Apa kabar pak Jehan? Sudah di Indonesia lagi? ..:)
Sebenarnya kalau kita kembali lagi ke pemikiran bahwa tiap manusia itu unik,
maka kita tidak bisa menganggap bahwa semua orang dengan satu ciri tertentu
itu sama, misalnya dalam kasus ciri orang yang belum atau tidak terikat lagi
tali penikahan alias melajang itu pasti karena keterpaksaan sehingga jadi
pilihan.

Setiap orang yang melajang inipun punya latar belakang keluarga dan
kehidupan yang unik, mereka punya masalah2 yang unik dan mereka juga punya
solusi2 terhadap masalahnya yang unik pula.

Saya jadi sibuk mengingat-ingat beberapa orang di lingkungan keluarga atau
teman2 yang masih melajang, ada yang dulunya punya pacar tapi orang tuanya
tidak setuju lalu tidak mau menikah apalagi dengan calon2 yang disodorkan
orang tuanya.  Ada yang belum juga menikah karena ayahnya sudah meninggal
dan punya 7 adik dengan ibu yang tidak bekerja dan sakit2an, maka dia
bertahan untuk tidak menikah supaya bisa menyekolahkan adik2nya dulu.  Ada
juga yang waktu kecilnya diperkosa pamannya dan dengan sedih dia selalu
menolak menikah karena merasa dirinya tidak pantas menikah.  Ada juga yang
berniat menikah setelah S2-nya selesai katanya supaya enak berumah tangga -
perhatiannya tidak terbagi ke sekolahnya. Ada juga yang masih melajang
karena dia melihat orang tuanya, kakek nenek, teman2 dekatnya, kakak2nya dan
tantenya mempunyai rumah tangga yang tidak harmonis. Dan banyak lagi alasan
orang untuk memilih melajang.

Jadi ada banyak alasan seseorang masih melajang, terpaksa atau tidak
terpaksa, mereka sudah memilih berlajang ria, dan itu saya rasa bukan satu
masalah sepanjang orang yang melajang itu merasa bahagia, tidak bersikap
buruk ke orang lain dan tidak melakukan sex di luar nikah apalagi ber-ganti2
pasangan.  Malah saya kenal dengan orang2 yang melajang tapi punya banyak
perbuatan baik yang bisa dikatakan amal saleh - misalnya merawat anak2
gelandangan atau aktif di panti jompo, mengajar musik anak jalanan,
membiayai saudara2 jauhnya yang kurang mampu supaya tetap bisa sekolah,
menulis banyak buku, tekun melakukan berbagai penelitian, dll.

Sebaliknya saya juga banyak melihat orang2 yang menikah tapi punya banyak
masalah, seperti pernikahan yang penuh dengan caci maki, kekerasan, dll.
Yang menikah juga belum tentu setia ke pasangannya, bisa saja melakukan free
sex, atau yang lebih tidak bertanggung jawab lagi jika dia melakukan
hubungan seks dengan wanita penjaja seks atau wanita yang sudah terkena
penyakit2 kelamin termasuk AIDS lalu menularkannya ke istrinya. Saya rasa
yang laki2 atau wanita yang sudah menikah tapi tidak setia dan menularkan
penyakit ke pasangannya lebih buruk daripada laki2 atau wanita yang masih
melajang dan tidak menularkan sesuatu penyakit ke orang lain.

Jadi marilah kita melihat seseorang itu baik tidaknya itu tidak dari status
pernikahannya, tapi dari pola pikir, cara bicara, sikap dan perbuatannya.
Seingat saya, dalam Islam itu kebaikan seseorang itu ditentukan seberapa
banyak dia bermanfaat, menebar kebaikan ke mahluk Allah lainnya.

salam
Aisha
----------
From: "Jehan" <[EMAIL PROTECTED]>
Assalamu'alaikum ww,
Numpang lewat nih Mbak Herni. Menurut saya fenomena melajang di  kalangan
perempuan sekarang karena keduanya, keterpaksaan yang akhirnya  menjadi
pilihan. Awalnya sih menurut saya karena kelewatan pada masa  mencari jodoh,
jadinya nggak dapat jodoh (menurut saya jodoh itu 40 %  takdir 60% ikhtiar).
Lalu karir juga semakin menarik. Pandangan  terhadap laki-laki sebagai suami
semakin minor. Ngeri membaca keluh  kesah istri yang under pressure dan
memimpikan "duni tanpa suami".  Maka jadilah melajang sebagai "pilihan yang
sulit dihindari". Lalu  berusaha defense untuk melawan pandangan awam, bahwa
wanita lajang itu juga bisa baik-baik. Bahwa perempuan lajang itu bisa hidup
normal tanpa sex. Dsb.

Jadi menurut saya ya Mbak, latar belakang masalah melajang itu sendiri
memang sudah kusut dari sononya. Jadi bukan muncul begitu saja. Atau
sekedar adu argumentasi bahwa perempuan bisa hidup normal tanpa sex.  Kalau
mau diurai benang kusutnya, menurut saya inti masalahnya adalah  adanya
ketidaksiapan masyarakat kita menghadapi perubahan jaman. Pandangan
tradisional masyarakat tentang apa itu keluarga. Orangtua yang tidak siap
mendidik anak-anaknya dalam menghadapi kehidupan  berkeluarga. Negara yang
tidak memiliki arah dalam membangun masyarakat  dan bagaimana menempatkan
lembaga keluarga di dalamnya. Dunia  pendidikan yang tidak menyentuh dan
mengembangkan ilmu-ilmu dunia  domestik. Berbagai aspek kehidupan yang tidak
ramah keluarga. Dsb. dsb.

Nah, kalau kita masuk ke argumentasi hidup tanpa seks. Menurut saya sih bisa
bisa saja si perempuan A atau B menjalani hidup normal tanpa seks.  Tapi
bukan semua perempuan melajang. Para perempuan (dan lelaki) lajang  dapat
hidup tanpa seks normal.

Wasalam,
Jehan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Apa hubungannya dng melajang? Apa lantas perempuan yg memilih utk
> melajang harus dikonotasikan dng perempuan yg menganut 'free sex'?
> Atau memang, argumentasi ini didasari dari persepsi seksualitas dari
> si penulis itu sendiri? Maksudnya, manusia itu pasti gak tahan dng
> seks sehingga pasti harus dilampiaskan dng berhubungan seksual. Ini yg
> kemudian mempengaruhi pandangan perempuan yg memilih utk melajang =
> 'free sex'?
>
> wassalam,
> herni

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke