On 4/26/06, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "oman abdurahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
>
> Hlo kenapa ditutupi segala Pak?
> Apakah maksudnya "malu"...?


==> Hehehe...canda sj. Karena pernah saya sebut2 Syaidina Ali kw dalam salah
satu posting, lalu Mia komentar dalam replynya ...bagenda Ali ...dst....Tp
ga jelek kok, semuanya baik2 sj.

Dalam local wisdom di Indonesia kita juga mengenal hal semacam itu
dalam ungkapan tebak-tebak buah jambu, apa manggis yah. Pokoknya
gitu deh..:) (pcmiiw banget nih :))

==> Ya, agama, Islam khususnya, datang pada suatu kaum atau bangsa, bukan
datang pada suatu kumpulan masyarakat yang sama sekali tak berbudaya. Banyak
ketentuan atau hukum atau etika Islam yang diangkat atau yang mengangkat
budaya masyarakat Arab pada waktu itu, seperti - yang masyhur - menghormat
tamu. Demikian jg ketika Islam datang kepada bangsa-bangsa lain. Budaya
postifi, nilai-nilai yang universal, yang ada pada bangsa tersebut, relevan
dengan ala Islam.

Salah satu dari budaya seperti itu adalah nilai-nilai yang terkait dengan
"apa dan bukan siapa". Apalagi jika nilai-nilai yang terkandung dalam konsep
"apa dan bukan siapa" itu kita perluas menjadi konsep-konsep: "berguru",
"budaya tahan kritikan", "mengambil pelajaran dari siapapun/apapun",
"hikmah", yang bermuara, antara lain, pada salah satu segi dari nilai-nilai
kultural: etos kerja atau prestasi. Sebagai contoh, kita dapat
mengidentifikasi hal itu dalam kandungan salah satu naskah kuno local wisdom
kita peninggalan masyarakat Tatar Sunda (ya ...kebetulan itu yang selama ini
sedang saya pelajari; teman-teman yang lain sesuai minat dan asal budayanya
tentu berhak mengemukakan conto yang lain) yang berjudul "Sanghiyang Siksa
Kandang Karesian" (SSKK).

SSKK adalah naskah kuno yang tersimpan di Museum Nasional di Jakarta dengan
nomor penyimpnan: Kropak 630. Berdasarkan tahun yang tercantum dalam naskah,
SSKK diketahui ditulis pada sekitar Tahun 1440 Saka atau 1518 Masehi yang
berarti ditulis pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja  - masyhur dengan
julukan Prabu Siliwangi - penguasa Pakuan Pajajaran tahun 1482 - 1521 M.
SSKK ditulis dalam aksara Sunda kuno dan alih aksara yang pertama
kali terhadap naskah tersebut dilakukan oleh Drs Atja Tahun 1981.

Isi naskah SSKK secara umum adalah ajaran tentang moral dan etika hidup,
yaitu: 1) kesejahteraan hidup manusia di dunia dicapai dengan memahami
darmanya masing-masing, 2) bila tuntutan darma terpenuhi dengan sempurna,
maka tercapailah "kreta" (kesejahteraan dunia), 3) keberhasilan dalam darma
akan membuka kesempatan untuk "moksa" bagi siapapun juga tanpa harus menjadi
"pendeta" lebih dahulu. Untuk butir 3) sebagai contoh, anak gembala memiliki
peluang yang sama demham raja bila ia berhasil melakukan tugasnya (darmanya)
sebagai penggembala dengan baik. Jika ada kesempatan, kita dapat
mengelobarasi lebih lanjut kesejajaran rangkuman isi ajaran kandungan naskah
SSKK dengan filsafat amal dalam Islam (khususnya dari Syaidina Ali kw).
Untuk saat ini, kita fokus saja pada kesajajaran antara ajaran "Apa, Bukan
Siapa" dengan beberapa kandungan yang relevan dari SSKK.

Dari apa yang sudah diidentifikasi selama ini, kandungan SSKK berkaitan
dengan ajaran "apa, bukan siapa" dan ajaran-ajaran terkait lainnya,
sedikitnya ada 5 kelompok pengajaran. Yang pertama, konsep Guru-Berguru
(prinsip penemuan sumber pembelajaran), 2) budaya tahan pujian ("Galah Cidek
Tinugelan"), 3) budaya tahan kritikan ("Ala Panyaraman" dan "Panca
Parisuda"), 4)  perilaku atau karakter karyawan atau bangsa yang baik ("Opat
Paharaman" dan "Pangimbuh Ning Twah"), dan 5) komunikasi pimpinan atau
manajer ("Dasa Pasanta"). Kelima prinsip yang ditemukan dalam SSKK tersebut
banyak kesejajarannya-kalau pun tidak disebut semuanya sejajar-dengan etika
al Islam. Demikian pula, saya yakin, dalam budaya (suku) bangsa yang lain di
Nusantara ini akan banyak ditemukan kesejajaran2 sprt itu. Suatu hal yang
positif dan potensial untuk membangun bangsa.

Mbak Rita,
Untuk saat ini saya kiri akan lebih baik jika saya cukupkan pada sinopsis
(topik-topik) dari salah satu local wisdom terkait dengan ajaran atau konsep
"apa, bukan siapa" sebagaimana dalam paragraf terakhir di atas. Jika
berminat, kita dapat melanjutkan diskusi ini dengan topik besar "local
wisdom" sebagai kelanjutan topik "Apa, Bukan Siapa". Sebagai penutup,
dibawah ini dikutip salah satu isi naskah SSKK terkait dengan konsep "Guru"
(I) dan "budaya tahan pujian" (II):

I
"Tadaga carita angsa
gajendra carita banem
matsyanem carita sagarem
puspanem carita bengbarem"

terjemahan:
(Bila ingin tahu telaga, tanyalah angsa
bila ingin tahu hutan, tanyalah gajah
bila ingin tahu laut, tanyalah ikan
bila ingin tahu bunga, tanyalah kumbang)

II (langsung terjemahannya):
"Karena itu, bila telah selesai menunaikan semua kewajiban dan pekerjaan,
periksalah kembali mana yang jelek, mana yang bagus; mana yang buruk mana
yang baik. Begitulah, bila ada yang memuji kita, hendaknya segan dan
sadarlah kita, ganti kembalikan (pujian itu) kepada yang memuji supaya tidak
mementingkan pujian orang lain. Kalau kita senang dipuji, ibarat
galah panjang disambung ranting (belalai). Karena merasa senang dengan
pujian, lalu  menjadi takabur (sombong) karena (ibaratnya-manAR) merasa diri
berkecukupan di rumah sendiri dengan makanan, minuman, kesenangan,
kenikmatan dan perabotan, lalu dijadikan andalan. Itu disebut galah panjang.
Itu ibarat padi hampa namanya".

salam,
rita
====>
Salam,
manAR
> On 4/26/06, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ikutan nikung ya,
> > PCMIIW
> > Bukankah Nabi Muhammad pernah bersabda "Dengarkanlah isi dari
> > pembicaraan seseorang, bukan karena siapa yang membicarakannya" ?
> >
> >


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke