Ini ana kirim artikel Abah ttg konspirasi
Wassalam
Muammar Qaddhafi yg pk e-mailnya Abah pd mlm/hr Jmt

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
721 Teori Konspirasi

Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis terhadap teori konspirasi jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi dibalik serangan 11 September,  ditolak. Konspirasi di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak. Konspirasi Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan ummat Islam Indonesia, ditolak. Sekonyong-konyong pada 9 Maret 2006 di ruang Diponegoro hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Bambang termakan omongannya sendiri, ibarat melempar bumerang, sinis terhadap teori konspirasi, ujung-ujungnya berteori konspirasi juga.  Menurut Bambang, segala usaha menggolkan RUU Anti Pornografi Pornoaksi (RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia.

Sebelum melanjut, elok kiranya ungkapan "Timur Tengah" ini dikritisi. Kita ini di Indonesia, yang dimmksud dengan "Timur Tengah" bukankah itu di Barat? Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, artinya kepala menyatu dengan kaki. Bagi kita di sini "Timur Tengah" itu di barat. Jadi kalau kita bilang "Timur Tengah" berarti kepala dipenggal dipisah dengan tubuh yang berjejak di tanah Indonesia, kepala ditaruh di Amerika. Kaki berjejak di Indonesia, kepala menjunjung langit Amerika. Ummat Islampun dengan tidak sadar ikut memenggal kepalanya juga. Bagi ummat Islam, camkanlah Firman Allah:
-- YWQD MN SyJRt MBRKt ZYTWNt LA SyRQYt WLA GhRBYt (S. ALNWR, 24:35), dibaca:
-- yu-qadu min syajaratim muba-rakatin zaitu-natil la- syarqiyyatiw wala- gharbiyyatin, artinya:
-- (lampu) itu dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang (tumbuh) tidak di timur dan tidak di barat (S. Cahaya).

Maka "Timur Tengah" sangat patut dan logis diganti dengan "Kawasan Tengah".

Kita lanjutkan. Bambang yang lulusan Universitas Harvard, Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Selanjutnya Bambang dengan teori konspirasinya itu nyeleneh seperti berikut: Konspirasi itu mendorong pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU ini diberlakukan."

Teori yang absurd ini ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, yang berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno Playboy Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka multiparty system, tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan hubungan seks)," katanya. "Dari mana saya dan istri saya bisa belajar posisi-posisi itu kalau bukan dari media porno?"

***

Kita buat juga tandingan teori konspirasi. Yang berdiri di belakang gerakan anti RAA-APP adalah sama dengan konspirasi di belakang kartun penghinaan Nabi Muahammad SAW, yaitu Zionis Amerika seperti yang telah termaktub dalam Seri 715. Ini saya kutip dari Seri 715 tersebut:

Saya melihat masalah kartun Denmark ini tidak terlepas dari continuous warfare yang sedang dijalankan oleh pihak Zionis Amerika.  Kenapa justru munculnya penghinaan ini dari Denmark dan Eropa. Bukan dari Amerika dan Inggris? Kenapa melalui media? kartun? bukannya suatu yang DI LUAR media. Media dunia identik dengan kekuasaan Zionis, yang saat ini sedang bercokol di Amerika. Inilah senjata yang sedang mereka pakai dalam continuous warfare terhadap kita. Kartun Denmark tidak ubahnya, dan satu paket, dengan Playboy Indonesia, dan upaya barat membeli media-media Indonesia. Amerika bisa tampil bak pahlawan, karena dia bukan culprit yang menerbitkan kartun, meski sesungguhnya mereka juga yang ada dibelakang (media) itu. Rakyat Eropa yang pada saat serbuan ke Iraq & Afghanistan, berada dalam posisi pasif (dan sebagian justru anti Amerika), kini diterpaksakan (fait a compli) oleh kartun ini dan kemudian diserang oleh negara2 Islam, untuk sharing pandangan orang-orang Zionis Amerika bahwa "Muslim memang common enemy".

Pada November 1875, pusat gerakan Zionis di Inggris, Fremasonry (di Belanda Vrijmetselarij), mengutus Madame Blavatsky -demikian Helena Balavatsky biasa disebut- ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Sejak awal, organisasi kepanjangan tangan Zionis-Yahudi ini, telah menjadi mesin pendulang dolar bagi gerakan Freemasonry-Vrijmetselarij. Zionisme itu merancang juklatnya dengan  menyebarkan faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu menebar faham Theosofi, suatu waktu menebar dwitunggal: atheisme-komunisme, agnostik-sosialisme, suatu waktu melancarkan tiga-sejoli sekularisme-liberalisme-kapitalisme.

Di luar Amerika, misalnya di Hindia Belanda (setelah merdeka menjadi Indonesia), Blavatsky dikenal sebagai propagandis utama ajaran Theosofi. Pada tahun 1853, saat perjalanannya dari Tibet ke Inggris, Madame Blavatsky pernah mampir di Batavia (Betawi, Jakarta). Selama satu tahun di Batavia, ia mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda.

Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia. Sikap ajaran Theosofi bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, sehingga Theosofi itu memungut dari semua agama yang dianggapnya benar. Salah satu metamorphosis dari kaum Thesofi di Indonesia ialah kelompok yang menamakan diri Islam Liberal, dengan asumsi yang tetap, tidak berubah, bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, yang melahirkan Fiqh Lintas Agama. Diminta kesabaran pembaca menuggu Seri 722 yang insya-Allah akan disajikan pada hari Ahad pekan depan. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 2 April 2006
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
===========================


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
722 Kebebasan Berekspresi

Dalam Seri 721 yang lalu telah dijelaskan konspirasi di belakang masalah kartun Denmark, yaitu itu tidak terlepas dari continuous warfare yang sedang dijalankan oleh pihak Zionis Amerika. Media dunia identik dengan kekuasaan Zionis, yang saat ini sedang bercokol di Amerika. Rakyat Eropa, kecuali Engla Terra, yang pada saat serbuan Bush-Blair ke Iraq & Afghanistan, berada dalam posisi pasif, diterpaksakan oleh kartun ini yang diserang oleh negeri-negeri Muslim, untuk sharing pandangan orang-orang Zionis Amerika bahwa "Muslim memang common enemy".

Kita lihat pula konspirasi dibelakang serbuan Bush-Blair ke Iraq. Pada waktu penyerbuan ke Iraq itu orang-orang sekeliling Bush adalah: Dick Cheney-Wapres, Colin Powell-Menlu, Richard Perle--penasihat utama Bush, Paul Wolfowitz--Deputi Menhan, Ari Fleischer -Jubir resmi Pemerintahan Bush, dll. Mereka itu adalah orang-orang Yahudi aliran keras. Maka penguasaan terhadap Iraq oleh Amerika Serikat adalah juga penguasaan Zionisme atas Iraq. Jadi selain menyangkut penguasaan minyak di Iraq, maka Zionismelah yang memetik keuntungan politik, yaitu Kawasan Tengah berhasil dikepung olehnya. Kekepala-batuan Bush yang tidak mendengarkan protes seluruh dunia, ketidak pedulian Bush akan korban perang penduduk sipil Iraq, dan juga Afghanistan, memperlihatkan karakteristik Zionisme, sikap Yahudi yang menganggap boleh berlaku apa saja terhadap manusia kelas dua, yang mereka sebutkan dengan Joyeem, atau Umami, yang dalam Al Quran disebut Ummi:
-- QALWA LYS 'ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL 'AMRAN, 75), dibaca:
-- qa-lu- laysa 'alayna- fil ummiyyi-na sabi-l (s. ali 'imra-n), artinya: 
-- Mereka berkata tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (3:75). 

Dalam Seri 721 ybl telah dikemukakan pula bahwa Zionisme itu merancang juklatnya dengan  menyebarkan faham-faham yang bermacam-macam yang mereka tebarkan yang berbeda dari masa ke masa, berupa: faham Theosofi, atheisme-komunisme, agnostik-sosialisme,  sekularisme-liberalisme-kapitalisme. Dari pusat gerakan Zionis di Inggris, Fremasonry mengutus Madame Blavatsky (MB) ke New York, dan langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi, sebuah organisasi kepanjangan tangan Zionis-Yahudi. Saat perjalanan MB dari Tibet ke Inggris, MB pernah mampir di Batavia (Betawi). Selama satu tahun di Batavia, MB mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda. Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia. Theosofi bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar. Salah satu metamorphosis dari kaum Theosofi di Indonesia ialah kelompok yang menamakan diri Islam Liberal, dengan asumsi yang tetap, tidak berubah, bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, yang melahirkan Fiqh Lintas Agama.

Seperti disebutkan di atas, Zionisme suatu waktu melancarkan sekularisme-liberalisme-kapitalisme, maka gerakan yang menolak RUU-APP yang mempergunakan peluru/tombak kebebasan berekspresi untuk menembak/menohok RUU-APP tersebut, tidak dapat dilepaskan dari konspirasi lontaran Zionisme berupa liberalisme-kapitalisme. Coba baca tembakan Cokorda Sawitri yang bertemakan: manusia jangan memakan kemanusiaannya. Apa katanya? Bagaimana sih, sebuah negara melakukan intervensi kepada privacy warganegaranya ? Sedih sekali, kami mendengarnya. Ini pun pembunuhan proses kreatif. Kalau proses kreatif dibunuh, bikin sandal pun kita nanti nggak bisa lagi.

"Liberalisme" berasal dari bahasa Latin, liber, yang artinya `bebas' atau `merdeka'.
Hingga penghujung abad ke-18 Masehi, istilah ini terkait erat dengan konsep manusia merdeka. Pakar sejarah Barat biasanya menunjuk motto Revolusi Perancis 1789: kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan (liberté, égalité, et fraternité) sebagai piagam agung (magna charta) liberalisme modern. Prinsip liberalisme yang paling mendasar ialah pernyataan bahwa tunduk kepada otoritas -apapun namanya- adalah bertentangan dengan hak asasi, kebebasan dan harga diri manusia, yakni otoritas yang akarnya, aturannya, ukurannya, dan ketetapannya ada di luar dirinya. Di sini kita mencium bau sophisme dan relativisme ala falsafah Protagoras yang mengajarkan bahwa "manusia adalah ukuran dari segalanya", sebuah doktrin yang kemudian diberhalakan oleh para penganut nihilisme semacam Nietzsche.

Dalam politik, liberalisme dimaknai sebagai sistem di mana negara tidak boleh mencampuri "privacy" warga-negara, negara tidak boleh mencampuri urusan moral individu. Sementara di bidang ekonomi, liberalisme merujuk pada sistem pasar bebas di mana intervensi pemerintah dalam perekonomian tidak dibolehkan sama sekali. Dalam hal ini liberalisme identik dengan kapitalisme. Di wilayah sosial, liberalisme berarti emansipasi perempuan, penyetaraan gender, pupusnya kontrol sosial terhadap individu dan runtuhnya nilai-nilai kekeluargaan. Biarkan perempuan menentukan nasibnya sendiri, tak seorang pun berhak dan boleh memaksa ataupun melarangnya untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan dalam urusan agama, liberalisme mereduksi agama menjadi urusan privat. Maka prinsip amar ma'ruf maupun nahi mungkar bukan saja dinilai tidak relevan, bahkan dianggap bertentangan dengan semangat liberalisme. Asal tidak merugikan pihak lain, orang yang berzina, berseks-bebas, tidak boleh dihukum, jika dilakukan atas dasar suka sama suka. Karena menggusur peran agama dan otoritas wahyu dari wilayah politik, ekonomi, maupun sosial, maka liberalisme dalam hal ini dipadankan dengan sekularisme.

Di dunia Islam virus liberalisme juga berhasil masuk ke kalangan cendekiawan yang konon dianggap sebagai "pembaharu". Mereka yang menjadi liberal antara lain: Rifa`ah at-Tahtawi (1801-1873 M), Qasim Amin (1863-1908 M) dan Ali Abdur Raziq (1888-1966 M) dari Mesir, Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M) dari India.

Di abad keduapuluh muncul pemikir-pemikir yang juga tidak kalah liberal seperti Fazlur Rahman, Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Mohammed Shahrour dan pengikut-pengikutnya di Indonesia yang bersekongkol dalam wadah yang mereka namakan dirinya Jaringan Islam Liberal (JIL), yang pada pokoknya libralisme yang dibungkus oleh kemasan yang kelihatannya Islami. Pemikiran dan pesan-pesan yang dijual para tokoh liberal itu sebenarnya kurang lebih sama saja. Ajaran Islam harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, al-Qur'an dan Hadits mesti dikritisi dan ditafsirkan ulang menggunakan pendekatan historis, hermeneutis dan sebagainya.

Alhasil gerakan yang menembak/menohok RUU APP dengan peluru/tombak kebebasan ekspresi sangatlah terang benderang, bahwa yang berdiri di belakangnya adalah konspirasi Zionisme yang menebarkan liberalisme-kapitalisme. Inilah jawaban pengasuh kolom ini terhadap teori konspirasi dari Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO yang menyatakan bahwa: "Segala usaha menggolkan RUU-APP semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia." WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 9 April 2006
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]


MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ




[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke