Setuju Dok.......!!!!!

Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Cerita ini bahkan mengukuhkan bahwa 
Nabi muhammad bukan orang pemaaf dan
bahkan kejam. Perlu klarifikasi apakah cerita ini sahih. 

-------Original Message------- 

From: [EMAIL PROTECTED] 
Date: 04/13/06 03:14:52 
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED] 
Subject: [zamanku] Hanya Satu untuk Penghujat Nabi, "Vonis Mati!" 

Hanya Satu untuk Penghujat Nabi, "Vonis Mati!" 


Rabu, 12 April 2006 
Di masa Nabi, para penghina Rasulullah "divonis mati". Umat Islam, tidak
perlu membikin karikatur tandingan sebagaimana dilakukan koran Denmark,
Jyllands-Posten, atau koran-koran Eropa lainnya 
Resensi: 

Pers Eropa kembali berulah. Harian Jyllands-Posten, Denmark mengkartunkan
Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya digambar, tetapi juga dilecehkan. Sang
junjungan, diilustrasikan menjadi sosok bersorban lengkap dengan bom aktif
di kepalanya. Tentu ini bukan kebetulan tetapi kesengajaan. 
Arogansi bangsa Eropa, tampak gamblang dari penolakan mereka meminta maaf
kepada umat Islam. Tanpa merasa berdosa, mereka bahkan berlomba-lomba memuat
ulang kartun-kartun itu. Sebut misalnya Norwegia, Perancis, New Zealand, dan
negara-negara Eropa lainnya. Semua atas nama kebebasan dan toleransi. 
Agaknya, Eropa atau Barat kembali menunjukkan Islamophobia. Mereka sangat
arogan dan keterlaluan. Rasulullah SAW yang kita puja digambarkan dengan
sosok pembawa bom di kepala; seolah bahwa Islam adalah agama teroris.
Rasulullah saw juga digambarkan dengan seekor binatang yang nota bene
dagingnya diharamkan oleh Islam untuk dimakan, dan najis pula bagian
tubuhnya; seolah Al-Qur’an, pedoman hidup kita, berasal dari sosok yang
haram dan najis, sekaligus ini bentuk penghinaan pula dan membuat darah kita
mendidih. Tak ada maksud lain dari penistaan ini, kecuali sebuah skenario
untuk kembali menyudutkan Islam. 
Mengapa? Karena bagi Barat, Islam adalah the next enemy. Mereka merasa
berkepentingan untuk menguasai negeri Islam. 
Tentu, umat Islam, tidak akan membikin karikatur serupa untuk membalas.
Karena jelas ini sebuah  pembalasan yang tak berimbang. Hanya ada satu
hukuman berimbang dalam kasus semacam ini: vonis mati. 
Dalam riwayat Ahmad, Jarir meriwayatkan, mengatakan “Dahulu ada seorang
lelaki Islam –yang dia maksud adalah si buta- yang menumpang di rumah
seorang wanita Yahudi. Wanita ini terus menerus mencaci Nabi SAW. suatu
malam, lelaki buta itu mencekik wanita tadi hingga mati. Esoknya, kejadian
itu dilaporkan kepada Nabi SAW. maka beliau memanggil orang-orang untuk
mengusut pembunuhan wanita tersebut. Lalu berdirilah si lelaki buta tadi dan
kemudian menuturkan perihal wanita tadi. Maka beliau menganggap darah wanita
tadi tumpah sia-sia.” 
Dan dari Ibnu `Abbas ra, dia berkata: "Seorang wanita dari kabilah Khathamah
--dia bernama `Ashma' binti Marwan-- mengejek Nabi Saw. melalui sya`ir.
Mendengar ejekan tadi, maka Nabi Saw. berkata pada para sahabatnya: "Siapa
yang siap membereskan wanita itu untukku?" Maka tampil berdiri seorang
lelaki dari kaumnya, dia adalah Umair bin `Adi Al Khatami, lantas berkata: 
Saya ya Rasulullah!" Lalu dia pergi mencari wanita tadi dan kemudian
membunuhnya. Setelah menyelesaikan tugasnya, dia langsung kembali dan
melaporkan kepada baginda Nabi Saw. Nabi Saw.pun kemudian berkata: "Bandot
betina sudah tak lagi menanduk." `Umair menuturkan: "Lalu Nabi Saw.
berpaling kepada para sahabat yang ada di sekelilingnya, dan kemudian
berkata "Apabila kalian ingin melihat seorang lelaki yang menolong Allah dan
Rasul-Nya secara diam-diam tanpa diketahui orang, maka lihatlah kepada
`Umair bin `Adi." 
Hadits di atas memang memiliki konteks yagn khusus di mana supremasi hukum
yang berlaku ketika itu adalah Islam. Islam ketika itu bernaung dalam sebuah
Daulah Islamiyah, sehingga ketika agama dilecehkan, ada institusi yagn
memberikan hukuman. Berbeda dengan sekarang, umat Islam tak memiliki
institusi yang berwibawa untuk melakukan hal itu. Namun, apakah kemudian
dengan ini kita diam seribu bahasa? Tentu tidak! 
Dalam konteks semacam ini, agaknya umat Islam perlu terus suarakan bahwa
syariat Islam mengancam penghujat Nabi dengan hukuman yang sangat keras. Ini
penting, sekurang-kurangnya sebagai seruan moral. Karena dalam banyak kasus
pelecehan agama, hukuman yang diperoleh pelaku biasanya sangat ringan. 
Padahal yang dihujat adalah Nabi kita, pedoman hidup kita, bahkan Allah SWT.
Tuhan kita. Kita juga perlu memberikan pembanding bagi pranata hukum yagn
ada bahwa tidaklah ringan hukuman bagi si penghujat Islam. 
Kepada umat Islam, kejadian ini semestinya menyadarkan kita bahwa Yahudi dan
Nasrani selamanya tidak akan rela hingga kita mengikuti millah mereka.
Bukankah Allah sudah menegaskan: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al-Baqarah: 120). 
Dan, kali ini, bentuk ketidakrelaan mereka bukan berupa ayat, tetapi fakta.
Dan fakta-fakta terus dan terus akan berbicara. Ironisnya, rangkaian
fakta-fakta ini pun belum bisa membuat umat Islam bersatu untuk melawan
makar orang-orang kafir, bukankah Allah akan membalas makar orang-orang
kafir dengan tangan-tangan umat Islam? Bukankah, itu berarti penegasan bahwa
Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama dan memberi kekuatan kepada umat
Islam untuk membalas makar orang-orang kafir?. 
Namun, membaca buku ini agaknya jangan membuat kita terjebak, dan
tersilaukan oleh gemerlap euforia perlawanan dan penentangan atas karikatur
Nabi SAW. Karena, pada saat yang sama kita pun bisa jadi tidak jauh berbeda
dengan Jyllands-Posten. Mengapa demikian? Mari kita simak bersama! (Fery
Irawan) 
Judul Buku : Fatwa Mati buat Penghujat 
Judul Asli : Tanbîhul Ghafilîn `alâ Hukmi Syatimillâhi wad Dîn 
Penulis : Abdul Mun`im Halimah “Abu Bashir” 
Pengantar : KH Athian Ali Muhammad Da’i (Ketua Forum Ulama Umat Indonesia) 
Penerbit : Jazêra, Solo 
Cetakan : Pertama, Maret 2006 
ISBN : 979-26-6300-2 





YAHOO! GROUPS LINKS 

Visit your group "zamanku" on the web. 
  
To unsubscribe from this group, send an email to: 
[EMAIL PROTECTED] 
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 







[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 


    
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

    
    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

    
---------------------------------
  



                
---------------------------------
Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone  calls to 30+ countries for just 2¢/min 
with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke