25.03.2006
   
  Pertemuan Puncak Uni Eropa Berakhir
   
  Oleh: Bernd Riegert dari Berlin
   
  Selangkah demi selangkah, Uni Eropa mulai merumuskan politik energi bersama 
dan membuka sebagian pasar jasa.
   
    Ketua Dewan Kepresidenan Uni Eropa Wolfgang Schüssel mengakui, kesepakatan 
yang dicapai dalam pertemuan puncak Uni Eropa kali ini ibarat bejana kosong 
yang masih harus diisi. Para kepala negara dan pemerintahan menyepakati  
konsensus  yang melahirkan pernyataan “kami  ingin koordinasi lebih baik, tapi 
kami menolak peralihan wewenang.“ Padahal, tantangan di sektor energi justru 
sangat besar. Harga melambung, sementara para pimpinan Uni Eropa belum 
menemukan solusi untuk ketergantungan Uni Eropa pada impor energi.
   
  Hal sama berlaku untuk ’Agenda Lissabon’ yang mecanangkan upaya menciptakan 
lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan melalui politik ekonomi yang terarah. 
Sejak penetapannya tahun 2000 di Lissabon, anggota Uni Eropa berulang kali 
menyepakati kebijakan untuk mewujudkan agenda itu. Tapi, dalam implementasi 
kebijakan tersebut, masing-masing negara hanya mementingkan keuntungan sendiri.
   Contohnya, gagalnya upaya mewujudkan pasar bersama Eropa untuk sektor 
layanan dan jasa serta restriksi kebebasan memilih tempat kerja. Kecemasan akan 
dampak globalisasi adalah hal wajar, tapi isolasi pasar nasional dari 
perusahaan asing bukan lah jawaban yang tepat.
   
  Pertemuan puncak Uni Eropa tak menghasilkan kesepakatan berarti. Walau 
begitu, Uni Eropa tak punya alternatif, selain sedikit demi sedikit mewujudkan 
target bersama. Pendapat Perdana Menteri Inggris Tony Blair memang benar. Uni 
Eropa tak punya pilihan, selain membuka pasarnya. Bila tidak, Uni Eropa akan 
tergeser dari  posisinya sebagai kekuatan ekonomi dunia. 
   
  Sekarang saja Uni Eropa sudah terpaksa mengubur ambisi menjadi kawasan 
ekonomi paling dinamis sampai tahun 2010. Uni Eropa masih mencari solusi untuk 
menangani struktur masyarakat yang makin tua, standar kehidupan dan jaminan 
sosial bagi rakyatnya. Jurang pemisah makin lebar antar negara yang siap 
menjalani reformasi, seperti Denmark, dan negara yang cenderung lamban bergerak 
seperti Jerman dan Itali.
   
  Sementara, sampai sekarang belum ditemukan jalan keluar dari krisis 
konstitusi dan arah politik masa depan Uni Eropa. Hasil nyata, seperti misalnya 
institusi dan proses ratifikasi lebih transparan bagi konstitusi Uni Eropa, 
kemungkinan besar baru akan diajukan awal 2007, saat Jerman menduduki kursi 
kepresidenan Uni Eropa. Ini merupakan tantangan besar bagi Kanselir Jerman 
Angela Merkel. Setelah penolakan konstitusi Uni Eropa di Belanda dan Prancis, 
rakyat Jerman, Austria dan negara lainnya makin tidak percaya pada institusi 
Uni Eropa, yang terus bertumbuh dan makin sulit diatur.


                
---------------------------------
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke