Nimbrung, Aishadear :
Masalah minyakwangi -parfum.

Di Arab minyak wangi parfum khas haji memang baunya tajam.
Kalo nempel di baju tinggalkan noda dan baunya bisa tahan lama
[ karena esens asli tidak dicampur air, atau alkohol, minyak wangi khas arab
ternyata juga di buat di perancis.]

Sedangkan parfum pada umumnya yg dijual dipasaran saat ini
ada 2 macam :1.  parfum - [ campuran alkoholnya sedikit].
Baunya kuat [ tak setajam minyak wangi arab] biasanya untuk dipakai malam hari.
2. Eau de parfum/eau de toilette ; selain essens asli [ dari bunga, buah ] dicampur dengan alkohol dan air.
Sehingga baunya tidak terlalu tajam dan mudah hilang, biasanya untuk dipakai pagi dan siang hari.
3. Eau de cologne adalah semacam eau de toilette yg konon di ambil dari air sungai 'cologne'[?]di perancis

salam
l.meilany
  ----- Original Message -----
  From: Aisha
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, May 03, 2006 7:54 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Islam itu jorok?


  Iya mba Rita, saya juga saat kuliah berteman dengan beberapa orang yang
  memakai gamis hitam tebal yang sangat longgar dengan cadar.  Saya tidak tahu
  kalau mereka itu termasuk 'cewek salafy'. Bagi saya sih tidak masalah
  bagaimana cara berpakaian mereka yang mereka anggap yang terbaik dari
  tafsirannya tentang Islam, hanya saja masalahnya seperti yang diceritakan
  mas He-Man, ketika kita mengerjakan tugas kelompok yang harus mengerjakannya
  dengan cara berdekatan atau di lab komputer yang ber-AC dan duduk
  berdekatan - sangat tidak nyaman karena bau badan mereka, memang bisa
  dimengerti kalau mereka itu memakai baju tebal hitam di negara tropis dengan
  paparan cahaya matahari yang banyak dikombinasikan dengan kelembaban yang
  tinggi, apalagi tingkat ekonomi yang menengah ke bawah itu tidak
  memungkinkan mereka untuk punya banyak gamis atau tidak bisa sering mencuci
  gamis itu, akhirnya yang timbul adalah bau badan yang di udara ber-AC itu
  muter dan mengganggu pernafasan kita, memang kesannya juoroook banget.

  Beda mungkin dengan ce salafy di negara gurun seperti mba Qanita atau ummu
  Abdullah (mba ... di milis WM umumnya orang disapa dengan nama pribadinya
  bukan ibunya X atau bapaknya Y, walaupun mungkin di budaya Arab seperti itu,
  tidak semua yang berasal dari Arab itu adalah petunjuk Islam kan? Jadi di
  milis ini biasanya kita ngobrol dengan panggilan misal mba Mia - mba Chae,
  mas Ary, mas Dwi, mba Ida, dll), di Medinah misalnya, saya juga merasakan
  panas berdebu tapi kelembaban rendah sehingga panasnya tidak membuat
  keringat membanjir.  Apalagi disana perempuan tidak banyak berkeliaran di
  jalan, kecuali pergi ke mesjid.  Beda lah dengan aktivitas perempuan di
  negara tropis ini, ke pasar untuk belanja atau menjual sesuatu - malah ada
  buruh gendong yang ibu-ibu, mereka mengangkut karung-karung sayuran dengan
  kain, kebayang donk kalau mereka ini memakai gamis hitam dan cadar,
  berkeringat dan bau. Bayangkan pula wanita yang bekerja di Jakarta dan
  memakai kendaraan umum, jika mereka bergamis hitam tebal lebar dan harus
  gesit loncat naik bis kota lalu harus berdiri berdesakan dalam bis kota
  tanpa AC, keringat mengucur dan bau.

  Saya memahami Islam itu memang seperti pertanyaan mba Rita, bahwa kebersihan
  dalam Islam itu sangat penting - kita lihat saja dalam ritual sholat,
  sebelum sholat ada wudu dulu membersihkan anggota badan kita sehingga fisik
  kita bersih, dan tidak hanya bersih fisik saja, bersihkan fikiran dan hati
  kita sebelum sholat. Ketika kita membasuh kepala/rambut kan tidak hanya
  kepala rambut yang harus bersih tapi otak dan hati kita juga harus punya
  pikiran bersih dari kebencian, iri dengki, kemarahan, dll.  Saat kita
  membasuh tangan lengan kita kan itu menunjukkan bukan hanya bersih secara
  fisik saja tapi kebersihan tangan kita dari perbuatan buruk seperti
  melakukan kekerasan terhadap orang lain (mukul, nampar, mencubit, meninju,
  dll) tapi juga dari perbuatan lainnya - misal mengetikkan sesuatu yang
  memfitnah orang lain, menanda tangani sesuatu yang berkaitan dengan KKN,
  dll.

  Tentang baju yang baik, seperti saat lebaran misalnya kita mau solat sunat
  Ied kan sebaiknya kita memakai baju baru - untuk yang mampu, kalau tidak
  baru, ya pakai baju lama yang bersih. Wangi-wangian itu maksudnya kan tidak
  membuat orang jadi terangsang, kata salah satu teman saya kalau melihat
  seorang gadis dan dia suka itu bukan karena kecantikannya tapi dari parfum
  yang dipakainya.

  Yang saya ingat di Mekah atau Medinah, ditunjukin teman - parfumnya orang
  sana - katanya parfum nabi, kok baunya menyengat sekali ya, rasanya memang
  tidak pantas dipakai di kegiatan dengan orang lain, apalagi kalau ke mesjid,
  sholat dengan tubuh2 yang berdekatan, pusing mencium wangi yang menyengat
  itu.  Saya lebih suka cologne yang ringan dengan bau bunga segar atau bau
  buah-buahan. Aturannya memakai wangi-wangian itu kan yang menyebar lembut
  dan segar bukan yang bikin orang pusing ...:)

  Oh ya ummu A, seingat saya di Medinah & Mekah itu kalau sholat di mesjid,
  yang pakai cadar itu tidak banyak, tidak semua suku di sana pakai cadar.
  Gamisnya juga tidak panjang menyapu jalan, malah saat sholat - karena mereka
  tidak memakai mukena hanya pakai gamis saja, ketika mereka ruku atau sujud,
  telapak kaki dan sebagian kaki bagian bawahnya terlihat. Muslimah Indonesia
  sih rapih karena pakai mukena atau jika mukenanya hanya 3/4 badan dan di
  bawahnya pakai celana atau gamis, kakinya pakai kaos kaki.

  Disana memang enak pakai cadar, tapi alasan saya pakai yang menutupi wajah -
  bukan cadar sih tapi semacam masker dokter, bukan karena takut dianggap TKW,
  tapi karena ketika berjalan dan angin bertiup kencang itu udaranya
  mengandung debu gurun, harus pakai kacamata hitam juga kalau siang terasa
  silau dan bisa kelilipan debu itu.

  Selain masalah kebersihan juga bagi wanita yang bergamis tebal hitam dengan
  cadar di Indonesia itu bikin jengkel karena mereka marah ketika kita tidak
  menyapa mereka, katanya, "sama teman kok gak hapal" ...lha gimana mau hapal
  hanya melihat mata saja, mereka berbaju hitam dan bercadar gitu, semua
  terlihat sama. Yang membedakan orang itu kalau tidak badan ya wajah kan?
  kalau badannya tidak terlihat- wajahnya juga, gimana kita tahu bahwa dia itu
  teman saya dan tidak tertukar dengan yang lainnya? ....:)

  salam
  Aisha
  ----------
  From: "ritajkt" <[EMAIL PROTECTED]>
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa "Progresif"? Nikah al-Misywar

  Kok jorok begitu ya rupanya?
  Bukankah Kebersihan sebagian dari Iman?
  Lalu bagaimana dengan seruan untuk memakai baju yang baik dan wangi-
  wangian ketika kita hendak ke masjid (sholat), bukankah kita sholat
  (minmal) 5 kali sehari?

  Mohon pencerahannya, thx
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  Saya sih tidak ngebicarain cewek arab tapi cewek salafy Indonesia ,
  yang co nya juga.Saya pernah sholat jama'ah di sebelah orang salafy
  bener-bener parah masak mo sholat pun ngegantungin siwak di lehernya,
  pengen muntah aja gw ngeliatnya , jijai gila..

  Dan ce nya emang suka BB.Yang paling jorok diantara pengikut
  harokah adalah orang-orang salafy.Saya dulu sering disurung nganterin
  akhwat mo kemana gitu , biasanya mah cewek kan wangi-wangi eh
  pas sekalinya bawa cewek-cewek salafy , parah banget.Di pusatnya
  di Jl Sersan Bajuri aja peratiin deh tuh ce-ce salafy ampun bau dan
  joroknya...
  ----------
  From: "adzraa_qanita" <[EMAIL PROTECTED]>
  As-salaamu alaikum ...
  Mas He-Man ... saya juga salafi tapi saya tetap pakai sabun mandi,
  deodoran, tissu basah, dan parfum :-) Cuma kalau pergi keluar rumah ya
  parfumnya ngga dipake. Saya juga pake lisptick, lipgloss, bedak, dll.
  Cuma ngga keliatan aja, soalnya saya kalau keluar pakai niqab/cadar.
  Baju saya disini kalau keluar emang harus item, karena sudah hukumnya
  di Saudi begitu. Dan kalo ngga pakai niqab disini dianggap pembantu.
  Apalagi muka saya indonesia banget.

  (emang rasisme mah dimana-mana ada, bahkan sesama arabpun suka pada
  rasis, misalnya arab dari saudi dan arab dari mesir. Arab yang dari
  Saudi suka menganggap arab yang dari mesir lebih rendah dari mereka,
  suami saya pernah diteriakin "Kalb!" or anjing waktu dia mintain visa
  untuk ortu saya supaya bisa datang ke saudi. That's just the truth)

  Tapi kalau di Indonesia atau di US saya pakai baju warna-warni kok.
  Hijau, biru, putih, marun, dll.

  Btw, abaya hitam di Saudi bahannya kebanyakan crepe yang tipis tapi
  ngga nerawang dan halus banget, apalagi kalau beli yang mahal. Jadi
  kalau musim panaspun adem. Dan emang kebanyakan perempuan saudi
  abayanya panjaaaaaaaang sekali, sampai kalau turun tangga saya takut
  kepeleset gara-gara nginjak abaya mereka :-) Tapi selama disini saya
  ngga pernah nyium perempuan yang BB, kecuali sisters dari Afrika &
  India yang banyak makan bumbu-bumbu yang baunya tajam. Dan ngga ada
  perempuan yang bawa-bawa kayu siwak kok :-) Cowo-cowo-nya aja. Dan
  itupun ngga banyak kok, kecuali kalau lagi bulan ramadhan tuh banyak
  yang membawa kayu siwak, tapi cuma cowonya doang. Disini banyak kok
  yang jualan obat kumur, tapi ngga ada Listerine soalnya ada alkoholnya.

  (Saya pernah baca di Yahoo!News ada seseorang yang mabuk lalu menyetir
  mobil. Waktu disetop polisi, ternyata dia minum listerine sampai mabok :-)

  Dan disini banyak yang jualan bra kok, mas. Berarti pasarnya bagus dan
  banyak yang beli & pakai :-)

  Soal nikah misyar itu, emang banyak diperdebatkan. Saya ada cerita
  lucu, seorang laki-laki Saudi melamar seorang janda untuk jadi istri
  keduanya tapi secara misyar. Waktu istri pertamanya tahu bahwa si
  lelaki mau nikah lagi, si istri menelepon kakak & bapaknya. Waktu
  lelaki itu pulang, dipukulin lah dia sama mertua dan saudara iparnya.
  Dan waktu kakak-kakak laki-laki janda yang mau dinikahinya itu tahu
  bahwa si lelaki melamar nikah misyar, dipukulin lagilah si lelaki itu
  sama kakak-kakak si janda tersebut. Jadi akhirnya dia ngga punya istri
  lagi dan janda itupun menolak lamaran dia.

  Mas, disini banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak sekali perawan tua. Mahar
  mereka mahal sekali bisa sampai 100.000 riyal, dikalikan aja sama 2500
  rupiah. Belum lagi biaya pesta, baju pengantin, dll. Jadi saat mereka
  sudah diatas 30 tahun banyak yang memilih nikah misyar supaya mereka
  bisa nikah dan bisa mempunyai suami. Karena mahar untuk nikah misyar
  ngga sampai semahal nikah biasa. Dan suamipun ngga harus menghidupi
  istrinya atau menyediakan rumah. Saya sih ngga setuju nikah misyar,
  tapi itu yang terjadi disini. Sama dengan banyak nikah siri di
  Indonesia kan ?

  Mas He-Man, ngga ada satu tempatpun didunia yang sempurna, karena
  manusia ngga sempurna :-) Di Indonesia, Saudi, Malaysia, US, Europe
  ... walau rumput tetangga keliatan lebih hijau dari rumput dirumah
  kita, ternyata dimana-mana sama aja.

  Salaam,
  Umm Abdullah.

  Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com



  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
  Yahoo! Groups Links



  



[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke