http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/07/daerah/2564837.htm

  
Jumlah TKI di KBRI Kuala Lumpur Jauh Melebihi Kapasitas Penampungan 

 


Surabaya, Kompas - Sekretaris Penerangan Kedutaan Besar Republik Indonesia 
Kuala Lumpur Eka A Suripto mengakui, keadaan penampungan tenaga kerja Indonesia 
di KBRI Kuala Lumpur masih memprihatinkan. Kini penampungan itu dihuni 166 
orang, padahal daya tampungnya hanya 80-95 orang.

"Dengan bertambahnya penghuni hingga 166 orang tentunya sudah tidak nyaman lagi 
karena melebihi kapasitas tampung," kata Eka dalam hak jawabnya kepada Kompas, 
Kamis (6/4) kemarin.

Menurut Eka, sebenarnya sudah dilakukan perbaikan penampungan itu dari semula 
hanya dua kamar dan dapat menampung sekitar 40 orang. Perbaikan pada tahun 2004 
itu atas bantuan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla.

"Untuk diketahui, KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Kuala Lumpur 
merupakan satu-satunya perwakilan asing di Malaysia yang memiliki tempat 
penampungan. Hal ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap 
warganya di luar negeri," katanya.

Penyebutan "Kompas"

Dalam kesempatan itu Eka juga mengingatkan, KBRI tidak pernah mengangkat 
Muhammad Iqbal, mahasiswa asal Indonesia di Universitas Kebangsaan Malaysia 
yang juga aktivis International Organization for Migration (IOM), sebagai 
konsuler psikolog pada KBRI Kuala Lumpur.

"Yang bersangkutan diberi akses ke penampungan dalam rangka studi pascasarjana 
dan sekaligus membantu IOM serta KBRI untuk mengidentifikasi korban perdagangan 
manusia dan proses pemulangannya," katanya.

Muhammad Iqbal memang tidak pernah mengklaim dirinya sebagai konsuler psikolog. 
Dia menyatakan sebagai concelling psychologist.

Dia sering diminta pihak KBRI di Kuala Lumpur untuk membantu melakukan 
penyuluhan psikologi kepada para TKI di penampungan. Kalau dalam berita Kompas, 
4 April 2006 (halaman 24), ditulis sebagai "konsuler psikologi", itu adalah 
penyebutan Kompas.

Eka juga membantah pernyataan Iqbal bahwa KBRI mempersulit lembaga swadaya 
masyarakat yang ingin membantu. Menurut Eka, KBRI justru terbuka atas bantuan 
dari pihak mana pun, bahkan jika sanggup memulangkan para TKI karena dana 
pemerintah terbatas. (ano)



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke