http://www.sinarharapan.co.id/berita/0603/25/opi05.html


Kebebasan Beragama vs Toleransi Beragama 
Oleh
Binsar A Hutabarat

DALAM kunjungannya ke Brunei Darussalam akhir Februari lalu, Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Brunei menjadi 
negara Islam yang moderat. Pernyataan sikap ini merupakan sesuatu yang penting 
di tengah-tengah fenomena radikalisme agama yang sedang bangkit-khususnya dalam 
Islam. 
Realitas kehidupan beragama di Indonesialah yang membuat Presiden Yudhoyono 
mengajak Sultan Hasanal Bolkiah, penguasa Brunei, menjadikan negeri 
masing-masing sebagai hunian masyarakat Islam yang moderat, yang berani 
menerima perbedaan-perbedaan, baik dalam diri Islam sendiri, maupun dalam 
hubungannya dengan agama-agama lain.
Melihat tingginya tingkat kekerasan yang membawa-bawa nama agama itu, bisakah 
Indonesia menjadi negara muslim yang moderat? Kemudian, mampukah pemerintah 
membimbing kelompok-kelompok radikal untuk lebih moderat, menyadarkan mereka 
supaya bisa hidup rukun dengan warga lain dalam rumah yang satu, yaitu 
Indonesia?

Titik Temu 
Kebebasan dan toleransi merupakan dua hal yang sering kali dipertentangkan 
dalam kehidupan manusia, secara khusus dalam komunitas yang beragam. Persoalan 
tersebut menjadi lebih pelik ketika dibicarakan dalam wilayah agama. 


Kebebasan beragama dianggap sebagai sesuatu yang menghambat kerukunan (tidak 
adanya toleransi), karena dalam pelaksanaan kebebasan, mustahil seseorang tidak 
menyentuh kenyamanan orang lain. Akibatnya, pelaksanaan kebebasan menghambat 
jalannya kerukunan antarumat beragama. 


Demikian juga sebaliknya upaya untuk merukunkan umat beragam agama dengan 
menekankan toleransi sering kali dicurigai sebagai usaha untuk membatasi hak 
kebebasan orang lain. Toleransi dianggap sebagai alat pasung kebebasan 
beragama. 
Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan 
antarumat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan 
antarumat beragama. 


Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara agar 
kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Keduanya tidak dapat 
diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, 
yaitu penekanan kebebasan yang mengabaikan toleransi, dan usaha untuk 
merukunkan dengan memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk 
dapat mempersandingkan keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan 
bergama dan toleransi antarumat beragama merupakan sesuatu yang penting.

Mempersandingkan 
Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak yang melekat pada manusia 
karena ia adalah manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, tidak 
ada seorang pun yang boleh mencabutnya. 


Negara pun tidak berhak merampas hak tersebut dari setiap individu. Pengakuan 
hak kebebasan beragama yang melekat dalam setiap individu tersebut dinyatakan 
dengan gamblang dalam deklarasi universal HAM Pasal 1 dan 18. 


Toleransi yang berasal dari kata "toleran" itu sendiri berarti bersifat atau 
bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, 
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang 
bertentangan dengan pendiriannya. Selanjutnya, kata "toleransi" juga berarti 
batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan (Kamus 
Umum Bahasa Indonesia). 


Jadi, dalam hubungannya dengan agama dan kepercayaan, toleransi berarti 
menghargai, membiarkan, membolehkan kepercayaan, agama yang berbeda itu tetap 
ada, walaupun berbeda dengan agama dan kepercayaan seseorang. Toleransi tidak 
berarti bahwa seseorang harus melepaskan kepercayaannya atau ajaran agamanya 
karena berbeda dengan yang lain, tetapi mengizinkan perbedaan itu tetap ada.


Toleransi menjadi jalan terciptanya kebebasan beragama, apabila kata tersebut 
diterapkan pada orang pertama kepada orang kedua, ketiga dan seterusnya. 
Artinya, pada waktu seseorang ingin menggunakan hak kebebasannya, ia harus 
terlebih dulu bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya telah melaksanakan 
kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain?" Dengan demikian, setiap 
orang akan melaksanakan kebebasannya dengan bertanggung jawab. 
Agama-agama akan semakin moderat jika mampu mempersandingkan kebebasan dan 
toleransi. Kebebasan merupakan hak setiap individu dan kelompok yang harus 
dijaga dan dihormati, sedang toleransi adalah kewajiban agama-agama dalam hidup 
bersama.


Sikap agama yang lebih moderat, tidak hanya dituntut ada dalam agama Islam, 
tetapi pada semua agama yang ada di Indonesia. Agama-agama harus menyadari 
bahwa dunia semakin heterogen. Jadi tidak mungkin lagi untuk memimpikan 
kehidupan beragama yang homogen. 


Diskriminasi yang dialami oleh agama-agama tidak perlu menimbulkan semangat 
balas dendam, karena biasanya diskriminasi agama tidak berasal dari agama itu 
sendiri, melainkan dipengaruhi faktor lain. 
Agama dalam pelaksanaan misinya tidak boleh lagi bersikap tidak peduli dengan 
agama-agama lain. Kemajauan suatu agama tidak boleh membunuh kehidupan 
agama-agama yang ada di Indonesia. n

Penulis adalah dosen, pemimpin kelompok diskusi HAM, dan pendiri Yayasan 
Voluntir Indonesia 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke