Terima kasih pak Jano, saya menghargai pak Jano mau menjawab pertanyaan
saya, walaupun pak Jano loncat ke thread lain menanggapi komentar mas He-man
...:)

Coba kita urai lagi pola pikir saya dan pak Jano ya, itu kan hakekat diskusi
di milis, mencoba memahami pola pikir masing-masing dan bisa saling belajar.

Yang saya tahu di WM itu memang ada teman-teman yang non muslim, tapi
mayoritas adalah muslim/muslimah - saya tidak tahu persis jumlah anggotanya
sekarang, 2000-an? Tidak semuanya aktif ngobrol kan? Nah menghormati non
muslim untuk saya sih bukan dengan cara berulang kali 'mohon ijin mendapat
pahala' karena tidak bermaksud mendakwahi non muslim.

Saya sudah menguraikan arti pahala di email saya sebelumnya di bawah ini,
pahala itu bisa didapatkan dari beragam aktivitas kita dalam melakukan
kebaikan yang harus dilakukan dan meninggalkan keburukan yang dilarang
Allah - tidak hanya ketika memasukkan ayat2 Al Quran saja mendapat pahala.
Pak Jano sering menanggapi di milis dengan cara copy paste potongan artikel
atau definisi yang berbahasa Inggris, jika hal itu membuat teman-teman
lainnya tahu tentang sesuatu - misalnya definisi ulama, dll - maka kegiatan
itu juga berpahala. Coba kita lihat diskusi dari teman-teman kita, untuk
memperkuat argumen masing-masing dimunculkan ayat-ayat Al Quran, mereka
tidak minta ijin dulu ke anggota lain untuk mencari pahala, atau kebiasaan
mas He-Man yang dulu beberapa tahun yang lalu rutin posting ke WM dan milis2
lainnya itu email yang berjudul --Do'a of the Day yang dilengkapi dengan
waktu dalam penanggalan Islam misalnya -(20 Rabiul Awah 1427H) - seingat
saya itu dilakukan mas He-Man rutin tiap hari, tapi beberapa tahun terakhir
tidak lagi. Nah itu jelas sekali memasukkan ayat dalam bentuk bahasa Arabnya
dengan terjemahannya.  Saya rasa walaupun ada non muslim disini tanpa harus
minta ijin untuk mendapat pahala juga non muslim tidak akan tersinggung dan
merasa didakwahi, milis ini kan memang memakai kata muslimah yang
mencerminkan Islam, satu hal yang wajar jika ada ayat-ayat dan hadis yang
dibahas disini - mungkin ini juga bisa jadi salah satu jalan untuk
mendiskusikan arti dari dakwah - dakwah itu tidak hanya berbentuk kita
bicara atau menuliskan ayat2 Al Quran dan hadis secara letterlijk (bener ya
istilahnya begini?) saja kan? misalnya seperti yang saya jelaskan dulu
ketika mba Herni mengumumkan bahwa blio menerima sumbangan dan akan
menyampaikan sumbangan tersebut untuk anak-anak pesantren korban tsunami di
Aceh sambil mengerjakan tugasnya yang lain - itu juga satu dakwah yang
berpahala karena itu itu satu bentuk dari kepedulian kita terhadap anak
yatim dan kaum miskin yang butuh bantuan yang lebih mampu - walaupun tidak
secara khusus menuliskan surat Al Ma'un.

Jadi untuk alasan pertama, menghormati non muslim dan ayat itu untuk sesama
muslim, saya berpendapat tidak perlu mohon ijin untuk mendapat pahala dulu
ketika menuliskan ayat itu - malah membuat salah pengertian, kesannya hanya
yang mengutip ayat saja yang mendapat pahala, padahal yang saya pahami -
pahala itu bisa didapatkan dari beragam aktivitas yang baik menurut tuntunan
Allah dan aktivitas meninggalkan yang dilarang Allah. Mohon ijin mendapat
pahala itu malah mempersempit arti pahala.

Alasan kedua, "level pemahaman rekan-rekan kita yang muslim dan muslimah
anggauta WM ini kan bervariasi, jadi saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak
bermaksud menggurui mereka and tidak bermaksud njago seperti kata Mr.
he-iman seperti yang saya tulis dibawah ini" --> awal kalimat saya
sependapat bahwa pemahaman apapun termasuk pemahaman tentang Islam dari
orang lain itu bervariasi, tapi hal itu bagi saya tidak disikapi dengan
mohon-mohon ijin ketika mengutip ayat dikaitkan dengan pahala - keberagaman
pemahaman itu disikapi dengan menjelaskan sesuatu sesuatu sesederhana
mungkin sehingga besar kemungkinan semuanya bisa memahami apa yang ingin
kita sampaikan.

Pak Jano, seingat saya komentar mas He-Man tentang njago itu bukan di thread
yang ini, mungkin ini juga bisa jadi pelajaran bagi pak Jano - kalau kita
menjawab itu fokus ke isi dari postingan sebelumnya, jadi ketika kita reply
satu email - kita bicara tentang hal yang dibicarakan di email itu. Komentar
njago itu kan tidak membahas tentang 'minta ijin pahala' tapi ketika saya
bertanya ke pak Jano seperti pak Sarinesia itu karena pak Jano menjelaskan
Islam Liberal dengan mengutip Al Maidah yang bicara Agama Islam, jadi muncul
pertanyaan - Islib itu berkaitan dengan JIL yang satu organisasi, apa
kaitannya dengan surat itu yang membahas agama Islam? saya juga mengatakan
pengetahuan saya minim tentang JIL, tapi saya tahu bahwa itu satu
organisasi. Nah ... ketika saya bertanya begitu, pak Jano malah menjawab,
"Kalau pengetahuan minim ya makanya belajar lagi, lalu kita diskusikan,
begitu." ... ini kesannya saya tidak se-level dengan pak Jano, pak Jano
tidak mau menanggapi saya yang harus belajar lagi dan setelah itu baru layak
diskusi dengan pak Jano, ini yang menimbulkan komentar 'pak Jano njago'
karena memandang rendah anggota milis lainnya yang bertanya - padahal saya
menjelaskan bahwa pengetahuan saya tentang JIL itu minim dan ingin tahu apa
kaitannya agama dalam al Maidah dengan organisasi seperti JIL, jika pak Jano
memang ingin sharing apa yang diketahui pak Jano, apa sulitnya anda langsung
menjelaskan apa yang diketahui pak Jano, bahwa ayat itu menjelaskan ini bla
bla dan Jil itu bla bla ... sehingga kaitannya begini begitu, itu yang saya
maksud dengan diskusi di milis.

salam
Aisha
----------
From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
Ya dech,
  Kemarin rapat jadi baru bisa menanggapi sekarang.
  Tentunya saya punya alasan yang menurut saya masuk akal.

  Alasan yang pertama adalah, saya mencoba untuk menghormati saudara-saudara
kita yang non islam yang kebetulan ikut di WM ini, saya mengutip ayat-ayat
tersebut tidak bermaksud untuk mendakwahi rekan-rekan kita tersebut (
kecuali kalau mereka menghendakinya ) Jadi saya mengutip ayat - ayat
tersebut untuk kepentingan saya dan saudara-saudari saya sesama Islam

  Yang kedua, level pemahaman rekan-rekan kita yang muslim dan muslimah
anggauta WM ini kan bervariasi, jadi saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak
bermaksud menggurui mereka and tidak bermaksud njago seperti kata Mr.
he-iman seperti yang saya tulis dibawah ini,

  "Waduh ngejago banget...
emang ente ini ngajinya udah sampai mana.. ".

  Ini hanya contoh ya, karena panjenengan membutuhkan penjelasan dari saya.
  Apa yang dikatakan oleh Mr He-iman terhadap saya itu merupakan salah satu
contoh dari alasan yang saya sebutkan diatas.

  Kelihatan sekali disini, pemahaman Mr. He-man terhadap Islam masih seperti
itu, mungkin dia merasa dirinya jago, jadi dia menganggap
postingan-postingan saya menyaingin "jago" nya dia....:)

  Bisa aja sich saya menjawab pertanyaan Mas Jago He-man itu, tapi kan tidak
perlu dijawab lha wong pertanyaannya bersifat kenak-kanakan dan berbau ABG
  (ada seorang ahli jiwa yang mengatakan bahwa apa yang kita ucapkan itu
mencerminkan apa yang terkandung didalam hati kita )
  And yang jelas, saya tidak perlu pusing - pusing menjawab insan-insan yang
telah "kalah dengan dirinya sendiri".

  wassalam
  -------------
  Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sering pak Jano mengetikkan kalimat "mohon ijin mencari pahala" seperti di
bawah ini, umumnya ketika menuliskan atau copy paste ayat-ayat Al Quran tapi
tidak mengetikkan kalimat tersebut ketika sedang copy paste potongan artikel
berbahasa Inggris atau sedang menyampaikan pendapatnya.

Saya cari arti pahala ini, ternyata pahala itu berasal dari bahasa Arab
al-ajr, as-sawab, dan kadang-kadang al-jaza.  Dalam Al Quran, masing-masing
disebut 94, 9 dan 81 kali.

Apa arti pahala ini? Artinya adalah ganjaran/ balasan untuk perbuatan baik.

Di kalangan fukaha (ahli hukum Islam), pahala ini erat kaitannya dengan
perbuatan yang wajib dan mandub (sunah) serta perbuatan yang haram dan
makruh.  Pahala diberikan kepada seseorang yang mengerjakan perbuatan yang
wajib dan mandub, atau meninggalkan yang haram dan makruh itu karena tunduk
dan patuh kepada Allah swt.

Hadis yang menjelaskan pahala, antara lain riwayat Imam Bukhari dan Muslim
dari Ibnu Abbas, "Allah mencatat kebaikan dan keburukan kemudian
menjelaskannya.  Barang siapa ber-himmah (niat) kebaikan dan kemudian tidak
mengerjakannya, maka Allah mencatat baginya kebaikan yang sempurna. Apabila
ia berniat kebaikan dan mengerjakannya, Allah membalasnya 10 kebaikan sampai
700 kali lipat lebih banyak.  Dan apabila berniat keburukan kemudian tidak
mengerjakannya, Allah mencatatnya kebaikan yang sempurna.  Dan apabila
berniat buruk dan mengerjakannya, Allah mencatat dengan satu keburukan."

Dari keterangan di atas, mencari pahala tidak hanya karena menuliskan
ayat-ayat Al Quran di milis saja kan? Pahala bisa didapat dari mengerjakan
kebaikan dan meninggalkan keburukan - luas sekali ya? Jadi ketika kita
misalnya tersenyum, kita menyingkirkan duri di jalan, kita menolong anak
yatim, kita sholat sunat, kita menghindar dari narkoba, kita tidak makan
babi, kita tidak melakukan kekerasan terhadap orang lain, kita belajar
dengan tekun, kita berbuat jujur, dll - maka kita bisa mendapat pahala.

Sekarang kita di milis, jika kita mengatakan ke seseorang - eh temen bantuin
donk anak yatim korban tsunami di Aceh, seperti dulu mba Herni posting
tentang ini di WM - ngumpulin sumbangan & pergi ke Aceh, itu juga dapat
pahala kan? walaupun mbak Herni tidak menuliskan atau copy paste ayat
tentang kepedulian kita terhadap anak yatim dan yang miskin (Al Maa'uun).

Terussss ... saya ingat salah satu ceramah alm Cak Nur, ketika membahas
topik ikhlas bersama pak Dr Arief Rahman, dengan tersenyum beliau
menjelaskan bahwa ikhlas itu seseorang berbuat semata-mata berharap rido
Allah swt. Jika amal merupakan badan/ jasmani, maka ikhlas itu adalah roh
(jiwanya). Itu sebabnya menurut Cak Nur, jika ada seseorang yang mengatakan,
"saya ikhlas kok melakukan hal ini" - maka kalimat itu sebenarnya
menyiratkan ketidak ikhlasan - sebab dengan kalimat tersebut, si pelaku
masih ingin diketahui orang lain (sesama manusia) bahwa dia ikhlas - kalau
ikhlas yang bener, orang tidak peduli penilaian manusia - yang dicari hanya
rido Allah kan? Ini mungkin juga bisa dikaitkan dengan petunjuk - kalau kita
ngasih dengan tangan kanan, tangan kiri gak perlu tahu.  Bayangkan aja
tangan satunya aja gak perlu tahu kebaikan yang kita lakukan, apalagi
manusia lainnya - atau masih mau ngarepin pujian dari orang lain - sesama
manusia ciptaan Allah?

Jadi .. bagaimana temansss, apakah perbuatan baik itu harus kita umumkan?
termasuk ketika kita menuliskan ayat2 Al Quran di milis, haruskah berulang
kali dituliskan 'mencari pahala" dan minta ijin ke anggota lainnya? Dan
apakah jika kita tidak menuliskan ayat2 atau hadis di milis, itu bukan
sesuatu yang bisa mendapat pahala walaupun itu tentang kebaikan dan
menghindar dari keburukan? Tolong donk temansss, saya dicerahkan?

Pak Jano silahkan jika punya waktu untuk menanggapi hal ini, apa yang
mendasari kebiasaan pak Jano seperti ini? Teman2 lainnya juga, tolong ya
pendapatnya.

salam
Aisha
----------
From: "jano ko" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Islam Liberal tak lebih dari sekedar
Imajinasi - Submission - 73 golongan - Islam telah sempurna

Selamat pagi Pak,  Mohon ijin mencari pahala,
Saya sampaikan ayat Suci Al Qur'an,
Al Qur'an, Surat Al Maa-idah, ayat 3 :
.................

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke