Dibawah ini dari milis PKS.  Nampaknya berita dari web swaramuslim yg
terkenal provokatif dan tidak balance dalam pemberitaan.  Nampaknya antara
kelompok oom Hartono dengan LDII sudah mulai memasuki tahap kekerasan di
lapangan.

Yah, seperti yg sudah kita duga kemarin.  Dan semacam ini akan menjadi
makanan kita sehari hari, ada di depan mata kita, dan mungkin diamini oleh
banyak ulama dan mereka yang megneku beragama dengan kuat.

salam,
Ari Condro

===

Di bekasi juga sedang terjadi saat ini dimana seorang ustadz dari dewan
dakwah di ajukan ke pengadilan oleh pentolan LDII, LDII sedang menyerang
orang
yg menggugat mereka



Laporan Abul Hasan Assolowi

ALIRAN sesat LDII pamer kekerasan dengan mengerahkan 5000 lebih massa
LDII, mengepung tabligh akbar di masjid, berupaya menggelandang
penceramahnya, memukuli para panitia, merampas tas penceramah dengan
isinya buku-buku dengan berat sekitar 10 kilogram, menghancukan
berkas-berkas milik penceramah, dan melempari mobil polisi yang
menyelamatkan penceramah.

Empat orang yang mendampingi penceramah untuk diselamatkan menuju ke
Polres Karanganyar Solo, Jawa Tengah, dipukuli perusuh dari aliran sesat
LDII. Panitia yang dipukuli di antaranya Mulyono, Jumadi, Fadlun Ali,
dan Salim. Bahkan ketika penceramah sudah masuk mobil polisi pun massa
aliran sesat LDII itu melempari mobil polisi.

Tindak kekerasan, menghalangi dakwah Islam bahkan berbau makar itu semua
digerakkan secara langsung oleh pentolan-pentolan aliran sesat LDII di
antaranya Syamsul Bahri ketua LDII Surakarta (Solo), Rahib Samsul Alam
yang mengaku dari LDII Sukoharjo, Sutrimo ketua LDII Karanganyar, dan
Khoiri dari LDII Karanganyar.

Peristiwa pamer kekerasan aliran sesat LDII itu mengakibatkan acara
tabligh akbar di Masjid Agung Karanganyar Solo, Jawa Tengah, Ahad 26
Maret 2006M (25 Shafar 1427H), diakhiri lebih awal. Sedianya acara
Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh FKAM (Forum Komunikasi Aktivis
Masjid) Karanganyar ini berlangsung pukul 08:00 wib sampai dhuhur
(sekitar jam 12:00 wib), namun karena masjid sudah dikepung oleh massa
aliran sesat LDII lebih dari 5000 orang, maka pengajian umum ini
diakhiri pukul 10.15. Pembahasan dalam tabligh akbar ini berjudul
Membongkar Aliran dan Paham Sesat di Indonesia.


Tiada persoalan dalam pengajian

Dua pembicara (Ustadz Hartono Ahmad Jaiz dari LPPI Jakarta dan Ustadz
Abdul Kholiq alumni Al-Azhar Mesir) telah berbicara masing-masing
setengah jam, demikian pula dua pemberi sambutan, dari pihak panitia
Jumadi dan ketua FKAM Pusat di Solo, Ustadz Kalono. Dahlan Rais adik M
Amien Rais (mantan ketua MPR) yang sedianya sebagai pembicara terakhir
tampak belum hadir, mungkin terhalang oleh massa aliran sesat LDII yang
berbaris pagar betis berlapis-lapis di sekitar masjid.

Tabligh akbar itu sendiri berlangsung tenang, tanpa ada kegaduhan.
Pembicara pertama, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz membahas penegakan Tauhid
dan penghancuran kemusyrikan yang kini ada yang berlabel pluralisme
agama, menyamakan semua agama. Selama setengah jam tidak ada masalah
apa-apa. Demikian pula pembicara kedua, Ustadz Abdul Kholiq membahas
asal-usul kesesatan dari 4 golongan yaitu khowarij, rofidhoh (Syi'ah),
qodariyah, dan jabbariyah. Semua pembahasan ini dalam kondisi tenang,
tidak ada masalah di dalam masjid. Namun di halaman masjid berdatangan
orang-orang bertampang sangar, jumlahnya 5000 lebih, mereka turun dari
20 truk dan 50-an kendaraan roda empat lainnya, menuju ke halaman
masjid, langsung mengikuti aba-aba hingga mereka yang berseragam atau
kebanyakan berpakaian hitam dan klawu (abu-abu) ini mengepung masjid
dengan barisan pagar betis berlapis-lapis.

Sebelumnya, ketika pintu gerbang halaman masjid masih tertutup, massa
aliran sesat LDII yang jumlahnya ber-truk-truk itu masuk ke halaman
masjid dengan memanjat pagar. Rupanya kemudian pintu pun dibuka.

Kondisi di dalam masjid lantai dua tempat berceramah mulai mencekam,
panitia mulai sibuk mondar-mandir ke arah moderator, sedang
pentolan-pentolan LDII pun mondar-mandir di arah samping utara, karena
di belahan ruang selatan untuk hadirat (wanita) dengan ditutup pembatas.

Akibatnya, moderator mengakhiri tabligh akbar tanpa dilanjutkan dengan
tanya jawab, karena kondisi sudah mencekam.

Para jama'ah mulai bergerak untuk pulang, namun mereka kaget ketika
melihat di bawah, yaitu di halaman dan seluruh sekitar masjid telah
dikepung oleh massa aliran sesat LDII. Hingga jama'ah yang mau pulang
tidak bisa keluar. Sementara itu orang-orang yang ditengarai sebagai
pengikut aliran sesat LDII tampak tidak mau keluar dari masjid. Hadirin
di dalam ruangan masjid cukup banyak, karena ruangan masjid yang cukup
besar ini baik di dalam maupun di (serambi) luar penuh hadirin, sekitar
1000-an orang.


Tegang, para pentolan LDII mau menggelandang penceramah

Panitia berupaya mengumumkan lewat pengeras suara dengan naik di atas
kursi bahwa pengajian telah selesai, maka hadirin diharap meninggalkan
tempat. Namun panitia ini diganggu oleh pentolan-pentolan aliran sesat
LDII yang sudah mulai merangsek untuk mendekati penceramah.
Pentolan-pentolan aliran sesat LDII makin mendekat kepada penceramah
yang posisinya di dekat mimbar, lalu Samsul Alam pentolan aliran sesat
LDII berupaya menarik tangan penceramah untuk menggelandangnya keluar.
Hanya saja sempat dihalangi oleh para panitia yang rata-rata anak muda.

Kemudian polisi datang ke lantai dua, dan penceramah diupayakan untuk
diselamatkan. Penceramah didampingi para panitia berjalan turun, menuju
halaman, di sana polisi menembus barisan pagar betis ribuan orang massa
aliran sesat LDII. Dalam kondisi polisi sibuk mencarikan jalan untuk
menyelamatkan penceramah itu, orang-orang LDII berupaya untuk menarik
penceramah, memukuli, dan sebagainya, namun terkena para panitia, di
antaranya 4 orang panitia-lah yang terkena pukulan-pukulan ganas massa
aliran sesat LDII.

Perjalanan mengawal penceramah ini sangat menegangkan, berdesak-deskan,
kejar-kejaran, ditingkahi dengan pukulan dari massa aliran sesat LDII.
Tampaknya penceramah kicat-kicat telapak kakinya kepanasan, karena
berjalan di atas aspal tanpa alas kaki, dari masjid ke halaman cukup
panjang dengan memiak (menembus) pagar betis barisan aliran sesat LDII,
menuju jalan tempat mobil polisi diparkir. Begitu penceramah
dikejar-kejar untuk dipukuli dan kena para pengawalnya, lalu dimasukkan
ke mobil, lalu mereka yang dari tadi berupaya mau memukul atau melempar
namun belum sempat, maka dengan ganasnya mereka melempari mobil polisi.


Merampas barang penceramah dan menghancurkan berkas-berkasnya di masjid

Sementara itu berkas-berkas milik penceramah yang dibawa oleh panitia di
dalam masjid, dirampas oleh massa aliran sesat LDII dan mereka hancurkan
di dalam masjid itu, sambil salah seorang dari mereka mengangkat-angkat
Al-Qur'an milik penceramah. Sedang tas berisi buku-buku dan bahan
ceramah seberat sekitar 10 kilogram (karena tampaknya ketika dibawa oleh
panitia, tampak berat) dirampas pula oleh massa aliran sesat LDII.

Penceramah yakni Hartono Ahmad Jaiz diselamatkan polisi, dibawa ke
kantor Polres Kabupaten Karanganyar Solo, berjarak hampir 2 kilometer
dari Masjid Agung. Tidak berapa lama, massa aliran sesat LDII pun
berdatangan ke kantor Polres, namun belasan polisi pun menghadang mereka
di pintu gerbang. Hanya saja pentolan-pentolan aliran sesat LDII itu
tampak masuk pula. Sementara massa LDII berada di jalan sepanjang depan
Polres. Karena banyaknya massa itu, maka jalan di depan polres pun
sementara ditutup.


Menjemur massa

Para pentolan aliran sesat LDII tampaknya belum puas menyiksa 5.000
lebih massanya yang telah dijemur sejak pagi di tempat panas terik,
padahal rata-rata berbaju hitam dan kelabu yang tentu saja menambah
sangat panasnya ke badan. Lalu di depan kantor Polres pun pentolan
aliran sesat pamer kedhaliman yang tampaknya biasa mereka timpakan
kepada massanya (dengan dalih taat amir/pemimpin) untuk bisa dilihat
orang. Di atas aspal dalam bakaran matahari panas terik siang itu,
pentolan aliran sesat LDII tampak memberi aba-aba kepada massanya,
hingga terjadi sahut menyahut antara pentolan LDII dan massanya:

"Bisa diatur atau tidak?!" Seru pentolan LDII.
"Bisaa!" Jawab massa LDII.
"Saya beri aba-aba tiga kali, langsung duduk. Tiga., dua., satu.!" seru
pentolan LDII

Prok, langsung duduk ngedeprok lah massa LDII itu di atas aspal yang
sangat panas. Bisa dibayangkan, mesti mereka kicat-kicat karena
pantatnya melepuh kebakar aspal yang kena panas terik matahari.

Sementara itu di dalam ruangan Polres, tampaknya perundingan antara
pentolan-pentolan aliran sesat LDII yang mengerahkan massa untuk
mengepung tabligh akbar ini dengan pihak penceramah cukup alot, hingga
berjam-jam. Penceramah pun tampak tidak sudi untuk diperlakukan secara
dhalim sebagaimana massa LDII. Bahkan penceramah tampak membalikkan
argumen yang mengakibatkan gelagapannya para pentolan aliran sesat LDII.
Bahkan para pentolan aliran sesat LDII dalam berunding di depan
Wakapolres Kompol Sudarmi, mereka tampak terpukul balik, karena telah
terbukti menggerakkan massa yang mengakibatkan tindakan penghalangan
dakwah, kekerasan dengan pemukulan, perampasan barang-barang milik
penceramah, penghancuran barang milik penceramah, bahkan pelemparan
mobil polisi yang maknanya melawan petugas.

Penceramah juga menawarkan kepada para pentolan aliran sesat LDII untuk
dibacakan teks dari Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir
Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI, bahwa "Beberapa contoh aliran sempalan
Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang
seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama'ah." (Jakarta 12
Februari 2000, Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo,
SA, Mayor Jendral TNI).

Dalam perundingan untuk membuat teks yang harus ditandatangani ketua
LDII Karanganyar dan penceramah, juga tampaknya pihak LDII gelagapan dan
menolak sejadi-jadinya ketika ditulis fakta nyata dan ada penderitanya
di ruangan itu tentang pemukulan, perampasan tas penceramah,
penghancuran berkas-berkas milik penceramah, dan pelemparan mobil polisi
oleh massa LDII. Hingga pembuatan teks untuk ditandatangani berdua
inipun sangat alot. Ini menambah lamanya penyiksaan bagi ribuan massa
LDII yang oleh para pentolannya dijemur sejak pagi di bawah panas terik
matahari, di atas jalan beraspal.

Masyarakat Solo dan sekitarnya, bahkan Jakarta dan berbagai kota, saat
itu pula sudah mendengar kasus kekerasan aliran sesat LDII yang
mengepung acara tabligh akbar itu. Di antaranya kasus tabligh akbar yang
dikepung massa LDII itu diberitakan oleh Radio Elshinta di Jakarta, yang
punya cabang-cabang di kota-kota lain. Maka massa yang anti aliran sesat
LDII pun mulai berdatangan ke Masjid Agung Karanganyar, sementara massa
aliran sesat LDII berkonsentrasi di depan Polres.

Sementara para pentolan aliran sesat LDII di dalam ruangan Polres
gelagapan menghadapi argumen penceramah dan tidak mudah menekan-nekan
seperti menekan bawahannya, ribuan massa LDII yang sudah dijemur
berjam-jam oleh para pentolannya itu sebentar lagi bisa-bisa akan
digrudug oleh orang-orang yang anti aliran sesat LDII yang sudah menuju
ke Masjid Agung Karanganyar. Belum lagi kalau pihak panitia tabligh
akbar menuntut para pentolan aliran sesat LDII itu atas tindakan
kekerasan yang terjadi akibat pengerahan massa yang telah mereka
lakukan, hingga ada pemukulan, perampasan, penghancuran barang milik
penceramah, penggangguan dakwah Islamiyah dan lain-lain. Walaupun saat
itu belum sempat dibicarakan, namun masalah besar ini tentunya menjadi
cacatan tebal bagi para panitia, baik di cabangnya Karanganyar maupun di
Solo, bahkan bagi umat Islam pada umumnya yang sudah tahu sesatnya LDII,
tipuannya, dan sangarnya.

Pengerahan ribuan massa itu tidak bisa menolong sama sekali terhadap
para pentolan LDII yang berupaya menekan penceramah namun malah
dibalikkan dengan argumentasi, silahkan kalian membuat jawaban terhadap
tulisan saya, nanti saya baca, baru saya tela'ah tulisan saya, kalau
memang salah, maka saya bersedia mempertimbangkan untuk meralatnya,"
kata Hartono Ahmad Jaiz. Karena yang ditulis Hartono, menurutnya, telah
berlandaskan pada:


Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat: Bahwa ajaran Islam Jama'ah,
Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang
sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya
itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu
kestabilan negara. (Jakarta, 06 Rabiul Awwal 1415H/ 13 Agustus 1994M,
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Ketua Umum: K.H. Hasan Basri,
Sekretaris Umum: H.S. Prodjokusumo.


Fatwa Majelis Ulama DKI Jakarta: Bahwa ajaran Islam Jama'ah, Darul
Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat
bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu
adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu
kestabilan negara. (Jakarta, 20 Agustus 1979, Dewan Pimpinan Majelis
Ulama DKI Jakarta, K.H. Abdullah Syafi'ie ketua umum, H. Gazali Syahlan
sekretaris umum.


Pelarangan Islam Jama'ah dengan nama apapun dari Jaksa Agung tahun 1971:
Surat Keputusan Jaksa Agung RI No: Kep-089/D.A./10/1971 tentang:
Pelarangan terhadap Aliran- Aliran Darul Hadits, Djama'ah jang bersifat/
beradjaran serupa. Menetapkan: Pertama: Melarang aliran Darul Hadits,
Djama'ah Qur'an Hadits, Islam Djama'ah, Jajasan Pendidikan Islam
Djama'ah (JPID), Jajasan Pondok Peantren Nasional (JAPPENAS), dan
aliran-aliran lainnya yang mempunyai sifat dan mempunjai adjaran jang
serupa itu di seluruh wilajah Indonesia. Kedua: Melarang semua adjaran
aliran-aliran tersebut pada bab pertama dalam keputusan ini jang
bertentangan dengan/ menodai adjaran-adjaran Agama. Ketiga: Surat
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan:
Djakarta pada tanggal: 29 Oktober 1971, Djaksa Agung R.I. tjap. Ttd
(Soegih Arto).


Buku-buku LPPI tentang Bahaya Islam Jama'ah, Lemkari, LDII (1999); Akar
Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah (2004) .


Teks pidato Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama Ir. Soetomo, SA,
Mayor Jenderal TNI bahwa "Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang
bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti:
Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama'ah." (Jakarta 12 Februari 2000,
Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo, SA, Mayor
Jendral TNI).


Ribuan massa dijemur tanpa guna

Entah karena takut digrudug oleh umat Islam yang anti aliran sesat LDII,
atau karena sudah tidak ada gunanya lagi dalam membantu para
pentolannya, atau karena diharapkan bubar oleh pihak keamanan, walaupun
para pentolan LDII masih gelagapan menghadapi masalah di dalam kantor
Polres, namun massa LDII dibubarkan sekitar pukul 13.30, setelah mereka
dijemur berjam-jam di bawah terik matahari.

Sebelum itu, massa LDII yang masih rasional, mereka tampak memilih
"melarikan diri" dari tekanan yang biasa disebut dengan taat amir atau
pimpinan itu, daripada terbakar di bawah terik matahari berjam-jam. Maka
mereka naik bus atau kendaraan umum lainnya untuk pulang. Namun jama'ah
yang terlalu patuh dan bahkan takut kepada para pentolannya, maka
menjadi pemandangan aneh, yaitu massa poyang- payingan, ngetan-ngulon
grudag-grudug ora karuhan (terombang-ambing, ke barat -arah Masjid Agung
-ke timur -arah Polres, berbondong-bondong tidak tentu tujuan).

Masyarakat memandangnya aneh, kenapa mereka jadi begitu. Ternyata,
mereka adalah massa LDII yang ketinggalan truk-truk yang tadi
mengangkutnya. Lha kalau mereka tidak membawa duit, sedangkan perut
lapar dan tenggorokan haus (itu pasti), masih pula rumahnya jauh,
misalnya, bagaimana? Karena ada khabar bahwa massa LDII ini didatangkan
dari 26 daerah (Jawa Tengah ada 35 kabupaten). Itulah, nasib orang-orang
yang tertindas tetapi nrimo (menerima saja), maka akibatnya mereka
keplantrang dan makin sengsara.

Perundingan antara para pentolan LDII dengan penceramah di Polres itu
baru berakhir sekitar pukul 15.

Perundingan itu berakhir dengan penandatanganan teks islah antara
Hartono Ahmad Jaiz dengan Drs. Sutrimo, MSi (Ketua LDII Kab
Karanganyar).

Pihak LDII berjanji akan mencari tas penceramah dan isinya yang dirampas
oleh massa. Adapun yang dihancurkan, maka mereka tidak berkomentar.

Kasus penggangguan dakwah secara main kasar seperti itu telah
berkali-kali dilakukan oleh aliran sesat LDII di berbagai tempat. Ini
sama dengan menggali kuburnya sendiri. Kapan-kapan ketika waktunya sudah
tepat, maka bisa jadi umat Islam tidak mengulur waktu lagi untuk melibas
aliran sesat yang bermodal kekerasan, tipuan, dan main paksa ini hingga
untuk membuat perhitungan. Sebelum mereka lebih besar lagi dan
membahayakan masyarakat. Kasus seperti dirusaknya rumah dan tempat
ibadah LDII oleh massa di Lombok Timur cukup menjadi pelajaran. Di
antara beritanya sebagai berikut:

Jamaah LDII Mengungsi ke Pulau Jawa


Lombok Timur, CyberNews.

Puluhan jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah
diberangkatkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa dengan menggunakan dua
unit bus. Mereka memilih mengungsi sementara di rumah keluarganya yang
tersebar di Pulau Jawa setelah beberapa hari terpaksa mengungsi di aula
Mapolres Lombok Timur.

Para pengikut LDII terpaksa mengungsi ke Mapolres Lombok Timur setelah
massa melakukan aksi pengrusakan terhadap rumah dan tempat ibadah aliran
keagamaan tersebut beberapa pekan lalu.

Kapolres Lombok Timur AKBP MA Wiguna menjelaskan, keinginan mengungsi ke
Pulau Jawa tersebut berasal dari para jamaah LDII sendiri. "Meskipun
aparat telah memberikan perlindungan dan menjamin tidak ada serangan
terhadap mereka, tetapi tetap memilih ke luar sementara dari Lombok
Timur," ujarnya, Minggu (6/10).

Seperti juga jamaah Ahmadiyah, yang sebelumnya juga mengungsi di
Mapolres Lombok Timur, akhirnya memilih dievakuasi ke Mataram dan kini
ditampung di Asrama Transito milik Dinas Transmigrasi Nusa Tenggara
Barat.

Keinginan mereka ke luar sementara dari Lombok Timur tersebut untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga merasa tidak mungkin
terus bertahan di pengungsian terutama Mapolres Lombok Timur.

Mengenai rumah dan harta benda mereka yang tertinggal, Kapolres
mengatakan, diserahkan pengamanannya kepada aparat kepolisian yang
selanjutnya dikoordinasikan dengan aparat desa setempat.
"
Pokoknya harta benda mereka yang ditinggal sementara itu akan dijaga.
Dan masyarakat setempat juga ikut membantu mengamankannya agar tidak
sampai dijarah orang lain," katanya. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah
daerah setempat masih terus melakukan upaya penyelesaian secara damai.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pengrusakan terhadap aset pengikut
LDII dan Ahmadiyah di Lombok Timur terkait dengan ajaran yang
dilaksanakan aliran tersebut yang dianggap menyimpang dari Islam.

Meskipun pihak Kejaksaan Negeri Selong dan pemerintah daerah setempat
telah melarangnya, namun jamaah Ahmadiyah dan LDII tetap melakukan
aktivitasnya. Hal ini yang menyulut kemarahan warga setempat.

Sementara itu Walikota Mataram HM Ruslan mengatakan, pihaknya tidak
melarang warga Ahmadiyah maupun Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
tinggal di kota ini. Hanya saja hal itu dilakukan dengan persyaratan.

HM Ruslan kepada wartawan di Mataram, Sabtu, menjelaskan, persyaratan
utama yang harus dipenuhi oleh warga Ahmadiyah dan LDII adalah kembali
ke ajaran Islam. Di samping itu, mereka tidak boleh menghasut atau
mengajak masyarakat untuk mengikuti ajarannya dan harus tunduk kepada
berbagai peraturan di mana mereka tinggal. (ntr/snc/cn05)) Suara
Merdeka, Minggu, 6/10/02 : 11.25 WIB).


Kesesatan, kekerasan, dan penghalangan dakwah yang dilakukan oleh aliran
sesat LDII sudah nyata. Namun ketika diajukan argumentasi tentang
kesesatan dan tipuan-tipuannya, justru mereka menuduh pemberi peringatan
kepada masyarakat itu sebagai pemecah belah umat. Padahal, perusakan
umat yang nyata itu justru LDII lah pelakunya, sampai-sampai salam pun
tak mereka jawab. Tidak ada jalan lain kecuali melibas aliran sesat yang
sudah nyata berbahaya ini sebelum sangat membesar, yang tentu lebih
sulit untuk menghadapinya. Bila tidak, maka bentrokan massa kemungkinan
bisa terjadi di mana-mana, bila antisipasi berupa pemberlakuan
pelarangan secara intensip terlena ditegakkan.





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke