sebuah tulisan yang cukup menarik sekali, yach.. teori kekekalan energi memang semakin menemukan landas pijak yang semakin kokoh, saya jadi makin kesemsem ma si einstein ketika mengatakan bahwa energi itu sama sekali tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat dibuat, juga dengan artikel ini, aku makin sayang ma my mom, yach.. seorang ibu yang telah melahirkan aku ke dunia ini. bagaimanapun keduanya adalah sangat berarti dalam pengalaman hidupku. sekedar berbagi pengalaman -:)
  
  so i wanna dedicate a gift, songs collected by my friend, to mbak lina n to all members. 1) Walk Away (Kelly Clarkson latest single), 2) My Humps (Black Eyed Peas), 3) Check On It (Beyonce), 4) Boyfriend (Ashlee Simpson), 5) Pump It (Black Eyed Peas), 6) Left Outside Alone (Anastacia) & 7) Crazy (Alanis Morissette)
  
  Klik sini je : http://golden-judd.blogspot.com/
  
 
Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  "Ibu, I Miss You So Much"
Jamil Azzaini - Kubik Leadership



Jakarta, Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa
apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita.
Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan
mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita
melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat
balasan berupa keburukan pula. Kali ini izinkan saya menceritakan
sebuah pengalaman pribadi yang terjadi pada 2003.

Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu
rumah sakit di Jakarta. Sudah tiga pekan para dokter belum mampu
mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan.
Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah
terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang
tersambung ke sebuah layar monitor.

Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya.
Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat
ibu". Sayapun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan
setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak
meminta izin saya" Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal
Pak Jamil." "Memang harganya berapa dok?" Tanya saya. Dokter itu
dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik." "Haahh
12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter
itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil".

Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga
puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi.
Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali
lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada
Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan." "Pak
Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta
bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa
kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat
karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba
satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti
obatnya, pak." jawab dokter.

Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat
ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah Ya
Tuhanku... aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-
Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti
akan Engkau balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang
pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku... gerangan
keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan
sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras,
tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku.
Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di
leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku
pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah
menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di
jagat raya ini."

Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan
kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam
keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar
biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya
memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya
ambil uang itu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya
gunakan untuk jajan.

Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata
berkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangku
kualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh
ibuku. Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku
bahwa sayalah yang mengambil uang itu.

Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan
ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka
saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima
adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu
saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu." Setelah menarik
nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di
rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan menanyakan
kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu,
apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua
puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?"

"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil,
duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-
teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon.
Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata
mengalir di pipi.

Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya... yang ngambil uang
itu saya, bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf... saat
nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama
ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik
telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan pernyataanku aku
cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata
yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin
dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh." Setelah memastikan
bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan
dengan memohon doa darinya.

Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan
sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat
pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu
telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan
operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya
merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya
berkata. "Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan
dokter."

Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada diri
sendiri "Ibu, I miss you so much."

Keterangan Penulis:
Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller
KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup.








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....



  SPONSORED LINKS
        Women   Islam   Muslimah
   
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS

   
    Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
   
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
   
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.

   
---------------------------------
 



           
---------------------------------
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke