> http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2913&Itemid=1 > > > "Tirani Dibalik Seni" > > Kamis, 23 Maret 2006 > > //Kaum feminis Barat sangat mengecam pornografi > bahkan tergabung dalam > Women Against Pornography (WAP). Kaum feminis > Indonesia sebaliknya. > Malah menganggap mengekang perempuan dan seni// > > Oleh: Syamsuddin Arif *)
--- cut --- > Tak kalah anehnya reaksi kaum feminis Indonesia > dalam kontroversi ini. > Aneh, karena mereka ikut-ikutan menolak draf > undang-undang tersebut > dengan dalih membela kaum perempuan. Sementara kita > ketahui aktivis > perempuan di banyak negara justru sangat anti dan > mengecam > habis-habisan segala bentuk pornografi karena > dianggap menghina > perempuan. Sebutlah misalnya Andrea Dworkin, Susan > Brownmiller, Diana > Russell, Catherine MacKinnon, Dorchen Leidholdt dan > lain-lain yang > tergabung dalam Women Against Pornography (WAP) dan > National > Organization for Women (NOW) di Amerika, atau Alice > Schwarzer, Lore > Maria Peschel, dan Sabine Leutheusser dari Bonner > Frauenbündnis, Jerman. wuih.... Alice Schwarzer, Lore Maria Peschel dan Sabine Leutheusser pasti akan protes lho kalau nama mereka dikutip untuk memperkuat argumentasi pro-RUU APP. Ya, mereka sangat anti-pornografi, tetapi mereka pasti juga sangat anti RUU APP itu. Justru karena RUU APP itu tidak membedakan antara "pornografi" dan "tubuh perempuan". Herannya, di sini seorang tokoh aliran fundamentalisme (? cmiiw) Islam kok mengutip nama Alice Schwarzer untuk memperkuat argumentasinya... fyi Alice Schwarzer akhir2 ini di Jerman terkenal semakin anti-Islam, memukul rata jilbab = opresi totaliter terhadap perempuan, sama seperti Syamsuddin Arif memukul rata dalam memandang tubuh perempuan dan masalah pornografi, tak bisa membedakan antara porno, cabul dan erotik... Sedih juga melihat cara argumentasi ini, apalagi oleh seorang kandidat Dr. kedua... selektif dan manipulatif sekali dalam mengutip nama orang lain... para pembaca kan pasti tidak tahu posisi Alice Schwarzer yang sebenarnya... malah mereka dibuat berpikir ini feminis Barat semua pro RUU APP, sedangkan feminis Indonesia kok anti... padahal feminis Barat sama dengan feminis Indonesia pada umumnya anti-pornografi, tetapi jelas tidak anti-seni, seni dalam definisi Barat, dan anti-tubuh perempuan. Btw, menggunakan istilah "aurat" dalam membicarakan pornografi mungkin juga terlalu multitafsir sehingga membingungkan... soalnya kalau "aurat" yang tidak boleh diperlihatkan, berarti foto portrait perempuan tanpa jilbab bisa dianggap termasuk pornografi juga? kan auratnya (rambutnya) jelas sekali kelihatan? Bisa membuat laki2 birahi melihat keindahan rambut itu? > Akhirnya mari kita kembalikan masalah > pornografi-pornoaksi ini kepada > hati nurani dan rasa tanggung-jawab kita terhadap > masa depan bangsa. > Tanpa disadari bangsa yang tunduk kepada tirani hawa > nafsu sebenarnya > tengah melakukan proses bunuh diri. setuju... :) jangan mengalah terhadap tirani hawa nafsu paranoid yang mau eliminir daya tarik dan sensualitas tubuh kita yang diciptakan oleh Yang Maha Esa... mbok belajar menghadapinya secara dewasa dan civilized... jangan tunduk pada hawa nafsu main asal melarang dan suruh serba menutupi/menghilang... semakin dilarang, semakin dasyhat godaannya... semakin panik juga... semakin terjebat dalam dinamika bunuh diri dalam melawan "godaan" - bunuh diri secara psikologis, sosial dan kultural. The unconscious dream of the fundamentalists: there is nothing left but the desert, the sky and GOD's WORD. Peace on Earth, no more messy and ambiguous human conditions like different opinions or sexual attraction left to deal with... Sedihnya kalau orang yang sudah lama (?) tinggal dan belajar di Barat, malah sudah program doktor kedua, tapi etika argumentasinya dengan menyebut pendapat orang lain kok manipulatif ya... menyesatkan pembacanya... :( Yang jelas pemahaman Alice Schwarzer cs tentang "pornografi" sangat berbeda dengan "pornografi" dan "pornoaksi" yang dimaksud oleh Syamsuddin Arif. salam, Ni Londo ============================================================= > Penulis adalah peneliti pada Institute for the Studi > of Islamic > Thought and Civilization (INSISTS). Kini menempuh > program doktor > keduanya di Universitas Frankfurt, Jerman. Tulisan > ini dimuat di > www.hidayatullah.com > ___________________________________________________________ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/