yang mula-mula di tempati oleh kakek dan nenek kita adalam di dalam Jannah, dan itu tidaklah di atas muka bumi ini. Jannah, akar katanya dari tiga huruf: jim, nun, nun, yang arti dasarnya tidak dapat ditangkap mata, terlindung, terhalang. Suatu waktu tatkala saya masuk ke dalam rumah guru saya Allahu Yarham Al Ustadz DR S. Majidi, waktu itu beliau masih hidup, di papan tulis tertera tulisan jim, nun, nun dengan beberapa kata turunannya: Jinn, Jannah, Mujannah, Janin, Majnun. Jinn artinya makhluk yang tak dapat ditangkap oleh mata kasar, Jannah artinya tempat yang terlindung dari sinar matahari, yaitu taman, Mujannah alat yang melindungi diri dari tebasan pedang musuh, perisai, Janin yaitu makhluk yang akan menjadi manusia yang masih terlindung di dalam rahim, Majnun, orang yang pikirannya terhalang dari dunia nyata, orang gila. Apa yang dimaksud Jannah dalam Al Quran? -- Walladziyna A-manuw wa'Amiluw shShaliha-ti Ula-ika Ashha-bu lJannati Hum Fiyha- Kha-liduwna (S. Al Baqarah 82), artinya: Orang-orang yang beriman dan beramal salih mereka itu penghuni al Jannah, mereka kekal di dalamnya (2:82). 'Indaha- Janntu lMa'wa- (S. AnNajm, 15), artinya: -- Dan di dekatnya Jannah tempat diam. Dalam ayat di atas itu al Jannah dan Jannah berarti surga di akhirat kelak. Selanjutnya marilah kita perhatikan ayat yang berikut: -- Wa Matsalu Lladziyna Yunfiquwna Amwa-lahumu bTigha-a Mardha-ti Llah wa Tatsbiytan min Anfusihim kaMatsali Jannatin biRabwatin Asha-baha- Wa-bilun (S. Al Baqarah, 265), artinya: -- Umpama orang-orang yang menafakahkan hartanya, karena mengharapkan ridha Allah dan menetapkan (keimanan) dirinya, seperti Jannah di dataran tinggi yang ditimpa hujan lebat. Dalam ayat di atas Jannah berarti taman atau kebun di permukaan bumi ini. Jadi menurut Al Quran yang dipergunakan sebagai kamus, Jannah dapat berarti surga di akhirat, atau dapat pula berarti taman di permukaan bumi ini, sesuai dengan konteks ayat itu masing-masing. Selanjutnya marilah kita perhatikan ayat yang berikut: -- Wa Qulna- yaAdamu Skun Anta wa Zawjuka lJannata lJannatu wa Kula- Minha- Raghadan Haytsu Syi'tuma- wa La- Taqraba- Hadzihi sySyajarata Fatakuwna- mina zhZhalimyn (S.Al Baqarah 35). Kami berfirman, hai Adam tinggallah engkau bersama isteri engkau dalam Jannah dan makanlah buah-buahan dengan senang yang engkau sukai dan janganlah engkau berdua dekati pohon kayu ini nanti kamu termasuk orang-orang yang aniaya. Selanjutnya akan dikutip ayat yang berikut: -- Fa Azallahuma sySyaythanu 'Anha fa Akhrajahuma Mimma- Ka-na fiyhi wa Qulna- hbithuw Ba'dhukum liBa'dhin 'Aduwwun wa Lakum fiy lArdhi Mustaqarrun wa Mata-'un ilay Hiynin (S.Al Baqarah 36), artinya: -- Maka keduanya diperdayakan setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga seketika (2:36). (Sedikit catatan tambahan yang tidak berhubungan dengan pokok pembahasan kita. Yaitu bahwa Adam ditipu setan bukanlah atas pengaruh isterinya, seperti yang biasa dikatakan orang. Jelas ayat itu mengatakan bahwa Fa Azallahuma sySyaythanu, Maka keduanya diperdayakan setan). Adapun makna perintah Allah ihbithuw, turunlah, tidaklah seperti bidadari turun dari kayangan dalam dongeng. Kata turun, habatha, dalam Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 74), Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 48) dan Banie Israil disuruh turun ke kota, go down town (S.Al Baqarah 61). Jadi perintah Allah ihbithuw, turunlah dalam pengertian topogarifs, dari tempat ketinggian di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah. Dengan demikian taman yang ditempati oleh Adam dan Hawa berada di sebuah dataran tinggi. Sebelum Allah memerintahkan Adam, Hawa dan setan turun dari taman telah terjadi sebelumnya Allah mengusir iblis keluar dari alam malakut, karena sifat takbur iblis, yang tidak mau tunduk kepada Adam dengan alasan: -- Ana Khayrun minhu Khalaqtaniy min Na-rin wa Khalaqtahu- min Thiynin (S. Al A'ra-f, 12), artinya: -- Saya (iblis) lebih baik darinya (Adam), Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan dia dari tanah. Karena itulah iblis diusir keluar dari alam malakut: -- FaMaa Yakuwnulaka Tatakabbara Fiyhaa Fakhruj Innaka Mina shShaaghiriyn (S. Al A'raaf, 7:13), artinya: -- Tak pantas engkau berlaku sombong di dalamnya, maka keluarlah , sesungguhnya engkau termasuk golongan yang hina. Yakuwnalaka, Fakhruj, Innaka, itu semuanya bentuk mufrad (singular) jadi ditujukan kepada iblis seorang. Jadi kita harus membedakan antara alam malakut tempat iblis mula-mula berada bersama para malikat dengan jannah tempat Adam, Hawa dan setan diperintahkan turun oleh Allah SWT. Manusia mulai dalam alam arwah, lalu arwah itu ditiupkan ke dalam janin dalam alam rahim ibu. Kemudian lahir ke luar ke alam syahadah. Seterusnya ruh dicabut berpindah ke alam barzakh, menunggu berbangkit dengan jasad yang baru pada hari berbangkit, lalu diadili, kemudian ke alam akhirat yang kekal. Dari hasil pengadilan itu yang selamat masuk jannah atau surga yang celaka masuk neraka. (*) Kalau kakek dan nenek kita Adam dan Sitti Hawa mula-mula tinggal dalam jannah atau surga yang di akhirat kelak, maka ada empat keberatannya. -- Keberatan pertama, Adam dan Sitti Hawa ibarat dalam cerita science fiction menerobos waktu berjalan mundur dari akhirat ke alam dunia. -- Keberatan yang kedua surga di akhirat itu diharamkan setan masuk di dalamnya. Dalam ayat di atas itu setan menipu keduanya dalam jannah. (Fa Azallahuma sySyaythanu, setan menipu keduanya). -- Keberatan ketiga, kalaulah jannah itu surga di akhirat, mengapa masih ada larangan bagi Adam dan Hawa untuk mendekati pohon itu (Janganlah engkau berdua dekati pohon kayu ini). -- Keberatan keempat, Adam dibuat dari tanah, jadi dibuat di bumi ini. Tidak ada keterangan dalam Al Quran dan Hadits bahwa Adam dan Siti Hawa di"mi'raj"kan ke surga. Walhasil jannah yang dimaksud tempat Adam dan Hawa bersenang-senang kemudian keduanya ditipu setan bukanlah dalam taman Firdaus, melainkan taman di tempat yang ketinggian di muka bumi ini. Ini dikuatkan oleh Nash, seperti telah dijelaskan di atas (kita ulangi sekali lagi), yaitu "habatha", dalam Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 74), Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 48) dan Banie Israil disuruh turun ke kota, go down town (S.Al Baqarah 61). Perintah Allah "Ihbithuw", kepada Adam, Sitti Hawa dan Iblis turun dalam pengertian topografis, dari dataran tinggi ke dataran rendah. Dalam bahasa 'Arab ada tiga tingkatan jumlah: mufrad (tunggal, singlar), mutsannah (ganda, dual) dan jama' (banyak, plural, 3 ke atas). Ihbithuw, bentuknya jama', jadi menunjuk kepada Adam, Hawa, Iblis. Jadi Iblis betul-betul masuk ke dalam jannah menipu kedua suami-isteri itu. Lalu jangan terlena, ketiga ekor menjangan dalam gambar hasil sulaman isteri saya itu dapat dipertanggung-jawabkan. Perlu diketahui bahwa designer lukisan itu adalah saya sendiri. WaLlahu A'lamu bi shShawab. *** Makassar, 8 September 1996 [H.Muh.Nur Abdurrahman] -------------------- (*) Firman Allah SWT: Kayfa takfuru-na biLla-hi wa kuntum amwa-tan faahya-kum tsumma yumi-tukum tsumma yuhyi-kum tsumma ilayhi turja'u-n. Kuntum amwa-tan dalam keadaan mati, belum berjasad (alam arwah) - faahya-kum janin ditiupkan ruh dihidupkan (alam rahim), lahir ke dunia (alam syahadah) - yumi-tukum, dimatikan, ruh berpisah dari jasad, jasad hancur menjadi tanah ruh pindah ke alam barzakh, yuhyi-kum, dihidupkan, ruh menempati jasad baru yang permanen (bukan dari tanah lagi) lalu bangkit (qa-ma, qiya-mun = berdiri, berbangkit). Iniliah yang disebut yawmu lqiya-mah, hari berbangkit. Bila tibanya hari berbangkit, atau hari kiamat itu? Secara kuantitatif, 10.000 tahun lagi, 100.000 tahun lagi? Itu rahasia Allah SWT. Namun secara kualitatif ialah apabila semua ruh di alam arwah sudah semuanya dituiupkan Allah ke dalam janin manusia, artinya apabila semua arwah di alam arwah sudah pindah semuanya ke alam syahadah menjadi manusia, dan semua manusia itu sudah menjalani kehidupan di alam syahadah, semua arwah sudah masuk alam barzakh, maka itulah saatnya yawmu lqiya-mah, hari kiamat. Adapun prolog hari kiamat ialah gempa global, seperti dalam Surah al Zilzal (silakan baca surah tersebut). Menyusul hari kiamat, atau hari berbangkit ialah semuanya dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk diadili, inilah yang disebut dengan yawmu ddi-n, hari pengadilan, ini selalu kita baca pada waktu shalat: Maliki yawmi ddi-n, Allah adalah Raja atau Pemilik Hari Pengadilan. Sesudah diadili yang selamat masuk surga, yang tidak selamat masuk neraka, itulah Hari Akhirat yang kekal. Maka ringkas kata, manusia mulai dalam alam arwah, lalu arwah itu ditiupkan ke dalam janin dalam alam rahim ibu. Kemudian lahir ke luar ke alam syahadah. Seterusnya ruh dicabut berpindah ke alam barzakh, menunggu berbangkit dengan jasad yang baru pada hari berbangkit, lalu dikumpulkan, lalu diadili, yang selamat masuk jannah atau surga yang celaka masuk neraka. Surga dan neraka itulah yang disebut hari akhirat. WaLlahu A'lamu bi shShawab.-HMNA- MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ ----- Original Message ----- From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 16, 2006 14:26 Subject: RE: Kisah Adam, RE: [wanita-muslimah] Jilbab dan Kerudung - guyon Setelah membaca alur kisah panjenengan, ada yang hilang dari skenario.. :) (1) Tentunya Adam menunjukkan keunggulannya itu di surga sejak awal Adam berada. Dus, Adam unjuk keunggulan terhadap malaikat di surga, dan semua malaikat yang di luar surga tidak bisa menyaksikan atraksinya Adam... :) (2) Tentunya ketika Adam unjuk keunngulan itu, iblis sudah terusir dari surga. Koq bisa ya iblis berbisik terhadap keduanya. Berarti dunia luar yang dihuni iblis dan surga yang dihuni Adam dan partnernya itu berhimpit dan dibatasi kain yang tembus bisikan... hehehe Bayangkan iblis di luar sono sanggup berbisik kepada Adam dan partnernya agar mendekati "sajarah" itu. Ingat, kata "berbisik" maknanya suara yang diucapkan halus sekali dan mulut iblis pun harus menempel di telinga Adam. Gimana ini yang di luar surga bisa berbisik kepada yang di dalam surga? :)) (3) Setelah iblis dikeluarkan dari surga, tentunya yang di surga tinggal Adam dan partnernya. Intinya di surga tinggal berdua. Mengapa ya perintahnya koq bukan "kalian berdua keluarlah!" (ihbithaa), tapi "keluar kamu semua dari surga!" (ihbithuu). Rupanya masih banyak yang tertinggal di dalam surga, dan semua dikeluarkan dari dalamnya gara-gara Adam & partner makan buah khuldi. Lalu, dalam Albaqarah disebutkan juga, sebagian kamu menjadi musuh sebagian yang lain. Koq nggak kamu berdua di bumi saling bermusuhan... :) Segitu aja dulu, saya mau miting. Salam, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 16, 2006 11:17 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: Kisah Adam, RE: [wanita-muslimah] Jilbab dan Kerudung - guyon Baik, insya Allah nanti akan saya cari ustadz. 8-) BTW, ini sedikit pemahaman saya yang sederhana tentang kejatuhan Iblis, terkait dengan kisah Adam AS. Salam, =============================== BismilLaah Arrohmaan Arrohiimm… KEJATUHAN IBLIS (Sejarah Pertarungan antara Yang Haq dan Yang Bathil) (QS Al Baqoroh : 30 ~ 34) Dimulai ketika Allah SWT berkata kepada para malaikat : Innii jaa’ilun fil Ardli Kholiifah. Sesungguhnya Aku akan menciptakan di atas bumi seorang Khalifah. Kemudian para malaikat bertanya : Apakah Engkau akan menjadikan sesuatu yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah? Padahal kami senantiasa bertasbih memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Allah SWT menjawab : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Kemudian Allah SWT mengajarkan Adam nama-nama segala sesuatu. Kemudian ditanyakan kepada para malaikat : Sebutkanlah kepada Ku nama-nama benda ini jika kamu benar! Para malaikat menjawab : Maha suci Engkau! Tak ada pengetahuan kami, kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Kemudian Allah SWT berkata : Hai Adam, sebutkanlah kepada mereka nama-nama itu! Lalu Adam menerangkan kepada mereka nama-nama benda itu semuanya. Kemudian Allah SWT berkata lagi : Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, Aku mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi, dan Aku mengetahui juga apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan (dalam hati). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat : Sujudlah kalian kepada Adam! Lalu mereka sujud. Kecuali Iblis. Ia enggan dan membesarkan diri (Abaa wastakbaro). Dan jadilah ia golongan yang Kafir. (QS Al A’raaf : 12 ~ 18) Allah SWT berkata : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada Adam ketika Aku memerintahkanmu? Iblis menjawab : Aku lebih baik dari dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Engkau ciptakan dia (Adam) dari tanah. Allah SWT berfirman : Turunlah kamu darinya , karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk yang hina. Iblis berkata : Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Berfirman Allah SWT : Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi tangguh. Iblis bersumpah : Karena Engkau telah menghukumi saya tersesat, saya SUNGGUH-SUNGGUH akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus (shirootokal mustaqiim). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur. Allah SWT berfirman : Keluarlah kamu darinya sebagai yang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka jahanam dengan kalian semuanya. ==================================== Kisah kejatuhan Iblis ini merupakan salah satu bagian dari Aqidah Islam. Dari kisah itu, sejarah manusia di dunia ini bermula. Dan tak habis-habisnya pertempuran antara yang haq dan yang bathil, antara yang Benar dan yang Salah. Dari perspektif inilah kita harus memandang setiap kejadian yang dialami umat manusia dan sejarah agama-agama. Diawali dengan dialog antara Allah SWT dengan para malaikat ketika Allah SWT memberi pengumuman bahwa Ia akan menjadikan di muka bumi ini Khaliifah. Malaikat memprotes tapi berakhir dengan ketundukan pada Allah SWT hanya dengan kalimat : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dan para malaikat tidak membantah lagi walaupun jika kita perhatikan, seakan-akan argumen para malaikat itu ada benarnya. Dilanjutkan dengan demonstrasi keunggulan Adam di hadapan makhluk Allah SWT yang lainnya, setelah Allah SWT mengajari Adam nama-nama benda-benda semuanya. Sehingga Adam pantas untuk menduduki posisi sebagai khaliifah di muka bumi. Hal ini menunjukkan keunggulan makhluk yang bernama Adam ini (manusia) karena Adam mampu “memberi nama”. Mampu mendefinisikan apa yang dia lihat, dia dengar, dia cium, dia rasa dan dia raba dengan suatu “kata yang definitif”. Dalam peristiwa ini pula berarti Allah SWT mengajarkan bahasa kepada Adam. Dengan kemampuan Adam untuk membuat definisi, maka berkembanglah ilmu pengetahuan. Adam dan keturunannya dapat memanfaatkan bumi untuk kepentingannya. Jika kita lihat bangunan-bangunan yang tinggi, yang tingginya ratusan kali tinggi manusia, jika kita melihat pesawat jet, yang kecepatannya jutaan kali kecepatan manusia, maka kita berkata : SubhanalLoohu, Alloohu Akbar! Maha Suci Engkau ya Allah dan Maha Besar Engkau. Kiranya benar perkataan Mu kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dapatkah kita bayangkan hasilnya jika yang menjadi khaliifah di muka bumi ini adalah makhluk halus seperti malaikat atau jin (asal Iblis)? Dan Allah SWT mengatakan kepada mereka semua sekali lagi : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Setelah para malaikat menyerah kepada tantangan Allah SWT dan setelah Adam mendemonstrasikan keunggulannya, maka Allah SWT memerintahkan kepada mereka semua untuk sujud kepada Adam. Para ‘ulama sepakat bahwa sujud di sini dalam arti hormat dan mengakui kemuliaan Adam, bukan menyembah. Karena semua mengerti hanya Allah SWT sajalah yang patut untuk disembah. Maka membangkanglah Iblis! Dan apa alasannya??? Aku lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Engkau ciptakan Adam dari tanah. Demikianlah LOGIKA IBLIS. Dia mengira bahwa kemuliaan akan tersangkut pada hal-hal yang bersifat fisik. Api dapat membakar tanah. Padahal Allah SWT telah berucap dua kali : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Namun Iblis masih juga membangkang. Dia seakan masih menyangkal pernyataan Allah SWT itu : Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Dia enggan (untuk patuh kepada perintah Allah SWT dan bersikukuh pada logikanya) dan membesarkan diri (di hadapan Adam dan merasa lebih mulia dari Adam). ABAA WAS TAKBARO. ABAA WAS TAKBARO. Kita manusia hendaknya berhati-hati dengan penyakit Iblis ini yang berdiri di atas LOGIKA IBLIS. Anaa khoirum minhu! Kholaqtanii min naar wa kholaqtahuu min thiin! TIDAK! Tidak mungkin! Saya lebih baik dari dia! Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Engkau ciptakan dia dari tanah (di sini Iblis masih mengakui bahwa Allah SWT yang menciptakan dia). Kitapun dapat terjangkiti penyakit dan logika Iblis. Jika (walau dalam hati) kita mengatakan : Saya lebih mulia dari kamu, karena : - saya kaya kamu miskin - saya kuat kamu lemah - saya tinggi kamu pendek - saya cantik kamu jelek - saya tampan kamu jelek - saya pintar kamu bodoh - saya sarjana kamu lulusan SMA - saya S3 kamu S1 - saya pejabat kamu bawahan - saya penguasa kamu rakyat - saya keturunan orang bebas kamu keturunan budak - saya majikan kamu pembantu - saya golongan bangsawan kamu rakyat jelata - saya priyayi ningrat kamu abdi daleman - dst. Akibat dari terjangkitinya penyakit dan logika Iblis ini kepada manusia, manusia akan bersikap APRIORI. Belum apa-apa sudah menolak kebenaran. Dia menolak kebenaran karena melihat siapa yang membawanya. Bagaimana Bibit-Bobot-Bebet nya. Inilah yang di dalam pelajaran akhlaq Islam yang disebut Kibir atau sombong. Dalam suatu hadits diceritakan : Ada seorang sahabat nabi yang bertanya : Wahai Rasul Allah, aku ini suka sekali mengenakan pakaian yang bagus-bagus dan aku tidak suka melihat orang lain lebih bagus pakaiannya daripada aku, walaupun hanya sandalnya. Apakah aku termasuk sombong / kibir? Jawab nabi SAW : Tidak, itu bukan kesombongan. Tuhan itu indah dan suka pada keindahan. Yang dimaksud dengan KIBIR ialah : menolak kebenaran dan (karena) menghinakan manusia. Al Kibru : bathorul haq wa ghomthun naas. Dan nabi SAW memperingatkan : Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada penyakit Kibir, walaupun sebesar dzarrah (debu). Ditutup dengan sumpah Iblis : Karena Engkau telah menghukumi saya tersesat, saya SUNGGUH-SUNGGUH akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus (shirootokal mustaqiim). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur. Ya… Iblis akan berusaha sekuat tenaganya, dalam masa penangguhannya, untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT sejauh-jauhnya. Menjadikan Adam dan keturunannya menjadi tidak bersyukur. Ya… tidak bersyukur betapa Allah SWT telah menyuruh kepada semua makhluq ciptaan Nya untuk sujud memuliakannya. Betapa dia telah dimuliakan oleh Allah SWT atas segala alam. Tidak bersyukur karena dia melanggar petunjuk-petunjuk Nya yang menyebabkan dia terpedaya oleh syaithan dan menjadi terhina bersama syaithan. Bahkan sungguh-sungguh tidak bersyukur karena dia mengadakan sekutu bagi Allah SWT yang telah memuliakan dirinya sedemikian rupa. Maka Iblis bersumpah : Awassss kamu Adam! Kamu telah membuat aku celaka! Aku tidak akan berdiam diri selama-lamanya! Awasss kau! Aku akan membuat engkau mempersekutukan Allah SWT! Aku akan membuat engkau dan keturunanmu menolak segala perintah-perintah Nya! Aku akan membuat engkau menyombongkan diri di hadapan Nya! Aku akan membuat keturunanmu mengaku : Ana Robbukumul A’laa, Aku Tuhanmu yang Maha Tinggi! Aku akan membuat keturunanmu berbuat segala macam pelanggaran! Aku akan mengajarkan keturunanmu untuk membuat berbagai macam agama dan isme! Pokoknya aku akan membuat anak keturunanmu tersesat dan dimurkai oleh Allah SWT dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya dan dengan kemurkaan yang sebesar-besarnya! AWASSS KAU ADAAMMMM!!! Demikianlah… mulai saat itu dimulailah pertarungan antara Adam dan keturunannya melawan Iblis dan keturunannya. Pertarungan antara yang haq dan yang bathil. Namun Allah SWT memberikan kepada Adam suatu janji. Karena Adam tidak meminta penangguhan sebagaimana Iblis meminta penangguhan hingga hari kiamat. “Turunlah kamu berdua dari jannah, kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Adapun orang-orang yang ingkar dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqoroh : 38 ~ 39) Allah SWT menjanjikan kepada nabi Adam AS bahwa di antara keturunan-keturunannya banyak yang akan dijadikan nabi. Untuk membawa petunjuk-petunjuk Nya dalam menghadapi tipu daya Syaithan (Iblis dan keturunannya). Untuk memenangkan pertarungan. Untuk mengingatkan akan hari yang bersejarah itu. Untuk mengingatkan permusuhan bapak mereka dengan nenek moyang syeithan, Iblis. Untuk mengingatkan : Innahu lakum ‘aduwwum mubiin. Sesungguhnya syaithan itu musuh besar yang nyata bagimu. Untuk memenangkan agama Nya atas semua agama-agama yang lain, dan cukuplah Allah SWT menjadi saksi. Dan dimulailah sejarah kenabian hingga nabi yang terakhir, yang turun di Arab dari benih nabi Ismail AS : Muhammad SAW. Maka kita berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaithan yang dirajam. Maha benar Allah SWT dengan segala firman-firman Nya. Mohon maaf atas kekhilafannya. Yang benar dari Allah SWT, yang salah dari saya. <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/16/2006 10:56 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To <wanita-muslimah@yahoogroups.com> cc Subject RE: Kisah Adam, RE: [wanita-muslimah] Jilbab dan Kerudung - guyon Mengenai sebagian dari kisah Adam (manusia) ini sudah saya tuliskan dalam buku tafsir "surah Annas". Tebal buku sekitar 300-an halaman. Di buku tafsir tersebut saya juga kupas tentang pemahaman kata "jin" dalam Alquran --termasuk dalam surah Jin. Salam, chodjim -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 16, 2006 10:37 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Kisah Adam, RE: [wanita-muslimah] Jilbab dan Kerudung - guyon Sebetulnya kisah Adam itu selalu menarik untuk ditelaah. Tidak kurang kaum Scientist Darwinis akan selalu memandang kisah penciptaan manusia itu bertentangan dengan penemuan ilmu pengetahuan modern, yaitu proses Evolusi. Islam memberikan penekanan yang kuat pada kisah Adam ini untuk menjelaskan hakikat permusuhan antara nenek moyang manusia (Adam) dan Iblis. Banyak pertanyaan bisa diajukan dalam kisah Adam itu. Apakah syurga Adam itu di bumi atau di dunia. Kemudian buah yang terlarang. Pakaian Adam yang terlepas sehingga nampak auratnya. Lalu apa itu daun syurga yang untuk menutupi auratnya. Semoga pak Chodjim suatu saat bersedia memberikan pencerahannya sedikit di milis ini. 8-) Salam, [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/