http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006041101111815
Selasa, 11 April 2006 BURAS Kelaparan Mematikan! H.Bambang Eka Wijaya: "KORBAN meninggal akibat gizi buruk terus meningkat di daerah kita!" tukas Umar. "Maret dan April ini nyaris setiap minggu seorang bocah penderitanya meninggal!" "Itu yang sempat dibawa ke rumah sakit!" timpal Amir. "Yang kucemaskan, korban meninggal di rumah sakit itu hanya puncak gunung es! Di bawah permukaan yang tak terlihat, kondisi gizi buruk dalam masyarakat sesungguhnya sudah jauh lebih kritis dari cerminan jumlah korban yang tercatat!" "Yang pasti itu puncak gunung salju penderitaan rakyat jelata daerah ini!" tegas Umar. "Istilah gizi buruk itu cuma eufemisme atau penghalusan dari kata kelaparan yang mematikan! Hanya dengan menyebut bencana dalam bahasa yang lugas begitu, kita bisa berharap adanya penanganan yang benar-benar serius!" "Aku sependapat!" sambut Amir. "Karena terbukti, dengan istilah yang dihaluskan itu, bencana yang nyata mendera rakyat itu serasa cukup diselesaikan dengan retorika!" "Plus basa-basi sedikit bantuan yang tak berhasil mengurangi jumlah korban! Terbukti, korbannya justru kian banyak!" timpal Umar. "Tapi aku lebih cemas, istilah lugas dan tegas pun tak mampu membuat penguasa atau elite yang punya kewajiban meningkatkan kesejahteraan rakyat merasa terusik untuk melaksanakan dengan benar tanggung jawabnya!" tukas Amir. "Soalnya, sudah sedemikian lama bencana ini melanda daerah ini, yang terjadi bukannya perbaikan, tapi kondisinya justru memburuk seperti terlihat pada frekuensi kematian yang makin tinggi!" "Hal itu terjadi karena banyaknya hiburan dari pusat yang dikucurkan ke rakyat jelata!" timpal Umar. "Pertama ada raskin, 20 kg beras per keluarga per bulan seharga Rp1.000 sekilo! Kedua, ada kompensasi BBM, bantuan langsung tunai (BLT) Rp100 ribu per keluarga per bulan, dan ketiga, berobat gratis di puskesmas atau RSU kelas tiga! Tapi kenyataan membuktikan, semua itu tak cukup! Bencana yang sudah menampakkan gejala sejak dini berlanjut semakin serius!" "Berarti gejalanya harus dilihat secara lebih jeli dan teliti!" sambut Amir. "Pertama soal raskin, banyak di antara mereka tak mampu menebus, sehingga minta tolong orang lain untuk menebuskan dengan jatahnya dibagi dua! BLT yang diterima tiga bulan sekali, saat diterima langsung habis untuk menutupi utang di warung yang telah menunggak berbulan-bulan!" "Jangan-jangan tunggakan di warung pun tak lunas!" tukas Umar. "Sedang berobat gratis, hanya dimanfaatkan setelah jatuh sakit! Padahal kondisi fisiknya sebelum sakit sudah fatal, hingga tak tertolong lagi dengan pengobatan gratis, dan peningkatan gejala gizi buruk--kelaparan yang mematikan--tak terbendung!" "Dari semua tampak, yang diperlukan adalah kepedulian penguasa dan elite yang bukan sekadar retorika dan basa-basi!" tegas Amir. "Tapi, masih bisakah rakyat jelata berharap kepedulian seperti itu?" *** [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/