Wa'alaikumsalam Pak Jehan, Akhirnya saya tergoda juga untuk nimbrung :-)) Setelah judul ini banyak diulas, saya kan boleh menambahkan juga Bahwa melajang adalah juga suatu ; - suratan takdir - nasib, Allah yg menentukan, bukan masalah soal pilihan atau keterpaksaan melulu.... :-)) Ketika seseorang menyadari bahwa perjalanan ikhtiar, usaha untuk menemukan orang masa depan itu belum berhasil, maka ikhlaslah, menerima semuanya..Berserahdirilah. Kalo Allah 'menakdirkan 'memberi pasangan hidup tentu DIA juga akan mengaturnya. :-)) Kalo memang tidak, ya DIA juga akan memelihara kehidupannya.
Gak ada gitu orang mau gak menikah, punya isteri/suami, punya anak2...betul tidak. Menikah seharusnya bisa meningkatkan kualitas dalam kehidupan, jasmani dan rohani. Tapi jika menikah malahan menjadi neraka dunia, lha untuk apa menikah? Kalo cuma urusannya seks, banyak cara untuk 'meredam'.. Karena bagi perempuan untuk melakukan seks itu harus dilandasi dengan emosi 'cinta' atau perasaan suka kepada laki2nya. Tidak seperti laki2 yg bisa melakukan seks dengan siapa saja, tanpa melibatkan emosi. Pokoknya asal punya materi, [ Oleh karenanya nggak ada istilah perempuan hidung belang :-)) ] Jadi kalo dibilang perempuan melajang cenderung akan melakukan friseks, tidaklah benar. :-)) Para janda yg suaminya meninggal, banyak yg tidak menikah lagi, karena cintanya masih pada almarhum suaminya yg dulu............. Begitu kira2nya. Kehidupan pernikahan bagi perempuan umumnya bukan melulu untuk mendapatkan seks, tapi juga membina rasa kasih sayang cinta untuk mencinta dan dicintai, berlandaskan kesetaraan, saling menghargai, saling menghormati, duduk sama rendah berdiri sama tegak. Banyak isteri yg tetap setia pada suaminya, meskipun suaminya kena diabets dan menjadi impoten. Rano Karno - calon gub DKI [katanya] boleh berbangga karena isterinya tetap setia, meskipun Rano Karno itu mandul. Yg jadi masalah : Dalam kehidupan pernikahan terutamanya di Indonesia apalagi di suku jawa ada unsur 'bibit, bobot, bebet'. Pernikahan itu melibatkan keluarga, gak cuma melulu itikad calon pasangan saja. Di Islam ada hal lain. Seperti perempuan itu harus sehat [ supaya bisa melahirkan anak], harus keturunan orang baik2, harus kaya....... :-)) Bagaimanakah seorang laki2 menyampaikan kepada keluarganya bahwa calon istrinya tidak bisa melahirkan? Bagaimanakah seorang laki2 menerima kabar bahwa perempuannya tidak akan bisa punya anak, Dia meneruskan rencana pernikahan atau kemudian membatalkannya...?? Di perkawinan 'masalah kesuburan, bisa melahirkan, tidak mandul' adalah hal yg sangat PENTING ! :-)) Masalah tidak punya anak bisa menimbulkan pertengkaran, membuat suami tidak setia, begitu juga pihak keluarga bisa semakin memanasi keadaan. Di beberapa suku di Indonesia, meskipun punya anak, jika tak ada anak laki2 juga jadi masalah 'besar'. Bisa dijadikan alasan untuk menikah lagi untuk bisa punya anak laki2. Di suatu daerah di NTT, bahkan pernikahan bisa gagal atau bisa untuk menentukan berapa jumlah belis-mahar, jika ternyata perempuannya tidak kunjung hamil. Sehingga mereka ada yg melakukan seks sebelum menikah, jika perempuannya tak hamil, ada alasan untuk segera meninggalkan perempuannya atau bisa tawar menawar jumlah mahar yg akan diberikan kepada keluarga perempuan. Di Islam faktor 'keluarga baik2' juga berperan, yg di anggap 'keluarga baik2' umumnya adalah jika anaknya solehah, bukan pelacur. atau bukan koruptor :-) Konon aktor SG memutuskan hubungannya dengan artis IN, karena dianggap IN kurang solehah, padahal mereka sudah lama berpacaran. Dan sekarang SG lari kepelukan artis ZM yg berjilbab. Padahal sih sama2 artis, cuma yg satu lantaran belum berjilbab. :-)) Anak seorang mantan penguasa juga akhirnya bercerai, karena campur tangan keluarga laki2 yg tidak ingin anaknya terlibat pada keburukan keluarga isterinya. Sehingga, kiranya masalah pembagian tugas, rumah, materi, pekerjaan, karir, kesiapan membina keluarga adalah nomor sekian setelahnya. ANAK merupakan tujuan, prioritas utama dalam tujuan pernikahan di islam dan indonesia pada umumnya. Di suatu jamaah islam poligami itu bertujuan supaya bisa lahir anak2 yg akan jadi kader penyebaran ajaran faham jamaah itu. Setiap tahun bisa digeber terus u melahirkan tanpa jedah tanpa tenggang 'istirahat', tidak boleh mengatur kelahiran. Semua masalah ini ditimpakan melulu kepada perempuan. Jika ndak bisa punya anak, kurang subur, ya siap untuk bercerai atau diceraikan..... :-( ------------------------------------------------- Selingan : Di milis tetangga sedang sibuk membahas sinetron 'isteri buat suamiku' - Kisah tentang isteri [Inneke] yg tidak bisa punya anak, lantas dia mencari perempuan lain [Febi] untuk bisa dibuahi suaminya agar punya anak, dengan perjanjian setelah anak itu lahir, anak di serahkan kepada Inneke untuk diakui sebagai anak, dan Febi hanya diberi uang yg sangat banyak untuk biaya peminjaman rahimnya dan Febi tidak boleh lagi mengingat-ingat anaknya. Ada yg bilang ini kawin kontrak. Tapi kemudian konflik terjadi yg membuat sinetron berkepanjangan, lantaran Febi tidak bisa dipisahkan dari bayinya dan kemudian ia juga jatuh sayang pada laki2 [Teddy] yg memberinya anak, kemudian Teddy juga ternyata cinta pada Febi. Inneke lah kemudian yg akhirnya paling menderita. Bagaimana ia melihat suaminya lebih memperhatikan Febi... Para perempuan ada yg komentar, mengapa Inneke tidak mengatakan hal yg sebenarnya sebelum menikah, gimana kalo ia tidak bisa punya anak, akan tetap sayangkah suaminya? Mengapa justru Inneke yg giat mencarikan isteri, padahal Teddy sangat cinta pada Inneke, mengapa mereka tidak mengambil saja anak yatim yg bayi untuk diadopsi???? Apakah kalo bayi yatim piatu itu kemungkinan tidak memenuhi syarat bobot bibit bebet...... nggak ketahuan asalnya??? Wassalam l.meilany ----- Original Message ----- From: Jehan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 25, 2006 10:35 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Melajang Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan Assalamu'alaikum ww, Numpang lewat nih Mbak Herni. Menurut saya fenomena melajang di kalangan perempuan sekarang karena keduanya, keterpaksaan yang akhirnya menjadi pilihan. Awalnya sih menurut saya karena kelewatan pada masa mencari jodoh, jadinya nggak dapat jodoh (menurut saya jodoh itu 40 % takdir 60% ikhtiar). Lalu karir juga semakin menarik. Pandangan terhadap laki-laki sebagai suami semakin minor. Ngeri membaca keluh kesah istri yang under pressure dan memimpikan "duni tanpa suami". Maka jadilah melajang sebagai "pilihan yang sulit dihindari". Lalu berusaha defense untuk melawan pandangan awam, bahwa wanita lajang itu juga bisa baik-baik. Bahwa perempuan lajang itu bisa hidup normal tanpa sex. Dsb. Jadi menurut saya ya Mbak, latar belakang masalah melajang itu sendiri memang sudah kusut dari sononya. Jadi bukan muncul begitu saja. Atau sekedar adu argumentasi bahwa perempuan bisa hidup normal tanpa sex. Kalau mau diurai benang kusutnya, menurut saya inti masalahnya adalah adanya ketidaksiapan masyarakat kita menghadapi perubahan jaman. Pandangan tradisional masyarakat tentang apa itu keluarga. Orangtua yang tidak siap mendidik anak-anaknya dalam menghadapi kehidupan berkeluarga. Negara yang tidak memiliki arah dalam membangun masyarakat dan bagaimana menempatkan lembaga keluarga di dalamnya. Dunia pendidikan yang tidak menyentuh dan mengembangkan ilmu-ilmu dunia domestik. Berbagai aspek kehidupan yang tidak ramah keluarga. Dsb. dsb. Nah, kalau kita masuk ke argumentasi hidup tanpa seks. Menurut saya sih bisa bisa saja si perempuan A atau B menjalani hidup normal tanpa seks. Tapi bukan semua perempuan melajang. Para perempuan (dan lelaki) lajang dapat hidup tanpa seks normal. Wasalam, Jehan --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apa hubungannya dng melajang? Apa lantas perempuan yg memilih utk > melajang harus dikonotasikan dng perempuan yg menganut 'free sex'? > Atau memang, argumentasi ini didasari dari persepsi seksualitas dari > si penulis itu sendiri? Maksudnya, manusia itu pasti gak tahan dng > seks sehingga pasti harus dilampiaskan dng berhubungan seksual. Ini yg > kemudian mempengaruhi pandangan perempuan yg memilih utk melajang = > 'free sex'? > > wassalam, > herni Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/