IMHO,

Sesungguhnya eisegese itulah sumber dari yang exegese.
Selama kita masih membuatnya terdikotomi, bahwa "yang ini" yang bener,
kita sebetulnya terperangkap dalam eisegese.

Kritics-Hermeunetics bagi saya ya salah satu sumber yang sifatnya secara
sendiri tetap eisegese.
Ketika kita taruh di kolam ide, bersama-sama dengan ide yang lain apakah itu
anakronitstik atau yang lain,
kemudian kita bersama-sama kaji kemudian didapat kesimpulan akhir,
derajat kesimpulan akhir itu yang kira-kira lebih dekat ke exegese

Jd bebaskan sebetulnya imajinasinya, seburuk apa pun imajinasi itu..
Tapi ketika kita ingin mewujudkannya, kita harus bicara dalam konteks
jamaah,
karena jamaah itu yang membuatnya menjadi exegese

Salam
Ary


----- Original Message -----
From: "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, April 23, 2006 11:23 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Efek Lokal dan Temporal.


> Mas Arcon,
> Ini baru sisi exegese-nya, yg belum dibahas itu eisegese-nya (ttg ini
> saya merujuk ke posting saya yg lalu, yg kata Mas Ary ternyata dah
> basi ;[   :)
> Membaca secara kritis-hermeneutis juga membantu kita untuk tidak bikin
> statement yang anachronistic (bahasa Indonesianya anakronistik ya?
> tapi ngga ada penjelasan lanjut, refot juga).
>
> I.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > ---------- Forwarded message ----------
> > From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> >
> >
> > (Tulisan ini juga dikirim sebagai reply thread, hanya terpotong dibagian
> > akhir. Lagipula kurasa cocok sbg new thread)
> >
> > Ada yg menarik dari debat BG, Gabriella ttg riba di thread yg
> kupetik ini :
> >
> >
> > Quote:
> > Muhammad mengadopsi praktek Jahudi dan Kristen ini kedalam
> > Islam. Pada waktu itu tidak begitu bermasalah karena: (1) sistem
> > perbankan belum muncul, dan (2) sistem ekonomi yang menjadi
> > pendorong pertumbuhan Islam waktu itu adalah sistem ekonomi
> > yang didorong oleh pampasan perang, dengan demikian azas
> > Produksi dalam masyarakat tidak menjadi bahan pemikiran
> > yang serius. Ini sebenarnya wajar untuk dipikirkan, jika ada
> > harta berlimpah di kota lain dan mudah untuk diserang dan
> > dirampas, untuk apa capek2 berproduksi?
> >
> > Untung sebenarnya orang Jahudi dulu sudah memakai mata-uang,
> > kalau mereka masih melakukan barter tanpa mata uang, maka
> > bisa jadi penggunaan mata uang diharamkan, dan diadopsi oleh
> > Muhammad, jadinya mata uangpun haram. Capeklah seluruh
> > masyarakat harus membawa ayam dan bebek untuk ditukar
> > dengan komputer.
> > (end of quote)
> >
> >
> >
> > Komentar BG ttg fungsi uang dan riba ini adalah salah satu kunci dalam
> > pemahaman sejarah.
> >
> > Sejarah itu harus dilihat dalam konteks.  Konteks lokal (tempat
> terjadinya )
> > dan temporal (waktu terjadinya).   Bukan untuk 'menolong' atau
> 'menghujat'
> > tetapi untuk membaca kenyataan apa adanya.
> >
> > Pengertian 'riba' yg dibahas di konsep bank Islami ini misalnya,
> pengertian
> > riba bagi jaman Muhammad adalah sangat beda dari pengertian kata yg sama
> > (interest rate) untuk jaman sekarang.
> >
> > Dan hal spt ini sulit dibuat padanannya, karena konsep interest rate
> jaman
> > ini belum pernah ada di jaman Muhammad.  Bayangkan menerangkan konsep
> > "internet email address" yg anda pakai se-hari2 kini ke bahasa abad
> 7 (bukan
> > hanya arabia - tetapi juga abad 7 di manapun, eropah, cina, apalagi
> amrika!
> > :P ).  Kesulitannya bukan hanya kata 'email' itu belum ada, tetapi juga
> > konsep apa itu 'internet'.  Satu2nya kata nyambung adalah 'address' --
> > tetapi pengertian 'address' di abad 7 england ya sangat beda dari
> pengertian
> > email address itu sendiri ...
> >
> > Demikian juga dengan konsep riba di al-quran (juga semua konsep kuno di
> > budaya apapun, untuk tidak bias against Islam terus2an).
> >
> > -
> > Bukan hanya itu, ada lagi yg aku ingin tambahkan di kata2 BG diatas
> -- yaitu
> > ttg "jika adaharta berlimpah di kota lain dan mudah untuk diserang dan
> > dirampas, untuk apa capek2 berproduksi?"  yg mungkin ditulis BG secara
> > tounge-in-cheek.
> >
> > Secara konsep juga demikian.  Aturan istri 4 di Islam abad 7 itu
> sudah jauh
> > lebih maju dari aturan perkawinan manapun di abad 7 (yg biasanya ya
> 'tidak
> > ada aturan' atau 'sekuat2nya yg kuat' saja).
> >
> > Bahkan aturan fikh ttg pembagian harta rampogan (20% buat syeikh,
> sisanya
> > boleh digenjot rame2 ..  :P ) itu juga mendingan katimbang aturan
> bajak laut
> > abad 7 di mana2 (navy inggris masih menerapkan aturan bajak laut
> ber-abad2
> > kemudian).
> >
> > Juga soal aturan budak, ketentuan pembebasan dllsb.  Di abad 7 itu sudah
> > 'avant garde'.
> >
> > Malah juga termasuk pembantaian suku2 yahudi di Yathrib (medinah).
> Di abad
> > 7 dan abad2 selanjutnya (baca perang salib dan massacres homicides oleh
> > semua orang) itu adalah tindakan2 'normal'.   Tidak ada anehnya.
> >
> > -
> > Hal2 semacam ini lah yg harus dibaca dari pembacaan suatu
> > kitab-suci.  Karena kitab suci itu adalah 'DNA' nya memeplex agama
> -- semua
> > agama melarang modifikasi pada kitab sucinya secara total.  Maka setelah
> > lewat beberapa abad contoh2 atau parabel yg dipakai penulis kitab
> suci itu
> > jadi kadaluwarsa.   Tidak bisa dibaca literal.
> >
> > Sama seperti dokumen2 sejarah lainnya.  Hukum Hammurabi misalnya, avant
> > garde di jamannya, tetapi kalau ada suku yg mau menerapkannya
> sekarang yg
> > jelas bodoh.  Magna Carta pun demikian.
> > US constitution juga harus amended ber-kali2 -- walau umurnya baru 200
> > tahun.  Semua idea.
> >
> > Pergerakan idea oleh waktu inilah, hal yg perlu dimengerti dalam membaca
> > sejarah.
> >
> > -
> > Implikasinya sekaligus dua sisi: disatu sisi pembacaan dokumen2 kuno itu
> > tidak bisa diterjemahkan secara literal setelah ganti waktu dan ganti
> > tempat.  Ini kritik keras terhadap kaum agamawan literal, bukan
> hanya Islam
> > fundamental, tetapi juga Kristen fundamental (dan inkarnasinya di jaman
> > modern - see US religions, kaum IDers).
> >
> > Sisi kedua adalah, membaca interpretasi kejadian2 itu tidak literal,
> juga
> > tidak bisa menerapkan pemahaman modern -- ini kritik bagi pengkritik
> > agama.  Spt misalnya pembantaian suku yahudi medinah itu lagi. Di
> jaman itu,
> > di Eropa dan Cina bukan hanya di bantai, malah di kanibal sekalian!
> Bukan
> > berarti bahwa ajaran2 spt itu dianjurkan, tetapi juga tidak berarti
> bahwa
> > memahami nya spt melihat kejadian yg sama di jaman ini.
> >
> > Kritik sisi kedua ini jauh lebih sulit, karena indirect.  Misalnya
> mereka yg
> > anti-Islam menggunakan contoh pembantaian yahudi itu sebagai contoh
> > generalisasi 'jeleknya Islam' (ini standar di milis2).   Satu contoh
> sudah
> > dianggap cukup untuk menggugurkan semua, ini konsep dari legalisme
> lawyer
> > modern, bahwa suatu idea gugur jika satu saja bukti bisa diberikan.
>   Kritik
> > semacam ini juga diarahkan ke agama2 lain, tetapi Islam yg paling
> sering.
> >
> > --
> > Sesungguhnya, kenyataan ada diantara kedua titik ekstrim itu.
> > Islam tidak gugur seluruhnya karena Muhammad dulu mengawini Aisyah
> di usia
> > muda (yg di jaman ini termasuk kategori kriminal di banyak
> > negara).  Sebaliknya, tidak tepat lagi memaksakan anak perempuan
> dikawinkan
> > di usia 9 tahun di jaman ini.
> >
> > Demikian juga untuk riba ini.
> > Adalah sangat aneh untuk memaksakan suatu sistem perbankan tanpa
> interest
> > rate !  Dan karena hukum ekonomi itu adalah hukum besi -- maka hal yg
> > mustahil ini hanya akan menimbulkan kemunafikan / kepalsuan, spt fee /
> > expenses yg lebih tinggi dari interest rate.
> >
> > Tidak pula berarti sebaliknya, bahwa karena banyak muslim salah
> faham soal
> > interest rate ini berarti semua banker muslim itu penipu.   Ide bank
> islam
> > ini lebih merupakan ide pemasaran / marketing untuk mencapai suatu
> 'green
> > pasture' kelompok konsumen yg saat ini belum terjangkau perbankan.
> Dalam
> > marketing memang banyak 'penipuan2 lunak'  -- ini yg mixed up diantara
> > konsumen awam.
> >
> > Mau disebut apapun, biaya2 untuk bank itu jelas skalanya.  Mungkin
> bisa saja
> > suatu sistem perbankan yg tidak menggunakan kata 'interest rate' (atau
> > 'bunga bank') tetapi pada level pelaksanaan nya akan sama saja.  Karena
> > sistem ekonomi itu rational.
> >
> > -
> >
> > Memilah2 hal2 semacam ini secara inherent tidak mudah.  Pribadi2
> mempunyai
> > kecenderungan yg ber-beda2, karena upbringing (baca: agama / ideologi)
> > mereka .
> > Ada yg tidak bakalan bisa menerima pendapat dari 'suku lain' - apapun
> > pendapat itu.  Ada yg bisa belajar hal2 baru.  Secara pribadi2 hal2
> semacam
> > itu lumrah2 saja.  Normal.
> >
> > Kenyataan tidak peduli pada hal2 semacam itu.
> > Apapun yg anda percayai / anut, hukum gravitasi akan tetap berjalan
> di bumi
> > ini.  Juga hukum2 geologi, vulaknologi, fisika, kimia dan biologi (baca:
> > evolusi).  Juga hukum2 sosial manusia - dalam batasan2 agregat nya
> -- spt
> > sosiologi politik dan ekonomi.
> >
> > -
> > Dan ini kunci untuk memilah apa yg baik dan jelek dalam pemikiran
> manusia.
> >
> > Tidak bisa dikatakan bahwa suatu agama itu 'jelek' atau 'jahat' secara
> > keseluruhan - karena kata 'agama' itu suatu konsep agregat yg menyangkut
> > jutaan (atau milyardan bagi agama besar) manusia, apalagi oleh
> seseorang yg
> > berdiri di luar sistem.  Knee-jerk reaction spt ini jelas tidak tepat.
> >
> > Tetapi jelas tidak benar pula mempercayai suatu sistem kuno secara
> literal,
> > tanpa peduli pada efek lokal dan temporal.
> >
> > Keseluruhannya tidak mudah.  Bukannya tidak bisa dimengerti.
> >
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 230406
> >
> >
> >
> >
> >
> > Milis 3D (Yahoogroups, Forum Apakabar dan homepage Apakabar)
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
>
>
>
> SPONSORED LINKS Women  Islam  Muslimah
>       Women in islam
>
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>   a..  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
>
>   b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>    [EMAIL PROTECTED]
>
>   c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>
> --------------------------------------------------------------------------
------
>
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke