Dibawah ini dari milis PKS. Nampaknya berita dari web swaramuslim yg terkenal provokatif dan tidak balance dalam pemberitaan. Nampaknya antara kelompok oom Hartono dengan LDII sudah mulai memasuki tahap kekerasan di lapangan.
Yah, seperti yg sudah kita duga kemarin. Dan semacam ini akan menjadi makanan kita sehari hari, ada di depan mata kita, dan mungkin diamini oleh banyak ulama dan mereka yang megneku beragama dengan kuat. salam, Ari Condro === Di bekasi juga sedang terjadi saat ini dimana seorang ustadz dari dewan dakwah di ajukan ke pengadilan oleh pentolan LDII, LDII sedang menyerang orang yg menggugat mereka Laporan Abul Hasan Assolowi ALIRAN sesat LDII pamer kekerasan dengan mengerahkan 5000 lebih massa LDII, mengepung tabligh akbar di masjid, berupaya menggelandang penceramahnya, memukuli para panitia, merampas tas penceramah dengan isinya buku-buku dengan berat sekitar 10 kilogram, menghancukan berkas-berkas milik penceramah, dan melempari mobil polisi yang menyelamatkan penceramah. Empat orang yang mendampingi penceramah untuk diselamatkan menuju ke Polres Karanganyar Solo, Jawa Tengah, dipukuli perusuh dari aliran sesat LDII. Panitia yang dipukuli di antaranya Mulyono, Jumadi, Fadlun Ali, dan Salim. Bahkan ketika penceramah sudah masuk mobil polisi pun massa aliran sesat LDII itu melempari mobil polisi. Tindak kekerasan, menghalangi dakwah Islam bahkan berbau makar itu semua digerakkan secara langsung oleh pentolan-pentolan aliran sesat LDII di antaranya Syamsul Bahri ketua LDII Surakarta (Solo), Rahib Samsul Alam yang mengaku dari LDII Sukoharjo, Sutrimo ketua LDII Karanganyar, dan Khoiri dari LDII Karanganyar. Peristiwa pamer kekerasan aliran sesat LDII itu mengakibatkan acara tabligh akbar di Masjid Agung Karanganyar Solo, Jawa Tengah, Ahad 26 Maret 2006M (25 Shafar 1427H), diakhiri lebih awal. Sedianya acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh FKAM (Forum Komunikasi Aktivis Masjid) Karanganyar ini berlangsung pukul 08:00 wib sampai dhuhur (sekitar jam 12:00 wib), namun karena masjid sudah dikepung oleh massa aliran sesat LDII lebih dari 5000 orang, maka pengajian umum ini diakhiri pukul 10.15. Pembahasan dalam tabligh akbar ini berjudul Membongkar Aliran dan Paham Sesat di Indonesia. Tiada persoalan dalam pengajian Dua pembicara (Ustadz Hartono Ahmad Jaiz dari LPPI Jakarta dan Ustadz Abdul Kholiq alumni Al-Azhar Mesir) telah berbicara masing-masing setengah jam, demikian pula dua pemberi sambutan, dari pihak panitia Jumadi dan ketua FKAM Pusat di Solo, Ustadz Kalono. Dahlan Rais adik M Amien Rais (mantan ketua MPR) yang sedianya sebagai pembicara terakhir tampak belum hadir, mungkin terhalang oleh massa aliran sesat LDII yang berbaris pagar betis berlapis-lapis di sekitar masjid. Tabligh akbar itu sendiri berlangsung tenang, tanpa ada kegaduhan. Pembicara pertama, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz membahas penegakan Tauhid dan penghancuran kemusyrikan yang kini ada yang berlabel pluralisme agama, menyamakan semua agama. Selama setengah jam tidak ada masalah apa-apa. Demikian pula pembicara kedua, Ustadz Abdul Kholiq membahas asal-usul kesesatan dari 4 golongan yaitu khowarij, rofidhoh (Syi'ah), qodariyah, dan jabbariyah. Semua pembahasan ini dalam kondisi tenang, tidak ada masalah di dalam masjid. Namun di halaman masjid berdatangan orang-orang bertampang sangar, jumlahnya 5000 lebih, mereka turun dari 20 truk dan 50-an kendaraan roda empat lainnya, menuju ke halaman masjid, langsung mengikuti aba-aba hingga mereka yang berseragam atau kebanyakan berpakaian hitam dan klawu (abu-abu) ini mengepung masjid dengan barisan pagar betis berlapis-lapis. Sebelumnya, ketika pintu gerbang halaman masjid masih tertutup, massa aliran sesat LDII yang jumlahnya ber-truk-truk itu masuk ke halaman masjid dengan memanjat pagar. Rupanya kemudian pintu pun dibuka. Kondisi di dalam masjid lantai dua tempat berceramah mulai mencekam, panitia mulai sibuk mondar-mandir ke arah moderator, sedang pentolan-pentolan LDII pun mondar-mandir di arah samping utara, karena di belahan ruang selatan untuk hadirat (wanita) dengan ditutup pembatas. Akibatnya, moderator mengakhiri tabligh akbar tanpa dilanjutkan dengan tanya jawab, karena kondisi sudah mencekam. Para jama'ah mulai bergerak untuk pulang, namun mereka kaget ketika melihat di bawah, yaitu di halaman dan seluruh sekitar masjid telah dikepung oleh massa aliran sesat LDII. Hingga jama'ah yang mau pulang tidak bisa keluar. Sementara itu orang-orang yang ditengarai sebagai pengikut aliran sesat LDII tampak tidak mau keluar dari masjid. Hadirin di dalam ruangan masjid cukup banyak, karena ruangan masjid yang cukup besar ini baik di dalam maupun di (serambi) luar penuh hadirin, sekitar 1000-an orang. Tegang, para pentolan LDII mau menggelandang penceramah Panitia berupaya mengumumkan lewat pengeras suara dengan naik di atas kursi bahwa pengajian telah selesai, maka hadirin diharap meninggalkan tempat. Namun panitia ini diganggu oleh pentolan-pentolan aliran sesat LDII yang sudah mulai merangsek untuk mendekati penceramah. Pentolan-pentolan aliran sesat LDII makin mendekat kepada penceramah yang posisinya di dekat mimbar, lalu Samsul Alam pentolan aliran sesat LDII berupaya menarik tangan penceramah untuk menggelandangnya keluar. Hanya saja sempat dihalangi oleh para panitia yang rata-rata anak muda. Kemudian polisi datang ke lantai dua, dan penceramah diupayakan untuk diselamatkan. Penceramah didampingi para panitia berjalan turun, menuju halaman, di sana polisi menembus barisan pagar betis ribuan orang massa aliran sesat LDII. Dalam kondisi polisi sibuk mencarikan jalan untuk menyelamatkan penceramah itu, orang-orang LDII berupaya untuk menarik penceramah, memukuli, dan sebagainya, namun terkena para panitia, di antaranya 4 orang panitia-lah yang terkena pukulan-pukulan ganas massa aliran sesat LDII. Perjalanan mengawal penceramah ini sangat menegangkan, berdesak-deskan, kejar-kejaran, ditingkahi dengan pukulan dari massa aliran sesat LDII. Tampaknya penceramah kicat-kicat telapak kakinya kepanasan, karena berjalan di atas aspal tanpa alas kaki, dari masjid ke halaman cukup panjang dengan memiak (menembus) pagar betis barisan aliran sesat LDII, menuju jalan tempat mobil polisi diparkir. Begitu penceramah dikejar-kejar untuk dipukuli dan kena para pengawalnya, lalu dimasukkan ke mobil, lalu mereka yang dari tadi berupaya mau memukul atau melempar namun belum sempat, maka dengan ganasnya mereka melempari mobil polisi. Merampas barang penceramah dan menghancurkan berkas-berkasnya di masjid Sementara itu berkas-berkas milik penceramah yang dibawa oleh panitia di dalam masjid, dirampas oleh massa aliran sesat LDII dan mereka hancurkan di dalam masjid itu, sambil salah seorang dari mereka mengangkat-angkat Al-Qur'an milik penceramah. Sedang tas berisi buku-buku dan bahan ceramah seberat sekitar 10 kilogram (karena tampaknya ketika dibawa oleh panitia, tampak berat) dirampas pula oleh massa aliran sesat LDII. Penceramah yakni Hartono Ahmad Jaiz diselamatkan polisi, dibawa ke kantor Polres Kabupaten Karanganyar Solo, berjarak hampir 2 kilometer dari Masjid Agung. Tidak berapa lama, massa aliran sesat LDII pun berdatangan ke kantor Polres, namun belasan polisi pun menghadang mereka di pintu gerbang. Hanya saja pentolan-pentolan aliran sesat LDII itu tampak masuk pula. Sementara massa LDII berada di jalan sepanjang depan Polres. Karena banyaknya massa itu, maka jalan di depan polres pun sementara ditutup. Menjemur massa Para pentolan aliran sesat LDII tampaknya belum puas menyiksa 5.000 lebih massanya yang telah dijemur sejak pagi di tempat panas terik, padahal rata-rata berbaju hitam dan kelabu yang tentu saja menambah sangat panasnya ke badan. Lalu di depan kantor Polres pun pentolan aliran sesat pamer kedhaliman yang tampaknya biasa mereka timpakan kepada massanya (dengan dalih taat amir/pemimpin) untuk bisa dilihat orang. Di atas aspal dalam bakaran matahari panas terik siang itu, pentolan aliran sesat LDII tampak memberi aba-aba kepada massanya, hingga terjadi sahut menyahut antara pentolan LDII dan massanya: "Bisa diatur atau tidak?!" Seru pentolan LDII. "Bisaa!" Jawab massa LDII. "Saya beri aba-aba tiga kali, langsung duduk. Tiga., dua., satu.!" seru pentolan LDII Prok, langsung duduk ngedeprok lah massa LDII itu di atas aspal yang sangat panas. Bisa dibayangkan, mesti mereka kicat-kicat karena pantatnya melepuh kebakar aspal yang kena panas terik matahari. Sementara itu di dalam ruangan Polres, tampaknya perundingan antara pentolan-pentolan aliran sesat LDII yang mengerahkan massa untuk mengepung tabligh akbar ini dengan pihak penceramah cukup alot, hingga berjam-jam. Penceramah pun tampak tidak sudi untuk diperlakukan secara dhalim sebagaimana massa LDII. Bahkan penceramah tampak membalikkan argumen yang mengakibatkan gelagapannya para pentolan aliran sesat LDII. Bahkan para pentolan aliran sesat LDII dalam berunding di depan Wakapolres Kompol Sudarmi, mereka tampak terpukul balik, karena telah terbukti menggerakkan massa yang mengakibatkan tindakan penghalangan dakwah, kekerasan dengan pemukulan, perampasan barang-barang milik penceramah, penghancuran barang milik penceramah, bahkan pelemparan mobil polisi yang maknanya melawan petugas. Penceramah juga menawarkan kepada para pentolan aliran sesat LDII untuk dibacakan teks dari Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI, bahwa "Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama'ah." (Jakarta 12 Februari 2000, Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI). Dalam perundingan untuk membuat teks yang harus ditandatangani ketua LDII Karanganyar dan penceramah, juga tampaknya pihak LDII gelagapan dan menolak sejadi-jadinya ketika ditulis fakta nyata dan ada penderitanya di ruangan itu tentang pemukulan, perampasan tas penceramah, penghancuran berkas-berkas milik penceramah, dan pelemparan mobil polisi oleh massa LDII. Hingga pembuatan teks untuk ditandatangani berdua inipun sangat alot. Ini menambah lamanya penyiksaan bagi ribuan massa LDII yang oleh para pentolannya dijemur sejak pagi di bawah panas terik matahari, di atas jalan beraspal. Masyarakat Solo dan sekitarnya, bahkan Jakarta dan berbagai kota, saat itu pula sudah mendengar kasus kekerasan aliran sesat LDII yang mengepung acara tabligh akbar itu. Di antaranya kasus tabligh akbar yang dikepung massa LDII itu diberitakan oleh Radio Elshinta di Jakarta, yang punya cabang-cabang di kota-kota lain. Maka massa yang anti aliran sesat LDII pun mulai berdatangan ke Masjid Agung Karanganyar, sementara massa aliran sesat LDII berkonsentrasi di depan Polres. Sementara para pentolan aliran sesat LDII di dalam ruangan Polres gelagapan menghadapi argumen penceramah dan tidak mudah menekan-nekan seperti menekan bawahannya, ribuan massa LDII yang sudah dijemur berjam-jam oleh para pentolannya itu sebentar lagi bisa-bisa akan digrudug oleh orang-orang yang anti aliran sesat LDII yang sudah menuju ke Masjid Agung Karanganyar. Belum lagi kalau pihak panitia tabligh akbar menuntut para pentolan aliran sesat LDII itu atas tindakan kekerasan yang terjadi akibat pengerahan massa yang telah mereka lakukan, hingga ada pemukulan, perampasan, penghancuran barang milik penceramah, penggangguan dakwah Islamiyah dan lain-lain. Walaupun saat itu belum sempat dibicarakan, namun masalah besar ini tentunya menjadi cacatan tebal bagi para panitia, baik di cabangnya Karanganyar maupun di Solo, bahkan bagi umat Islam pada umumnya yang sudah tahu sesatnya LDII, tipuannya, dan sangarnya. Pengerahan ribuan massa itu tidak bisa menolong sama sekali terhadap para pentolan LDII yang berupaya menekan penceramah namun malah dibalikkan dengan argumentasi, silahkan kalian membuat jawaban terhadap tulisan saya, nanti saya baca, baru saya tela'ah tulisan saya, kalau memang salah, maka saya bersedia mempertimbangkan untuk meralatnya," kata Hartono Ahmad Jaiz. Karena yang ditulis Hartono, menurutnya, telah berlandaskan pada: Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat: Bahwa ajaran Islam Jama'ah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 06 Rabiul Awwal 1415H/ 13 Agustus 1994M, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Ketua Umum: K.H. Hasan Basri, Sekretaris Umum: H.S. Prodjokusumo. Fatwa Majelis Ulama DKI Jakarta: Bahwa ajaran Islam Jama'ah, Darul Hadits (atau apapun nama yang dipakainya) adalah ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan penyiarannya itu adalah memancing-mancing timbulnya keresahan yang akan mengganggu kestabilan negara. (Jakarta, 20 Agustus 1979, Dewan Pimpinan Majelis Ulama DKI Jakarta, K.H. Abdullah Syafi'ie ketua umum, H. Gazali Syahlan sekretaris umum. Pelarangan Islam Jama'ah dengan nama apapun dari Jaksa Agung tahun 1971: Surat Keputusan Jaksa Agung RI No: Kep-089/D.A./10/1971 tentang: Pelarangan terhadap Aliran- Aliran Darul Hadits, Djama'ah jang bersifat/ beradjaran serupa. Menetapkan: Pertama: Melarang aliran Darul Hadits, Djama'ah Qur'an Hadits, Islam Djama'ah, Jajasan Pendidikan Islam Djama'ah (JPID), Jajasan Pondok Peantren Nasional (JAPPENAS), dan aliran-aliran lainnya yang mempunyai sifat dan mempunjai adjaran jang serupa itu di seluruh wilajah Indonesia. Kedua: Melarang semua adjaran aliran-aliran tersebut pada bab pertama dalam keputusan ini jang bertentangan dengan/ menodai adjaran-adjaran Agama. Ketiga: Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan: Djakarta pada tanggal: 29 Oktober 1971, Djaksa Agung R.I. tjap. Ttd (Soegih Arto). Buku-buku LPPI tentang Bahaya Islam Jama'ah, Lemkari, LDII (1999); Akar Kesesatan LDII dan Penipuan Triliunan Rupiah (2004) . Teks pidato Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama Ir. Soetomo, SA, Mayor Jenderal TNI bahwa "Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama'ah." (Jakarta 12 Februari 2000, Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI). Ribuan massa dijemur tanpa guna Entah karena takut digrudug oleh umat Islam yang anti aliran sesat LDII, atau karena sudah tidak ada gunanya lagi dalam membantu para pentolannya, atau karena diharapkan bubar oleh pihak keamanan, walaupun para pentolan LDII masih gelagapan menghadapi masalah di dalam kantor Polres, namun massa LDII dibubarkan sekitar pukul 13.30, setelah mereka dijemur berjam-jam di bawah terik matahari. Sebelum itu, massa LDII yang masih rasional, mereka tampak memilih "melarikan diri" dari tekanan yang biasa disebut dengan taat amir atau pimpinan itu, daripada terbakar di bawah terik matahari berjam-jam. Maka mereka naik bus atau kendaraan umum lainnya untuk pulang. Namun jama'ah yang terlalu patuh dan bahkan takut kepada para pentolannya, maka menjadi pemandangan aneh, yaitu massa poyang- payingan, ngetan-ngulon grudag-grudug ora karuhan (terombang-ambing, ke barat -arah Masjid Agung -ke timur -arah Polres, berbondong-bondong tidak tentu tujuan). Masyarakat memandangnya aneh, kenapa mereka jadi begitu. Ternyata, mereka adalah massa LDII yang ketinggalan truk-truk yang tadi mengangkutnya. Lha kalau mereka tidak membawa duit, sedangkan perut lapar dan tenggorokan haus (itu pasti), masih pula rumahnya jauh, misalnya, bagaimana? Karena ada khabar bahwa massa LDII ini didatangkan dari 26 daerah (Jawa Tengah ada 35 kabupaten). Itulah, nasib orang-orang yang tertindas tetapi nrimo (menerima saja), maka akibatnya mereka keplantrang dan makin sengsara. Perundingan antara para pentolan LDII dengan penceramah di Polres itu baru berakhir sekitar pukul 15. Perundingan itu berakhir dengan penandatanganan teks islah antara Hartono Ahmad Jaiz dengan Drs. Sutrimo, MSi (Ketua LDII Kab Karanganyar). Pihak LDII berjanji akan mencari tas penceramah dan isinya yang dirampas oleh massa. Adapun yang dihancurkan, maka mereka tidak berkomentar. Kasus penggangguan dakwah secara main kasar seperti itu telah berkali-kali dilakukan oleh aliran sesat LDII di berbagai tempat. Ini sama dengan menggali kuburnya sendiri. Kapan-kapan ketika waktunya sudah tepat, maka bisa jadi umat Islam tidak mengulur waktu lagi untuk melibas aliran sesat yang bermodal kekerasan, tipuan, dan main paksa ini hingga untuk membuat perhitungan. Sebelum mereka lebih besar lagi dan membahayakan masyarakat. Kasus seperti dirusaknya rumah dan tempat ibadah LDII oleh massa di Lombok Timur cukup menjadi pelajaran. Di antara beritanya sebagai berikut: Jamaah LDII Mengungsi ke Pulau Jawa Lombok Timur, CyberNews. Puluhan jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah diberangkatkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa dengan menggunakan dua unit bus. Mereka memilih mengungsi sementara di rumah keluarganya yang tersebar di Pulau Jawa setelah beberapa hari terpaksa mengungsi di aula Mapolres Lombok Timur. Para pengikut LDII terpaksa mengungsi ke Mapolres Lombok Timur setelah massa melakukan aksi pengrusakan terhadap rumah dan tempat ibadah aliran keagamaan tersebut beberapa pekan lalu. Kapolres Lombok Timur AKBP MA Wiguna menjelaskan, keinginan mengungsi ke Pulau Jawa tersebut berasal dari para jamaah LDII sendiri. "Meskipun aparat telah memberikan perlindungan dan menjamin tidak ada serangan terhadap mereka, tetapi tetap memilih ke luar sementara dari Lombok Timur," ujarnya, Minggu (6/10). Seperti juga jamaah Ahmadiyah, yang sebelumnya juga mengungsi di Mapolres Lombok Timur, akhirnya memilih dievakuasi ke Mataram dan kini ditampung di Asrama Transito milik Dinas Transmigrasi Nusa Tenggara Barat. Keinginan mereka ke luar sementara dari Lombok Timur tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan juga merasa tidak mungkin terus bertahan di pengungsian terutama Mapolres Lombok Timur. Mengenai rumah dan harta benda mereka yang tertinggal, Kapolres mengatakan, diserahkan pengamanannya kepada aparat kepolisian yang selanjutnya dikoordinasikan dengan aparat desa setempat. " Pokoknya harta benda mereka yang ditinggal sementara itu akan dijaga. Dan masyarakat setempat juga ikut membantu mengamankannya agar tidak sampai dijarah orang lain," katanya. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah daerah setempat masih terus melakukan upaya penyelesaian secara damai. Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pengrusakan terhadap aset pengikut LDII dan Ahmadiyah di Lombok Timur terkait dengan ajaran yang dilaksanakan aliran tersebut yang dianggap menyimpang dari Islam. Meskipun pihak Kejaksaan Negeri Selong dan pemerintah daerah setempat telah melarangnya, namun jamaah Ahmadiyah dan LDII tetap melakukan aktivitasnya. Hal ini yang menyulut kemarahan warga setempat. Sementara itu Walikota Mataram HM Ruslan mengatakan, pihaknya tidak melarang warga Ahmadiyah maupun Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tinggal di kota ini. Hanya saja hal itu dilakukan dengan persyaratan. HM Ruslan kepada wartawan di Mataram, Sabtu, menjelaskan, persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh warga Ahmadiyah dan LDII adalah kembali ke ajaran Islam. Di samping itu, mereka tidak boleh menghasut atau mengajak masyarakat untuk mengikuti ajarannya dan harus tunduk kepada berbagai peraturan di mana mereka tinggal. (ntr/snc/cn05)) Suara Merdeka, Minggu, 6/10/02 : 11.25 WIB). Kesesatan, kekerasan, dan penghalangan dakwah yang dilakukan oleh aliran sesat LDII sudah nyata. Namun ketika diajukan argumentasi tentang kesesatan dan tipuan-tipuannya, justru mereka menuduh pemberi peringatan kepada masyarakat itu sebagai pemecah belah umat. Padahal, perusakan umat yang nyata itu justru LDII lah pelakunya, sampai-sampai salam pun tak mereka jawab. Tidak ada jalan lain kecuali melibas aliran sesat yang sudah nyata berbahaya ini sebelum sangat membesar, yang tentu lebih sulit untuk menghadapinya. Bila tidak, maka bentrokan massa kemungkinan bisa terjadi di mana-mana, bila antisipasi berupa pemberlakuan pelarangan secara intensip terlena ditegakkan. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/