Ya, shadr itu arti asalnya adalah yang di depan atau yang di puncak. Maka 
secara lahiriah, shadr diartikan "dada". Namun demikian, kita juga harus tahu 
bahwa kosa kata "kesadaran" itu juga serapan dari kata Arab "shadr".

Af'idah itu bentuk plural dari "fuad". Semua kata yang masuk dalam lapisan 
kesadaran itu ada di dalam Alquran. Anda tentu sering membaca kata "albab". 
Kata ini bentuk plural dari "lubb". Selamat menikmati kosa kata Arabnya 
sehingga tidak asing dengan hadis qudsyi tersebut.

Wassalam,
chodjim


-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 16, 2006 7:45 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: Afidah dan Pakaian Adam, Re: [wanita-muslimah] Re: Fw:
Paranoia Penolakan RUU APP


Terimakasih pak Chodjim atas ulasannya yang menarik. Hanya saja kata shadr 
biasanya di dalam al-Qur'an diartikan sebagai dada? Seperti dalam kalimat 
waswas fii shudur an-naas. Yaitu yang menghmbuskan waswas (keraguan, syak) 
ke dalam dada manusia. Atau alam nasyrah laka shadraka. Yaitu bukankah 
telah Aku lapangkan dadamu? Tetapi tetap terimakasih atas keterangannya 
sampai Fuad yang menurut saya ini singular kata dari af'idah. Jadi af'idah 
itu lebih dalam dari Qolbun. Dan pak Chodjim menguraikan seperti ada unsur 
akal (logika) pada af'idah itu. Bahkan masih ada instrument yang lebih 
halus lagi, yaitu Syagaf, Lubb dan Sirr. Apakah ke-3 instrument terakhir 
ini ada disebutkan dalam ayat al-Qur'an? Yang saya ketahui disebutkan 
hanya sampai af'idah (Fuad).

Dari pengertian saya tentang af'idah, sebetulnya ayat yang dikutip oleh 
mas Aman (menurut saya) berhubungan dengan ayat kesukaan saya itu (17:36). 
Coba kita sandingkan:

"Dan Allah yang mengeluarkan kalian dari perut 
ibu-ibu kalian; tidak mengetahui sama sekali. Dan Dia menjadikan untuk 
kalian pendengaran, penglihatan-penglihatan, dan akal-akal budi, semoga 
kalian menjadi orang-orang yang bersyukur."

Janganlah kalian ikuti apa-apa yang kalian 
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, 
penglihatan dan afidah sesungguhnya semua itu akan dimintai pertanggung 
jawabannya. (17:36)

Pada ayat pertama yang dikutip mas Aman, ayat itu menyampaikan bahwa 
ketika manusia lahir maka ia belum diberi pengetahuan sama sekali. Lalu 
Allah memberikan kepada manusia 3 buah instrument (pendengaran, 
penglihatan, af'idah) kepada manusia. Yang dengan memanfaatkan ke-3 
instrument itu, maka manusia akan mampu untuk memperoleh pengetahuan bagi 
dirinya. Oleh karenanya, atas pemberian ke-3 instrument itu hendaklah 
manusia bersyukur kepada Allah.

Pada ayat yang kedua, bukan saja harus bersyukur atas pemberian ke-3 
instrument itu, bahkan manusia kelak akan dimintai pertanggung jawabannya 
atas penggunaan ke-3 instrument yang sudah diberikan itu. Pertanggung 
jawaban atas apa? Pertanggung jawaban untuk mencari pengetahuan yang 
benar. Untuk mencari kebenaran. Tanggung jawab untuk memilih. Tanggung 
jawab untuk tidak mengikuti apa-apa yang kita tidak ketahui hakikatnya. 
Tentu saja kita tidak akan mengikuti sesuatu yang kita tidak ketahui. 
Makna kalimat apa-apa yang kalian tidak punya pengetahuan tentangnya itu 
tentu lebih dalam lagi. Yaitu sesuatu yang kalian belum sampai pengetahuan 
kalian secara meyakinkan. Atau sesuatu yang tidak kalian pahami. Karena 
sikap berdiam diri pada ketidak pahaman. Atau sikap mengikuti sesuatu yang 
tidak dipahami. Atau sikap mengikuti tidak berusaha mencari kebenaran yang 
hakiki, adalah sebentuk sikap yang tidak menggunakan instrument terakhir, 
yaitu af'idah, yang telah diberikan Allah SWT kepada setiap manusia. Dan 
ini dapat juga dikatakan kita tidak bersyukur atas pemberian nikmat 3 
instrument ini oleh Tuhan. Dan secara tersirat, ayat kedua itu 
menyampaikan, bahwa manusia sebetulnya bisa mencapai kebenaran yang 
hakiki, jika saja ia mau memanfaatkan ke-3 instrument itu secara maksimal 
dan optimal. Tinggal saja manusia itu, mau menggunakannya secara maksimal 
atau tidak. Atau paling tidak pesan tersiratnya, gunakanlah olehmu secara 
maksimal ke-3 instrument yang telah diberikan Tuhan untuk mencari 
kebenaran yang hakiki. Carilah dengan semua fasilitas yang telah Aku 
berikan kebenaran sejati itu! Dalam ayat lain, setelah menyebutkan ke-3 
instrument itu lagi, diakhiri dengan: sedikit sekali manusia itu yang 
bersyukur.

Dan selama ini saya mengartikan af'idah sebagai perpaduan antara akal dan 
hati. Karena kedua instrument ini haruslah merupakan timbangan bagi 
manusia dalam menimbang semua informasi yang masuk melalui pendengaran dan 
penglihatannya. Tidak bisa hanya hati saja. Juga tidak bisa hanya akal 
saja. Harus kedua-duanya.

Bagaimana pak Ustadz, apakah ada yang salah dari "pembacaan" saya itu? 
Please CMIIW. 8-) Dan terimakasih atas penjelasan hadits Qudsy nya.


Salam,





<[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/15/2006 04:51 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
cc

Subject
RE: Afidah dan Pakaian Adam, Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: Paranoia 
Penolakan RUU APP






Dalam sebuah hadis Qudsyi:

"Banaytu fii jawfi bni adam qashra wa fil qashri shadra wa fis shadri 
qalba wa fil qalbi fuada wa fil fuadi syaghafa wa fil syaghafi lubba wa 
fil lubbi sirra wa fil sirri ana".

"Aku bangun dalam tubuh manusia itu qashr (istana) yang di dalamnya ada 
shadr, dalam shadr itu ada qalb yang didalamnya ada fuad, dalam fuad ada 
syagaf yang didalamnya ada lubb dan dalam lubb ada sirr yang di dalamnya 
ada Aku."

Qashr = jasad manusia seluruhnya
shadr = kesadaran, yang bisa dipahami sebagai otak.
qalb = jantung
fuad = jantung hati, inner heart.
syagaf = lokus untuk membangkitkan rasa cinta, kasih sayang, compassion.
lub = lubuk hati, the innest heart.
sirr = lokus bagi rahasia diri, oleh karena itu bersentuhan langsung 
dengan dunia "ANA" alias ALLAH.

Ketika manusia masih aktif qasr-nya, maka semuanya adalah sesuatu yang 
material sifatnya alias dunia luar yang bisa ditangkap indra. Itulah 
sebabnya anak-anak menangkap fakta itu sebagai realita. Ia belum mengerti 
makna sebuah sandiwara.

Ketika qalb bekerja, maka emosi alias perasaan mulai bekerja. Tapi, 
perasaan di sini baru pada tahap enak-tidak enak, nyaman tidak nyaman dan 
sejenisnya.

Sampailah pada fuad yang mulai bisa bekerja secara rasional, logikanya 
bekerja, dan bersifat komparatif. Jadi, kalau anggota milis ini ada yang 
belum bisa menggunakan logika dan rasionya dengan baik, berarti masih 
sampai pada tahap kalbu... hehehe...

Begitu syaghaf bekerja maka seseorangh bisa menilai makna sebuah 
keindahan, apakah itu keindahan suara, warna, bentuk, gerak, kalimat 
(sastra) dan sopan santun. Jadi, bagi orang yang mengabaikan sopan santun, 
estetika dan sejenisnya; berarti syaghafnya belum bekerja.

Lubb bekerja untuk memahami isyarat dan takwil berbagai kenyataan. Makanya 
dalam Alquran disebutkan bahwa perintah untuk memahami ayat-ayat Allah 
diperuntukkan pada kaum ulul albab, artinya orang-orang yang sudah mampu 
membangkitkan lubb-nya.

kalau sudah "sirr" yang bekerja maka segala sifatnya makrifat. Alias dia 
bisa memahami ayat-ayat Allah itu sampai pada tataran hakikat. 

Nah, begitulah tambahan pelajaran sore ini.... :)

Salam,
chodjim 

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 15, 2006 4:15 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Afidah dan Pakaian Adam, Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: Paranoia
Penolakan RUU APP


Menarik mas Aman. Barangkali anda tahu, saya ingin bertanya. Apa 
sebetulnya terjemahan dari kata af'idah itu? Terjemahan depag diartikan 
sebagai hati. Sedangkan hati telah kita maklumi sebagai Qolbun. Jika 
disebut akal, maka akal adalah aql. Jadi apa sebetulnya af'idah itu?

Jika dikaitkan dengan instrument sebelumnya: pendengaran dan penglihatan, 
maka af'idah adalah instrument berikutnya yang lebih dalam. Pendengaran 
dan penglihatan adalah instrument untuk memasukkan informasi (input) dari 
luar diri manusia, maka af'idah seharusnya merupakan instrument pengolah 
informasi (input) itu di dalam diri manusia. Yang saya kadang artikan 
sebagai "esensi" dari Ruh manusia. Maka output akhir dari pengolahan 
seluruh informasi (input) itu adalah rasa syukur itu tadi.

Ada ayat lain yang menyebutkan 3 instrument manusia ini, yaitu: wa laa 
taqfu maa laysa laka bihi ilmun. innas sam'a wal bashooro wal fuaada kullu 

ulaaika kaana anhu masuulaa... Janganlah kalian ikuti apa-apa yang kalian 
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, 
penglihatan dan afidah sesungguhnya semua itu akan dimintai pertanggung 
jawabannya. (17:36)

Kedua, mengenai pakaian Adam, kok tidak ada keterangan selanjutnya mas?


Salam,





"Aman FatHa" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/15/2006 03:35 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
<wanita-muslimah@yahoogroups.com>
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: Paranoia Penolakan RUU APP






Mungkin maksud Mbak Mei itu begini kali, "Emang loe siapa?" Hahaha.. 
ngasih 
duit ngga, ngasih makan ngga, sepupu juga bukan, tiba-tiba muncul bilang 
ini 
itu sama gwe. Jadi, Pak AQ, kalimatnya jangan dipahami sepotong. Bukan 
"Moral itu kan urusan pribadi," tetapi "Moral itu kan urusan pribadi 
masing-masing." Kalau yang dipahami adalah kalimat pertama, wajar saja ada 


pengandaian tinggal di hutan sendirian, ya tho. Akan tetapi, jika kalimat 
kedua yang dipahami, maka singkatnya begini saja:

Memperbaiki diri sendiri adalah memperbaiki dunia.

Semoga saja setiap orang bisa mengambil prinsip itu ya. Saya yakin, inti 
agama sebenarnya adalah agar setiap orang menerapkan prinsip itu dengan 
sebaik-baiknya. Makanya, ngajarin dan mendidik anak jangan asal main 
larang 
aja. Lihat sendiri kan buktinya, banyak kok. Kalau prinsip itu tidak ada 
dalam pendidikan dan pergaulan, maka jangan heran kalau sudah 
bertahun-tahun 
mendidik, hasilnya bisa kebalikan daripada yang diharapkan atau (minimal) 
ya 
kadang-kadang pas, kadang-kadang ngga. Dan karena itu pula, saat seseorang 


sudah berusia dewasa apalagi sudah umur 40-an misalnya, biasanya tidak 
lagi 
disebut mendidik meski sebenarnya seseorang tersebut adalah anaknya.

Bahasa al-Qur`an, Wallaahu akhrajakum min-m buthuuni ummahaatikum laa 
ta'lamuun syai`a, wa ja'ala lakum-us-sam`a wal abshaara wal af`idah, 
la'allakum tasykuruun. "Dan Allah yang mengeluarkan kalian dari perut 
ibu-ibu kalian; tidak mengetahui sama sekali. Dan Dia menjadikan untuk 
kalian pendengaran, penglihatan-penglihatan, dan akal-akal budi, semoga 
kalian menjadi orang-orang yang bersyukur."

Pada ayat ini, (1) kalimat pertama sekaligus tambahan buat pak Wida yang 
sedang membahas pakaian Adam as. Pertanyaannya, dalam ayat ini yang 
mengeluarkan itu Allah apa bidan sih?

(2) Tidak ada seorang pun yang dilahirkan seketika langsung mengetahui 
sesuatu.

(3) Dia jadikan untuk kita pendengaran--tidak menggunakan kata telinga--, 
demikian juga penglihatan-penglihatan, bukan kata mata, dan dilengkapi 
dengan akal budi menggunakan kata af`idah bukan kata 'aqal.

(a) Didahulukan penyebutan pendengaran, bahwa ini merupakan bagian yang 
sensitif dan paling awal didapatkan semenjak manusia dilahirkan, bahkan 
ketika dia belum lagi menyadari penuh apa sebenarnya yang dengarkan. Dan 
suara merupakan objek indrawi pertama yang terekam dan terus berfungsi 
hingga masa-masa selanjutnya.

(b) Pada dua kata terakhir menggunakan kata plural, bahwa objek utama 
penglihatan dan akal budi tidak satu. Berbeda dengan pendengaran yang 
hanya 
mempunyai satu objek, yaitu suara.

(c) akal budi disebutkan terakhir untuk menunjukkan bahwa (i) perubahan 
sesuatu itu berawal dari yang indrawi, yang konkrit, menuju abstraksi 
dalam 
akal budi, (ii) Imajinasi, emosi (sastra, seni) tidak terlahir dari ruang 
kosong, (iii) bahkan perubahan makna dari segi etimologi pun berawal dari 
yang bersifat indrawi, konkrit, menuju makna yang abstrak, (iv) lihatlah 
fakta dan realitas dengan sebaik-baiknya, dan nalar, pikirkan, resapi, 
renungi. (v) tunjukkanlah teladan yang baik dimulai sikap dan perbuatan 
yang 
konkrit, dan ajarkanlah sesuatu yang membuat akal budi itu berkembang. 
Maka 
hanya melarang ini itu saja tanpa ada nilai dan prinsip ini, hasilnya 
tidak 
akan maksimal atau bahkan jauh dari harapan. (vi) Silahkan kalian lihat, 
dengar, dan baca al-Qur`an dengan huruf-hurufnya yang fasih, tapi jangan 
lupakan jiwa al-Qur`an yang merupakan pengikat seluruh ayat-ayat, karena 
itulah zat-zat utama untuk akal budi kalian.

(4) Semua itu agar dihasilkan suatu kesadaran tentang sesuatu yang ideal 
dimana kalian serta merta bersyukur yaitu mendayagunakan dan mengembangkan 


hasil pencapaian itu di dalam kesadaran tersebut. Begitulah, kalian 
bersyukur, niscaya Aku tambah. Ingatlah bahwa bidan yang mengeluarkan 
kalian 
dari perut ibu kalian menurut kesadaran indrawiyah kalian, tetapi Aku yang 


mengeluarkan kalian dalam kesadaran akal budi kalian. Maka, ingatlah pula 
bagaimana sebenarnya bersyukur yang Aku maksud sehingga Aku tambah.

Maka, memperbaiki diri adalah memperbaiki dunia.
Nyambung ngga? Yah namanya juga jaman edan. Edan tenannnn. hehehe

Wassalam
Aman

----- Original Message ----- 
From: "melumilis" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, March 15, 2006 8:47 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: Paranoia Penolakan RUU APP


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
>>
>> Moral itu kan urusan masing2 pribadi.
>> Kalo  pembahasan  RUU APP sudah menyangkut bisnis porno, lha knapa
> dibeli kan hukum ekonomi :
>> ada demand ada supply.
>
> Moral itu bukan urusan pribadi masing2, tapi juga berkaitan dgn
> masyarakat. Kalau tinggal di hutan sendirian ya monggo saja bermoral
> menurut kesenangan pribadi masing2 :-).
>
> Pembentukan kepribadian anak2 selain pendidikan di ke keluarga dan
> sekolah, juga sangat dipengaruhi LINGKUNGAN.
> Mau jadi apa Indonesia kalau keluar rumah anak2 dgn mudahnya
> melihat produk2 pornografi dan pornoaksi.
>
> Salam
> AQ




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 


Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links



 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke