Mbak Herni...

Memang film erotis kadang ada yang bagus..tapi biasanya masuk 
kategori X (soft porn) - ADULT. Jadi ada ceritanya.....

Kalau yang XXX jelas porno abis..tanpa cerita..dan kadang nggak ada 
conversation sedikit pun..

Buat yang sudah menikah, kadang nonton VCD porno bisa buat belajar 
teknik-teknik terkini kok...:))

 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Setau saya kalo gak salah "VCD Porno" pun ada yg bagus. Kalau saya
> tidak salah menyebutkan judul film dan film makernya, Kamasutra-nya
> Miranair dibilang salah satu yg bagus. Karena bagus, beberapa orang
> menjadikannya sbg 'hadiah perkawinan' ke teman2nya yg menikah. Tapi
> kemudian, abang2 penjual VCD porno itu tidak bisa membedakan 
kualitas
> film 'porno' tersebut sehingga film itu ditempatkan bareng2 vcd 
porno
> lainnya...:-) 
> 
> Eniwei, masalah yg diuraikan mas Wida kan lagi2 soal AKSES dan
> DISTRIBUSI. Dalam level ini, saya kira konsesus bisa diraih bagi
> mereka yg mendukung dan menentang RUU APP. Para seniman pun pasti
> setuju dng hal ini dan sebenarnya gerakan thd hal itu sudah dimulai.
> Coba aja main ke komunitasnya fotografer, www.fotografer.net, utk
> foto2 tertentu, ada warning bahwa yg melihatnya adalah 
orang 'dewasa'
> dan bila anak2 browsing di situs itu pun, harus didampingi
> orangtuanya. Demikian juga soal distribusi. Hal2 spt ini yg 
seharusnya
> ada dalam RUU APP (meskipun kita bisa berdebat, kebijakan yg
> menyangkut hal tsb tidak perlu dijewantahkan lewat peraturan level
> UU). Utk tayangan televisi misalnya, wah.. harusnya orang2 dari KPI 
yg
> ada disini angkat bicara nih :-) Lihat saja resources apa yg kita
> punya, efektifkan, dan didukung dng kampanye publik, penyadaran
> masyarakat (terutama orang tua!) mengenai hal ini. Mungkin dana utk
> demo2, dana utk rapat serta pembuatan RUU APP ini lebih efektif utk
> dialokasikan ke kegiatan tsb. 
> 
> Soal pelampiasan, seksualitas memang salah satu pelampiasan 
masyarakat
> di level yg berbeda, mungin sebelum ada ribut2 VCD porno. Komunitas 
yg
> marjinal pun tidak jarang menempatkan seksualitas sbg 
pelampiasannya,
> meski tidak didukung oleh VCD porno sekalipun..:-) Tapi saya rasa,
> persoalannya harus diliat jauuuh dari sekedar persoalan 'moralitas
> (seksual) masyarakat'. Yg miskin bisa jadi melihatnya sbg 
pelampiasan
> dari problem kemiskinan yg menggelutinya, yg kaya bisa jadi melihat
> seksualitas sbg pelampiasan dari dominasi kekuasaan yg dimilikinya. 
> 
> Maksud saya, perkosaan jangan hanya dilihat sbg tindak kejahatan
> karena orangnya tidak bermoral saja, tapi juga ada unsur dominasi
> kekuasaan dsb yg bisa membuat anak muda memperkosa nenek2, paman
> memperkosa keponakan, bapak memperkosa anak tirinya, dsb. Saya tidak
> melihat mas Wida membahas juga hal ini, yg buat saya sama2 problem
> 'moralitas seksual masyarakat'. Buat saya, perkosaan yg dilakukan 
oleh
> orang/kerabat dekat lebih tidak bermoral (itu kalau kita mau fokus 
ke
> dampak dari pornografi --> perkosaan). 
> 
> Soal free-sex, bahasannya juga bisa panjang, termasuk bagaimana kita
> meng-value virginitas... yg biasanya (lagi-lagi) perempuan yg selalu
> jadi sentral perdebatan sekaligus sentral pengaturan :-)
> 
> Terakhir, saya kira mas Arcon punya point dlm cara pandang kita
> melihat seksualitas (yg sebenarnya buat saya tetap saja naratifnya
> berfokus pada laki2 :-P) atau saya yg mungkin tidak tau kalau dalam
> literatur Islam juga ada yg membahas soal seksualitas perempuan atau
> setidaknya ambil angle perempuan, apakah penulisnya laki2 atau
> perempuan :-) Cara pandang ini yg mungkin bisa dibahas disini, mulai
> saja dng dua mainstream besar thd seksualitas yg sudah diangkat dlm
> diskusi mas Wida vs mas Arcon. Seperti biasa, moderator diskusi di 
WM
> yg okeh itu mpok Mia :-)
> 
> 
> wassalam,
> herni
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> 
> Tulisannya Ulil yah! 8-) Itulah Ulil, saya rasa dia mewakili 
pemikiran 
> Mu'tazilah zaman modern ini. Oleh karenanya dia gembira sekali
> menemukan perpustakaan yang menyimpan buku-buku Mu'tazilah di 
Perancis
> (kalo gak salah).
> 
> Iya tulisan seperti itu memang ada di zaman Kekhalifahan Abasiyah. 
> Kekhalifahan yang terkenal dengan kemajuan ilmu pengetahuannya.
> Sehingga ilmu apa saja digali dan didalami. Termasuk sampai ilmu
> tentang seks. Buku-buku tentang seperti itu memang ditulis oleh
> beberapa ulama Islam. Hal ini membuktikan bahwa Islam tidak tabu
> terhadap kehidupan suami istri dan apa-apa yang menyenangkannya. Ada
> semacam buku seni bercinta, sekalipun saya ragu kalau ada gambarnya.
> Dan saya rasa buku itu menceritakan kehidupan harem sang Raja yang
> satu sisi penuh dengan kenikmatan itu. Namun pada intinya saya rasa
> buku itu ingin menceritakan hal-hal yang bisa menyenangkan kehidupan
> suami istri dalam masalah bercinta secara halal. Sebagai salah satu
> kenikmatan dunia yang halal.
>  
> Tetapi, membandingkan buku-buku semacam karya Imam Suyuthi itu 
dengan
> VCD porno, tentulah amat jauh ya... Paling banter adalah 
membandingkan
> buku itu dengan KamaSutra saja, minus gambar. Karena Kama Sutra saya
> rasa dikarang dengan tujuan yang sama. Bagi kebahagiaan suami istri,
> untuk menikmati kesenangan seksual secara halal.
>  
> Sedangkan VCD Porno? Itu sudah berlebihan. Bagaimana mungkin ada 
film 
> semacam itu, sedangkan nabi mengatakan: "Allah membenci seorang 
yang 
> melakukan hubungan suami istri dengan istrinya lalu menceritakannya
> kepada 
> > teman-temannya. Laksana dua keledai yang berhubungan seksual dan 
> > disaksikan orang ramai." Jadi sebatas buku itu saja dalam bentuk 
> > maksimalnya. Tidak akan pernah mungkin muncul film porno dalam
> kebudayaan 
> > Islam.
> > 
> > Dan yang satu (buku seni bercinta) menimbulkan pengaruh yang 
baik, 
> > sedangkan yang lain (VCD Porno) akan menimbulkan dampak sampingan 
bagi 
> > jiwa yang menyaksikannya. Karena ia seperti melihat orang 
bersenggama 
> > secara nyata. Dan akan terobsesi oleh bentuk tubuh dan berbagai 
macam 
> > tekniknya. Dan Fantasi itu ingin dia wujudkan, kalau istrinya 
tidak
> bisa, 
> > lalu dengan siapa? Betapa banyak laki-laki terjun ke dunia zina 
hanya 
> > untuk mengejar kepuasan Fantasi?
> > 
> > Kehidupan Harem para Khalifah Islam, di luar Khalifah 4 yang 
pertama
> (saya 
> > lebih suka menyebut mereka Raja), tidak dibenarkan oleh ajaran 
Islam
> yang 
> > dibawa oleh nabi Muhammad. Jadi mohon bedakan kehidupan seorang
> Khalifah 
> > (Raja) setelah Khalifah 4 yang pertama, dengan kehidupan dan 
ajaran
> nabi 
> > Muhammad SAW. Sudah sangat jauh sekali (sebagian besar). 
Sekalipun 
> > keilmuan Islam tetap berkembang baik di zamannya.
> > 
> > Dan salah satu ciri Ulil, menjuluki kaum "Fundies" dengan Cupet! 
8-) 
> > Tetapi para Fundies itu saya rasa tidak tahu istilah WOT. 8-D
> > 
> > Salam,
> > 
> > 
> > 
> > 
> > "Ari Condro" <masarcon@> 
> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 03/20/2006 10:42 AM
> > Please respond to
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 
> > 
> > To
> > <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > cc
> > 
> > Subject
> > Re: [wanita-muslimah] Re: PENOLAKAN RUU APP
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 1. kalau para sultan jaman dulu kan punya harem .....
> > 
> > 2. kalau para ulama yang mengarang kitab kitab berkaitan masalah
> hubungan
> > suami istri dan seksualitas dalam Islam bagaimana pak Wida ?  
Coba 
> > dicermati
> > postingan di bawah ini.  Sengaja aku postingkan di bawah tulisan 
mas
> wida
> > supaya terlihat konteks arahnya.
> > 
> > salam,
> > Ari Condro
> > 
> > 
> > ----- Original Message -----
> > From: <Wida.Kusuma@>
> > Penikmat VCD Porno memang tidak serta merta menjadi pemerkosa. 
Terutama
> > kalau mereka itu pasutri. Sehingga stimulus yang timbul bisa
> dilampiaskan.
> > Tetapi seorang pasutri yang selalu menikmati VCD Porno pun akan 
membuat
> > kamar di otak mereka yang selalu terisi oleh bayangan-bayangan 
porno
> itu.
> > Yang suatu saat dapat muncul ke permukaan dan meminta pelampiasan.
> Pikiran
> > yang sudah didominasi hal-hal porno semacam itu -karena terlalu 
sering
> > mengkonsumsi- akan tidak sehat. Dia akan terobsesi kepada gambar2 
di VCD
> > porno itu. Fikirannya sudah kurang sehat lagi. Dan besar 
kemungkinan dia
> > pada akhirnya akan mencari pelampiasan yang haram (PSK), untuk
> mewujudkan
> > fantasi di dalam fikirannya itu. Jadi bahaya VCD Porno bagi 
Pasutri pun
> > akan bisa memancing penikmatnya ke arah perzinahan dengan PSK.
> Kemungkinan
> > ini akan terjadi pada lelaki sukses (banyak uang) dan kurang iman.
> > 
> > 
> > ===
> > 
> > ===
> > Tetapi, tiada buku yang lebih membuat saya suka cita
> > dan gembira luar biasa kecuali empat buku klasik
> > karangan para ulama besar Islam, yang boleh kita sebut
> > sebagai semacam "seni bercinta a la Islam", atau
> > katakan saja "Islamic Kamasutra". Buku pertama adalah
> > "Al Wisyah fi Fawaid al Nikah" karya ulama besar yang
> > saya kira tak asing di Indonesia, yaitu Jalaluddin Al
> > Suyuti, pengarang tafsir yang mungkin paling luas
> > dibaca di dunia Islam, Tafsir Jalalain. Kedua, "Rusyd
> > al Labib ila Mu'asyarah al Habib" karangan Ahmad ibn
> > Muhammad ibn "Ali al Yamani. Ketiga, "Tuhfat al 'Arus
> > wa Mut'at al Nufus" karya Muhammad ibn Ahmad al
> > Tijani. Buku keempat adalah yang paling "sensual",
> > dengan judul "Jawami' Al Lazzah" [Ensiklopedi
> > Kenikmatan Seksual) karya 'Ali al Katibi Al Quzwini.
> > Harap diingat, ini bukanlah buku "panduan seks" yang
> > dikarang oleh penulis-penulis modern, tetapi oleh para
> > ulama Islam di zaman pertengahan.
> > 
> > Buku-buku ini, sekali lagi, memperlihatkan bahwa
> > "taman pemikiran" Islam sangatlah penuh nuansa dan
> > pelangi warna-warni, tidak melulu karya-karya
> > "ortodoks" yang hanya bicara soal pengkufuran dan
> > pemurtadan. Yang lebih memikat perhatian saya
> > sebetulnya adalah buku karya Al Suyuthi. Bagi mereka
> > yang mempelajari tokoh besar ini, mungkin akan
> > teringat para eksiklopedis besar Perancis dari zaman
> > pencerahan, seperti Diderot dan Condorcet. Al Suyuthi
> > mengarang ratusan buku, dengan cakupan tema yang
> > dahsyat sekali, mulai dari tafsir, hadis, teologi,
> > fiqh (dengan segala cabang-cabangnya), linguistik,
> > sastra, folklore, etika perdebatan, nahwu, sharaf,
> > balaghah, tarajum (semacam "who is who", misalnya
> > "Bughyat al Wu'ah fi Thabaqat al Nuhah" tentang
> > biografi para sarjana bahasa dalam Islam), dll. Hanya
> > ada satu bidang saja yang tidak digeluti oleh Al
> > Suyuthi, yaitu filsafat dan logika. Dia tak mempunyai
> > satu karangan pun dalam dua bidang itu.
> > 
> > Dalam bidang "seni bercinta" sendiri, konon Al Suyuthi
> > menulis tak kurang dari 4 buku. Selain buku yang sudah
> > saya sebut tadi, ada dua buku lain, yaitu: "Al Ifshah
> > fi Asma' al Nikah" dan "Al Yawaqit al Tsaminah fi
> > Shifat al Saminah" (yang ini perlu saya terjemahkan:
> > "Mutiara-Mutiara Berharga, Tentang Karakter-Karakter
> > Perempuan Berbadan Montok") dan terakhir "Mabasim al
> > Milah wa Mayasim al Shabah fi Mawasim al Nikah"
> > (tentag musim-musim yang baik untuk melangsungkan
> > pernikahan).
> > 
> > Buku-buku ini layak diulas tersendiri sebagai bidang
> > yang cukup menarik, sebab literatur tentang
> > "seksualitas" dalam Islam cukup kaya, dan
> > memperlihatkan bahwa dalam Islam sebetulnya sikap
> > terhadap "seks" tidaklah sarat kecurigaan, seperti
> > yang dikira banyak orang. Dunia seks dipandang dengan
> > rileks dan ringan, tanpa beban "Victorian" yang
> > sekarang kita lihat di kalangan sebagian
> > kelompok-kelompok Islam yang berpaham
> > "fundamentalis-salafi-wahabi".
> > 
> > Lihatlah, misalnya, bagaimana Al Suyuthi dengan ringan
> > berbicara tentang nama-nama vagina dan penis dalam
> > bahasa Arab yang jumlahnya hampir lima puluhan.
> > Nama-nama vagina dalam bahasa Arab, antara lain: al
> > ajamm, al ajabb, al izb, al budh', al basha', al buh,
> > al jar, al jahaz, al hir, al hajum, al hafasy, al
> > hauz, al hauzah ("hauzah" juga berarti pesantren dalam
> > tradisi Iran; saya tidak tahu, kenapa pesantren dan
> > vagina mempunyai nama yang sama), al syarih, al
> > 'adabah, al furq, al qahfaliz (saya suka nama ini), al
> > qabqab (anda bisa bayangkan, kata ini sudah "menyaran"
> > kepada obyek yang menjadi rujukannya), al masydakh,
> > dll. (saya kutip dari "Al Wisyah fi Fawa'id al Nijah"
> > ).
> > 
> > Banyak anekdot-anekdot seks yang dikisahkan oleh A
> > Suyuthi. Contoh-contoh berikut ini sangat menarik.
> > 
> > Seorang linguis besar Arab dari abad pertengahan, Al
> > Ashma'i, yang sering melakukan penelitian
> > "etnolinguistis" ke suku-suku pedalaman Arab, pernah
> > bertanya kepada seorang Arab badui, "Apakah sesuatu
> > yang anda anggap paling lezat dalam hidup?" Jawab
> > orang badui itu, "Makan daging, tidur di atas
> > "daging", dan menancapkan "daging" ke dalam "daging""
> > (hal. 143).
> > 
> > Al Suyuthi mengisahkan anekdot lain dari kitab "Al
> > Jawahir", karya Al Biruni. Anekdot itu sangat
> > ilustratif menggambarkan kehidupan seksual raja-raja
> > Islam pada zaman pertengahan. Khalifah Al Mutawakkil,
> > salah satu satu khalifah pada zaman dinasti Abbasiyah,
> > adalah orang yang sangat suka melakukan hubungan seks.
> > Saking seringnya khalifah ini berhubungan seks, dia
> > "letoy", kehabisan tenaga. Tetapi, dalam keadaan yang
> > demikian itu, toh dia masih terung ingin melakukan
> > hubungan seks. Maka, dicarilah "teknik": dibuatlah
> > semacam "bath up" atau kolam rendam yang dipenuhi
> > dengan air "zi'baq" (semacam air raksa yang sangat
> > licin seperti oli), kemudian di atas air itu
> > ditaruhlah karpet. Al Mutawakkil kemudian terlentang
> > di atas karpet itu (saya bayangkan, khalifah kita ini
> > sedang melakukan seks "WOT" atau "woman on top") yang
> > bergerak secara otomatis. Dia tinggal terlantang saja,
> > tanpa perlu melakukan gerakan (karena sudah terlalu
> > "letih"), (hal. 310).
> > 
> > Sebetulnya, ada buku lain yang juga cukup menarik,
> > karangan Al Hafiz Maghalthay, dengan judul yang sangat
> > mengusik, "Al Wadhih al Mubin, fi Dzikr Man Ustuyshida
> > Min Al Muhibbin" (Penjelasan Yang Gamblang-Kentara,
> > Tentang Orang-Orang yang Mati Gara-Gara Asmara).
> > 
> > Berada di dalam toko buku itu, saya seperti
> > mengendarai "mesin waktu" dan kembali ke masa
> > "pencerahan" Islam di masa klasik, ke zaman Al
> > Zamakhsyari, Abu Bakr Al Razi, Al Farabi, Ibn Sina,
> > Ibn Rushd, Ibn Khaldun, Ibn Bajjah, dll. Itulah masa
> > ketika kebebasan berpikir berdaulat, dan perbedaan
> > pendapat bisa berlangsung dalam segala lapangan
> > keilmuan. Pada masa itulah, seorang penyair besar
> > Arab, Abul Ala al Ma'arri  (jangan dikacaukan dengan
> > Abul Ala al Maududi yang sangat "cupet" pemikirannya
> > itu), lahir, mengumandangkan nada yang kritis dan
> > skeptis kepada ajaran-ajaran agama Islam, tanpa takut
> > dituduh sebagai kafir dan murtad.
> > 
> > ===
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > 
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment .... 
> > 
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke