http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=14545

Senin, 01-Mei-2006, 04:03:53

      Rombak Total Perundangan
      * M Lutfi: Peluang Kerjasama RI-Timteng Bagus
    
    
            Kuwait, Padek-Realisasi kerjasama ekonomi Indonesia dengan negara-negara kaya Timur Tengah (Timteng), seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Persatuan Emirat Arab (PEA), tidak semudah yang dibayangkan sementara pihak. 
    
    





      Selain harus mengerti dan memahami kecenderungan orientasi negara-negara kaya Timteng yang lebih memilih bermain di sektor keuangan dan perbankan serta bursa saham. Beberapa konsekuensi yang harus dituntaskan Indonesia, antara lain, membenahi dan merombak total (overhaul) sejumlah peraturan-perundangan di bidang ekonomi, keuangan, dan perbankan.

      Demikian simpul perbincangan Padang Ekspres dengan Kepala Badan Koordinasi Penamaman Modal (BKPM) M Luthfi di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-rakyat Indonesia akrab menyebut Presiden SBY-kelima negara Timteng yang kaya dan berpengaruh, khususnya Arab saudi, Kuwait, Qatar, dan Persatuan Emirat Arab (PEA) selama 10 hari, seja Selasa (25/4) dan akan berakhir Jumat (5/5).

      "Kita harus pahami situasinya dan kita harus benahi sejumlah infrastruktur sistem perundangan kita. Itu tidak bisa sebentar. (Kalau mau berhasil menarik dana petro dolar ke Indonesia, Red) kita harus bersabar," katanya.

      Pada negara-negara yang dikunjungi, selalu ada agenda dialog Presiden SBY dengan para pengusaha atau pengurus kamar dagang dan industri (Kadin) setempat. Itu pula sebabnya, dalam rombongan Presiden terdapat Kepala BKPM M Luthfi, ketua Kadin Indonesia MS Hidayat, Wakil Ketua DPD-RI Irman Gusman, dan anggota DPR-RI bidang ekonomi, antara lain Didik J Rahbini, selain Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Menakertrans Erman Suparno, Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, Menteri Agama M Maftuh Basyuni, dan Penasehat Presiden untuk Timteng Alwi Shihab.

      Kaya Visi Ekonomi

      Menjawab pertanyaan, Ketua BKPM M Lutfi membenarkan, kalau para pemimpin aristokrat negara-negara Timteng mutakhir, lebih memilih masuk bursa saham dan membeli saham-saham perusahaan berkelas dunia serta deposit uang di jaringan perbankan dunia. "Tidak dapat disalahkan, kalau mereka lebih suka bermain di bursa saham dan deposit uang mereka di perbankan, sebab itu pasti aman. Mereka tidak atau belum terbiasa menjadi entrepreneur atau investasi uangnya kayak pengusaha Cina, misalnya," jelas profesional muda cemerlang asal Pariaman yang masuk tim lingkaran satu SBY.

      Jika mengikuti pemberitaan dan informasi di internet, para pemimpin dan para pengusaha keluarga raja di negara kaya Timteng, seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan PEA, misalnya, mendepositokan uangnya di perbankan barat dan terakhir mereka juga membeli perusahaan-perusahaan berskala di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju di Eropa yang maju ekonomi dan industri perbankannya. Pengusaha dengan kekayaan peringkat ke-6 dunia dari leluarga Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Walid bin Talal al- Saud, misalnya, membeli seperempat (25 persen) saham Citibank.

      Luthfi mengatakan, 25 persen saham Citibank yang dibeli Walid Talal, pernah lebih dahulu ditawarkan kepada pengusaha kakap Indonesia, William Suriawidjaja. "Jangan salah. Sebetulnya, Citibank pernah menawarkan lebih dahulu kepada William Suryawidjaja (konglomerat yang pernah dekat dengan rezim Presiden Soeharto, Red). Tapi, tidak tahu. Kayaknya banyak pikir dan pertimbangan, sehingga transaksi tidak sampai terjadi, dan kemudian saham Citibank yang dijual dan ditawarkan kepada William itu dibeli oleh pengusaha aristokrat Walid talal," kata Luthfi. Upaya Keras Indonesia

      Menurut Ketua BKPM Luthfi, kita jangan berpikir, karena sesama saudara semuslim atau terdapat sejarah solidaritas antara Indonesia dengan negara-negara Timteng kaya dan atau karena Indonesia dengan populasi Muslim terbesar di dunia pada satu negara, Indonesia dan pengusaha Indonesia akan dengan mudah mendapatkan transaksi dengan mereka. "Tidak. Tidak semudah itu," katanya, sambil menambahkan, pemerintah dan pengusaha Indonesia tentu harus mengerti situasinya, agar kita mengetahui pula apa yang harus dan dapat dilakukan untuk menggaet dan menarik petro dolar dari negara-negara kaya tersebut, apalagi dengan harga minyak mentah dunia yang membubung di atas 70 dolar AS per barel.

      Lutfi tidak mengelak ketika kepadanya dikemukakan kalau pemerintah Indonesia dan apalagi pengusaha Indonesia tidak siap untuk menggaet dana negara kaya Timteng ke Indonesia. Mengutip Presiden SBY, Lutfi menegaskan, Indonesia harus melakukan overhaul infrastruktur peraturan perundangan yang memang belum mengakomodasi dan memfasilitasi arus investasi ke Indonesia. Ia menyebut, perlu amandemen undang-undang investasi, perbankan, perpajakan, dan ketenagakerjaan. "Misalnya, berkaitan dengan sistem perekonomiaan dan perbankan syariah, belum terwadahi dalam undang-undang investasi dan perbankan kita," jelasnya.

      Setiap investor, siapa pun mereka (sama ada nonmuslim atau sesama saudara semuslim pun), tambah Luthfi, akan tetap memperhitungkan keamanan uang mereka. Dan, bilamana uang itu diinvestasikan, mereka juga akan menuntut kejelasan dan kepastian sistem dan perundangan yang mengatur sehingga keamanan uang yang diinvestasikan tidak hanya segala urusannya lancar, terutama kembali soal keamanan investasi mereka. "Kalau menurut saya, kita berpikir, upaya menarik investasi dari negara-negara kaya Arab harus tetap memenuhi berbagai persyaratan yang standar dan dengan mengkondisikan dengan baik. Jadi, kita harus kerja keraslah!" pungkasnya. (zas)
    


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke