Nah sekarang saya balik lagi bertanya, jika saya anggauta "I" Liberal,
kira-kira apa pengaruhnya dengan Sampean? Atau apakah keimanan saya
menjadi tercemar? atau ada implikasi lainnya?

Emang saya tidak bisa balik bertanya?! :D Bikin susah aja buat
pertanyaan kayak main petak umpat begini. Bilang aja, kamu anggota JIL
atau bukan? Biar saya jawabnya jelas dan pertanyaan saya di atas juga
tinggal ganti aja namanya.

Kalau saya ngaku-ngaku anggota JIL, entar saya dijewer Guntur, hehehe.
Namun yang pasti, JIL sebagai komunitas bagi saya sama saja dengan
komunitas-komunitas lainnya. Demikian juga dengan individu-individu,
siapapun juga. Posisi mereka atau komunitasnya di dalam diri saya adalah
setara dimana saya bisa menyatakan setuju atau tidak.

Sekarang Sampean bertanya tentang sesuatu yang bagi saya tidak jelas dan
tidak tahu apa yang harus dijawab. Silahkan cari sendiri apa definisi
liberal dan seperti apa penafsiran Islam yang liberal. Biasanya juga
Sampean posting-posting yang ngenglish juga, bukan?

Jawaban saya hanya singkat, saya pribadi tidak terlalu punya urusan
dengan segala macam atribut dan label. Mau liberal, konservatif,
neoliberal, pragmatis, strukturalis, poststrukturalis, konstruktif,
dekonstruktifis, modernis, postmodernis, mau hijau, putih, merah, ya
terserah aja. Ngga kenyang juga perut saya ngurus label-label itu.

Paling-paling saya membaca tentang label-label itu untuk mengenali
seperti apa sih sebenarnya. Meskipun 1000 kali seseorang mengaku liberal
atau mengaku pembela agama, tidak ada pengaruhnya. Bagi saya, lihat
prilakunya, baik fisik atau pemikiran. Si A mengaku membela agama, tapi
perbuatannya merusak dan meresahkan orang lain, tinggal nilai apa iya
begitu? Si B mengaku melakukan penafsiran Islam yang liberal, lihat
sejauh mana kevalidan metode dan data-data yang ia gunakan. Kalau cuman
melihat ajaran Islam bahwa babi itu haram, kemudian dia merasa babi itu
enak lalu menyatakan bahwa ajaran Islam itu keliru, masa yang enak kok
diharamkan, apa begini liberal?

Saya pikir telaah dan kajiannya tidak sesederhana itu. Jadi kalau
Sampean bertanya, apa saya setuju dengan "Mengembangkan penafsiran Islam
yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta
menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak", tunjukkan mana
penafsiran liberal yang dimaksud agar saya bisa membaca dan
mempelajarinya. Baru Sampean akan berjumpa dengan jawabannya.

Beberapa tahun terakhir (ini sebagai contoh dalam bentuk kasus)
orang-orang ribut dengan lontaran Pak Masdar F. Mas'udi tentang waktu
pelaksanaan haji. Dan keluar tuduhan dan tudingan bermacam-macam.
Kira-kira apa hasil yang dicapai? Padahal sebelum orang ribut-ribut itu,
sudah jauh-jauh tahun sebelumnya beliau sudah melontarkan wacana
tersebut di kalangan terbatas. Seingat saya sekitar tahun 1996 ketika
itu saya sedang aktif membantu Mas Arif Hidayat memoderatori milis KMNU
di egroups (sekarang kmnu2000@yahoogroups.com), pak Masdar mengirimkan
draft kajian wacana tersebut secara lengkap dalam format dokumen dan
mengharapkan kawan-kawan di Mesir untuk mengkaji dan menelitinya. Memang
sayang tidak mendapatkan respon karena kesibukan, ujian, dan lain-lain.

Saya tidak akan mengulas draft tersebut. Hanya berkaitan dengan
pertanyaan Sampean, saya sampaikan bagaimana sikap saya. Lontaran Pak
Masdar ini cukup bagus dan patut disambut secara positif. Dari draft
tersebut bisa dibaca bahwa pandangan itu muncul sebagai respon terhadap
berbagai macam persoalan dalam penyelenggaraan haji. Bahkan seringkali
memakan korban hingga ratusan orang.

Sedang dari sudut agama, dalil-dalil terhadap hukum dan tatalaksana haji
yang berlaku saat ini cukup kuat. Sehingga dalam wacana ini, secara
hukum, tatacara itu yang masih harus berlaku sampai diperoleh kesimpulan
lain dengan dalil-dalil yang valid dan sah (ini catatan dari saya).

Namun ada beberapa bagian yang penting untuk dikemukakan sebagai
starting poin dalam melakukan kajian dari sudut ajaran.

1. Dalil ayat bahwa waktu haji itu pada bulan-bulan yang diketahui.
menurut para ulama, tafsirannya adalah syawal, dzulqa'dah, dan
dzulhijjah.

2. Beberapa ayat setelah ayat pada point pertama terdapat ayat yang
menyatakan bahwa siapa yang ingin mempercepat pada dua hari maka tidak
ada dosa baginya (nafar awal). Dan siapa yang menunda hingga hari
ketiga, maka tidak ada dosa baginya.

Kedua point di atas merupakan dalil ayat yang bersifat global dan
diterangkan dengan prilaku Rasulullah Saw. dan para sahabat. Sehingga
lahirlah tatalaksana seperti yang kita kenal sekarang. Point satu
menunjukkan bahwa pelaksaan haji itu di bulan dzulhijjah dan point dua
pelaksanaan ritual haji pada hari tasyriq.

3. Rasulullah Saw. bersabda bahwa haji adalah (wuquf di) Arafah.

Ini bagian utama tentang pelaksanaan haji. Beberapa pandangan untuk
melakukan pengkajian dimulai dari:

1. Tafsir ulama terhadap ayat pada point pertama adalah bahwa yang
dimaksud dengan asyhur ma'lumat adalah syawal, dulqa'dah, dan
dzulhijjah.

2. Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah berpedoman pada praktik
Rasulullah Saw. Demikian juga ayat pada poin kedua di atas bahwa hari
yang dimaksud adalah hari tasyriq.

Persoalannya, (1) Rasulullah melaksanakan haji hanya sekali, dan kaum
muslimin waktu itu sedikit. (2) Hadis pada poin ketiga tidak menyebutkan
tanggal. (3) Penanggalan Hijriyah dimulai sejak masa Umar ra. (4)
Banyaknya referensi Islam yang hilang dan tidak sampai kepada kita
hingga saat ini dan sebagian besar masih berbentuk manuskrip-manuskrip.

Maka, lontaran ini merupakan wacana yang sangat bagus untuk melakukan
pengkajian dan penelitian lebih mendalam terhadap persoalan tersebut.
Karena itu, saya bersikap apresiatif terhadap lontaran ini dan
kadang-kadang mengajak kawan-kawan, khususnya dari fak. Syariah, untuk
mempelajari dan mendalaminya (sayang tidak ada respon).

Ini hanya sebagian kecil dari draft wacana yang dikirimkan tersebut. Dan
bagian penting yang ingin saya ungkapkan di sini adalah bagaimana saya
bersikap. Saya tidak perduli Pak Masdar itu siapa atau bagaimana. Saya
tidak perduli dari komunitas mana. Saya tidak perduli label apa yang ia
klaim atau orang lekatkan pada dirinya. Saya tidak urus soal itu ketika
mempelajari wacana ini. Jadi mau definisi liberal seperti apa ya
terserah saja.

Sekarang giliran saya menagih Sampean untuk menjawab pertanyaan saya!

Wassalam

Aman

On Fri, 2006-04-28 at 03:53 +0100, jano ko wrote:
> Punten Mas Aman,
>   
>   Sebelum saya menjawab, ijinkan saya bertanya kepada Mas Aman terlebih dahulu, Mas Aman Anggauta "I" Liberal bukan ?, Mas Aman setuju tidak dengan penafsiran Islam yang dianut "I" Liberal yang tertulis dibawah ini ?
>   
>   "Mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak"
>   
>   Menurut Mas Aman, definisi liberal itu apa ?
>   
>   Semoga Mas aman selalu mendapat Cahaya dari Allah yang kita cintai bersama.
>   
>   wassalam.
>   
>  
>
> Aman FatHa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Quote: "Insya Allah ,  Ibnu Abbas, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud
> menafsirkan Al Qur'an berdasarkan Al Qur'an dan Hadis ( silahkan juga
> baca hadis - hadis yang saya posting kemarin yang bicara tentang lebih
> baiknya insan-insan suci pada jaman dahulu )"
>
> Pertanyaan: menafsirkan al-Qur`an berdasarkan al-Qur`an dan Hadits itu
> yang bagaimana? Lalu bagaimana dengan aliran tafsir bi al-ra`yi?
>
> Suatu ketika Ibnu Abbas ra berkata bahwa dia tidak tahu apa arti Faathir
> as-Samawaat, sampai dia bertemu dengan dua orang Arab Badui yang
> terlibat sengketa terhadap sebuah sumur. Salah satunya berkata, "Saya
> yang pertama kali mendapatkannya / membuatnya (menggunakan kata "Ana
> Fathartuhaa"). Setelah mendengar itu, baru Ibnu Abbas ra mengerti apa
> makna kalimat Tuhan di atas.
>
> Kira-kira menurut Mas, Ibnu Abbas ra dalam kasus ini sedang menafsirkan
> al-Qur`an berdasarkan apa?
>
> Terima kasih
>
> Aman




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke